NovelToon NovelToon
Ibu ASI Untuk Bayi Om Duda

Ibu ASI Untuk Bayi Om Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: ayy

Apa jadinya jika seorang gadis remaja sudah bisa mengeluarkan ASI? Ya hal itu yang dialami oleh Shireen. Entah keajaiban darimana, tiba-tiba gadis berparas cantik nan manis itu bisa mengeluarkan ASI. Ia sadar dengan keanehannya, setelah sesaat ia bangun dari koma. Ia memberikan ASInya itu kepada bayi kembar seorang duda. Siapa sangka justru pertemuan Shireen dengan Sugar Daddy itu menjadi sebuah ikatan cinta.

Lantas siapakah seorang duda itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?

Pagi hari ini, Samuel datang ke sekolah berniat untuk mencari Shireen. Penampilannya seperti kemarin. Ia berpakaian yang tertutup agar orang-orang tak mengenalinya.

Namun sedari tadi ia tak menemukan gadis yang ia cari-cari. Seketika sang satpam yang kemarin waktu ia bertanya, kini menghampirinya.

"Apa gadis yang kemarin aku kasih tahu, kini sudah sampai sekolah?"  tanya Samuel.

"Oh ya Tuan, kemarin saya mendapat info bahwa seorang gadis yang bernama Shireen sudah pindah sekolah, beberapa hari lalu."

Samuel sekarang benar-benar merasa kehilangan jejak gadis yang ia cari itu.

"Baiklah, terima kasih."

'Ternyata benar dugaanku, dia pasti dibawa oleh pria itu,' batinnya.

Setelah itu ia melajukan mobil dengan begitu cepat. Sementara di balik tembok, Shireen lagi-lagi menghela napasnya dengan lega. Berulang kali gadis itu mengucapkan kata terima kasih kepada sang satpam karena sudah menyelamatkan dan membantunya.

"Sampai kapan gue jadi buronan om Sam, kayak gini?" lirihnya.

Sedangkan dalam mobil Samuel seakan frustrasi. "Apa aku harus turun tangan untuk datang ke sekolah agar aku benar-benar mengetahui apakah gadis itu sudah pindah? Argghh, tapi bagaimana dengan statusku sebagai pemilik yayasan yang mencari murid biasa sepertinya? Apa alasanku untuk mencarinya?"

Berkali-kali pria itu memukul setirnya, seakan melampiaskan rasa lelah hati batin dan jiwanya.

"Oh ayolah kau dimana? Aku sangat membutuhkanmu, Shireen. Apa mungkin sudah waktunya aku melepaskanmu, tapi aku sangat butuh kau," gumamnya.

Samuel menancap gas begitu kencang, menerobos jalan raya dengan kecepatan tinggi.

***

Sepulang sekolah.

Saat Shireen sudah pulang, dan ingin menuju halte, yang seperti biasa menemui Jasson untuk dijemput.

Namun sepanjang ia berjalan, tiba-tiba deru motor terus terdengar seakan ada yang mengintilnya dari belakang. Tatkala ia menoleh dan berbalik badan, gadis itu langsung mendatarkan wajahnya.

"Mau ngapain sih ngintilin gue?!" kesal Shireen.

"Hehe, gue mau ajak lo main, please ya lu mau. 'Kan sekarang lo udah gak kerja di rumah om Samuel," ucap Fania.

"Tapi, 'kan gue udah cerita, kalo sekarang gue kerja di cafe milik kakaknya Jasson ...."

Fania langsung memasang wajah sedih. Sepertinya bermain dengan sahabatnya itu sangat susah sekarang. "Oke, tapi gue ikut ke Cafe ya ... sekalian mau ngopi juga."

"Terserah, tapi jangan gangguin gue kerja ya!"

"Oke tenang. Yaudah naik yu!"

"Tapi gue dijemput Jasson ...."

"Tinggal telpon gak usah jemput bisa 'kan? Ribet amat hidup lo!"

***

Sementara di kantor.

Samuel tengah uring-uringan. Pekerjaan numpuk tapi ia biarkan terbengkalai. Sedari tadi pria itu hanya memain pena, dengan pikiran semeraut kemana-mana.

Entahlah, sekarang ia merasa tidak nyaman dengan hidup yang digandrungi rasa bersalah.

Tansoon sang sahabat, merasa aneh dengannya. "Sudahlah lepaskan saja!" ucapnya.

"Aku masih sangat membutuhkannya ...." Dari nada ucapan pria ini, terdengar sangat lemah, bahkan begitu slow, bagaikan baterai lowbat.

"Sebenarnya hanya sedikit semangat lagi kau mencari gadis itu. Coba kau lebih bergerak lagi untuk menemukannya. Kau juga bisa menyewa seseorang yang dengan mudahnya bisa kau suruh untuk mencari keberadaan gadis itu. Jika kau hanya galau, dan berdiam saja apa yang kau dapat?" ucap Tansoon.

"Sudah aku usahakan, tapi gadis itu dibawa kabur dengan pacarnya. Yang entah di mana dia sembunyikan. Aku merasa tidak ada gunanya untuk saranmu itu."

"Bisa saja, asal kau tidak malas!"

"Sudahlah, biarkan dia pergi. Aku bisa mengubur rasa bersalahku!"

"Tapi tidak dengan rasa cintamu!"

Tiba-tiba Samuel mengela napasnya begitu panjang, "Apakah aku sudah jatuh hati padanya? Sungguh konyol jika itu ada di dalam diriku."

"Kau pria bodoh yang pernah aku kenal. Sudahlah sadari perasaanmu dulu, sebelum kau benar-benar menyesal karena menanggapi hal ini hanya biasa," ucap Tansoon.

Kemudian pria bule itu meninggalkannya di ruangan sendiri. Lagi-lagi Samuel berperang dengan pikirannya. "Tidak mungkin aku mencintainya, tapi kenapa aku sesedih ini saat sudah tak ada lagi kehadirannya," gumamnya. Mengacak rambut frustrasi.

"Aku harus mencarinya lagi, dan akanku usahakan untuk mendapat maaf darinya."

***

"Reen keren ya lo, sumpah nih kopi enak beud rasanya."

Fania terus berdecak kagum dengan tak hentinya menyeruput kopi yang dibuatkan oleh Shireen.

"Iya dong, 'kan gue pernah jualan kopi waktu di kampung," balas Shireen.

"Wahh, bakat lo ternyata banyak ju--akkhh sialan!"

Tiba-tiba Fania menjerit karena bokongnya tiba-tiba diremas oleh seseorang.

Plak!

Refleks gadis itu menggetok kepala Tansoon yang jahil kepadanya. Tansoon pun mengusap kepalanya yang terasa begitu pusing akibat pukulan gelas yang terbuat dari beling itu.

"Akkrhh, sakit sekali kepalaku!"

Shireen membulatkan matanya dengan lebar, gadis itu sangat amat terkejut apa yang dilihatnya barusan. "Mampus, itu majikan gue Fan!"

"Rasain lo, pria mesum, muka sel*ngkangan dasar pemain b*k*p!" sarkas Fania begitu kesal. Sampai ia tak mendengar ucapan Shireen yang terus memberikan kode untuknya, agar tak melakukan hal yang lebih dari tadi.

Semua pengunjung yang mendengar ucapannya, menganga bahkan banyak yang menekap mulutnya.

"Reen, lo tau gak sih dia itu yang sempet gue ceritain kemarin. Pria ini yang udah mesumin gue di acara pernikahan, waktu itu!" seru Fania.

"Tapi dia majikan gue!" balas Shireen tak kalah tegas. Fania menganga, kemudian ia menatap pria mesum yang saat ini tengah menatap dirinya dengan remeh.

"Kok lo bisa kerja sama dia sih? Pokoknya lo harus keluar dari cafe ini!"

"Apa hakmu untuk mengatur dia!"

"Gue sahabatnya! Gak bakal gue biarin sahabat gue jadi korban pelecehan lo!" tukas Fania. Gadis itu menarik paksa Shireen untuk keluar dari tempat kerjanya.

Shireen melepaskan tangannya dengan kasar. "Fan, gue gak diapa-apain sama dia, lo gak usah atur-atur. Ini pekerjaan gue!" Kemudian gadis itu menarik paksa Fania untuk duduk kembali.

Shireen menatap tak enak hati atas perlakuan sahabatnya. "Kak, maafin sahabat Shireen ya."

"Tidak apa-apa, gadis kecilku memang seperti ini," balas Tansoon.

"Cih, jijik banget!" cetus Fania.

"Tidak boleh seperti itu, pak Sanjaya denganku sudah bekerja sama sejak lama. Bahkan, dia berniat untuk menjodohkanmu denganku," goda Tansoon.

"Amit-amit, gue bakal kabur dari rumah kalo dipaksa harus nikah sama perjaka sawangan kayak lu!"

"Fan, please deh. Tutur katanya!" peringkat Shireen. Gadis itu tengah sibuk meracik kopi untuk pelanggan yang setia menunggu buatannya.

"Reen gue bisa beli cafe ini, asal tempat ini gak ada muka dia lagi!" celetuk Fania.

"Aku juga bisa membelimu. Jika aku lihat-lihat wajahmu itu seperti orang Jepang. Apa kau pemain film biru yang sering aku tonton?"

Fania langsung memberikan tatapan membunuh, sebelum dirinya menggigit telinga pria itu. Tansoon memang memiliki sifat humoris, murah senyum terutama kepada wanita, ia juga sangat genit dengan lawan jenisnya. Dari itu seseorang yang sudah lama dikenalnya, bahkan yang baru kenalnya pun.

***

Samuel menatap jendela balkon dengan tatapan yang sayu-sayu. Ketenangan malam ini tercipta. Tak ada tangisan bayi, tak ada juga keramaian pelayan yang heboh mendiami.

"Seharusnya kemarin aku katakan. 'Mungkin saja aku bisa jatuh cinta dengan gadis labil' bukan sebaliknya yang aku katakan malam itu. Sekarang aku tahu apa arti penyesalan yang sebenarnya."

Bersambung ....

1
Ratnasihite
Biasa
Ratnasihite
Buruk
Ema Elyna
terlalu lema sangat muda memaafkan biar pun selalu buat kesalahan semua pemeran terlalu lema nover jdi takbest skip
Sitikarsanah Karsanah
Lumayan
uswatun hasanah
Luar biasa
Katherina Ajawaila
dasar jalang bertopeng
Katherina Ajawaila
mmg nya pantes ya kamu ibu yg hanya mengandung, dr umu O SMP 5 thn ada pernah tau jika anak mau menyusu
Katherina Ajawaila
jgn di maafin dulu Shireen. pantengin aja. kedangingannya tinggi banget, mau aja di buat lepehan iler 😡
Katherina Ajawaila
jalang mmg liyu, pelacur tetap aja pelacur, demen jadi teh celup
Katherina Ajawaila
jijik amat liat liyu
Katherina Ajawaila
hati2 Shireen banya belayung nangka di rmh
Katherina Ajawaila
jalang murahan, spt gitu tetap di pertahankan, pd hal jelas2 msh mau godain samuel. 😡
Katherina Ajawaila
kel, harmonis tapi gesrek semua🤫
Katherina Ajawaila
dasar Ipar ko ngk malu ya dasar bener kata samuel, jalang🤭
Katherina Ajawaila
kasihan si kembar sudah minum susu shireen sih, jadi tau nya itu mmnya aja 🤗
Katherina Ajawaila
kk licik di atas darah ade, 😡
Katherina Ajawaila
nasip di kira udh nikah🤫
Katherina Ajawaila
Shireen ya mancing, itu duren loh
Katherina Ajawaila
bagus, Shireen, galpai cita2 mu utk sukses. orkai kan punyaCCTV, suruh liat aja 😡
Katherina Ajawaila
dasar tom boy begal 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!