Keluarga besar Bramasta tidak menyukai Dian, gadis yatim piatu dan koki biasa yang menjadi istri Stefan karena pernikahan kilat di Las Vegas.
Tidak ada yang menyangka Dian menyembunyikan identitas aslinya sebagai hacker dan juga putri bungsu dari pemilik Perusahaan Wijaya, demi untuk mendapatkan cinta Stefan yang merupakan cinta pertamanya.
Kecantikan, kecerdasan dan kehebatan Dian memimpin Perusahaan Jayanata setelah bercerai membuat semua orang yang pernah menghinanya mati kutu.
Berhasilkah Stefan rujuk kembali dengan Dian setelah menyadari kesalahannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9. Isi handphone Dian
***Ruang kantor Stefan di Perusahaan Bramasta***
Stefan memeriksa isi handphone Luis, khususnya bagian sms. Setiap hari Luis akan mendapatkan sms dari Dian tentang kotak makan siang yang akan dibawakannya untuk Stefan.
Stefan mulai menyesali keputusannya tidak memberikan nomor handphonenya ke Dian dan mengacuhkan gadis muda itu selama sebelas bulan ini.
Stefan membuka laci meja kerja dan mengeluarkan handphone milik Dian, yang dibawa oleh Luis kemarin dari Mansion Bramasta.
Stefan menyalakan handphone itu dengan mudah karena Dian tidak menggunakan kata sandi untuk mengunci handphonenya.
Stefan memeriksa isi handphone Dian dengan saksama. Pria muda itu menghela napas panjang ketika memeriksa nomor kontak yang tersimpan di dalam handphone Dian, hanya ada nomor Luis saja. Bahkan nomor Laura dan Anastasia tidak ada di sana.
Di bagian galeri foto handphone hanya ada foto-foto masakan Dian saja. Selain itu satu-satunya media sosial yang ada di dalam handphone itu hanyalah instagram.
Stefan merasa penasaran dan membuka akun instagram itu. Dian tidak menggunakan foto pribadi untuk profilnya di sana, melainkan foto cincin berlian berbentuk hati.
Stefan membaca satu persatu postingan Dian di dalam instagram yang kebanyakan berupa foto dan caption hashtag.
#myweddingring
#igasapibakar
#nasigorengkampung
#birhdaycake
Setiap postingan Dian selalu berhubungan dengannya sehingga membuat perasaan hati Stefan bercampur aduk.
Stefan ingin melanjutkan membaca, tetapi halaman itu tiba-tiba berhenti bergerak. Stefan menekan jari telunjuknya ke layar handphone dan menariknya turun untuk refresh halaman itu.
Semua foto yang berada di akun instagram Dian hilang seketika, tanpa menyisakan apa pun. Wajah Stefan menjadi tegang karena yakin Dian yang menghapus semuanya.
***Mansion Wijaya***
Dian dan Sherina sedang berada di dapur Mansion Wijaya. Terdengar suara ting dari salah satu oven di sana.
"Dian! Cake stroberinya sudah matang," ucap Sherina dengan mata berbinar-binar sambil melihat ke arah Dian.
Dian sedang memegang handphonenya dengan wajah serius dan menekan sesuatu, lalu meletakkan kembali handphonenya di atas meja dan memakai sarung tangan oven terlebih dahulu sebelum mengeluarkan cake stroberi dari dalam oven.
"Harum sekali!" puji Sherina.
Dian memotong satu slice cake stroberi dan meletakkannya di piring kue, lalu memberikannya ke Sherina.
"Cake stroberi kesukaan Kak Rina," kata Dian.
"Cake stroberi buatanmu paling enak," puji Sherina.
"Tadi pagi satu keranjang stroberi segar di kirim dari Bedugul, kebun stroberi milik Kak Chandra. Tentu saja cake nya semakin enak!" ucap Dian sambil memainkan alisnya naik turun di hadapan Sherina.
Pipi Sherina merona merah dan hati gadis muda itu semakin berbunga-bunga karena tahu Chandra yang menyiapkan semua buah stroberi segar itu.
Dian mengambil handphonenya dengan cepat dan memotret Sherina yang sedang mencicipi cake stroberi. Kemudian mengirimkannya ke handphone Chandra.
"Thank you Dianku sayang," bunyi sms balasan yang dikirim oleh Chandra.
"Ayo Kak Rina. Kita makan cake stroberi sambil nonton," ajak Dian.
"Oke," jawab Sherina.
***
Tiga puluh menit kemudian, Dian yang sedang menonton bersama Sherina di ruang tamu Mansion Wijaya membaca sms yang masuk di handphonenya, yang dikirim oleh Chandra. Sementara Sherina juga sedang membaca sms yang dikirim oleh Leon.
Pernyataan resmi Perusahaan Bramasta: Perusahaan Bramasta mengklarifikasikan pengumuman sebelumnya adalah kesalahpahaman dan menyatakan permintaan maaf kepada Dian serta sudah menghapus pernyataan resmi sebelumnya.
Sementara mengenai perceraian di antara Stefan dan Dian serta perselingkuhan Stefan dengan Gisel tidak disebutkan dalam pernyataan resmi Perusahaan Bramasta.
Dian tersenyum sinis dan meletakkan kembali handphonenya di atas meja. Gadis muda itu bisa membayangkan wajah kesal Laura dan Anastasia sewaktu membaca berita yang diterbitkan oleh majalah Kiss mengenai Anastasia dan kalung berlian yang hilang.
Dian yakin Stefan pasti marah besar karena majalah Kiss menolak menghapus kedua hot gosip itu dan pastinya akan semakin memanas dalam dua hari ini.
Dian tahu Stefan memeriksa akun instagramnya tadi sehingga gadis muda itu langsung menghapus semuanya.
Dian sudah melupakan kebiasaannya selama sebelas bulan ini memposting segala sesuatu yang berhubungan dengan Stefan di sana sehingga akun media sosial itu masih aktif dan akhirnya hilang selamanya saat ini.
Tidak ada lagi bukti Dian pernah hadir menemani Stefan selama sebelas bulan ini.
"Bagaimana Dian? Semua sudah oke?" tanya Sherina.
"Iya Kak Rina," jawab Dian.
"Baguslah. Oh ya Dian, Leon bilang Gisel akan tiba di Bali malam ini," ucap Sherina.
Majalah Kiss menerbitkan foto perselingkuhan Stefan dan Gisel, tentu saja Leon meminta karyawannya untuk menyelidiki keberadaan Gisel saat ini dan tidak disangka wanita tidak tahu malu itu sudah berada di dalam pesawat menuju ke Bali.
"Baguslah! Majalah Kiss bisa menerbitkan gosip panas yang terbaru," kata Dian dengan tenang.
Sherina tersenyum kecil dan mengerti maksud Dian. Sherina langsung mengirim sms ke Leon.
***
Pukul sebelas malam, Stefan dalam perjalanan pulang ke Mansion Bramasta setelah bertemu dengan rekan bisnis. Luis duduk di samping sopir.
"Luis. Apakah sudah ada hasilnya?" tanya Stefan secara tiba-tiba.
Luis menoleh ke arah kursi penumpang dengan wajah tegang. Sekretaris pribadi itu tahu maksud pertanyaan Stefan.
Sewaktu berangkat menemui rekan bisnis, Stefan memberi Luis tugas untuk mencari keberadaan Dian dan menginginkan hasilnya ketika pertemuan dengan rekan bisnis selesai.
"Maaf Pak Stefan. Nona Dian tidak menemui Leon Saputra secara langsung. Selain itu semua penerbangan ke luar negeri sudah diperiksa ulang dan tidak ada nama nona Dian," jawab Luis.
Walaupun jejak Dian tidak ditemukan, tetapi gadis muda itu tidak terlihat bersama Leon Saputra, membuat suasana hati Stefan menjadi lebih baik.
"Sudahlah! Aku yakin Dian akan muncul di hadapanku nanti!" batin Stefan.
Stefan mengira Dian sengaja bersembunyi untuk menghindarinya karena masih marah dan cemburu dengan foto rekayasa Gisel.
"Pak Adrian. Nyonya Laura telepon terus menerus," ucap Luis dengan hati-hati.
Handphone Stefan masih berada di tangan Luis sehingga sekretaris pribadi itu yang mewakili mengangkat telepon dari Laura sepanjang hari.
"Biarin saja!" jawab Stefan dengan nada datar.
"Nyo...nyonya Laura bilang nona Gisel pulang ke Bali malam ini," kata Luis terbata-bata.
Stefan tidak memberikan jawaban apa pun sehingga Luis menutup rapat mulutnya dan duduk tegak dengan mata menatap lurus ke jalanan. Luis tidak berani mengusik Stefan lagi.
Beberapa hari kemudian Majalah Kiss gencar menerbitkan berita mengenai kepulangan Gisel sebagai wanita simpanan Stefan, sedangkan Anastasia pulang dari Australia bersembunyi di dalam Mansion Bramasta karena merasa dipermalukan berita mengenai dirinya mencuri kalung berlian milik Stefan.
Laura, Anastasia, dan Gisel semakin membenci Dian. Akan tetapi, mereka tidak bisa melampiaskan kemarahan itu karena sosok Dian tidak terlihat muncul di mana pun. Bahkan Laura sudah menyewa detektif swasta untuk melacak keberadaan Dian dan hasilnya nihil.
***
Selamat siang readers tercinta. Jangan lupa baca kelanjutan cerita besok ya.
Dian dan Stefan akan bertemu di tempat umum. Don't miss it.
Terima kasih readers tercinta yang sudah mendukung novel ini. Love sekebon 🥰🥰🥰
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE