NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kocak

Acara Resepsi telah selesai menjelang sore. Keluarga Zifa semua berpamitan padanya dan Ahmad. Saat Zifa menemani Ummi dan abinya Mafaza meminta waktu kepada Ahmad untuk berbicara. Dia tak lupa memberitahu sang istri.

" Sayang ... Mafaza ingin berbicara sebentar," Pamitnya. Zifa mengangguk sebab dia pun masih ingin berbincang dengan kedua orang tuanya.

Di tempat duduk Ahmad mempersilahkan Mafaza.

" Ada apa Mafaza??" tanya Ahmad to the poin.

" Katakan ... Kenapa kamu melakukan ini padaku Sulaiman??! Kamu tahu aku mencintaimu dan aku pun datang dengan lamaranku lewat paman dan kamu menolakku. Anehnya kamu malah meminta putri paman menjadi istrimu," ujar Mafaza nampak sakit hati pada pemuda di hadapannya ini.

Ahmad menghela nafas sejenak ...

" Mafaza ... Maaf jika jawabanku akan menyakitimu tapi jujur Zifa mungkin datang setelah kamu. Bahkan selama kami kenal bahkan bertemu beberapa kali hanya aku yang memiliki perasaan padanya. Adikmu itu tidak pernah melirikku sebelumnya. Maaf ... Sekali lagi, dia melirikku saja setelah akad nikah 3 hari lalu. Aku suka dengan tipikal gadis yang tak peduli seperti itu," jawab Ahmad.

" Tapi kamu menyukai gadis berhijab Sulaiman!!!?" ujarnya tak terima. Sebab adiknya itu tak mengenakan hijab.

" Iya ... Aku tahu itu! Tapi ada jaminan bahwa gadis penurut dan konsisten akan mengalami perubahan yang signifikan ke depannya. Dan Aku tidak bisa menghindari rasa dalam hatiku sendiri Mafaza ... " bela - nya akan Zifa.

" Kamu benar - benar berdusta! Hanya alasan saja tentang Zifa. Sejujurnya kamu ingin menghindariku kan," protesnya kemudian pergi dari sana. Ahmad menghela nafas panjang.

Astaga gadis ini! Beruntung aku tak menikahi dia dulu. Pasti menyesal aku sekarang dengan sikapnya yang sedikit arogan.

Zifa memegang pundak suaminya yang nampak melongo. Ahmad yang merasa ada yang memegang pun menoleh.

" Mas ... Baik - baik saja!?" tanya Zifa.

" Saudaramu itu sudah tidak waras Zifa ... Astaghfirullah," keluh Ahmad. Zifa jadi menghela nafas berat.

" Apakah kakakku merepotkanmu lagi mas??" tanya Zifa.

" Dia ... Sungguh kehilangan akal! Kita masuk dan istirahat ya," ajak Ahmad pada sang istri.

Zifa mengikuti langkah sang suami. Nampaknya dia begitu kesal. Zifa merasa kikuk sebab dirinya tak begitu mengenal Ahmad. Kadang pemuda itu perhatian sekali kadang moodnya tak baik seperti hari ini kadang juga sangat kalem.

Sesampainya di kamar ....

" Masuklah sayang!" seru Ahmad.

Zifa melongo sekali lagi. Kamar semewah ini hanya milik Ahmad? Dia rela tinggal di rumah sederhana dengan gaji pas - pasan. Suaminya ini aneh! Jika dia mau apapun akan dia dapatkan di sini.

" Mas ... Kamarmu?" tanya Zifa.

" Iya sayang ... Kenapa??? Kurang nyaman," tanya Ahmad mendekati sang istri dan menggandeng tangannya.

" Duduklah! Maaf ya ... Mas sudah memarahimu karena kesal pada Mafaza. Dia sungguh di luar batas," ucap Ahmad. Zifa memegang tangan suaminya.

Slllaaassssshhhh!

" Apakah mas tahu alasan Mbak Mafaza ingin menikah dengan mas?" tanya Zifa. Istrinya ini selalu mengajukan pertanyaan yang benar. Sedangkan Mafaza selalu saja tertinggal di belakangnya.

" Dia tahu Zifa bahwa aku adalah keturunan Al Faroby. Siapa yang tak memahami karakter Mafaza yang kehidupannya mewah. Iya dia memang tenaga medis dan pemilik rumah sakit maka dari itu dia tak akan sanggup di ajak hidup sederhana. Mas tidak yakin," jawab Ahmad dengan jujur sedikit pada sang istri.

" Mas ... Zifa boleh jujur?" tanya Zifa. Ahmad pun merebahkan kepalanya di pangkuan Zifa dan menatapnya.

" Sebenarnya Abi-lah pemilik rumah sakit yang mbak Mafaza maksud. Papa Mbak Mafaza pengelola rumah sakitnya. Apa mas akan meninggalkan Zifa?" tanya Zifa meremang khawatir Ahmad menyesal.

Zifa tak pernah menunjukkan identitasnya pada siapapun. Dia juga tak ingin di kenal sebagai putri dari pemilik rumah sakit Dr. Zein Abdul Malik yang di wariskan pada Abi-nya. Ahmad yang mendengar itu jadi duduk.

" Zifa ... " lirihnya dengan ekspresi menyebalkan.

" Apa??! Jangan katakan mau pergi dariku karena alasan itu," cebik Zifa karena Ahmad tadi membahas rumah sakit peninggalan mendiang kakeknya.

" Aku pergi dulu ya!!!" seru Ahmad. Dia berdiri dan membuat Zifa menangis sambil memegangi tangannya.

" Jangan bercanda dong mas!! Zifa gak mau jadi janda muda. Gak mau ... " rengeknya menarik lengan Ahmad.

" Tapi .... " sengaja Ahmad menggantung kata - kata itu agar Zifa berbicara dan menanggapinya.

" Zifa Cinta sama Mas Ahmad!!!! Pokoknya Zifa gak mau di tinggal," rengeknya. Dan itu membuat Zifa sadar bahwa dirinya keceplosan. " Eh ... " lirihnya. Ahmad menggelengkan kepala tatkala mendengarnya ingin tertawa namun tak sampai.

" Ohhh ... Alhamdulillah I Love you too sayang," jawab Ahmad sambil tersenyum.

" Tapi jangan tinggalin loh mas," cebik Zifa.

" Lah, mas dari tadi pengen ke kamar mandi dek! Kamu ini menghalangi terus sih sampai ada acara tembak menembak segala hehe," jawab Ahmad cengar cengir bahagia.

" Tadi mas sendiri yang bilang pergi," ucap Zifa.

" Mau pergi ke kamar mandi dek!!!! Gak tahan kebelet dari tadi!!!" ahmad segera lari ke kamar mandi. Zifa melotot dan merasa di jahili oleh suaminya itu.

" Mas Ahmad!!!!" teriaknya. Namun Ahmad tertawa bahagia dan riang di kamar mandi.

Tak ada tanggapan dari Ahmad masih berada di dalam kamar mandi. Zifa sudah mondar mandir di depan kamar mandi siap menyemprot suaminya itu.

Ceklek!!!

" Apa sih mas? Maksudnya apa coba tadi," omel Zifa.

" Maksudnya gini dek!" seru Ahmad tiba - tiba menggendong istrinya dia bawa ke kamar mandi dan mendudukkannya di meja dekat kaca.

" Mas ... Sangat mencintaimu dek! Tidak mungkin mas meninggalkanmu hanya karena ternyata kamulah putri pemilik rumah sakit. Cinta mas tulus ... Tapi dengan hal tadi mas jadi tahu bahwa kamu memiliki rasa yang sama," ucap Ahmad. Zifa jadi menunduk malu. Pada akhirnya dia keceplosan juga.

" Kok diem? Jawab dong sejak kapan mencintai mas- mu ini?" tanya Ahmad tersenyum.

" Di Batalyon waktu itu ... " lirihnya.

" Benarkah??? Kenapa tidak katakan!!" seru Ahmad kegirangan.

" Bercanda kamu mas! Mana ada ... Zifa tidak boleh bertekuk lutut semudah itu. Selagi perasaannya masih bisa di atasi akan Zifa atasi mas," jawabnya dengan puas.

" Ehmm ... baiklah! Eh, adek lanjut nanti ya. Mandi dan segera ambil wudhu sudah pukul 16.00," ujar Ahmad ingat jika mereka berdua belum sholat ashar.

Cup.

Ahmad mengecup singkat bibir itu lagi.ahmad tersenyum dan mengatakan hal yang membuat si empunya GR.

" Apapun diri Zifa baik kekurangan maupun kelebihan mas sanggup menjaga dan menerimanya. Mas hanya ingin bahagia bersamamu.Maukah adek hidup.bahagia bersama mas?" tanya suaminya sebelum keluar.

" Tentu saja mau mas! Semua istri akan bahagia.jika memiliki pendamping sepertimu. Aku pun sama demikian mas! Percayalah bahwa kita menikah bukan untuk main - main mas," uvap Zifa sambil mentowel hidung Ahmad. Kemudian Ahmad keluar dengan membawa kebahagiaan dalam hatinya. Setidaknya cintanya berbalas.

Terima kasih istriku! Batinnya.

" Jangan intip loh mas! Zifa tahu mas masih ada di depan pintu," seloroh Zifa.

" Astaga! Iya ... Iya oke dek Of Course!!" serunya sambil menutup pintu kamar mandi.

Ya Allah ... Galak bener punya istri satu.

To be continue.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!