NovelToon NovelToon
Pengasuh Pribadi Jadi Istri

Pengasuh Pribadi Jadi Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:120.9k
Nilai: 5
Nama Author: Galbia

Seorang gadis berusia 20 tahun terpaksa menerima tawaran sang majikan demi melunasi hutang-hutang sang ayah dan juga demi sebuah balas dendam.

Balas dendam apa yang akan dia lakukan? dan pada siapa?

Lalu bagaimana aksi balas dendam yang akan di lakukan Gadis berusia 20 tahun itu?

Akankah dia berhasil melakukan balas dendam itu? atau justru dia akan terjebak dengan tawaran majikannya dan melupakan balas dendamnya?

Tapi setelah memenuhi kontraknya dengan sang majikan, gadis itu kabur dari rumah majikannya meninggalkan kedua makhluk mungil di Mansion majikannya yang saat itu buta karena sebuah kecelakaan.

Lima tahun berlalu mereka pun di pertemukan kembali, akankah perempuan muda itu kembali pada sang majikan yang tak lain adalah suaminya ataukah dia memilih melupakan masa lalunya dan memulai masa depannya yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Danial

Danial melangkah naik dengan terburu-buru. Dia masuk ke dalam kamarnya yang terbuka lalu dia menutup pintunya

"Dina" panggil Danial

Dina yang mendengar panggilan Danial terkejut

"Maaf membuat mu terkejut" ucap Danial

"Tidak apa-apa tuan" ucap Dina sambil menunduk, tubuhnya sedikit gemetar efek kejadian semalam

Danial mendekati Dina, Dina yang melihat Danial mendekat seketika mundur

"Jangan takut aku hanya ingin mengecek keadaan mu saja" ucap Danial lalu dia menyentuh kening Dina

"Kamu sudah sembuh?" tanya Danial tangannya masih di kening Dina

"Iya tuan"

"Tapi badan mu masih hangat"

"Saya baik-baik saja tuan" ucap Dina sambil melepaskan tangan Danial dari keningnya

"Duduklah aku mau bicara dengan mu"

"Saya akan tetap di sini, anda bisa langsung bicara"

"Tck kamu selalu saja menentang ucapan ku Dina" ucap Danial yang kesal, dia langsung menarik lengan Dina dan membuatnya duduk di sofa

Sedangkan dia sendiri duduk di atas meja berhadapan dengan Dina

"Dina aku minta maaf untuk kejadian tadi malam, maaf tadi malam aku sedang tidak sadar"

"Pikiran ku sedang suntuk karena nenek mendesak ku untuk segera memberinya cicit. Maaf aku jadi melampiaskannya pada mu"

Dina hanya diam tak menjawab, hatinya masih sakit saat mengingat peleceh*n yang di lakukan Danial.

Tapi dia bisa apa karena tadi malam tuan mudanya itu sedang berada di bawah alkohol

"Dina..."

"Tuan jika sudah selesai saya keluar dulu" ucap Dina hendak beranjak dari sana

"Tunggu Dina" Danial menahan lengan Dina membuat Dina kembali duduk

Danial diam beberapa saat

"Tuan apa yang ingin anda katakan?" tanya Dina yang sangat ingin keluar dari kamar itu

"Begini Dina... Emm bisakah aku meminta bantuan mu?" tanya Danial ragu

"Bantuan apa?"

"Tapi berjanjilah dulu kamu tidak akan marah"

Dina mengernyitkan keningnya

"Saya tidak bisa berjanji tuan"

"Baiklah, kamu bisa marah tapi tolonglah aku"

"Katakan tuan, jika saya bisa saya akan bantu"

"Begini Dina nenek meminta cicit dari ku"

"Lalu?" Tanya Dina

"Maukah kamu mengandung bayi ku?"

"Apa?! apa maksud anda tuan?"

"Aku mau menyewa rahim mu tapi tanpa ikatan pernikahan, aku akan membayar mu mahal Dina"

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi Danial, dan itu adalah tamparan kedua seumur hidupnya.

Pertama dari neneknya saat di kantor dan kedua saat ini dari Dina.

Danial memejamkan matanya, dia mencoba mengatur emosinya

"Anda pikir saya wanita seperti apa tuan?!" teriak Dina.

Beruntung bagi Danial, dia sudah menutup pintu kamarnya dan juga kamar itu kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar teriakan Dina.

"Anda pikir saya wanita murahan yang ada di luar sana?! tidak tuan! anda salah jika menganggap saya wanita seperti itu?!" amuk Dina

"Dina aku tidak menganggap mu wanita murahan, tolong dengarkan aku. Justru karena kamu perempuan baik-baik karena itulah aku meminta bantuan mu"

"Mana ada perempuan baik-baik bersedia melakukan itu, tuan!" ucap Dina sangat marah

"Dina tolong dengarkan aku dulu"

"Tidak! anda keterlaluan tuan! selama ini saya hanya diam saja dengan setiap tingkah laku anda! saya juga bahkan hanya diam saja saat anda melecehkan saya tadi malam! saya bisa saja melaporkan hal ini pada nenek anda tapi saya hanya diam saja karena saya tahu tadi malam anda dalam keadaan tidak sadar !!"

"Saat ini anda sedang sadar tapi bagaimana bisa anda mengatakan hal kejam seperti itu?!"

"Apanya yang kejam Dina?! aku hanya ingin menyewa rahim mu itu saja! tidak ada kata-kata kejam dari ku!" ucap Danial yang ikut terbawa emosi

"Menurut anda memang tidak ada kata-kata yang kejam tuan karena anda seorang pria, pria kaya raya yang bisa dengan mudah menjatuhkan harga diri perempuan"

"Ucapan anda adalah penghinaan untuk saya tuan!"

"Oke oke maaf, maaf jika ucapan ku menyakiti mu tapi aku tidak tahu harus melakukan apa lagi Dina" ucap Danial melembutkan suaranya

"Anda pria kaya, anda dapat dengan mudah mendapatkan perempuan mana pun untuk anda beli rahimnya tapi kenapa harus saya? kenapa harus saya tuan!"

"Maaf Dina, aku tidak tahu lagi harus mencari wanita mana yang mau di sewa rahimnya, karena tidak ada yang cocok, mereka semua bukan wanita baik-baik, nenek tidak mau cicitnya lahir dari wanita seperti itu" ucap Danial beralasan

"Hanya kamu satu-satunya perempuan baik-baik yang aku kenal, jadi tolonglah Dina"

Dina berdiri dari duduknya "Maaf tuan untuk yang satu ini saya tidak bisa membantu anda, permisi"

Dina melangkah pergi

"Tunggu Dina"

Dina berhenti saat mendengar tuannya memanggil

Danial berbalik menghadap Dina yang sedang memunggunginya.

"Aku akan memberi mu waktu beberapa hari , jika kamu berubah pikiran temui saja aku"

Setelah Danial mengatakan itu, Dina segera pergi dari kamar Danial

Keesokan harinya

Sebelum matahari terbit Danial sudah lebih dulu bangun, dia melangkah ke arah kamar mandi.

2 jam kemudian Danial sudah nampak segar, saat keluar dari kamar mandi dia melihat pakaiannya sudah berada di atas kasurnya.

"Sepertinya tadi dia kesini" gumam Danial

Danial segera memakai pakaian yang di siapkan Dina, setelah sudah siap Danial keluar dari kamarnya dengan tas kerja di tangannya. Dia melangkah menuju ruang makan.

"Den anda sudah mau pergi?" tanya bik Dahlia

"Iya bik, ada pekerjaan mendadak" jawab Danial sambil celingak-celinguk mencari seseorang

"Tidak mau sarapan dulu?" tanya bik Dahlia

"Aku sarapan di kantor saja bik"

"Baik Den"

"Aku berangkat dulu bik"

"Iya den"

Danial melangkah keluar dan Beberapa saat kemudian terdengar suara mobil meninggalkan halaman rumah.

Dina yang mendengar suara mobil pergi langsung keluar dari tempat persembunyiannya

"Dina kenapa kamu bersembunyi?"

"Tidak apa-apa bik" jawab Dina lalu melanjutkan pekerjaannya

"Apa kalian bertengkar?" tanya bibik

"Tidak bik, mana berani aku bertengkar dengan tuan muda, bik"

"Tapi kalian terlihat aneh, yang satu celingak-celinguk mencari mu dan yang satu bersembunyi, katakan ada apa?"

"Tidak ada apa-apa bik"

"Lalu kenapa kamu bersembunyi saat melihat tuan muda turun tadi?"

"Aku hanya sedang malas meladeni tuan muda bik, bibik kan tahu sendiri tuan muda suka sekali mengusili ku"

"Ya sudah"

Ting tong

"Biar aku yang buka bik"

"Iya"

Dina melangkah ke arah pintu lalu membukanya

"Nenek"

"Selamat pagi nak, apa kabar?" sapa nenek Dharma

"Baik nek" ucap Dina lalu mengecup punggung tangan nenek

"Silahkan masuk nek"

"Iya"

Nenek dan Dina melangkah masuk

"Kalian sedang apa?" tanya Nenek Dharma

"Kami sedang masak nek"

"Cucu nenek mana?" tanya nenek

"Tuan muda sudah berangkat nyonya" jawab bik Dahlia yang menghampiri nenek Dharma

"Pagi-pagi sekali? sekarang masih pukul 6 pagi"

"Iya katanya ada kerjaan mendadak di kantor, nek" jawab Dina

"Ohh"

"Nenek duduklah, Dina ambilkan minum dulu untuk nenek"

"Tidak perlu nak, nenek mau ikut masak dengan mu saja" ucap nenek sambil meletakkan tasnya di meja makan

"Baiklah"

Mereka bertiga mulai memasak, nenek juga mengajari Dina resep keluarganya. Danial sangat menyukai makanan itu.

2 Jam kemudian masakan mereka sudah matang, nenek mengajak mereka sarapan bersama.

.

.

.

Setelah baca, like dan komen ya teman-teman 😊.

Jangan lupa subscribe juga, biar makin semangat updatenya, tinggalkan jejaknya ya... 😊❤.

Baca juga novel aku yang lain ya... Thank You 😊💕

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Halo ka,
gabung yu d GC BCM..
di sn kita ada Kaka senior yang siap untuk membantu kamu.
dan kita jg akan belajar bersama
jika bersedia, follow akun saya terlebih dulu dan say akan masukan kalIan semua untuk bergabung. Maksih
Enung Samsiah
dina dimn kau berada?
Enung Samsiah
semua nama dri huruf D,,, wkwkwk
Enung Samsiah
melayani seperti tugas istri 24 jm non stop,,, udah nikah aje
Enung Samsiah
kamuuuuuu,,,,
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
danial.dina😁😁
Zana Putri Zakhira
cerita nya baguss, tpi kok sepi komen Thor...
semangat othorr..💪🏻
Bia: Halo kak😊
Mampir yuk di novel baru aku, judulnya 'Tiba-Tiba Married'

Terima kasih😊❤
Bia: Makasih😊
total 2 replies
Nia SongRa Rattu
akhir ceritanya kurang gerget
Hafiza Fiza
panjang akal daniel
Bia: Halo kak😊
Mampir yuk di novel baru aku, judulnya 'Tiba-Tiba Married'

Terima kasih😊❤
Bia: Segala cara di lakukan 😅
total 2 replies
Hafiza Fiza
🤣🤣🤣🤣🤣
Lie Ching
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!