NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Pak Duda

Gairah Cinta Pak Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mphoon

Misca Veronica merupakan seorang pembantu yang harus terjebak di dalam perseteruan anak dan ayah. Hidup yang awalnya tenang, berubah menjadi panas.

"Berapa kali kali Daddy bilang, jangan pernah jodohkan Daddy!" [Devanno Aldebaran]

"Pura-pura nolak, pas ketemu rasanya mau loucing dedek baru. Dasar duda meresahkan!" [Sancia Aldebaran]

Beginilah kucing yang sudah lama tidak bi-rahi, sekalinya menemukan lawan yang tepat pasti tidak mungkin menolak.

Akan tetapi, Misca yang berasal dari kalangan bawah harus menghadapi hujatan yang cukup membuatnya ragu untuk menjadi Nyonya Devano.

Lantas, bagaimana keseruan mereka selanjutnya? Bisakah Cia mempersatukan Misca dan Devano? Saksikan kisahnya hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mphoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Kesempatan

Sepanjang jalan Devano selalu menyalahkan dirinya yang mudah sekali tertipu akan penampilan juga wajah lugu Misca, padahal dia belum tahu bagaimana sifat aslinya.

Apakah Misca benar-benar wanita baik atau justru pura-pura baik hanya untuk mengambil simpati juga perhatiannya.

Tanpa Devano sadari ternyata mobilnya bukan berhenti di gerbang rumahnya sendiri, melainkan di seberang jalan depan pagar rumah Nina.

Baru juga Devano menarik rem tangan, tiba-tiba wajahnya terkejut melihat ke sekeliling yang sangat asing.

"Loh, kenapa aku jadi ke di sini? Perasaan tadi jalannya mengarah ke rumah?"

Wajah bingung Devano terlihat jelas, bahkan berubah saat melihat Misca keluar sambil membawa beberapa kantong sampah yang akan dibuang di tempat sampah yang letaknya di depan pagar rumah.

Entah perasaan macam apa yang ada di hatinya sekarang, yang jelas wajah Misca terasa begitu menyejukkan. Sama seperti awal Devano bertemu sama Manda sebelum akhirnya mereka bersatu.

"Dia memang cantik, walaupun penampilannya seperti seorang pembantu," ucap Devano tanpa ragu.

Detak jantung bagaikan gelombang cinta yang menyatu hingga berhasil menghidupkan sinyal hati yang sudah lama mati.

"Hufftt, akhirnya pekerjaanku selesai juga," ucap Misca sambil menepuk kedua tangan seraya membersihkan dari debu yang menempel.

"Sekarang tinggal bikin menu makan siang untuk Nona Nina. Dia pasti suka ayam gor---"

Perkataan Misca terjeda bersamaan dengan tubuh yang berbalik melihat mobil tak asing di seberang jalan, "I-itu bukannya mobil Tuan Devano, ayahnya Non Cia? Apa aku salah lihat?"

Misca menyipitkan matanya akibat cahaya matahari terlalu terang untuk menembus kaca mobil yang pekat. Dalam keadaan ragu dia mendekat memastikan apakah benar atau hanya tebakannya saja.

Sementra di dalam mobil Devano terlihat ketar-ketir ketika Misca mendekat. Niat hati ingin menancap gas untuk menghindarinya, tiba-tiba saja mobil mati dan tidak bisa nyala.

"Akhhh, si-al! Di saat begini kenapa pakai acara mati segala sih, aelahhh! Ayo, dong, nyala, nyala, nyal---"

"Permisi, Tuan." Suara ketukan tangan Misca pada kaca mobil mampu mengejutkannya yang sedang berusaha menghindar. Sayang sekali takdir seperti tidak merestui.

Wajah Devano langsung memerah, bulir-bulir keringat di dahi mulai menetes saking tegang dan panas akibat efek obat yang Killa berikan. Beruntungnya tidak terlalu meresahkan lantaran dia tidak meminum kopi terlalu banyak.

Dengan tangan gemetar Devano membuka kaca membuat wajah mereka saling berdekatan menatap satu sama lain. Apalagi posisi Misca sedikit membungkuk memastikan apakah benar ayahnya Cia atau bukan.

"Ehh, Tuan Devano? Ada apa ke sini? Mau jemput Non Cia? Bukankah ini masih jam sekolah?" tanya Misca.

Tak tahu harus menjawab apa, Devano malah menjadi salah tingkah hingga menimbulkan rasa curiga, "Kok, Tuan diam? Jangan-jangan ini semua rencana Non Nina sama Non Cia?"

"A-apaan sih, jangan GR, ya! Sa-saya ke-ke sini juga nggak tahu kenapa bisa sampai di sini. Mobilnya aja yang mengarah ke sini, mana mati lagi!" balas Devano, menutupi rasa gugup bertemu sama Misca. Pembantu cantik yang selalu menjadi bayang-bayang di dalam pikirannya.

"Akhh, masa, iya? Bohong kali," sahut Misca sambil meledek Devano yang semakin dibuat salah tingkah.

"Ma-mana ada saya bohong, kalau nggak percaya lihat sendiri, nih!"

Devano segera menghidupkan kembali mobilnya. Baru sekali mencoba mobil sudah menyala seperti semula, sehingga mengejutkan dirinya sendiri.

"Ha-haah? Ba-bagaimana bisa mobilnya nyala? Bu-bukannya tadi mati?"

"Tuh, kan, mobilnya baik-baik aja. Huhhh, dasar modus!"

"Heeh, ma-mana ada saya modus, ya! I-ini juga saya bingung kenapa bisa nyala, padahal tadi mati. Saya serius!"

"Begini nih, kalau laki-laki sudah ketahuan pasti ngeles terus kaya bajaj. Kalau suka bilang suka Tuan, jangan malu-malu."

"Hyaakk! Ma-mana ada saya suka sama pembantu kaya kamu, rugi kali! Secara saya ini pemilik perusahaan masa seleranya begini, kaya nggak ada cewek lain aja!"

"Eetts, kalau ngomong hati-hati Tuan, jangan sampai Tuan menjilat ludah sendiri, loh."

"Bodo amat! Saya mau balik!"

Kaca mobil tertutup rapat membuat Misca terkekeh melihat sikap Devano yang terbilang cuek, tetapi lucu.

Mobil melesat kencang meninggalkan Misca yang masih tertawa, berbeda sama Devano. Pria itu berteriak kesal tidak mampu menyembunyikan kebenaran yang pada dasarnya cinta itu sudah muncul, hanya saja tertutup oleh gengsi juga masa lalu.

"Aaaa ... apa ini yang dibilang jatuh cinta untuk kedua kalinya? Kenapa bisa, hahh? Kenapa! Bukankah jatuh cinta itu hanya sekali, sisanya meneruskan hidup?"

"Cuma mengapa rasanya aku seperti mencintai orang yang baru, padahal aku sangat mencintai Manda. Dialah wanita pertama yang mampu menghadirkan cinta untukku. Sementara Misca, dia orang baru yang masuk ke dalam pikiranku untuk membuatku lepas dari masa lalu,"

"Ya, memang aku akui mengikhlasan sesuatu yang tidak mungkin bisa kembali rasanya sangat sulit, butuh waktu juga mental untuk melepaskannya. Namun, apa yang Cia katakan memang benar. Sudah cukup aku sendiri, sekarang saatnya aku harus berani keluar dari zona ini jika ingin kembali mengukir senyuman kebahagiaan yang pernah tertunda untuk Cia!"

"Demi Cia, aku harus bisa melawan diriku sendiri. Jika tidak sekarang kapan lagi? Semakin lama umurku semakin tua, jika Cia menikah lalu siapa yang akan menemani masa tuaku? Egoku atau masa depanku!"

Celotehan panjang kali lebar yang terus diutarakan oleh Devano berhasil melawan arus yang selama ini menjebaknya hidup di dalam bayangan masa lalu.

Memang tidak mudah mencintai orang lain saat cinta pertama kita sudah habis padanya. Akan tetapi, tidak semua cinta pertama akan membawa kebahagiaan, justru cinta terakhirlah yang mampu menuntun jalan menuju kebahagiaan.

***

Malam hari Devano dan Cia makan bersama. Sudah lama memon ini tidak pernah dirasakan akibat kesibukan dia yang selalu mengesampingkan kebahagiaan anak sendiri.

Tak disangka, hal kecil seperti ini telah mengukir senyum manis di bibir Cia yang tidak pernah terlihat oleh Devano.

"Daddy, Cia seneng deh, bisa makan bareng kaya gini. Apalagi kalau misalkan Mommy Manda masih ada, pasti rasanya jauh lebih bahagia," ucap Cia, matanya berkaca-kaca menahan rasa rindu akan sosok ibu yang harusnya menemani tumbuh kembang anak kecil itu.

"Maafkan Daddy, selama ini Daddy selalu sibuk kerja. Daddy terlalu egois dan memikirkan diri sendiri, sampai Daddy lupa kalau di rumah ada peri kecil yang selalu menunggu Daddy pulang tepat waktu hanya sekedar makan bersama," balas Devano terharu oleh senyum Cia yang mencubit hatinya.

"Akhhh, Daddy! Cia nggak mau ingat itu lagi, sedih tahu. Pokoknya Cia mau senang-senang aja, Daddy juga udah berjanji nggak akan sibuk lagi," ujar Cia.

Devano tersenyum lebar mengelus kepala Cia. Rasanya hangat sekali, tanpa sadar mengundang air mata sang anak yang menetes di pipi.

"Loh, loh, ko-kok, nangis? Cia gapapa?" tanya Devano panik.

"Cia gapapa, Dad. Cia cuma terharu aja karena biasanya Daddy kaku kaya kanebo kering, sekarang malah kaya bola salju yang mencair huaaa ... Cia sayang, Daddy!"

Gadis itu langsung turun dari kursinya dan memeluk Devano begitu erat. Senyuman gemas terukir membuat tangannya mencubit pipi gembul milik Cia.

"Hem, dasar cengeng. Udah akhh, jangan nangis lagi. Sekarang selesaikan makannya terus kita main ke rumah Nina. Mau?"

Mendengar perkataan Devano seperti ada yang aneh. Waktu itu Cia mengajaknya selalu ditolak, tetapi sekarang dia malah menawarkan diri. Ada apa ini? Begitulah pikir Cia yang menaruh curiga.

"Ma-mau sih, ta-tapi kok, tiba-tiba begini, Dad? Ada apa? Daddy ada urusan sama orang tua Nina?"

"Tidak ada."

"Lah, terus ngapain ke rumah Nina?"

Cia menggaruk kepalanya yang tidak gatal akibat bingung. Baru kali ini seorang Devano memberikan tawaran yang tidak pernah ditawarkan sebelumnya.

Jangankan mengajak Cia ke rumah Nina, jalan-jalan saja mungkin setahun bisa di hitung jari saking jarangnya mereka menghabiskan waktu bersama.

"Daddy cuma menawarkan, tapi kalau Cia tidak mau juga gapapa. Daddy bisa pergi ke ruang ker---"

"Hyaakk, nggak, nggak! Cia mau kok, mau. Ayo, kita ke Nina daripada Daddy sibuk kerja. Lagi pula Cia udah kangen sama Mommy Misca."

"Daddy juga kangen."

"Ha-hahh? A-apa, Dad? Daddy ngomong apa tadi? Cia kurang dengar!"

"Ehh, e-enggak, nggak. Daddy cuma bilang kalau kangen temui jangan ngomong aja gitu."

"Ohh, gitu. Ya, udah. Cia habisin makan ini, terus siap-siap baru kita otw, oke!"

Cia begitu semangat ingin bertemu dengan Misca. Tanpa menyadari ucapan tadi tertuju pada Devano sendiri. Yang mana dia sedang mencari kesempatan untuk bertemu dengan wanita yang berhasil mengetuk pintu hatinya.

...*...

...*...

...*...

...Bersambung...

1
Aan Azzam
🤣🤣🤣🤣🤣ini keluarga sebenarnya adem ayam...tpi gara² dtng pemain baru jdi kluarga ini berubah jdi keluarga somplak🤣🤣🤣
Aan Azzam: jangan sampai tdk update Thor, nunggu update aja hampir tiap saat liat notif muncul...dan rasanya itu campur² klu tdk update 😅😅
IN_DAYLE: Hahah, bisa begitu 😭
Tihati, nanti author gak up shri aja lagi susah tdr kek nungguin doi jemput 🤣🤣
total 2 replies
Asih Nurhayati
sumpah bengek sampean🤣🤣🤣
IN_DAYLE: Hahaha, tihatii nanti disangka gila baca baca tb tb ketawa sendiri🤣🤣😭🙏🏻
total 1 replies
Aan Azzam
🤣🤣🤣🤣 bener² pendatang baru rupanya, dan yg lebih parah lagi polosnya Masya Allah 🤣🤣kukira misca polos mau aja di kerjain lah ini polosnya jdi sambutan 🤣🤣🤣🤣
IN_DAYLE: Hahah, rada anu ya, dikira menantu idaman tahunya menantu kosongan😭😭🤣
Aan Azzam: 🤣🤣🤣🤣parah emang ini tamu kak..tpi otw JD tuan rumah 🤣🤣🤣
total 3 replies
Desilia Chisfia Lina
pasti dia minta adiknya launcing secepatnya 😄😄
IN_DAYLE: Hahah, bisa jadi tuhh 🤣🤣
total 1 replies
Allam Harahap
bagus
IN_DAYLE: Terima kasih banyak, Akak atas bintangnya. Sehat selalu 😍🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Neng geulis
Luar biasa
IN_DAYLE: Wahh, terima kasih banyak atas bintangnya, Akak. Sehat selalu 🥰🥰🙏🏻
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
IN_DAYLE: Asyiap, ditunggu yaa 🥰🙏🏻
total 1 replies
Jamilatul Fauziah
wah kyknya hama pengganggu sudah muncul nih😤
IN_DAYLE: Hihihh, wahh, harus dipersiapkan ini buat mengusir hama🤣🤣
total 1 replies
Desilia Chisfia Lina
waduh siapa lagi itu yang datang 😲😱
IN_DAYLE: Hayoo, hayoo, makin ke sini makin seru yaa, buat tebak-tebakan 🤣🤣
total 1 replies
Aan Azzam
hayooo siap lagi itu.. pemain barukha🤔🤭🤭
Asih Nurhayati: ooh mang blm up LG dr kemaren ya...😅😅😅
Aan Azzam: mari menunggu 🤭 bersama 🤭
total 7 replies
Aan Azzam
nah looo....🤭ini baru keriki² kecilnya Lo dlm menjalani hubungan...Taukan apa yg harus misca siapkan klu berani mencintai Dev🙂🙂
Aan Azzam: setuju 🙂👍🏻
IN_DAYLE: Hihihhh, Anda bedull 🤣🤭
total 4 replies
Les Tary
walah...kira kira siapa yg datang
IN_DAYLE: Hayoo, hayoo, tebakk terus 🤣🤣
total 1 replies
Aan Azzam
keren, menurut ku paket komplit komadi,drama romansa, keluarga.. harus shi masuk list bacaan 🥰🥰🥰
IN_DAYLE: Masyaallah, terima kasih banyak, Akak 😍😍😍
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Aan Azzam
pertemuan dan perpisahan itu dua hal yg tdk bisa di pisahkan...jadi ada baiknya jangan pikirkan perpisahannya tpi manfaatkan waktu nya selagi bersama... agar kamu punya cerita di setiap kisah kamu dan dia🥰🥰🥰
Aan Azzam: lope lope too🥰🥰🥰🥰🥰
IN_DAYLE: Aaahhh, lope lope gubrakk akak 😍😍
total 2 replies
Desilia Chisfia Lina
ah so sweet 😁😍
IN_DAYLE: Hihihh, masih banyak bab selanjutnya. Tunggu eps seru lainnya 😍🙏🏻
total 1 replies
Aan Azzam
hidup itu cuma sebuah pilihan..tpi ketika kamu sudah memilih maka kamu jga harus siap dg semua masalah kedepannya dan satu lagi terkadang kita harus jatuh dulu baru tau bahwa sakit itu ada, dan kita juga harus kecewa bahwa apa yg kita inginkan belum tentu itu yg kita dapat jdi buat misca dan Dev kalian baru digerbang Balum masuk jdi perbaiki pola pikirnya agar lebih bijak lgi🥰
IN_DAYLE: Masyaallah, terima kasih banyak, Akak 😍🙏🏻
Aan Azzam: memilih bacaan itu harus.. tpi klu sudah suka maka tdk ada salahnya mendukung agar lebih maju, membuat suatu karya tdk mudah butuh mental imajinasi, dan tenaga dan banyak lagi, jadi sebagai pembaca yg suka sama karya.. Arthor cuma kasi support 💪🏻 semangat dan jangan lupa jaga kesehatan 🥰Slam sehat selalu 🙏
total 3 replies
Neisya
Luar biasa
IN_DAYLE: Terima kasih banyak, Kak. 🙏🏻🥰
total 1 replies
Jamilatul Fauziah
itu misca kan yg ngomong
" aku membencimu"
Ledy Gumay
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!