NovelToon NovelToon
DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

udihianati sahabat sendiri, Amalia malah dapat CEO.

ayok. ikuti kisahnya ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

Di kamarnya, Lia masih bisa mendengar gumaman itu. Ia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, lalu menutupi wajah dengan bantal.

Seketika, bayangan tubuh kekar dan bertato milik Barra melintas di pelupuk matanya.

"Cih! Ngapain dia hadir? Menyebalkan!" umpat Lia kesal.

Ingatan tentang malam bergairah yang ia lalui bersama Barra kembali menyeruak. "Dia memperkosa aku… tapi kenapa aku juga menikmatinya? Apa aku sekeji itu?" gumamnya lirih.

Lia memejamkan mata, membiarkan pikirannya terlempar pada masa lalu. Beberapa tahun lalu hidupnya terasa sempurna—ia punya kekasih yang mencintai, sahabat yang setia, ayah, dan ibu yang penuh kasih sayang. Namun segalanya berubah sejak ayahnya meninggal. Setahun kemudian, sang ibu menikah lagi, menghadirkan ayah tiri yang menyebalkan, lengkap dengan seorang saudara tiri yang jelas lebih disayang ibunya dibanding dirinya.

Tarikan napas Lia terdengar berat. Ia memilih mencoba tidur. Mungkin, kalau beruntung, tidur bisa meredakan rasa lelah di hati dan kepalanya.

Dok! Dok!

"Lia! Bangun!"

Suara ketukan keras di pintu membuat Lia tersentak. Ia membuka mata, meski kepala masih terasa berat.

"Lia?! Bangun! Keluarlah!" suara ibunya terdengar dari balik pintu.

"Cepat keluar! Ada papamu! Dia juga mau dengar penjelasan kenapa pernikahanmu gagal."

Lia mendengus pelan. Ia memang tak pernah menyukai papa tirinya itu. Pria itulah yang mengubah ibunya. Terlalu dibutakan cinta, hingga menelantarkan Lia, memihak sepenuhnya pada suaminya tanpa peduli pada perasaan anaknya sendiri.

"Lia!"

Dengan malas, Lia menyeret tubuhnya ke kamar mandi. Ia membersihkan diri dan berganti pakaian santai, lalu keluar dari kamar.

"Lia! Duduk!"

Seorang lelaki paruh baya berkacamata menatapnya tajam. Dialah papa tirinya. Di samping pria itu duduk saudara tiri Lia, sementara di sisi lainnya sang ibu, Silva, tengah sibuk mengepang rambut anak tirinya itu.

Lia menghela napas. Ia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali ibunya menguncir atau menata rambutnya sejak pria itu dan anaknya hadir di rumah ini.

Dengan tatapan malas, Lia duduk di hadapan mereka. "Ada apa, Pa?"

"Ini tentang pernikahan—"

"Aku sudah bilang sebelumnya."

"Aku belum selesai bicara, Lia. Jangan potong omongan Papa."

"Aku tahu mau ngomong apa. Sudah cukup, dia berselingkuh di depan mataku, tepat satu minggu sebelum pernikahan. Itu alasan yang cukup. Aku nggak mau berdebat."

"Jono tidak bilang begitu."

"Papa lebih percaya Jono? Aku punya bukti videonya. Bahkan, beberapa tamu hotel sampai mengunggahnya ke media sosial. Jadi jangan salahkan aku. Atau… memang Papa lebih membela anak rekan kerja Papa daripada anak sambung yang Papa anggap nggak ada ini? Silakan saja."

"Lia!" pria itu membentak. "Silva! Apa ini hasil didikanmu?!" bentaknya pada istrinya.

"Aku dididik dengan sangat baik. Hanya saja, pendidikku salah memilih pasangan."

"Lia! Jangan kurang ajar sama Papamu!" tegur Silva keras.

"Hebat. Selalu begitu," sindir Lia pada ibunya. "Dia bukan Papaku! Papaku sudah mati!"

Plak!

Lia merasakan pipinya panas. Ia menatap penuh kebencian pada pria yang baru saja menamparnya.

"Papaku tak pernah memukulku."

"Itu karena kamu sangat kurang ajar! Tidak menganggap aku ini papa! Aku suami mamamu! Kepala rumah ini!"

"Lia, minta maaflah pada papamu!" ucap ibunya, Silva, dengan nada menekan. "Cepat!"

Lia tersenyum getir. "Entah aku bersalah atau tidak, selalu aku yang harus minta maaf. Ma… apa aku ini anakmu? Aku menyesal kenapa Papa pergi tanpa membawaku."

Lia kemudian melangkah menjauh.

"Mau ke mana? Lia! Kamu harus minta maaf pada papamu!" suara Silva meninggi.

Lia menoleh, menampilkan senyum sinis. "Aku akan ke pusaranya… untuk minta maaf."

Setelah mengatakan itu, Lia berjalan menuju kamarnya.

"Lihatlah, anak kurang ajar itu!" Papa tiri Lia bersuara tajam.

"Mas, dia baru saja mengalami masa sulit…" jawab Silva mencoba meredakan.

"Dia hanya melebih-lebihkan! Keluarga Santoso bilang, dia yang bikin ulah, dan mereka bahkan meminta ganti rugi!" nada pria itu semakin meninggi.

"Aku akan menyuruhnya meminta maaf, Mas."

"Harus! Kalau tidak, dia harus keluar dari rumah ini!"

Di dalam kamar, Lia tersenyum pahit. Matanya menyapu setiap sudut ruangan. Ia tahu rumah ini sebenarnya milik almarhum ayahnya. Tapi, sejak berpindah tangan ke ibunya, segalanya berubah. Ibunya terlalu mencintai suami barunya, dan itu membuat Lia menderita.

Lia mulai mengemasi barang-barangnya. "Aku tak bisa tinggal di sini. Anggap saja aku sudah tak punya papa dan mama."

1
aku
habis ngakak pekara bebby, endingnya nyesek baca sesaknya lia 😭😭
Cinta_manis: eh, makasih Kak udah komen/Drool/
total 1 replies
aku
haluin komuk bebby pas nyongkel jendela wkwkwkwkwk
Cinta_manis: hehehe, iya ya ka
total 1 replies
Sri Rahayu
hajar saja Lia....harusnya sampe Jono peyang 🤩🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!