NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Trauma masa lalu
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Irene, seorang gadis cantik yang gampang disukai pria manapun, tak sengaja bertemu Axelle, pria sederhana yang cukup dihindari orang-orang, entah karna apa. Sikapnya yang dingin dan tak tersentuh, membuat Irene tak bisa menahan diri untuk tak mendekatinya.

Axelle yang tak pernah didekati siapapun, langsung memiliki pikiran bahwa gadis ini memiliki tujuan tertentu, seperti mempermainkannya. Axelle berusaha untuk menghindarinya jika bertemu, menjauhinya seolah dia serangga, mendorongnya menjauh seolah dia orang jahat. Namun anehnya, gadis ini tak sekalipun marah. Dia terus mendekat, seolah tak ada yang bisa didekati selain dirinya.

Akankah Irene berhasil meluluhkan Axelle? Atau malah Axelle yang berhasil mengusir Irene untuk menjauh darinya? Atau bahkan keduanya memutuskan untuk melakukannya bersama setelah apa yang mereka lalui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Who are You?

Irene mengikuti langkah Axelle yang tampak melangkah sambil melihat situasi di luar sana, ia menghela nafas berat. Kenapa juga ia harus terjebak bersama mahkluk galak ini? Dari tadi Axelle hanya membentaknya, membuatnya seolah tak ada gunanya. Tapi Irene memang tak memiliki keberanian apapun, dia agak takut juga ada di tempat ini. Irene menoleh ke belakang, ada dua orang pria di belakang mereka, tampaknya tak menyadari kehadiran mereka karna keduanya tampak sibuk mengobrol.

Krak!!

Irene kaget, saat kakinya tak sengaja menginjak botol minuman yang entah sejak kapan ada disana. Begitupun Axelle, ia menatap Irene dengan tatapan tak percaya atas kecerobohan yang dilakukannya di saat berbahaya ini.

"Eh, itu dia!!"

"Shit!!" gumam Axelle sambil menarik tangan Irene untuk berlari, tanpa menunggu kesiapan Irene.

Irene tau ini situasi berbahaya, jantungnya berdegup takut. Ia bahkan mengerahkan semua tenaganya untuk berlari, tapi...

Bruk!!

"Duhh..."

Irene terjatuh di jalan, Axelle yang melihat itu hanya menghela nafas.

"Loe bisa lari, gak sih? Kenapa loe mesti jatuh segala? Ayo cepat berdiri!!"

"Kaki gw sakit!!" Teriak Irene, ia bahkan hampir menangis. Kenapa sih Axelle gak mau mikirin dia? Kenapa dia selalu marah-marah dari tadi? Apa ia tak memiliki perasaan?

"Aishh..."

Axelle menatap sekelilingnya, beberapa orang itu juga sudah hampir sampai ke mereka. "Loe bisa jalan ke MRT, kan? Kita kesana, tahan sebentar ya?"

"Bantuin gw dulu!!"

"Nyusahin banget sih!!" Ujar Axelle sambil menarik tangan Irene, membantunya berdiri dengan sedikit kasar. Axelle melihat lutut Irene terluka, sebenarnya ia bisa saja meninggalkan gadis ini, tapi ia tak setega itu meninggalkannya yang bisa saja sudah mereka lihat. "Ayo kesana!!"

"Berhenti, oiii!!"

"Cepat sedikit bisa?" Ujar Axelle, suaranya melunak.

Irene menahan sakit di kakinya, ia mengikuti langkah terburu-buru dari Axelle. Ia benar-benar takut, ia kini menyesali keputusannya mengikuti Axelle tadi. Niatnya membantu, tapi malah menyusahkan pria itu. Entah keberapa kali Axelle dan dirinya menabrak orang-orang yang baru keluar dari stasiun kereta itu, ia sendiri tak bisa menghitungnya. Axelle segera memesan tiket, Irene melihat ke belakangnya.

"Mereka masuk, Al..."

Axelle mengikuti arah pandangan Irene, mereka memang sudah masuk. "Cepat, Pak!!"

"Disana!!"

"Al..."

"Makasih, ayo!!" Ujar Axelle sambil mendorong Irene terlebih dulu masuk dengan tak sabaran, Axelle kembali menarik Irene untuk cepat-cepat masuk ke dalam kereta.

Irene melihat beberapa orang itu telah melihat mereka masuk ke dalam kereta, kini mereka berlari kearah keduanya. Axelle tiba-tiba menariknya ke pelukan pria itu, menarik kepalanya agar berada tepat didepan dadanya. Irene tak tau lagi apa yang terjadi, yang ia dengar hanyalah beberapa bisikan orang-orang, lalu pintu terdengar tertutup. Selain itu, hanya suara jantung Axelle dan jantungnya yang sepertinya seirama.

"Hah, untunglah, bisa lolos lagi..." Gumam Axelle, ia menghela nafas lega. Ia mendorong Irene yang masih speechless atas apa yang terjadi, apalagi Axelle yang memeluknya barusan.

"Kenapa loe meluk gw?" Ujar Irene, tak terima, ia mendorong Axelle menjauh darinya.

"Kalo muka loe gak gw sembunyiin, mereka bakal ngejar. Mau loe?" Ujar Axelle, kesal. Udah nyusahin, protes lagi.

"Mereka siapa sih? Loe cari gara-gara sama preman, ya? Jadi bener rumor di kampus itu, kalo loe preman?"

"Loe udah tau ada rumor begitu tentang gw, ngapain coba masih ngejar gw? Loe pikir itu gak bahaya, hah?"

"Loe itu siapa, sih?" Tanya Irene, membuat Axelle membuang tatapannya.

"Gak semua hal yang loe tau baik buat loe,... Loe bawa apaan? Dari tadi itu gak lepas-lepas dari tangan loe, hebat!!" Ujar Axelle, tatapannya teralihkan ke kantong plastik yang sedari tadi dipegang Irene.

"Ini makanan, gw laper..."

"Loe kelaperan, tapi milih ngejar gw. Loe pikir gw bakal tersanjung?" Ujar Axelle, tajam.

"Yaudah, toh gw yang laper..." Ujar Irene, sewot.

Deg!!

Hampir saja Irene terjatuh, kalau saja Axelle tak menarik pinggangnya. Irene terdiam menatap Axelle yang tak jauh darinya, pria itu menghela nafas.

"Ceroboh banget sih, bisa kan megang pegangannya?" Ujar Axelle, kasar. "Mentang-mentang pendek, gak bisa pegang sendiri..."

"Siapa yang loe bilang pendek? Hei!! Gw itu lebih tua dari loe ya, gak ada sopannya banget sih. Kasar lagi ngomongnya, mau gw potong lidah loe itu?"

"Gw penasaran gimana loe motong lidah gw dengan tubuh kecil loe ini?" Tantang Axelle, membuat Irene mendengus kesal, pada akhirnya ia memilih mengalah. "Kita mau kemana?" Tanya Irene, setelah sekian lama diam.

"Ke apartemen gw."

"Hah? Terus gw gimana? Gw nginep gitu? Loe mau ngapain?"

"Oii, pikiran loe itu bersihin dulu mendingan!! Siapa juga yang tertarik sama cewek kecil kayak loe, gak ada apa-apanya juga." Ujar Axelle, kesal.

"Terus gw gimana?"

"Terserah, loe mau pulang atau nginep, gw gak akan maksa. Dan abis ini, gw harap loe menjauh dari gw!!"

"Setelah apa yang tadi kita lakuin, loe masih aja gak mau deket-deket gw? Gimana kalo gw juga diincer mereka?"

"Makanya itu gw nyembunyiin muka loe tadi, mereka gak lihat loe, mereka gak akan kenal loe!!"

"Loe egois, tau gak?"

"Salah loe sendiri kenapa loe nyamperin gw? Kenapa sekarang malah bilang gw egois??"

"Ya!! Axelle Kang..."

"Irene Bae, bisa gak sih loe diem aja?"

Irene terdiam, wajah Axelle memerah, tanda ia marah sekali atas apa yang dilakukan Irene atau yang terjadi hari ini, Irene sendiri tak tahu.

Ehh? Dia manggil nama gw tadi? Apa dia kenal gw? Siapa dia sebenarnya?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!