Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Rencana Empat Bulanan
"King"
"King"
Teriakan yang menyebutkan nama King menggema di sana.Sedangkan pihak lawan bukan nggak ada yang menyebut namanya namun,dia hanya dua orang gadis somplak yang berani meneriakan nama "Queen " .
Jelas suara mereka kalah dengan sebagian besar mendukung Harraz .Karena mereka tahu Harraz belum terkalahkan di sepanjang jalan dia turun kejalan.Kini yang ada di samping Harraz adalah seorang yang sangat Harraz waspadai.
Diarena balap terlihat kedua pembalap yang terkenal dengan julukan King dan Queen itu masih berusaha saling merebut posisi yang pertama namun, terlihat mereka masih sama-sama imbang.Saat masuk ke garis finish pun motor keduanya masih sama sejajar dan mereka dinyatakan imbang.
Rum
Rum
Rum
Kedua motor itu pun berhenti tepat di garis finish bersamaan.Sorak sorai tepuk tangan penonton pun pecah dan ada idola baru yang mereka kenal dengan sebutan Queen. Mereka akui dalam sejarah balap motor di tempat itu baru kali ini ada yang berhasil mengimbangi permainan Harraz atau biasa di panggil di kalangan mereka yaitu King ketua dari Scorpion.
"Gil*...baru kali ini ada yang bisa imbangi Lo King,salut gue."ucap Bimo sahabat Harraz dan tergabung dalam Scorpion
"Iya benar,gue jadi penasaran dengan sosok dia.Baru kali ini ada orang yang bisa saingi Lo dan parahnya lagi kita nggak kenal di hanya dua cewek dua itu yang tahu soal sosok yang mereka panggil Queen ."ucap Bara sahabat mereka juga
"Gue tau satu gadis itu namanya Naila anak design grafis,kalaupun gue nanya yang ada dia tahu identitas gue.Kemungkinan besar Queen juga sengaja menyembunyikan identitas nya juga."tutur Harraz pada dua sahabatnya.
Harraz berniat untuk menghampiri lawannya namun sayang,dia melihat sosok Queen yang sudah pergi dari tempat itu.
"Cabut" seru Harraz pada anggotanya untuk bubar dari tempat itu.
Harraz the geng Scorpion pun pergi sebagian ke markas dan tiga pentolan Scorpion bergerak ke rumah Bimo.
"Gue tidur bentar,jam dua bangunin gue."ucap Harraz saat sampe di rumah Bimo.
"Nggak sekalian nginep sampe pagi Raz?" tanya Bimo
"Nggak,besok pagi gue ada janji sama kakek."ujar Harraz
"Okelah, istirahat nanti kita bangunin."ucap Bara yang merebahkan tubuhnya di sofa rumah Bimo .
.
.
.
Harraz sampai di rumahnya jam tiga pagi .
Ketika dia akan masuk kedalam kamar tiba-tiba ada suara yang membuat dirinya mengurungkan niatnya.
"Baru pulang kamu,apa ini yang diajarkan kakek selama kamu hidup bebas di luar sana," tegur seseorang yang membuat Harraz menoleh dan tersenyum kecut pada orang tersebut.
"Kakek nggak pernah ngajarin hal-hal yang merugikan masa depan ku bang,beliau mengajarkan gimana harus hidup mandiri namun,masih di jalan Allah.Jika kamu menanyakan aku baru pulang di otak kamu berpikir yang tidak-tidak dengan tindakan ku di luar sana,jangan kamu sangkut pautkan dengan siapa pun karena ini murni nggak ada sangkut pautnya dengan siapa pun."ungkap Harraz pada Zaf sang kakak.
"Lalu apa manfaatnya bagi kamu melakukan semua itu Yaz,bahkan Abah begitu sayang padamu tapi,kamu selalu menganggap dirinya musuh."ucap Zaf dengan kesal
"Zaf,Ayaz kalian apa-apaan pagi buta sudah ribut."ucap Kyai Said pada kedua putranya.
Tanpa memberikan jawaban dan alasan Harraz masuk ke kamarnya meninggalkan Abah dan juga abangnya.
Kedua orang yang melihat tingkah Harraz tentu saja hanya bisa geleng-geleng kepala.Sementara Kyai Said menatap Harraz dengan tatapan sedih ucapannya tak pernah dia hiraukan semenjak kejadian di masa lalu dan membuat seorang Harraz kecil membencinya.
Sementara di kamar Harraz dia langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya,setelah wudhu dia langsung melaksanakan sholat tahajud. Setelah itu Harraz mengambil ponselnya dan memeriksa sesuatu di ponsel nya sekalian menunggu subuh.
.
.
Pagi hari Harraz dan keluarga nya sarapan bersama dan di selingi ocehan Maira yang selalu bertanya ini itu pada Harraz.
Walupun Harraz baru setahun ini tinggal lagi di area pondok Maira dan Gaffin sangat dekat dengan sang Om.
"Om Ayaz nanti kapan Maira punya adik?"tanya Maira pada Harraz dengan polosnya.
"Maira minta sama Allah semoga umi Maira cepat mengandung kayak bunda Husna."jawab Harraz dengan membelai lembut rambut ponakannya itu.
"Maira maunya punya adik dari Om Ayaz aja,kalau kata umi ..aku nggak mungkin punya adik lagi,kalau adik yang di perut bunda itu punya abang Gaffin." ucap Maira dengan wajah sedihnya.
"Yah sama aja dek, adik Abang juga adik kamu,buktinya kamu yang nggak keluar dari perut bunda saja bisa jadi adik Abang ." ucap Gaffin menanggapi kemauan Maira .
"Ihhh Abang,aku kan mau punya adik dari Om Ayaz.." ucap Maira dengan kesal.
"Mairaa.." panggil Aisyah pada putrinya mengingat kan jika itu salah.
"Maaf umi."ucap Maira langsung menundukkan kepalanya.
"Maira,nanti kalau saatnya om punya istri Insyaallah Maira punya adik dari Om kok,tapi..untuk sekarang nggak bisa karena Om kan belum nikah."ujar Harraz memberikan alasan pada ponakannya itu.
"Baiklah om,Maira akan tunggu om punya istri."jawab Maira dengan wajah yang ceria kembali.
Kata-katanya Harraz yang ajaib memang selalu membuat dua ponakannya.
.
.
"Abah,buat undangan tasyakuran empat bulanan Husna ke rumah Bu Sholeha Zaf sudah siapkan,kapan Abah akan ke rumah beliau?"tanya Zaf pada sang abah.
"Nanti siang Abah ke sana, kebetulan Abah akan ada acara daerah Utara sana.Nanti bait sekalian singgah,sudah lama juga belum silaturahmi."ucap Kyai Said.
"Umi dengar cucu Bu Sholeh jadi pindah kesini bah,dia juga kuliah di kampus yang tempat Ayaz mengajar."ucap umi Kalsum
Harraz yang terlihat menyimak perbincangan keluarganya pun hanya diam dan dia memang tidak tahu siapa yang mereka bicarakan.
"Iya dia kuliah di tempat Harraz mengajar tapi,Abah juga nggak tahu dia ngambil jurusan apa ."ucap Kyai Said
"Aku dengar cucu nya Bu Sholeha perempuan bah,katanya cantik tapi,kita juga nggak tahu sih..
"Iya tapi katanya bandel juga,menurut menantunya bisa Sholehah dia selalu khawatir dengan tingkah ponakannya yang tomboi itu,apalagi sekarang dia disini sangat berat juga tanggung jawabnya buat lindungi pinakannya itu."potong Husna mendengar kata-kata Aisyah.
"Kalian tahu dari mana,jangan sampai kalian bicara macam-macam."ucap umi Kalsum mengingatkan putri dan menantunya.
"Kemarin setelah dari antar undangan kita mampir ke Caffenya umi,sekarang tambah rame juga Caffenya."ujar Aisyah.
Harraz hanya menyimak obrolan yang para Kakak dan orang tuanya setelah selesai sarapan.
Bersambung
*Buat Readers yang mungkin kecewa kenapa Harraz dan Bia nggak ketemu di tempat balap ,kenapa nggak diungkap identitas mereka?
Jawabannya adalah identitas mereka memang sengaja mereka sembunyikan karena kehidupan yang tak lazim mereka adalah rahasia dan tentunya mereka punya pertimbangan dan nanti akan othor sampaikan di bab- bab berikutnya.