Tolong, Hamili Aku !!!

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Diego mengecup kening tika saat sisi sudah mulai pergi dari ruangan itu,dia merasa kalau tika perlu dukungan dan kemudian diego memeluk nya dengan erat .

Kali ini tika membalas nya, dia menangis di pelukan diego. Menghirup aroma tubuh diego yang terbilang wangi dan tika merasa nyaman berada dipelukan nya, apalagi tika yakin kalau Diego benar benar menerima nya saat ini.

Entah karena nyaman atau kelelahan menangis,tika sudah tertidur didalam pelukan tibuh diego . Padahal posisi nya saat ini sedang duduk,dia merasa kasihan dan merebahkan tubuh tika .

Diego mengambil ponsel nya dan menghubungi mama nya, dia akan meminta mama nya untuk menjaga tika sementara karena dia akan meyelesaikan semua urusan nya dengan sisi dan keluarga nya . Bagaimana pun dia harus mengakhiri semua nya dengan baik,dia ngak ingin tika yang terkena imbas nya.

"Ma....bisa kerumah sakit ngak ?" tanya Diego saat sambungan telpon nya di angkat oleh sang mama.

"Rumah sakit? siapa yang sakit ?" tanya mama diego dengan nada khawatir

"Tika pingsan di kantor tadi ma,sisi yang bawa kerumah sakit " jawab diego membuat mata nya mengernyitkan dahi nya karena bingung .

"Kenapa ? tika sakit apa ? mama mau arisan sama teman kuliah mama,nanti mama kesana habis arisan " ucap mama diego

"Hhmmm....tika hamil ma,aku harus ke rumah sisi. Mau jelasin semua nya dan kami akan mengurus perceraiannya segera ,aku ingin menikahi tika sebelum dia melahirkan anak kami" jelas diego membuat mama nya melotot,dia terkejut dan tak percaya tapi kemudian bibir nya tersenyum dengan lebar.

"Mama langsung kesana di,kamu jangan pergi dulu sebelum mama datang ya " ucap mama nya diego dan langsung mematikan ponsel nya tanpa menunggu jawaban dari diego ,membuat Diego tersenyum.

Diego tau kalau selama ini mama nya itu ingin sekali segera memiliki cucu,dia pernah mengantar mama nya ke acara arisan atau acara reunian teman teman nya. Banyak dari mereka membawa cucu nya dan pakaian yang dipakai nenek dan cucu nya sama ,membuat Diego hanya bisa menggeleng kan kepala nya karena merasa lucu tapi nama nya nenek nenek . Mungkin hal itu lah yang membuat nya bahagia ,dia berharap bisa memberikan anak yang banyak pada kedua orang tua nya itu .

Diego kembali ke kamar,dia duduk tepat disamping tika. Dia ngak mau tika mengambil keputusan yang salah,dia ingin tika merasa kalau kehamilan nya membawa berkah.

Tak....tak....

Diego menatap ke arah pintu,disana sudah masuk sosok yang selama ini dia panuti. Pria yang sangat dia kagumi dan menjadi contoh bagi nya, dia sangat menghormati dan menyayangi pria paruh baya didepan nya ini sama besar nya dengan sang mama.

"Di.....pergi lah,sudah ada papa disini. Mama kamu juga sudah dijalan " ucap pria paruh baya yang merupakan papa nya.

"Eh....kok papa sudah ada disini saja ?" tanya Diego,kalau untuk urusan keadaan tika sudah pasti sang mama yang melaporkan nya tapi keberadaan papa nya yang sudah tiba dengan cepat menjadi tanda tanya dikepala nya.

"kebetulan rekan bisnis papa ada disini,dia pemilik rumah sakit ini dan tadi kami sedang berkumpul di ruangan nya . Papa mertua mu juga ada disini kok" jelas papa diego dengan santai .

Diego melotot,dia tak ingin papa mertua nya mengetahui apa yang terjadi pada tika. Dia ngak mau keluarga Sisi menyalahkan tika,dia ngak mau tika yang kena imbas dari semua kesalahan nya.

"Jangan khawatir,papa sudah ceritakan semua nya pada daniel. Dia mengerti dan mungkin pernikahan kalian berakhir sebentar lagi,maaf di. Papa ngak pernah ingin merusak hubungan persahabatan kami karena hal ini,semua yang mama mu sampaikan . Papa sampaikan pada papa mertua mu itu " jelas papa diego membuat Diego semakin terdiam.

"Melihat mu diam,papa yakin kalau kau begitu mencintai wanita ini dari pada istri mu . Itu lebih baik nak,sekarang pergi lah . Selesaikan semua nya dengan baik dan damai,sisi juga berhak bahagia " ucap papa diego dengan tenang.

"Om Hengki dan om daniel masih berada di kantin,kamu bisa menemui nya disana . Anak nya om hengki juga baru datang ,dia sedang mencari lokasi untuk kedai coffe nya di kota ini . Kamu bisa kenalan sama dia ,sana temui mereka " ucap papa nya diego dengan tenang,dia masih menatap ke arah wajah cantik tika yang masih terlelap

"Iya pa,terima kasih. Aku kesana dulu,tolong jaga tika. Dia tau berusaha menyakiti dirinya,dia merasa bersalah karena menghianati sisi yang merupakan sahabat nya . Aku yakin dia akan melakukan nya lagi,berusaha menghilangkan anak kami pa" jelas diego ,dia merasa khawatir dengan keadaan tika saat ini

"Jangan khawatir,papa ngak akan membiarkan tika berbuat seperti itu. Cucu papa harus lahir dengan baik " ucap papa diego membuat Diego tersenyum senang dan menatap ke arah tika dengan lembut

"Aku mencintai nya pa " ucap diego dan papa nya hanya menganggukan kepala nya saja

"Papa tau,maka segera lah selesaikan semua nya agar kalian bisa bersama selama nya " jawab papa diego dan diego pun memutarkan kaki nya ,berjalan keluar dari ruangan itu menuju kantin rumah sakit.

Saat sampai disana, hanya ada daniel dan mama nya sisi . Pria paruh baya itu terlihat santai ,dia merasa kalau semua nya sudah pada tempat nya.

Daniel memang baru saja di periksa oleh sahabat nya,kesehatan nya akhir akhir ini sering menurun . Dia ngak tau kalau sakit tuanya bisa membuat nya semakin lemas dan tak berdaya ,dia belum ingin mati dan ingin menimang cucu dulu .

"Pa....ma....maaf diego mengganggu " ucap diego dengan lembut,dia merasa kalau waktu ini adalah yang paling tepat.

"Eh....diego,kebetulan . Papa sama mama ingin membicarakan sesuatu,mungkin ini yang terbaik . Duduk lah " jawab daniel dengan santai

Mereka sudah mengetahui semua nya ,bahkan kehamilan tika juga baru mereka ketahui tadi saat papa nya diego di telpon oleh istri nya . Semua ucapan mama nya diego membuat kedua orang tua sisi mengerti dan akan langsung bertindak cepat,mungkin memang yang terbaik bagi kedua nya untuk berpisah.

"Papa sudah dengar semua nya, papa ingin kalian segera mengurus nya . Papa yakin kalau kalian hanya terpaksa menikah kan ,demi kedua orang tua dan keluarga. Biar papa yang urus ,kamu fokus sama Tika saja . Papa yakin tika pasti merasa bersalah pada Sisi,kamu harus bisa meyakinkan nya " jelas Daniel dengan tenang dan diego langsung menganggukan kepala nya.

Bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘