NovelToon NovelToon
Jodoh Pasti Bertemu

Jodoh Pasti Bertemu

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Spiritual / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:77.6k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

"Perawan tua' itulah hinaan yang selalu Alya terima dari tetangga bahkan dari keluarganya dikarenakan usianya yang sudah 32 tahun dan Alya masih belum menikah. Merasa lelah dengan semua hinaan yang diterima, Alya memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pergi ke Makkah, Alya berdoa agar segera dipertemukan dengan jodohnya.

Ketika Alya tengah berada di Masjidil Haram, Ibu-ibu datang menghampirinya dan mengatakan ingin memperkenalkan anaknya pada Alya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa Alya akan menerima tawaran Ibu-ibu tersebut?
Siapakah pria yang akan dikenalkan pada Alya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhenti!

Pagi harinya, Alya masih libur kerja dan besok baru kembali bekerja. Begitu bangun, Alya segera membersihkan dirinya dan keluar kamar karena mendengar keributan dari luar.

"Ada apa, Dek?" yanya Alya pada Izma yang berada di dapur.

"Gak tau Mbak, ini izma juga baru keluar kamar," jawab Izma.

"Ada apa, Tante?" tanya Alya pada Tante Mira.

"Nah ini idah datang anaknya, ayo kamu ikut Tante," ucap Tante Mira lalu menarik Alya dnegan kasar.

Sesampainya di ruang tamu, Tante Mira membawa Alya duduk di depan seorang pria paruh baya, entahlah Alya tidak tau pria itu, tapi yang jelas Alya yakin jika pria itu adalah seorang toko agama karena pria itu memakai sorban, sarung dan baju koko serta memakai celak pada bawah matanya bagkan pria itu juga membawa tasbih pada tangan kanannya.

"Ini Ustadz yang mau di ruqyah," ucap Om Ilham.

Alya dan Izma yang memang tidak tau tentang rencana ruqyah pun terkejut, Izma langsung menarik Alya untuk bersembunyi dibelakangnya.

"Mbak Alya gak kerasukan apa, jadi buat apa Mbak Alya di ruqyah," ucap Izma.

"Alya itu membawa pengaruh buruk buat kamu, Izma. Alya harus di ruqyah biar jodohnya datang kalau gak dia bakal bikin masalah terus," ucap Tante Mira lalu menarik tubuh Alya yang ada di belakang Izma.

Alya tentu saja memberontak dengan dibantu Izma, "Tante gak boleh kayak gitu, Alya gak mempengaruhi siapapun!" teriak Alya.

"Halah, kamu itu aib keluarga Alya, kamu harus segera menikah dan satu-satunya cara adalah dengan di ruqyah," ucap Tante Mira.

"Benar kata Mira, Om perhatikan akhir-akhir ini kamu mulai berani tidak seperti dulu, kamu pasti sudah kerasukan setan dan mulai membangkang," ucap Om Ilham.

"Alya gak salah dengar Om, hahaha ternyata kalian semua lucu ya. Alya gak kerasukan apa-apa, Alya hanya mencoba untuk berani agar tudak kalian tindas, Alya harus kuat supaya Alya bisa membalas kalian, kalau Alya diam saja, maka kalian akan semena-mena sama Alya. Ini hidup Alya dan hanya Alya yang berhak menentukan kemana arah hidup Alya, bukan kalian!" bentak Alya.

Tante Mira yang mendengarnya pun tampak marah lalu mencoba menampar Alya, namun Alya sudah menahan tangan Tante Mira.

"Kenapa? Tante mau nampar Alya iya, kalau dulu mungkin Alya diam dan pasrah aja kalian tampar, tapi sekarang Alya gak akan diam," ucap Alya lalu menampar Tante Mira.

"Tamparan itu belum seberapa dari Tamparan yang pernah Tante berikan pada Alya," ucap Alya.

"Alya!" bentak Om Ilham lalu menghampiri Alya dan menampar pipi Alya hingga Alya terjatuh bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Kurang kenceng Om, gak sekalian Om benturin kepala Alya sampai pecah ke meja," ucap Alya.

"Mbak, ayo ke kamar," ucap Izma yang tidak tega melihat Kakaknya.

"Izma, kembali ke kamar, biarkan Kakak kamu disini. Dia harus mendapat pelaharan atas sikap sombong dan kasarnya," ucap Om Olham.

"Gak mau, Izma akan tetap disini. Om tidak berhak mendidik Mbak Alya karena Om itu gak punya otak!" bentak Izma.

"Izma," tegur Ibu Rania.

"Ibu mau belain Om Ilham ita, Mbak Alya disakitin gini Ibu masih aja gak mau bela Mbak Alya sama Izma," ucap Izma.

"Izma, ini semua yang terbaik buat Mbak kamu," ucap Ibu Rania.

"Hahaha, ini bukan yang terbaik buat Alya, Bu. Yang terbaik buat Alya itu kalian semua diam tidak usah ikut campur urusan Alya biarkan Alya yang menentukan hidup Alya tanpa campur tangan kalian," ucap Alya.

"Benar kata Mbak Alya, Izma lihat setelah Ayah meninggal Ibu seperti budak bagi keluarga Ibu sendiri," ucap Izma.

"Lidya, bawa Izma pergi," ucap Om Ilham.

Lalu Tante Lidya pun membawa Izma ke kamar Alya dan menguncinya, Izma yang terkunci pun merasa tak tenang hingga ia teringat akan Rayhan.

"Untungnya aku kemarin minta nomornya Bang Rayhan," gumam Izma laku menghubungi Rayhan.

[Assalamualaikum]

^^^[Waalaikumsalam, Bang Rayhan, ini Izma Adiknya Mbak Alya]^^^

[Iya, ada apa? Mbak kamu belum memberikan jawabannya, apa kamu yang disuruh wakilkan?]

^^^[Bukan Bang, tapi Izma mau minta tolong sama Bang Rayhan]^^^

[Minta tolong apa?]

^^^[Izma minta tolong Bang Rayhan datang ke rumah hiks hiks hiks...]^^^

[Kenapa memangnya? kamu juga kenapa nangis?]

^^^[Mbak Alya, Bang...]^^^

[Kenapa Alya?]

Setelah itu, Izma pun menceritakan semua kejadian yang terjadi tadi tanpa Izma tambah atau kurangi.

[Kamu kirim alamat kamu, Abang akan kesana sekarang]

^^^[Iya, Bang. Kalau bisa yang cepet ya Bang, kasihan Mbak Alya]^^^

[Iya, Abang tutup dulu, assalamualaikum]

^^^[Waalaikumsalam]^^^

Dan setelah itu Rayhan langsung memutuskan sambungan telepon tersebut.

Didalam kamar, Izma mencoba untuk keluar hingga cukup lama akhirnya Izma teringat jika ada jendela di kamar tersebut dan Izma pun berusaha untuk keluar kamar dari jendela.

"Waduh, tinggi juga ya, tapi untung aja di bawah rumput," gumam Izma dan terus berusaha mencari cara agar ia bisa keluar.

Sedangkan, diluar kamar, Alya tengah berseteru dengan keluarganya, entah sudah berapa lama pertengkaran itu terjadi, yang jelas tidak ada yang mau mengalah.

"Alya gak mau di ruqyah karena Alya sehat, Alya gak kenapa-napa. Harusnya yang di ruqyah itu kalian semua, Alya rasa yang kerasukan itu kalian," ucap Alya.

"Sudahlah Alya kamu ikutin apa kata Om kamu, lagipula di ruqyah itu aman kok dan juga cepet kalau kamu nurut," ucap Tante Mira.

"Alya gak mau Tante, kalau Alya mau di ruqyah itu sama saja Alya mengiyakan kalau Alya memang kerasukan dan juga bermasalah padahal Alya baik-baik saja, sebenarnya bukan Alya yang kerasukan, tapi Om sama Tante," ucap Alya.

Tante Lidya yang sudah geram melihat tingkah Alya pun segera menarik Alya dan membawa Alya duduk di hadapan Ustadz yang mereka bawa.

"Tolong cepat anak ini sebelum dia semakin parah," ucap Tante Lidya.

Namun, ketika Ustadz tersebut hendak meruqyah Alya, tiba-tiba pintu rumah tersebut dibuka secara paksa oleh seorang pria dan pria itu adalah Rayhan, dibelakangnya ada Umi Fatimah, Abi Zaky, Ustadz Imran dan juga Izma yang berhasil keluar dari kamar Alya.

"Berhenti! apa yang kalian lakukan?" bentak Rayhan lalu masuk.

Begitu Rayhan sudah masuk ke rumah tersebut, Fatimah dan Izma pun segera membawa Alya ke belakang Rayhan.

"Mbak Alya tenang aja, gak akan terjadi apa-apa," ucap Izma.

"Ya Allah, Alya. Kamu tenangkan pikiran kamu ya, kamu aman sekarang," ucap Umi Fatimah.

Alya yang masih menangis pun mencoba untuk menenangkan dirinya, ia tidak mau terlihat lemah dihadapan keluarga Umi Fatimah apalagi dihadapan Rayhan.

.

.

.

Bersambung.....

1
nuraeinieni
orang hanya bisa banding2kan;nama nya juga jodoh,tdk ada yg tau.
nuraeinieni
ini juga para emak2 kerjaan nya hanya gosipin orang,mending tuh urus anak masing.
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ini izma gak ada permintaan maaf apa sama kakaknya... ngomong se enak jidatnya aja....
Nifatul Masruro Hikari Masaru
rasain
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
harusnya isma di ingetin sih sama omongannya... nyakitin banget tau... mentang mentang udah ngerasain hamil dan lahiran itu congor si isma seenak jidatnya aja bilang gitu... walau adeknya sendiri tapi mbok ya jangan gitu... kesel banget sumpah....
nuraeinieni
emang orang melahirkan itu sakitnya minta ampun,tapi jgn juga kamu singgung kakakmu bgtu izma,kan alya jd kepikiran tuh
elaretaa
Maaf ya, author lupa belum kasih judul🙏
nuraeinieni
tinggal di kampung tuh enak hanya lapangan kerja nya aja yg kurang,makanya banyak oemuda dari kampung ke kota ngadu nasib,cari kerja di kota.
nuraeinieni
orang tua mana yg tdk bahagia melihat kehidupan rumah tangga anaknya baik2 saja.
nuraeinieni
betul sekali,tiap rumah tangga pasti ada saja permasalahan yg di hadapi,bagaimana kita saja yg menyingkapinya,tdk oerlu orang tau,yg penting kita saling terbuka dgn pasangan kita.
nuraeinieni
makanya alya,harusnya di tanya dulu sama rayhan,kan kamu jadi tambah merasa bersalah.
Djuniati 123
mikirmu kejauan Al... hadeh
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
aku tebak.. si allya sdah ada isinya.. 🤭
semoga saja ccc
nuraeinieni
nggak usah di ladenin orang bgtu alya,itu orang iri
nuraeinieni
emang mas rayhan suami idaman
nuraeinieni
ya ampun amel yg kamu tawari itu suaminya orang,,,,tuh gus panji masih sendiri,,,bisa kamu incar
nuraeinieni
karma utk si bahar,sekarang para istri bebas dari jerat si bahar.
Farida Ibam
bukannya dosa ya menolak hb sama suami?
nuraeinieni
cari masalah aja nih si bahar
nuraeinieni
manusiawi,tdk ada manusia yg luput dari salah dan dosa,kita saling memaafkan,itulah godaan saytan,utk kedepannya kita belajar dari kesalahan,mengontrol diri tdk mengeluarkan kata2 yg menyakiti hati orang lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!