NovelToon NovelToon
PESONA PENGANTIN PENGGANTIKU

PESONA PENGANTIN PENGGANTIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pelakor jahat / Balas dendam pengganti / Pernikahan rahasia
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Berkisah tentang Alzena, seorang wanita sederhana yang mendadak harus menggantikan sepupunya, Kaira, dalam sebuah pernikahan dengan CEO tampan dan kaya bernama Ferdinan. Kaira, yang seharusnya dijodohkan dengan Ferdinan, memutuskan untuk melarikan diri di hari pernikahannya karena tidak ingin terikat dalam perjodohan. Di tengah situasi yang mendesak dan untuk menjaga nama baik keluarga, Alzena akhirnya bersedia menggantikan posisi Kaira, meskipun pernikahan ini bukanlah keinginannya.

Ferdinan, yang awalnya merasa kecewa karena calon istrinya berubah, terpaksa menjalani pernikahan dengan Alzena tanpa cinta. Mereka menjalani kehidupan pernikahan yang penuh canggung dan hambar, dengan perjanjian bahwa hubungan mereka hanyalah formalitas. Seiring berjalannya waktu, situasi mulai berubah ketika Ferdinan perlahan mengenal kebaikan hati dan ketulusan Alzena. Meskipun sering terjadi konflik akibat kepribadian mereka yang bertolak belakang, percikan rasa cinta mulai tumbuh di antara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Kedatangan Bastian Ke rumah Ferdinan

Pagi itu, suasana penthouse terasa tenang. Alzena sedang merapikan meja sarapan, membereskan piring-piring kotor. Dengan sikap tenang, ia membawa semuanya ke dapur dan mulai mencuci piring. Air mengalir perlahan, menimbulkan suara gemericik yang memenuhi ruangan.

Sementara itu, Ferdinan mengenakan jasnya, bersiap untuk berangkat ke kantor. Ia memperhatikan Alzena dari kejauhan, dan senyumnya terbit saat melihat sosok istrinya yang sederhana namun anggun.

Setelah selesai menyiapkan dirinya, Ferdinan berjalan ke dapur. Tanpa berkata apa-apa, ia tiba-tiba berdiri di belakang Alzena, lalu memeluknya dengan erat. Alzena terkejut, piring yang sedang dicucinya hampir terjatuh.

"Pak Ferdinan!" serunya, mencoba menoleh ke belakang.

 Kkkamu lagi ngapain?"Alzena dengan jantung yang berdegup kencang.

Namun Ferdinan hanya tertawa kecil, mendekatkan wajahnya ke telinga Alzena dan berbisik lembut, "Aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik, ya."

Nada suara Ferdinan yang tulus dan penuh perhatian membuat Alzena terdiam sejenak. Pipinya terasa hangat karena sikap Ferdinan yang tiba-tiba ini. Ia merasa canggung, terutama karena Ferdinan biasanya tidak pernah bersikap seromantis ini.

"I-Iya... hati-hati di jalan," jawab Alzena dengan suara pelan, tidak berani menatap Ferdinan.

Setelah melepas pelukannya, Ferdinan menatap wajah Alzena dari samping, tersenyum kecil, lalu berbalik pergi. Saat pintu penthouse tertutup, Alzena masih berdiri di depan wastafel, mencoba mengendalikan perasaan campur aduk yang mulai menghampirinya.

"Ada apa dengannya hari ini?" gumam Alzena, menghela napas panjang sambil melanjutkan pekerjaannya. Tapi jauh di dalam hatinya, ia merasa sedikit hangat dengan sikap Ferdinan yang tiba-tiba berbeda dari biasanya.

Di pagi hari, setelah Ferdinan berangkat kerja, Alzena mengambil ponselnya. Tubuhnya terasa lelah, bukan karena sakit fisik, tetapi emosinya yang sedang tidak stabil. Ia merasa butuh waktu untuk menenangkan diri dari tekanan pekerjaan dan hubungan rumah tangganya yang semakin rumit.

Dengan jemarinya, ia mengetik pesan kepada pihak HR di perusahaannya:

"Selamat pagi, saya ingin melaporkan bahwa kondisi kesehatan saya sedang tidak baik, sehingga saya memerlukan waktu untuk beristirahat. Mohon pengertiannya. Terima kasih."

Tak lama kemudian, pesan balasan diterima:

"Baik, Alzena. Terima kasih atas laporannya. Semoga cepat pulih. Kami akan sampaikan kepada Pak Bastian."

Setelah pesan itu terkirim, Alzena merasa sedikit lega, meski tahu bahwa Bastian pasti akan memperhatikan absensinya.

Di Kantor PT Silva

"Permisi pak, saya sudah menerima laporan dari Alzena bahwa dia tidak masuk kerja dikarenakan sedang sakit,"ucap sang manajer.

"Ya, terimakasih atas laporannya, "Bastian mengangguk pelan dan menjawab diengan singkat.

Saat menerima laporan dari HR bahwa Alzena sudah dua hari tidak masuk, Bastian langsung menaruh perhatian khusus. Ia mengernyitkan dahi, merasa ada yang aneh karena Alzena selama ini selalu rajin bekerja.

"Ada masalah apa sebenarnya dengan Alzena?" gumam Bastian sambil memandangi layar laptopnya. "Apa aku harus menghubunginya langsung?"

Ia memutuskan untuk meminta asistennya menghubungi Alzena langsung, tetapi kemudian berpikir ulang. Ia merasa lebih baik memastikan sendiri kondisi Alzena. Bastian meminta alamat rumah Alzena melalui HR dengan alasan ingin memberikan dukungan kepada salah satu stafnya yang memiliki potensi besar di perusahaan.

"Angga, tolong kirim alamat Alzena kepada saya, sekarang juga."Bastian melalui sambungan seluler.

"Baik pak."Angga pun langsung mengirim alamat Alzena yang ada di file biodata karyawan.

Di sisi lain, Alzena tidak tahu bahwa keputusan untuk mengambil waktu istirahat ini akan segera membawa Bastian mendekat ke kehidupannya di luar kantor.

Alzena terkejut saat melihat Bastian berdiri di depan pintu penthouse. Ia memandang melalui lubang kecil di pintu beberapa saat, mencoba memahami bagaimana Bastian bisa sampai ke tempatnya.

Ia segera merapikan kerudung yang dikenakannya dan menghela napas panjang. Pikiran buruk menghantui, takut jika ada yang salah paham atau menimbulkan fitnah, terutama jika Ferdinan mengetahui ini. Dengan langkah ragu, ia membuka pintu sedikit dan keluar, berdiri di lorong tanpa membiarkan Bastian masuk.

"Pak Bastian?" tanya Alzena, bingung namun tetap menjaga sopan santun.

"Alzena, saya mendengar dari HR kalau kamu sedang tidak sehat. Saya hanya ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja," jawab Bastian dengan nada tulus, meskipun matanya menyiratkan kekhawatiran.

"Terima kasih, Pak. Saya baik-baik saja. Hanya perlu waktu untuk istirahat," balas Alzena sambil tersenyum tipis, mencoba mengakhiri percakapan dengan cepat.

Namun, Bastian tidak segera pergi. Ia menatap Alzena dengan serius. "Kalau ada sesuatu yang mengganggu, kamu bisa cerita. Sebagai CEO, saya tidak hanya peduli soal pekerjaan, tapi juga kesejahteraan karyawan saya."

Alzena tersenyum kecil, tetapi ada ketegangan di wajahnya. "Saya sangat menghargai perhatian Bapak, tapi saya benar-benar hanya butuh istirahat. Terima kasih atas kunjungannya."

Bastian mengangguk perlahan. "Baiklah, kalau begitu. Tapi jangan ragu untuk menghubungi saya jika butuh bantuan."

Setelah itu, Bastian berbalik dan berjalan menuju lift. Alzena tetap berdiri di lorong, memastikan dia benar-benar pergi sebelum masuk kembali ke penthouse. Saat menutup pintu, Alzena menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.

"Kenapa dia harus datang ke sini?" pikirnya. Kini ia hanya berharap Ferdinan tidak mengetahui kunjungan Bastian, karena itu bisa menjadi masalah besar.

Bastian melangkah perlahan menuju lift, pikirannya dipenuhi dengan kebingungan. Bagaimana mungkin seorang karyawan biasa seperti Alzena bisa tinggal di penthouse semewah itu? Pikirannya terus memutar berbagai kemungkinan, tetapi ia menepis asumsi liar.

Saat pintu lift tertutup dan dia mulai turun, tanpa sepengetahuannya, di lobi penthouse, seorang pria mengambil gambarnya dengan ponsel dari kejauhan. Pria itu mengintai dengan cermat, memastikan Bastian tidak menyadari aksinya. Setelah mendapatkan sudut yang tepat, pria itu mengirimkan foto tersebut ke sebuah nomor ponsel.

Ponsel Ferdinan yang tergeletak di meja kantornya bergetar, menandakan sebuah pesan masuk."Thing."

Saat dia membuka ponsel, matanya menyipit tajam melihat gambar yang dikirimkan. "Apa ini?"

Foto itu menunjukkan Bastian berjalan keluar dari lift di lobi penthouse miliknya.

Ferdinan menggertakkan giginya, emosinya langsung memuncak. "Apa urusan dia di penthouse-ku? Dan dengan Alzena?!" pikirnya sambil mengepalkan tangan.

Dengan cepat, ia menghubungi nomor pengirim foto tersebut, memastikan informasi yang ia lihat. Suaranya rendah namun penuh ancaman.

"Hallo, siapa kau, bagaimana bisa kau tahu nomor ponselku?" Suara Adrian dengan nada menekan.

"Tenang tuan Klein, aku adalah orang yang peduli padamu, kau harus tahu apa yang dilakukan oleh istrimu."Dengan nada santai orang tersebut menjawab.

"Pastikan tidak ada satu pun informasi ini yang bocor ke luar. Saya akan mengurus ini sendiri."

"Baik tuan, asalkan kau memenuhi persyaratan yang ku ajukan."

"Apa itu."

" Ceraikan istrimu, dan tinggalkan dia ."Sontak sambungan seluler itu pun berakhir.

"Siapa kau, mengatakan itu?"

Ferdinan menutup telepon dengan kasar, pikirannya bergejolak. Ia merasa dikhianati dan tidak percaya jika Alzena, yang selama ini ia anggap sederhana, bisa melibatkan pria lain dalam kehidupannya.

"Aku enggak nyangka, Bastian bakal.datang ke penthouse-ku, mau ngapain dia?"

Tanpa berpikir panjang, ia mengambil kunci mobil dan bergegas keluar dari kantor, menuju penthouse dengan niat mencari penjelasan dari Alzena.

Sementara itu, di penthouse, Alzena masih tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Ia sedang mencoba fokus menenangkan dirinya setelah pertemuan tak terduga dengan Bastian, tidak tahu bahwa badai besar sedang menuju ke arahnya.

"Alhamdulillah, segarnya, kini rasa sakitnya sudah mulai reda,.jadi besok bisa mulai kerja."gumam Alzena. "Aku mau buat brownis dan puding buah, Ferdinan sangat suka.

"Apa yang kau lakukan dengan Bastian di Penthouse-ku?"

1
Leli Supriani
bertindak sesuai keinginan kakek
Leli Supriani
Kecewa
Leli Supriani
Buruk
Ma Em
Berikan Alzena cinta yg tulus serta kasih sayang yg membuat Alzena senang dan nyaman berada di sampingmu Ferdinan kalau emang kamu sdh mencintai Alzena jgn pernah untuk menyakitinya
wisna
Kecewa
Amelia story: Terimakasih ya atas penilaian nya 🥰
total 1 replies
wisna
Buruk
Amelia story: Terimakasih ya sudah mampir, dan sudah menilai buku saya 🙏
total 1 replies
Ma Em
Wah bakal terjadi salah paham antara Alzena dan ferdinan semoga tdk sampai terjadi perpisahan karena ada orang yg menginginkan Alzena dan Ferdinan untuk. berpisah
Hasnadia Amir
untung kakek cepat datang mendamaikan
Su Narti
keren 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 👍👍👍👍👍👍
Su Narti
cakep kakek , bertidak cepat sebelum mereka bercerai 👍👍👍🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Amelia story: yuk kakak yang Mau doble up hari ini mana suaranya, kasih bintang lima dan subscribe yuk./Angry//Angry/
total 1 replies
Msofa
Waduh, nikah kok dilempar ke sepupunya? 😱
Amelia story: iya,.begitulah alurnya kak
total 1 replies
Mila Nst
masih menyimak,dan mulai menikmati
Amelia story: terimakasih ka sudah mampir
total 1 replies
Ma Em
Ferdinan pasti kamu akan menyesal karena menyia nyiakan wanita sebaik Alzena dan malah memilih siulat bulu Catherine yg bisanya cuma morotin uang kamu kalau kamu hdp miskin mana mau si Catherine sama kamu Ferdinan.
Ma Em
Luar biasa
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Amelia story: siap ka ,terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!