Original, bukan terjemahan.
Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.
Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.
Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.
Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!
Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13
Karena ayahnya tidur dengan aman. Dia pun melanjutkan perjalanan sendirian.
Dia sedikit tertawa, karena di dunia ini, dia merasa tubuhnya lebih ringan. Dan ketika dia berlari, seolah-olah dia sedang melompat terbang.
Dengan cepat dia melewati perkampungan itu di tengah malam. Dia tidak berhenti karena dia masih di dalam lingkup ibu kota kekaisaran.
Kalau bisa mereka pindah sejauh mungkin dari ibu kota.
Dia memiliki ruang dimensi yang bisa dia tanami berbagai tanaman.
Dia memiliki ide ingin menjadi petani yang berhasil.
Tinggal di ibu kota dan di kelilingi orang-orang yang picik. Sangat tidak tenang.
Dia ingin tenang dan hidup santai. Karena sebelumnya di zaman modern, hidupnya sangat kompleks. Waktunya hidup santai.
Tanpa dia sadari, dua orang pria mencari keberadaannya.
Keesokan harinya. Perkampungan yang dekat dengan istana kekaisaran di buat kacau. Karena ada beberapa prajurit datang dengan diam-diam untuk mencari dua orang manusia. Ayah dan putrinya.
Sampai-sampai rumah para penduduk di geledah.
Tapi tidak satu orang pun yang pernah melihat mereka.
Ini seperti suatu hal aneh. Bagaimana mereka bisa menghilang.
Kaisar yang mendengar hal itu menjadi sangat geram.
'Siapa yang membantu mereka? Jika dia membuat sayembara? Itu juga tidak mungkin, karena tidak ada kesalahan yang mereka lakukan. Dan saat ini mereka telah mengantongi surat tanda kebebasan.' Kaisar menjadi serba salah.
Sedangkan putri pertama kekaisaran menjadi kesal. 'Mengapa ayahnya membebaskan mainannya dan mengapa juga sekarang repot-repot menggeledah seluruh ibu kota untuk mencari. Apa mereka mencuri sesuatu?'
Dengan sedikit tergesa-gesa dia menemui ayahnya, sang kaisar.
"Ayah, mengapa anda menggeledah hampir seluruh ibu kota hanya untuk mencari mereka. Apakah mereka mencuri sesuatu?" Tanya Putri Yui.
Ketika pertanyaan itu muncul, tiba-tiba kaisar memiliki ide.
Dia bisa membuat sayembara, dengan alasan kedua orang itu mencuri sesuatu dari dalam kekaisaran. 'Tapi apa ya...? Jika tidak ada di tangan mereka, semua akan sia-sia.' Pikirnya lagi
'Bagaimana kalau menyebarkan rumor, bahwa mereka mencuri plakat kebebasan diri mereka.' Gumamnya.
'Apakah itu masuk akal? Plakat kebebasan? Bukankah memiliki nama si pemilik dan juga tanda tangan kekaisaran. Ck...' Dia bingung sendiri.
"Tidak, mereka tidak mencuri apapun. Hanya saja, kepala koki memiliki masakan yang enak. Membuat ayahmu ini tidak berselera dengan masakan pelayan lain." Dia menarik nafas lemah.
Perut buncitnya ingin di isi, tapi lidahnya tidak menerima masakan orang lain. Itu yang membuat dia sampai rela menggeledah rumah-rumah penduduk.
"Ayah, sebaiknya anda harus beradaptasi dengan masakan pelayan lainnya. Bagaimana mana kalau seandainya pelayan itu meninggal di luaran sana. Ayah juga tidak bisa makan lagi?"
Kaisar yang mendengar ucapan putrinya tersebut terdiam, merenung. 'Benar juga, sebaiknya Aku belajar untuk menerima masakan orang lain.' Gumam Kaisar di dalam hati.
"Ayah, sebaiknya berhenti menyuruh para pengawal dan prajurit untuk mencari Mereka. Relakan saja mereka tinggal di luar sana. Karena di luar sana juga mereka tidak akan bisa bertahan." Ucap putrinya itu dengan mulut sedikit manyun.
"Mengapa kamu katakan begitu?" Kaisar membelalakkan matanya penasaran.
"Ayah, di luar sana banyak penjahat yang sangat brutal. Dan juga ahli-ahli beladiri yang berkeliaran di mana-mana, mereka pasti sudah mati." Dengan melipat kedua tangannya ke depan, putri Yui berharap perkataannya benar adanya.
Kaisar mengangguk-ngangguk. "Benar juga, kedua orang itu sama sekali tidak mengetahui ilmu bela diri. Dengan cepat mereka pasti sudah mati."
Kemudian dia memerintahkan seorang Kasim, untuk memberitahukan kepada para pengawal dan prajurit untuk berhenti mencari koki kekaisaran dan juga putrinya.
Dan akhirnya, semua prajurit yang telah disebarluaskan ditarik kembali.
Ketika Su Alin mendengar hal itu, dia mencari tempat peristirahatan di pinggir hutan. Dan kebetulan di pinggir hutan itu terdapat pondok kecil, yang biasa dipakai orang untuk beristirahat setelah kelelahan dalam perjalanan.
Pondok tersebut tidak memiliki barang-barang apapun, hanya saja tempatnya sejuk untuk beristirahat. Pondok itu tidak memiliki dinding, hanya lantai bambu dan juga atap rerumputan. Tetapi, karena angin sepoi-sepoi yang bertiup, membuat orang yang beristirahat di situ akan merasa ngantuk.
Alin mengeluarkan ayahnya dari ruang dimensi, dan meletakkannya di pondok tersebut. Untung saja ayahnya masih tertidur pulas. Dan karena semalaman dia tidak tidur, akhirnya dia juga ikut tertidur di samping ayahnya.
Karena ayahnya telah tidur pulas semalaman. Jadi, ketika Alin sudah tidur ayahnya terbangun. Dia keheranan melihat sekeliling. 'Bagaimana aku bisa sampai di sini?' Pikirnya.
Dia melihat putrinya yang tertidur lelap di sebelahnya. 'Apakah putriku yang membawaku sampai ke sini? Aku sangat kasihan padanya. Pasti dia kelelahan mengangkat ku.' Katanya dalam hati.
Kemudian Su Yuan melihat sekeliling. Mungkin ada yang bisa dia masak. Karena dia sudah merasa lapar dan kebetulan mereka di pinggir hutan.
'Bukankah lebih baik mencari sayuran liar?' Pikirnya. Kemudian dia memasuki hutan tersebut, mungkin ada jamur yang bisa dia ambil.
Benar saja, keberuntungannya hari itu sangat bagus. Karena dia mendapat beberapa jamur dan juga umbi-umbian. Walaupun dia melihat ada beberapa kelinci, tapi dia yang tidak pernah berburu tidak berani mengambil binatang itu.
Dia kembali keluar hutan dan menuju pondok tempat Alin beristirahat. Pondok ini memiliki kolong di bawah. Di bawah kolong pondok itu terdapat beberapa tumpuk kayu, yang mungkin biasa dipakai para pejalan yang beristirahat di sana. Mungkin mereka dulunya pernah memasak atau sekedar membuat api penghangat.
Su Yuan mengumpulkan kayu itu dan membuat api. Dia menunggu kayu-kayu itu menjadi arang, karena mereka tidak memiliki wajan. Jadi umbi itu dia bakar saja, dan juga jamur tersebut dia bakar dengan dilapisi oleh daun kalau di zaman modern bisa kita sebut di pepes.
Alin yang mencium bau wangi itu terbangun, dia melihat di sampingnya ayahnya sudah tidak ada.
"Ayah di mana kamu?"
"Alin kamu sudah bangun? Ayo turun ke sini, ayah ada memasak beberapa umbi dan ini juga membakar jamur." Kata ayahnya.
Dengan cepat Alin turun ke bawah, untuk melihat apa yang dilakukan ayahnya. "Oh, ternyata wangi itu berasal dari sini." Kata Alin pelan.
"Alin, ini makan cepat. Ini enak selagi hangat." Kata ayahnya.
Jiwa Airin yang ada di tubuh Alin ini, merasa sangat bahagia bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Dia memandang dengan penuh cinta kepada ayahnya ini.
"Apapun yang dimasak ayah pasti sangat enak. Walaupun tidak memakai bumbu." Kata Alin dengan semangat.
"He he he.. kamu ada-ada saja. Ayo cepat makan putri ayah yang cantik." Ucap ayahnya.
semangat thor /Determined/
double update thorr