"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Keesokan harinya, Xander dan Arabelle sarapan bersama. Satu pelayan melayani keduanya sedangkan dua pelayan lain bertugas untuk membersihkan mansion.
"Ini minuman anda, Nona."
"Terima kasih, Bibi." Seperti biasa Arabelle akan meminum ramuan tradisionalnya di pagi hari. Konon katanya ramuan itu turun temurun dari nenek moyangnya. Oleh karena itu setiap harinya Arabelle selalu nampak sehat dan awet muda.
"Xan, apa boleh aku ikut ke perusahaan?"
Hampir saja Xander tersedak mendengar ucapan istrinya, "Tumben sayang, tidak biasanya."
"Aku bosan di rumah, kupikir lebih baik jika aku ikut bersamamu." Arabelle memberi alasan padahal sebenarnya dia ingin melihat Zio bekerja. Entah kenapa Arabelle jadi merindukan pria itu bahkan sampai memimpikannya tadi malam.
"Tapi kebetulan hari ini aku ada jadwal rapat rutin dengan semua divisi dan itu akan membutuhkan waktu yang lama." Xander juga memberi alasan tapi Arabelle tidak peduli, wanita itu bersikeras untuk datang ke kantor suaminya.
"Tidak apa, aku bisa menunggu sampai selesai."
"Kau serius?"
"Tentu saja." jawab Arabelle yang tidak mempedulikan ekspresi tidak nyaman suaminya.
"Baiklah."
Akhirnya pagi itu Arabelle dan Xander pergi bersama ke perusahaan. Keduanya turun dari mobil dengan bergandengan tangan.
Siapapun yang melihat mereka pasti akan merasa iri, termasuk para karyawan. Pasangan suami istri itu nampak serasi, yang satu tampan dan yang satu cantik. Best couple!
Berbeda sekali dengan pandangan kedua manusia yang saat ini berdiri di depan ruang presdir. Siapa lagi kalau bukan Jessica dan Zio. Jessica begitu marah ketika melihat istri dari kekasihnya ikut datang ke perusahaan, itu artinya dia tidak bisa leluasa menggoda Xander.
Sementara Zio yang terdiam tanpa ekspresi padahal sebenarnya dia sangat ingin menarik Arabelle saat itu juga. Bagaimana tidak ingin karena pagi ini Arabelle terlihat begitu cantik dengan balutan dress mini yang sangat seksi di tubuh rampingnya.
"Siapa dia?" tanya Arabelle berpura-pura tidak tahu. Karena sebelumnya Arabelle memang tidak pernah mengenal Jessica.
Xander sendiri gelagapan tapi pria itu harus menjawab dengan setenang mungkin, "Dia sekretaris baruku, Sayang."
"Sekretaris ya?" tanya Arabelle dengan tatapan mengintimidasi.
Jessica sendiri langsung menunduk.
"Pakaianmu kurang sopan untuk seorang sekretaris kecuali kalau dirimu itu istri Presdir seperti diriku!" bisik Arabelle yang menghunus dada Jessica. Terlihat sekali dada wanita itu mulai naik turun karena tersulut emosi.
"Lalu dia?" lagi-lagi Arabelle berpura-pura tidak tahu.
"Di-dia asisten baruku juga, Sayang."
"Apa kau begitu lelah sampai mempekerjakan asisten, Xan?"
"Kau tahu jelas pekerjaanku akhir-akhir ini, Ara." lagi-lagi alasan itu yang menjadi senjata Xander.
Arabelle mengangguk saja padahal sebenarnya dia ini sudah mengetahui semuanya. Permainan yang membosankan!
"Ayo masuk!" ajak Xander kemudian. Jujur saja hati Xander menjadi tidak tenang disaat istrinya berhadapan langsung dengan selingkuhannya. Apalagi Jessica juga sepertinya tidak suka dengan kedatangan Arabelle.
Pasangan suami istri itu akhirnya menghilang dibalik pintu yang tertutup
Jessica mengacak rambutnya frustasi, apa maksudnya Arabelle berbicara seperti itu? Dia menghina seorang Jessica? Lihat saja dia tidak akan tinggal diam!
"Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Zio dengan santainya.
"Kemarilah!" pinta Jessica yang sudah duduk di kursi kerjanya.
Mau tidak mau Zio pun masuk ke dalam ruangan tetapi siapa sangka ternyata Jessica malah merapatkan tubuhnya ke dinding.
"Xander bilang kau itu bekerja untukku, kau ingat itu?"
"Saya mengingatnya, Nona."
"Kalau begitu cium aku!"
"Apa?"
"Kenapa? Kau menolakku? Hatiku sedang panas dan aku membutuhkan penenang sekarang!"
"Maaf Nona. Saya tidak ingin menyentuh sesuatu milik Tuan saya." tolaknya bohong sekali, kenyataannya Zio sudah menyentuh istri Tuannya.
"Ck, menyebalkan!" Jessica mendorong tubuh tegap Zio dengan kasar. Beruntung Zio bisa menyeimbangkan badan dan tidak terjatuh.
"Sekarang masuklah ke dalam dan kabari Xander jika ada pertemuan mendadak pagi ini!!" ucapnya dengan marah.
Zio bergegas keluar. Pria itu mengibas-ngibaskan tangannya karena Jessica sudah menyentuhnya, "Dasar wanita gila!! Tapi setidaknya aku akan memiliki satu berita tambahan."