Bu Bai, Seorang Raja Assassin di Dunia Modern meninggal karena umur.
Setelah kematiannya, Jiwa Bu Bai berpindah ke tubuh Pria bernama Xiao Bu Bai Didunia Kultivator yang merupakan seorang pelayan pembersih di sebuah sekte tingkat 3 yang juga dalam keadaan kritis akibat siksaan disebuah ruangan.
Walaupun dalam keadaan begitu, Keberuntungan Bu Bai seorang Raja Assassin masih berpihak padanya.
Sebuah System muncul dihadapan-nya dan membantunya untuk menjadi tak terkalahkan hingga yang terkuat dan mencapai keabadian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wartrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 08- Pertarungan Bu Bai
BAM!
Tubuh Pria tersebut terdorong dengan sangat keras, membuat tulang punggung-nya hancur, tulang kepala-nya retak akibat benturan kuat.
Pria tersebut langsung mati ditempat dengan mata terbuka lebar.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
Notifikasi System muncul setelah Bu Bai berhasil membunuh satu.
"Tsk...Ini cukup sakit!" Bu Bai merintih kesakitan. Menimpah tubuh seseorang dengan terjun dari atas dengan kecepatan penuh tentu saja terasa sakit.
Bu Bai duduk ditubuh pria tersebut sambil menatap wajah-nya dengan aneh, terutama melihat mulut mereka. Di tempat di mana seharusnya ada bibir dan gigi, hanya ada daging yang menyatu, seolah-olah mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbicara atau makan. Kulit di sekitar mulut terlihat seperti dijahit atau dipaksa menyatu. "Sangat menjijikan!" Hanya itu yang bisa dikatakan oleh Bu Bai.
Dia kemudian bangkit berdiri dari tubuh pria tersebut dan menatap ke atas pohon, tiga orang lagi. Namun, dia sekarang tidak memiliki pedang karena dia sudah melempar-nya hanya untuk membunuh satu.
Pria yang dia bunuh tidak membawa pedang, jadi dia tidak bisa mengambil senjata apapun karena mereka berempat hanya menggunakan tangan kosong.
Mereka bertiga kemudian saling melihat, lalu turun dari pohon. Walaupun rekan mereka baru saja mati, ekspresi mereka masih saja datar seperti tidak memperdulikan-nya sama sekali.
Bu Bai menarik nafas panjang saat melihat ketiga orang tersebut. Dia merasa harus cepat-cepat menyelesaikan pertarungan tersebut karena dia sudah muak dan lelah.
Bukan tipe assassin menyerang dengan dimedan terbuka, tapi keadaan sekarang harus memaksa-nya.
"Shrakk!" Kuku ketiga pria tersebut tiba-tiba saja memanjang menjadi cakar tajam.
Melihat kuku mereka begitu panjang dan tajam, Bu Bai akhirnya paham mengapa mereka tidak menggunakan senjata seperti pedang.
"Hah~ Sepertinya ini akan menjadi pertarungan cakar dan jarum." Bu Bai meletakkan Jarum tipis di antara jari telunjuk dan tengah atau antara jari tengah dan manis, sehingga bisa dilempar.
Woosh~ Bu Bai melemparkan tiga jarum bersamaan dengan cepat ke arah mereka bertiga.
Swish! Swish! Swish!
Ketiga orang tersebut dengan mudah menghindari jarum yang dilemparkan oleh Bu Bai. Setelah itu, mereka bertiga melesat bersama ke arah Bu Bai.
Swish! Cakar pertama, melesat ke arah-nya, menyapu udara dengan kecepatan mematikan. Bu Bai berputar ke samping, tubuhnya miring dengan sempurna, membuat serangan tersebut hanya mengenai udara kosong.
Swish! Serangan kedua datang ke arah Bu Bai setelah serangan pertama berhasil dihindari. Tanpa ragu, dia melompat kebelakang dengan ringan, menghindari cakaran yang sangat tajam mengenai punggung-nya.
Swish! Satu, dua serangan berhasil dia hindari dengan tepat. Namun, serangan ketiga lebih cepat dari perkiraan Bu Bai. Tusukan dari depan berhasil mengenai Bu Bai pada bahu kiri-nya hingga menancap.
Saat cakar dari pria tersebut masih tertanam dibahu kirinya, Bu Bai langsung memberikan serangan balasan.
Wush~ Dia langsung melemparkan jarum ditangan kanan-nya tepat ditengah-tengah lehernya.
Mata musuh melebar seketika. Jarum telah menembus tenggorokan-nya.
"Pshhk~" Darah muncrat keluar dari luka kecil namun dalam. Beberapa tetes jatuh ketanah.
Setelah itu, Bu Bai melepaskan diri dari cakaran yang melekat di bahu dan mundur beberapa langkah. "Sial, Tubuhku masih terlalu lamban." Gumam-nya.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
Notifikasi System kembali muncul untuk kedua kali-nya, Dia telah membunuh dua musuh-nya.
Dua orang tersisa dibuat diam berdiri oleh tindakan Bu Bai. Walaupun mereka tanpa ekspresi. tetap saja didalam hati-nya, mereka sangat terkejut.
"Aku sudah bosan, sekarang kalian berdua bisa pergi ke neraka." Bu Bai menggerakkan jari-nya.
Tepat dibelakang dua orang pria tersebut tanpa mereka sadari. Jarum yang sebelum-nya telah dilemparkan oleh Bu Bai kini melayang di udara seperti menunggu perintah.
Jarak Bu Bai terpaut hanya satu meter dari musuh-nya sehingga Bu Bai dapat menggunakan teknik Astral Manipulation-nya.
Dengan gerakan kecil pada telunjuk-nya, satu jarum melesat dari belakang pria tersebut dengan begitu cepat dan tanpa suara.
"Shluck!"
Mata musuh melebar seketika, darah menetes dari lubang kecil dikepala-nya. kemudian tubuh-nya terjatuh ditanah.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
Rekannya yang disamping-nya terkejut, dia sama sekali tidak tahu bagaimana rekan-nya bisa mati begitu saja. Dia melihat kebelakang, berpikir kalau ada seseorang.
Namun, dia tidak menyadari, kesalahan terbesar-nya adalah mengalihkan pandangan-nya.
"Tidak, ada siapa-siapa bodoh!" Dengan sekuat tenaga-nya, Bu Bai melemparkan lagi tiga jarum sekaligus ke arah pria tanpa mulut tersebut yang sekarang hanya tersisa dirinya.
Wush~ Tiga jarum melesat serempak.
"Shluck! Shluck! Shluck!"
Mata musuh membelak. Satu jarum menembus kepala, yang lain menembus leher dan jarum terakhir menancap dalam di dalam dada pria tersebut.
Pria tersebut terhyung sejenak, Lalu tubuh yang tak bernyawa-nya jatuh ke tanah dengan darah yang terus mengalir keluar.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
"Thud!" Bu Bai juga jatuh terduduk, dia cukup kelelahan.
Dia berlari dengan kecepatan penuh dan melawan empat musuh, bagaimana mungkin Bu Bai tidak lelah, terutama tubuh-nya yang sekarang masih lemah.
"Fuuhh..." Tarikan nafas panjang yang dilepaskan secara perlahan, Bu Bai mulai merasakan rasa lega setelah melewati ketegangan.
"Teknik Astral Manipulation ini sangat berguna~" Ucap Bu Bai. Pertarungan-nya lebih mudah dengan dia memiliki Teknik Telekinesis tersebut.
Walaupun masih terbatas dalam pengendalian dan jarak, Bu Bai sama sekali tidak khawatir, dia hanya perlu mengumpulkan banyak poin jiwa untuk meningkatkan teknik-nya.
Tidak ingin santai terlalu lama, Bu Bai bangkit berdiri. Dia melihat kebelakang, Dimana tempat Yu Lou. "Aku tidak tahu pertarungan disana, Tapi semoga saja dia bisa selamat." Walaupun pernah membuat dirinya jengkel, Bu Bai tahu Yu Lou tidaklah jahat sehingga dia berharap Pria tua itu selamat dari pertarungan-nya.
Setelah itu, Bu Bai pun bergerak pergi ke arah Sekte Awan Surgawi.
...
Ditempat lain, Pertarungan Yu Loh dengan Pria bertopeng tersebut membuat semua area sekitaran hutan hancur.
Pertarungan yang hanya dua orang saling berbenturan tersebut seperti medan perang.
Yu Lou telah kalah. Lengan-nya sudah menghilang untuk kedua kali-nya. Tubuh-nya penuh luka tergeletak di tanah dengan darah yang mengalir akibat pertarungan-nya.
Pria bertopeng itu berdiri didekat Yu Lou, Walaupun berbeda jauh dengan kondisi Yu Lou. Pria bertopeng itu juga mendapatkan luka, bahkan setengah topeng-nya sudah hancur sebagian sehingga menampak-kan matanya.
Bersambung~
Jangan Lupa Di Like ya....
percuma punya sistim pelit dan ngk guna saat di butuhkan LBH baik ngk ada sistim