SuamiKu Angry Birds

Sesampai nya di tempat lokasi syuting, sutradara dan kru film sudah bersiap - siap akan segera melakukan pengambilan gambar.

"Tuan Victor,Kita kekurangan kru untuk membantu para artis"Asisten Sutradara melirik kearah Maria yang berdiri di samping Aros.

"Apakah ini Kru film baru yang datang bersama Anda?" Sambung nya lagi

Victor menatap Asisten itu dengan tatapan tidak senang,karena telah salah menilai orang .

"Ayoo..Kamu harus segera membantu para Artis" Asisten sutradara menarik paksa tangan Maria,sehingga Victor terlambat menahannya.

"Eh...Aku bukan ..!" Perkataan Maria terhenti saat melihat Jennifer ada di lokasi syuting .

"Nona siapa nama Mu,kenalkan Aku Asisten Sutradara panggil saja Aku Tio,dan ini Sutradara Pak Martin " Maria tersenyum kepada orang - orang yang berdiri di depannya .

"Maria,kenalkan Aku Maria !" Wanita ini mengulurkan tangannya dan berjabat dengan orang lain .

"Maria Kamu bantu,Nona Jennifer ya !" Seru Tio,Maria melirik kearah Jennifer yang sedari tadi melihatnya.

"Baik ..!" Maria berjalan kearah Jennifer yang duduk di kursi di depan kaca rias,seseorang sedang membantunya merias wajah.

"Ambil kan Aku minum!" Titah Jennifer,tanpa membantah Maria segera mengambil minuman untuk Jennifer.

"Maaf Nona Jennifer,Maria ini Asisten Saya,jadi Dia akan membantu Saya !" Ucap Mark menarik tangan Maria,dari jauh Victor dapat memperhatikan gerak - gerik Mereka.

"Kamu akan lihat bagaimana Aku akan membereskan Mu nanti !" Gumam Jennifer melihat kearah Maria.

"Tuan Victor,ini jadwal Meeting Anda"Aros memperlihatkan sebuah iPad yang sudah tertata dengan rapi mengenai Meeting hari ini.

"Batalkan..!"Victor masih melihat kearah Maria yang sedang membantu Mark menyiapkan keperluannya.

"Tapi Tuan.."Aros tidak melanjutkan perkataan nya saat melihat Victor menatap nya dengan kejam.

Gluk Aros menelan ludah melihat kearah Victor segera membuang pandangannya "Akan segera Saya bereskan Tuan !"Aros segera kembali ke mobil untuk membereskan semua jadwal Meeting hari ini.

Victor berjalan kearah Sutradara ,dan duduk bersebelahan dengan Mereka.

"Tuan apa ada yang ingin Kamu makan atau minum ?" Tawar Asisten Sutradara dengan ramah.

"Apa disini ada seseorang yang bisa masak ?" Tanya Victor kepada sutradara,Tio baru menyadari nya kalau selama ini Victor sangat suka memilih makan,Dia tidak akan makan sembarangan makanan.

"Maaf Tuan Victor,disini tidak ada koki,tapi di hotel penginapan Kita ada Koki,Jika Anda mau Aku akan meminta Mereka untuk membawakannya kemari !" Jawab Pak Martin dengan ramah .

"Tidak perlu..!minta Wanita itu menemani Saya untuk mencari makan di hotel " Pinta Victor melirik ke arah Maria.

"Maria..!" Panggil Tio dengan ramah,membuat Victor tidak senang dengan panggilannya.

"Panggil Nona Maria ..!"Ketus Victor.

"Hah..?" Tio melirik kearah Victor " Baik ..!" Sambungnya segera.

"Harusnya Nyonya Maria Bagaskara !" Batin Victor yang melihat kearah Maria berjalan kearah nya.

"Nona Maria,temani Tuan Victor pergi ke hotel ya,Beliau ingin mencari makanan!"Titah pak Martin

"Tapi,Aku....!" Maria ingin sekali menolak nya.Namun,melihat tatapan Victor membuat nya mengurungkan niat.

"Baiklah,mari Tuan Victor,Kita pergi ..!"

Victor segera bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah hotel yang tidak jauh dari lokasi syuting .

Bugh..! Victor mendorong tubuh Maria Kedinding,dan mengunci kedua tangan nya keatas.

"Apa yang Kamu lakukan,bukan nya sebelum ini Kamu sudah berjanji kalau Kita tidak akan mengusik satu sama lain ?" Tanya Maria dengan kesal,memalingkan wajahnya dari tatapan Victor.

"Kamu lupa?kalau Kamu istri Ku?Aku berhak melakukan apa saja kepada Mu ?" Victor semakin mendekatkan wajahnya kearah Maria,Wanita ini menghindarinya.

"Tuan,ini...." Aros memegang kantong sayuran yang di pesan oleh Victor sebelumnya.

"Maaf Tuan.."Aros segera membalikkan tubuhnya,Victor juga segera melepaskan tangannya dari cengkram tangan Maria.

"Serahkan kantong plastik itu untuk Dia !" Titah Victor,Maria melirik dan melotot kearah Victor.

"Aku..?" Tanya nya kepada Victor lagi,Pria ini membalas dengan anggukan kepala.

"Aku apakan ini ?" Tanya nya setelah kantong plastik di tangannya.

Victor menatap kearah Maria yang sedang melihat isi plastik.

"Kamu ambil sayur nya lalu Kamu buang ..!" Ucap Victor,"Ya Ka......"Belum selesai pria ini berbicara,Victor kembali melihat Maria yang sedang membuang semua sayuran di plastik ke tong sampah,membuat Aros kaget.

"Nyonya ..Anda ...?" Aros melirik Victor yang berdiri di depan pintu kamar hotel,dengan telinga yang sudah keluar asap menahan amarahnya . "Matilah sudah ..!" Batin Aros

"Sudah,ada yang perlu Aku lakukan lagi .. ?" Tanya Maria dengan polos,dan tersenyum bodoh kearah Victor,yang sedang menatap nya dengan amarah.

"Kamu itu,pura - pura bodoh atau emang bodoh sih ?" Tanya Victor masih menahan kesal nya .

"Aku menyuruh Aros membelikan sayur itu untuk Kamu masak,kenapa malah Kamu buang Haadeeehhh...."Plak..!Victor memukul jidat nya merasa geram melihat Maria yang bertingkah bodoh.

"Tuan lupa ya ?Aku ini tidak bisa masak !dari sejak lahir Aku sudah ada yang bantuin masak,bahkan makan dan mandi juga ada yang bantuin,Aku ini Nona muda keluarga Octanius !" Bantah Maria mencoba melawan.

"Kamu amnesia sepertinya,Kamu itu sekarang hanya gelandangan,tanpa tujuan arah hidup! Kamu lupa jati diriMu yang sekarang ?" Tanya Victor dengan tatapan masih menahan amarah .

" Tuan,Anda kan banyak uang kenapa enggak minta koki saja untuk sediakan makanan !" Maria melihat kearah Aros yang berusaha memutar balikan badannya .

"Asisten Aros,tolong pesankan makanan sesuai selera Tuan Victor ya,sekalian tolong bawakan satu ember es batu kesini ..!" Titah Maria dengan santai mengabaikan Victor .

"Nyonya es batu untuk apa?" Tanya Aros kebingungan .

"Kamu enggak lihat Tuan Victor sampai keluar keringat begini,terus wajahnya juga merah,mungkin udara nya panas,jadi mau Aku dingin kan !" ketus Maria,tanpa menoleh kearah Victor lalu pergi meninggalkan Mereka berdua.

"Tuan ini ..." Aros menatap kearah Victor,kaki nya gemetar,raut wajah Victor semakin memerah.Menurut analisa Aros kemarahannya sudah mencapai level yang tidak bisa di dinginkan lagi.

"Pergi lah ...!" Titah Victor,menggerakkan tangan nya menyuruh Aros pergi.

"Seperti nya Aku harus lebih ekstra lagi dalam mendidik Wanita ini,semakin hari semakin berani melawan Ku !" Gumam Victor berjalan menuju kamar nya.

Setelah syuting selesai,Mark menghampiri Maria yang tengah beres-beres perlengkapan syuting dan di bantu oleh kru film lain nya.

"Mau Aku bantuin ?" Mark menawarkan dirinya untuk membantu Maria,Wanita ini tersenyum,tentu saja akan menolak bantuan dari Mark.

"Tidak perlu..!Aku bisa sendiri"Jawab Maria mengangkat perlengkapan syuting yang ada dalam box.

Kaki nya tergelincir,sehingga box yang di bawa nya hampir jatuh mengenai dirinya,untung Mark dengan cepat memegang box di tangan Maria.

"Terimakasih !" Ucap Maria tersenyum kearah Mark,"Tuan Muda kedua,Anda harus bisa lebih menjaga jarak dengan Saya,karena Aku tidak ingin ada yang salah paham !" Sambung Maria lagi lalu pergi meninggalkan Mark.

"Salah paham ?" Mark menatap kearah Maria yang pergi menyimpan box."Siapa yang di maksudnya,siapa yang akan salah paham dengan Dia,Kakak ?"Gumam Mark lagi masih berdiri di tempat sebelum nya.

"Apa Dia benar berpikir kalau Kakak,benar suka dengan Dia,dasar Wanita malang,Dia tidak tau kalau Kakak paling anti dengan Wanita..!" Mark pergi meninggalkan lokasi syuting dan kembali ke kamar nya,untuk melanjutkan syuting beberapa hari lagi Mereka memilih untuk menginap di hotel.