NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama
Popularitas:581.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin dekat

Rasa ceburu kini menyerang hati Nino, entah kenapa hatinya terasa panas melihat Anisa terlihat begitu bahagia bercandan dan ngobrol bersama pak Arman.

Semua teman2 Anisa memilih kembali duluan, kini tinggal pak Arman dan Anisa yang duduk saling berhadapan.

Nino semakin kesal saja melihat hanya Anisa dan pak Arman berdua, Nino mencengkaram gelas yang ia pegang dengan kuat hingga kuku2nya memutih.

"Apa besok malam, kamu gak ada acara Nis?" tanya pak Arman lembut.

"Gak ada pak, emang kenapa?"

"Bisa gak, kalau aku ngajak kamu keluar untuk makan malam?"

"Maaf pak, saya gak pernah keluar malam," tolak Anisa dengan lembut.

Pak Arman tersenyum seakan di paksakan, "Kalau gak bisa, gak apa2 Nis, mungkin siang hari aja, kalau kamu bisa," pak Arman tidak mudah menyerah dia akan berusaha agar bisa jalan dan dekat dengan Anisa.

Nino terus memperhatikan dan mendengar obrolan Anisa dan pak Arman, Nino semakin kesal karna pak Arman tak kunjung menyerah meskipun Anisa sudah menolak nya.

"Apa perlu aku pecat saja dia, agar tidak nempel terus sama Anisa," gumam Nino dengan hati yang semakin membara oleh panas nya api cemburu.

Namun Nino tidak akan mungkin melakukan itu, dia tidak akan mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan.

"Insaallah jika ada waktu luang pak, karna kalau hari libur saya suka nulis novel, hanya untuk mengisi waktu luang dan itu juga hobi saya pak," Anisa tetap menolak pak Arman denga bermacam alasan, dia tidak mau untuk saat ini menjalin sebuah hubungan, karna kisah cintanya saja saat ini benar2 membuat nya pusing.

Nino tersenyum penuh kemenangan karna mendengar Anisa yang terus menolak ajakan pak Arman.

Anisa dan pak Arman kembali keruangan nya masing2, Nino yang sejak tadi diduk di dekat Anisa dia ikut berdiri dan meninggalkan kantin kantor.

Nino kembali mengerjakan berkas2 yang menumpuk di atas mejanya, sesekali Nino berpikir untuk menemui Anisa, dia tersenyum saat pikiran nya ingat di mana Anisa tinggal.

Nino ("Kamu lagi apa?") Nino mencoba mengirim pesan pada Anisa .

Anisa("Aku lagi kerja mas,")

Nino("Bisa gak kita ketemu?")

Anisa("Bisa mas, emang mau ketemu di mana?")

Nino("Gimana kalau aku ke apartemen kamu aja,")

Anisa("Boleh tapi sepulang aku kerja,")

Nino("Okey sampai ketemu,")

Nino begitu senang dengan jawaban Anisa, padahal tadi Anisa menolak ajakan Pak Arman, tapi entah kenapa Anisa tidak bisa menolak ajakan Nino.

Nino segera menyelesaikan pekerjaan nya, karna sebelum ke apartemen Anisa Nino berencana untuk membeli sesuatu untuk Anisa.

Tepat jam 3 sore Nino sudah meninggalkan kantor, dia menuju sebuah butik, Nino ingin membelikan Anisa sebuah baju.

Setelah selesai memilih baju untuk Anisa, Nino segera melajukan mobil nya meenuju apartemen Anisa, tepat saat Nino sampai di parkiran apartemen, Anisa pun turun dari ojek on line.

Mereka bertemu di parkiran.

"Mas Nino," sapa Anisa dengan senyum manisnya.

Anisa berjalan mendekati Nino yang berdiri di samping mobilnya yang sudah terparkir.

"Mas, apa kabar?"

"Alhamdulillah aku baik Nis."

"Ayo mas kita masuk," ajak Anisa yang berjalan duluan dan Nino yang mengikor di belakang nya.

Kini keduanya sudah sampai di depan apartemen milikn Anisa, Anisa membuka pintu dan mempersilahkan Nino untuk masuk.

"Silahkan masuk mas."

"Iya," Nino tersenyum dan segera masuk.

Apartemen sederhana namun sangat rapi dan bersih, itulah kesan pertama yang ada dalam pikiran Nino saat ini.

"Silahkan duduk mas, mas mau minum apa?"

"Air putih aja Nis,"

"Mas tunggu sebentar aku ambil dulu," ucap Anisa dan segera ke dapur untuk mengambil minuman untuk Nino.

Anisa datang dengan membawa segelas air putih dan sebuah camilan untuk Nino.

"Silahkan di minum dulu mas."

"Iya terima kasih Nis," Nino langsung meminum air putih yang Anisa bawa.

"Mas, gak apa2 kan kalau aku tinggal sebentar, aku gerah mas, mau mandi dulu."

"Iya gak apa2, aku akan menunggu mu sampai kapanpun."

Anisa mengerutkan keningnya mendengar jawaban dari Nino, Namun Anisa tidak mau ambil pusing, setelah berpamitan Anisa segera masuk ke kamar nya.

25 menit Anisa keluar dengan wajah sudah terlihat segar, dia terlihat sangat cantik meski tanpa polesan make up sedikitpun.

"Maaf ya mas, karna terlalu lama menunggu," Anisa merasa tidak enak hati karna terlalu lama meninggalkan Nino sendirian.

"Gak apa2 santai aja."

Tanpa sengaja Nino melihat sebuah photo yang tergantung di dinding ruang tamu, photo Anisa bersama Nadira.

"Itu photo kamu sama siapa?" tanya Nino pura2 tidak tahu.

"Itu Nadira sahabat aku Mas, sejak di bangku SMA aku kenal sama dia, sejak itu juga kita jadi bersahabat sangat dekat, dialah yang menemani suka dan dukaku, tapi sayang nya dia sudah pergi ke singapura satu bulan yang lalu, aku ikut mengantar nya kebandara," jelas Anisa dengan mata berkaca-kaca, karna mengingat sahabat yang sangat ia sayangi.

"Oh tuhan ternyata Anisa sahabat adik ku sendiri, dan bodoh nya aku tidak bisa mengantar Nadira waktu itu, seandainya aku tidak ke surabaya pasti aku ketemu dengan Anisa," batin Nino merasa menyesal karna tidak sempat mengantar adik nya ke bandara.

"Kamu pasti mengenal keluarganya dengan baik kan," Nino mencoba mencari tahu seberapa dekat Anisa dengan adik dan keluarganya.

"Iya mas, aku sangat mengenal Nadira dan keluarganya dengan baik, bahkan tante Zahra begitu menyayangiku, aku tidak pernah merasakan kasih sayang se orang ayah dan ibu, dari merekalah aku mendapat kannya, bahkan tadi pagi om Al dan tante Zahra datang kesini mereka mengundangku ke acara ulang tahun pernikahan mereka, mereka datang bukan hanya membawa undangan namun juga membawa kasih sayang yang tidak pernah aku rasakan selama ini," Air mata Anisa mengalir tanpa terasa.

Nino mengusap punggung Anisa yang bergetar karna menangis, ingin rasanya Nino memeluk Anisa, namun urung ia lakukan dia takut Anisa jadi berpikir jelek tentang dia.

"Suatu saat kamu akan mendapatkan keluarga yang sangat menyayangimu seperti mereka, itu semua hanya perlu waktu, ingatlah aku selalu ada untuk mu, kapanpun kamu butuh aku akan siap ada untuk mu."

"Terima kasih mas, aku bersukur, meskipun hidup ini sebatang karan namun aku di kelilingi dengan orang baik seperti kamu dan keluarga Nadira."

Anisa semakin terisak di dekat Nino, dengan lembut Nino mengangkat dagu Anisa sehingga mereka saling berpandang satu sama lain, cukup lama Nino memandang wajah sembab Anisa lalu tangan nya terulur mengusap air mata Anisa dengan lembut.

"Jangan menangis lagi, nanti cantik nya hilang," ucap Nino mencoba mencairkan suasana.

Dan benar saja Anisa langsung tersenyum dengan ucapan Nino barusan.

"Nah gitu dong, itukan enak di lihat, seperti macan."

"Macan, emang aku seperti macan yang suka memangsa?"

"Macan itu, MANIS DAN CANTIK."

Ucap Nino yang sukses membuat Anisa tersenyu lebar dan mencubit gemas lengan Nino.

1
tuti sriyono
Luar biasa
Nanik Lestyawati
👍
Wisell Rahayu
wehhh parahhh si Radit
Maria Magdalena Indarti
wulan bener ga punya sopan santun
Maria Magdalena Indarti
waduh Nino tetap ga ingat anisa.
Maria Magdalena Indarti
wulan ulet bulu juga
Heny Rahayu
bodoh juga Nino gak menyakal perkataan dinda
Heny Rahayu
dasar maniakk
guntur 1609
ceritanya endingnya gak sesuai ekspetasi. anisa terlalu gampang memaafkan nino
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
betul tu memang tu yg pantas tk mu
guntur 1609
bagus tu wulan. buat nino menjauh sm anisa. biar mampus kau nino
guntur 1609
kok kayak gini alurnya thor. gak asik jadinya
guntur 1609
yang bodoh lah kau nisa kalau kau mau terima nino lagi
guntur 1609
seharusnya nimo talak 3 si nisa. biar gak bisa lagi bersatu. biar mampus kau nino
guntur 1609
kalau aku sih maunya nisa hidup sm abi atau farhan. biarkan saja nino hidup falam penyesalanya seumur hidup
guntur 1609
anisa yg bodoh. knp meati bertahan. kalau byrungnya nino sdh di bagi sm org. lebih baik cari burung yg lain. biarkan sj dia hidup dalam oenyesalan
guntur 1609
nino kau sungguh bodoh. knp gak kau jelaskan sm mamu biar kau gak di ributin lagi masalah perjodohan tu lagi
guntur 1609
apa farhan anaknya intan sm irfan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!