NovelToon NovelToon
SISTEM TERTAMPAN

SISTEM TERTAMPAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Anak Yatim Piatu / Kehidupan alternatif
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Riizer13

Alseenio Asep, seorang pemuda yang malang yang tidak sengaja bertransmigrasi ke dunia paralel dengan latar belakang yang sama.

Bercita-cita memiliki hubungan dengan banyak wanita, dan menjadi seorang playboy.

Namun, dia terikat oleh sistem yang aneh dan juga sedikit brengsek.

Sistem yang memberinya misi tidak masuk akal dan di luar nalar manusia.

Kekonyolan dan kebaikan harus dia lakukan untuk mendapatkan hadiah misi.

[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Tolak Wanita Cantik dan Dapatkan +9 Penampilan!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Meminta Foto Wanita Manis dan Dapatkan + 10 Juta Rupiah!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Membeli Pembalut Wanita dan Dapatkan + 10 cm Panjang Joni!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Telah Menyelesaikan Misi Menampar Wajah Orang yang Tidak Dikenal dan Dapatkan Mobil Hennessey Venom GT!]

Alseenio Asep: "Apa-apaan ini?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Sarapan Berbagi

Tepat saat dia ingin melangkah menuju penjual bubur ayam, suara mekanis terdengar di dalam benaknya.

[Ding! Terdeteksi Anda telah memicu misi!]

[Judul Misi: Sarapan Berbagi.]

[Misi: Membayar harga satu porsi bubur ayam dengan 10x harga aslinya.]

[Waktu: 1 Jam.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Hutang pada bank 1 Triliun Rupiah.]

Layar transparan muncul dan melayang di depan pandangan Alseenio, seketika saat ia membaca pada bagian hukuman misi membuat Alseenio mati rasa.

Berdiam diri di bahu jalan sembari menatap pada satu arah dengan pandangan yang kosong, orang-orang yang kebetulan melewati jalan yang ada di depan Alseenio, mereka semua melirik Alseenio dengan aneh.

'Serius? Hukumannya seperti ini?' tanya Alseenio di dalam hatinya kepada Sistem.

[Iya, hukumannya seperti itu, tidak bisa diubah apalagi diringankan.]

Ingin rasanya Alseenio menangis, tapi tidak mungkin menangis di pinggir jalan. Bisa-bisa dirinya menjadi bahan pembicaraan orang-orang yang lewat di jalan ini.

Berjalan cepat menuju tukang bubur ayam di kejauhan dengan wajah yang penuh tekad.

Waktu yang tersedia sangat terbatas, Alseenio tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada hanya untuk melakukan hal yang sia-sia, seperti menunggu dia yang online dan membalas pesan.

“Pak, beli satu porsi bubur.“ Berdiri di samping pria yang sedikit tua sedang menyiapkan bubur, dan berkata untuk memesan bubur.

Bapak yang menjualnya hampir seumuran dengan ayah Alseenio yang sudah tidak ada kalau dilihat dari tampilannya.

Kerutan di wajah Bapak ini sudah banyak muncul dan terlihat jelas dalam pandangan Alseenio.

“Makan di sini? Atau mau dibungkus?“ tanya Bapak penjual bubur ini sembari bergerak dengan gesit mengambil bubur yang ada di panci khusu bubur.

“Bungkus saja, Pak.“

“Oke, tunggu di bangku saja, kalau berdiri nanti pegal kakinya.“

Bapak penjual ini perhatian terhadap pelanggan, Alseenio menghargai sikap Bapak ini.

“Iya, pak.“

Senyuman hangat muncul di wajah Alseenio saat menjawab, lalu dia berbalik dan duduk di tempat duduk yang telah disediakan oleh si Bapak untuk pelanggannya.

Duduk di bangku atau kursi plastik dengan satu buah meja berukuran sedikit besar yang diletakkan di depannya, ini adalah tempat untuk orang-orang yang ingin makan di tempat.

“Halo.“ Alseenio menyapa pria muda yang juga duduk di bangku lainnya.

“Halo,” jawab Pemuda itu dengan senyum.

Mereka berdua duduk dan masuk ke dalam kesibukannya sendiri.

Pria muda itu kembali melihat ponselnya setelah menyapa kembali Alseenio. Melihat sejenak tampilan Pria muda yang membalas sapaannya, dari wajah Pemuda ini sepertinya tidak jauh umurnya dengannya, kemungkinan besar berusia sekitar 20 tahun ke atas.

Pakaiannya pun rapih, memakai atasan jaket hitam lengan panjang, celana hitam bahan, dan sepatu hitam pantofel, Alseenio menebak Pemuda ini akan berangkat kerja setelah memakan bubur.

Benar saja dengan dugaannya, tidak lama saat Alseenio memainkan ponsel barunya, Bapak penjual bubur datang sambil membawa mangkok berisikan bubur di tangannya, lalu menaruk mangkok itu di depan Pria muda yang menyapanya.

“Ini buburnya.“

“Terima kasih, Pak.“ Pemuda itu menjawab dengan senyum yang pernah ditunjukkan pada Alseenio.

Orang-orang di sini ternyata ramah-tamah kepada sesama, jujur saja ia sangat menyukai lingkungan seperti ini.

Pemuda itu menyisihkan ponselnya di atas meja dan mulai menyantap buburnya.

Merasa tidak sopan jika terus dia tatap, jadi Alseenio kembali menatap ponselnya lagi.

Tidak tahu ingin membuka aplikasi apa, ia iseng untuk membuka aplikasi Telegrom, dan saat dia membukanya, ia melihat pesan dari Niara, wanita yang menjadi target misi sebelumnya.

Membuka kotak pesan dari Niara, segera Alseenio melihat tiga pesan yang dikirim oleh Niara di jam lima pagi.

|Niara: “Selamat pagi!“|

|Niara: “Semangat jalani aktivitasnya!“|

|Niara: “Sarapan jangan lupa, ya.“|

Membaca tiga pesan tersebut membuat hati Alseenio menghangat sekaligus berbunga, baru kali ini ia diperhatikan oleh Wanita yang seumuran dengannya.

Sayang sekali Alseenio tidak melihat wajah dari wanita bernama Niara ini, di kotak obrolan atau kotak pesan dia tidak memasang fotonya sendiri hanya ada foto sebuah karakter kartun wanita.

Dengan wajah yang sedikit memerah, jari-jari tangannya menari di atas layar dan mengetik beberapa kelimat untuk membalas pesan.

|Alseenio: “Selamat pagi juga!“|

|Alseenio: “Kamu juga, ya.“|

|Alseenio: “Semangat hari ini!“|

Memandang layar ponsel pintarnya, pipi Alseenio sedikit memerah setelah mengirim pesan seperti itu, untuk pertama kalinya ia mengirim pesan semacam ini, sungguh memalukan.

Sniff!

Suara seseorang yang sedang menarik ingus karena menangis terdengar oleh gendang telinga Alseenio.

Menoleh ke sumber suara, ia melihat Pria muda yang membalas sapaannya kini sedang sedih sembari memakan buburnya.

Wajahnya menekuk dan terdapat rasa kesedihan yang jelas di wajahnya.

Seketika Alseenio bimbang ingin bertanya atau diam saja, takut dia tidak sopan saat bertanya, tapi kalau didiamkan tidak tega.

Memikirkan ini selama beberapa detik, akhirnya Alseenio memutuskan untuk bertanya dengan cara yang paling sopan menurut dirinya sendiri.

“Permisi, abangnya tidak apa-apa, kan?“ Alseenio bertanya dengan nada bicara yang rendah dan sopan saat didengar.

Pria muda yang sedang memakan buburnya sendiri mengangkat kepalanya untuk melihat Alseenio yang tiba-tiba bicara kepada dirinya, menyeka air mata dengan tangannya, Pemuda itu tersenyum canggung pada Alseenio.

“Enggak apa-apa kok, mas.“ Memaksakan senyuman, Pemuda itu menjawab pertanyaan Alseenio.

“Baiklah,” kata Alseenio sopan.

Jawaban Pemuda ini membuat Alseenio tidak ingin masuk ke dalam urusannya, karena orang tersebut menjawab dia baik-baik saja, jadi Alseenio tidak boleh memaksa untuk mengetahui apa yang terjadi pada Pemuda tersebut.

Setelah mendengar ucapan Alseenio, pemuda itu kembali lagi memakan buburnya. Alseenio juga beralih lagi bermain ponsel di tangannya.

“Ini pesanannya.“

Suara Bapak penjual bubur tiba-tiba terdengar, Alseenio langsung mematikan layar ponsel dan melihat Bapak penjual bubur yang berdiri di depannya bersama dengan sebungkus bubur di tangannya.

Bapak itu menyerahkan sebungkus bubur di tangannya pada Alseenio dengan wajah yang memiliki senyuman khas si Bapak.

Mengambil bubur pesanannya dengan baik, Alseenio bertanya, “Harganya berapa, pak?“

“Sepuluh ribu saja,” balas Bapak penjual bubur.

“Sebentar ya, pak.“

Alseenio mengambil dompetnya yang ada di dalam saku celana pendeknya, selanjutnya dia mengambil selembar uang kertas berwarna merah dan selembar uang kerta berwarna ungu.

“Ini uangnya, pak.“ Tangan Alseenio yang memegang uang terulur ke arah Bapak penjual di hadapannya.

“Kebanyakan, cuma sepuluh ribu.“

Bapak penjual bubur hanya mengambil selembar uang kertas berwarna ungu yang tertulis nominal uang sepuluh ribu rupiah.

Alseenio mencoba memaksa, tapi Bapak penjual bubur masih berpegang teguh sama pilihannya untuk menolak.

[Ding! Waktu misi tersisa 2 menit lagi!]

[Harap Tuan Rumah menyelesaikan misi sesegera mungkin!]

Pengingat Sistem berbunyi di kepala Alseenio memberitahukan bahwa waktu misi hampir habis.

Bapak penjual bubur terlalu keras kepala, selama satu menit Alseenio berusaha untuk Bapak ini menerima uangnya.

Pada saat Alseenio melihat tangan Bapak penjual bubur yang sedang mengepal, sebuah ide terbesit dalam pikirannya.

“Coba lihat telapak tangan kirinya, pak.“

“Kenapa?“ Bapak penjual bubur itu membuka tangan kirinya dan bertanya.

Sebelum si Bapak bereaksi, tangan Alseenio dengan cepat meletakkan selembar uang kertas berwarna merah di atas telapak tangan Bapak penjual bubur.

Setelah itu, dia berbalik dan berkata pada Pemuda yang sedang duduk dan sebentar lagi akan menyelesaikan makanannya sampai habis. “Bubur saya yang bayar, bang.“

Kata-kata itu keluar, Alseenio bergegas pergi dari tempat si Bapak penjual bubur.

“Terima kasih, bang!“ Pemuda itu menyahut Alseenio dengan suara yang jelas.

“Ya!“ Alseenio merespon sambil berjalan menjauhi tempat bubu si Bapak

Melihat punggung Alseenio yang semakin menjauh Bapak itu segera tersadar dan menggelengkan kepalanya.

“Dasar anak muda.“

Bapak penjual bubur itu kembali ke gerobaknya dan mulai melayani pembeli yang berdatangan.

“Kenapa, pak?“

“Tidak apa-apa, anak muda tiba-tiba ngasih saya uang lebih.“

“Woah, baik banget”

“….“

“….“

Bapak penjual itu terus mengobrol dengan pembelinya.

….

[Ding! Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Menyelesaikan Misi Sarapan Berbagi!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Mendapatkan Bonus Hadiah Atas Perbuatan Baik Anda!]

[Semua hadiah telah diberikan!]

Sesampainya di rumah, Alseenio duduk di bangku meja makan yang ada di dalam ruang dapur.

Sistem mengirim pengingat lagi di saat ia dalam perjalanan menuju rumah.

“Sistem, bisakah kamu membuka hadiah dan kotak misteri secara otomatis ketika mendapatkan hadiah dari misi yang telah aku selesaikan?“

Alseenio bertanya pada Sistem sambil membuka bungkus styrofoam bubur pesanannya.

[Ding! Buka Hadiah Otomatis Telah Diaktifkan!]

[Tuan Rumah tidak perlu meminta Sistem untuk membuka hadiah dan Kotak Misteri, Sistem akan membukanya secara otomatis dan langsung mengumumkan isi dari hadiah.]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Yamaha R6!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Penampilan +5!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Keterampilan Bernyanyi Level Dasar!]

[Bonus Hadiah Telah Terbuka!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Memicu Misi Spesial!]

“Hah?“

Rentetan bunyi pengingat sistem yang begitu banyak terdengar di kepalanya bersamaan dengan munculnya jendela sistem di depan wajah Alseenio.

Sebelum dia mengucapkan sepatah kata untuk bertanya, aliran sejuk mengalir pada tubuhnya, wajahnya, dan juga tenggorokannya.

Kurang dari tiga menit, energi sejuk yang mengalir ke seluruh wajah, tubuh, dan tenggorokan menghilang perlahan.

“Wajahku nampaknya bertambah tampan lagi,” gumam Alseenio pada dirinya sendiri sambil melihat sosok wajahnya di layar ponsel yang tidak menyala.

Beberapa titik diwajahnya diperbaiki secara alami oleh Sistem, hidungnya menjadi lebih bagus, matanya menjadi lebih dalam, dan rahang semakin tegas.

Visual wajahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tidak hanya itu saja, pada tenggorokannya pun Alseenio merasakan ada yang berbeda, rasanya seperti lebih ringan dan mudah dikontrol pita suaranya.

[Semua Hadiah Telah Dibagikan!]

Tiba-tiba sebuah cahaya putih muncul begitu saja di atas meja makannya, lalu sebuah berkas tergeletak setelah cahaya putih menghilang.

Penasaran dengan benda tersebut, Alseenio menjangkau benda itu dan mengambilnya pelan-pelan.

Beberapa kertas berbagai ukuran dipegang oleh tangannya, matanya bergerak menelusuri kertas dan mulai membacanya.

“Ternyata ini semua surat kelengkapan dan tanda bukti hak milik sepeda motor, juga surat-surat persyaratan.“

Setelah membaca beberapa kertas lembar yang ada di tangannya, Alseenio tahu apa semua berkas ini, sebuah sepeda motor keren telah dia dapatkan dari Kotak Misteri, tentu hal ini membuat Alseenio bahagia.

“Yuhuu!!!!“

Alseenio berdiri dan menari acak sembari menyanyikan lagu someone you loved dari Albert.

Tarian yang dilakukan Alseenio memang tidak pas dengan apa yang dia nyanyikan. Ia menyanyikan lagu sedih saat dia merasa senang, otaknya memang rada-rada berbeda.

Tidak peduli tariannya yang absurd, berikutnya Alseenio segera berlari meninggalkan ruangan dapur dan pergi ke depan rumah.

Ceklek!

Suara pintu terbuka berbunyi, sosok Alseenio terlihat ketika dia keluar dari rumah.

“Sial! Motor ini?!“ Alseenio tercengang saat dia melihat sebuah sepeda motor mewah terparkir di halaman rumahnya yang sangat sempit, bisa disebut sebagai balkon minimalis.

Sebuah Motorsport berwarna hitam yang sedikit mengkilap bila terkena cahaya menyilaukan, tubuh motor yang terlihat seksi, canggih, dan keren membuat mata Alseenio menjadi nyaman saat memandang motor ini dalam waktu yang lama.

“Sejak kapan motor ini ada di sini?“ Alseenio bertanya pada Sistem dan duduk di atas Motorsport miliknya.

[Dua menit yang lalu.]

[Motor ini tidak diproduksi lagi di tahun ini, Sistem memberikan ini dengan jalur legal, cek kembali jika Anda tidak yakin.]

“Oke-oke, aku mengerti, Sistem.“ Alseenio mengangguk.

Turun dari sepeda motor, Alseenio kembali menikmati perasaan saat memperhatikan motorsportnya.

“Tidak menyangka aku mendapatkan jackpot hadiah dari Sistem, sepeda motor dengan harga tiga ratus juta.“

Mengingat harga yang dicantumkan di kertas yang muncul di atas meja, Alseenio semakin bersyukur telah mendapatkan hadiah ini.

Alseenio menyalakan ponselnya dan mencari spesifikasi dari sepeda motor yang dia miliki sekarang.

Sebuah artikel langsung ia temukan di Gigel dan dia segera membacanya dengan cermat.

Di dalam artikel disebutkan bahwa motor mewah ini memiliki kecepatan teratas hingga 250 km/jam, dengan mesinnya berkapasitas 600cc.

Sepeda motor ini sangat nyaman digunakan untuk melaju cepat atau balapan.

“Hahaha, aku sangat suka hadiah ini!“

Rasa kesukaan terhadap sepeda motor di depan matanya menjadi bertambah setelah melihat fitur dan spesifikasi motor tersebut di dalam sebuah artikel yang Alseenio baca.

Lalu dia mulai memeriksa sepeda motor dengan penuh ketelitian.

“Ternyata ada jaket dan helm, aku baru sadar.“

Ketika memeriksa lebih lanjut sepeda motornya, Alseenio baru sadar bahwa ada dua barang yang tergelak di lantai halaman depan.

Jaket hitam dan juga helm terbaring begitu saja di dekat sepeda motornya berdiri.

Mengambil dua barang ini, ia masuk kembali ke dalam rumah dan duduk di kursi meja makan.

Sadar bahwa kunci motor belum dia terima, Alseenio tidak langsung bertanya pada Sistem, melainkan memeriksa saku celananya terlebih dahulu.

Sesuai dengan dugaannya, sebuah kunci sepeda motor ada di dalam kantung celananya, lalu dia mengeluarkannya dan menaruhnya di atas meja.

“Sistem, tolong beri tahu aku tentang misi spesial ini.“ Alseenio menunjuk ke layar yang bertuliskan Misi Spesial yang melayang di depannya.

[Ding! Misi Spesial Terbuka!]

1
Hds
asep oh asep, asep oh asep
Ethereal
lagi viral gak sih,
Sutono jijien 1976 Sugeng
😁😁😁🤣🤣
Nathalie soraya
sukak deh cewek nya cuma 1
لكمن حاريس الكفي
Kecewa
لكمن حاريس الكفي
Buruk
Raditya Vicky
Luar biasa
Raditya Vicky
sistem kocakh hhhh
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
dasar manusia sialan sudah ditolong dibelikan bensin masih pula merampok
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
Kampung mcnya udah dibilang sama sistem supaya biasa ajah
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
gak sesuai sama judulnya kebanyakan bahas motor sama live 🗿lari jauh sama cita2nya
Nathalie soraya: lah aku malah suka yang kayak gini 😍😍
total 1 replies
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
cabut ajah sistemnya
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
permasalahan kaya gini ajah dibikin panjang lebar, hadeeeee🗿
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
rata2 novel kalo bikin cerita mcnya pasti kebanyakan protes dan ngeluh sama hukuman dari sistem,,, emang gak ada kreatif sama sekali
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★: oke bang,,, tapi jangan baper kalo terlalu jujur komennya
absvely: bang coba baca novel gw dong menurut lu bagus ga
total 2 replies
♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★
banyak bacottt mcnya lol
skyler
aku rindu kamu author 🥺
‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌
Megawati mana bang 🤔
‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌
game play
‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌
stop judi tapi klo di kasih ×500 gas aja 🗿
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!