NovelToon NovelToon
Savage Love

Savage Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Romantis / Duniahiburan / Dark Romance
Popularitas:344
Nilai: 5
Nama Author: ElizabethMelyna

Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?

Selamat menikmati kisah mereka !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Gelap Liam

Saat ini hari sudah gelap.. Selama perjalanan, Anna begitu menikmati suasanan hingga ia tertidur..

Liam yang berkendara dengan hati hati pun jadi bimbang dan tidak tega membangunkan nya.

Sudah 15menit lamanya ia bertepi karna tidak tau kemana ia harus mengantar Anna pulang.

Selama 15 menit itu pula ia menyandarkan kepala nya ke kemudi mobil sambil memandang wajah manis natural Anna yang tertidur nyenyak di samping nya.

Tiba tiba ponsel nya berdering dan membubarkan pandangan nya..

" Hmm? " Sahut Liam.

Ekspresi wajahnya pun berubah drastis.

" Aku akan segera kesana. "

Dengan cepat Liam segera berbalik arah dan mengemudi dengan kecepatan tinggi, hingga membuat Anna terkejut dan bangun di tengah perjalanan.

" Apa yang terjadi? Maaf aku ketiduran. " Gumam Anna yang sambil melihat sekeliling jalanan yang asing.

" Aku ada urusan mendadak. " Jawab Liam dengan wajah kesal.

Kemudian mereka sampai ke salah satu Bar yang cukup besar, di kawasan tempat mereka pertama kali bertemu.

" Ke.. Kenapa kita ada disini? " Seketika Anna pun merasa takut.

" Tunggu disini, apapun yang kamu lihat.. Jangan pernah keluar dari mobil ku. " Kata Liam menatap tajam ke arah Anna dengan sangat serius.

" Duduk dan jangan kemana mana. " Sekali lagi Liam memperingatkan Anna sambil memegang erat kedua lengan Anna.

Liam bergegas turun dan masuk ke Bar itu yang tampak ramai dengan muda mudi yang nakal serta pergaulan bebas.

Anna pun tidak berkutik dan hanya bisa menunggu dengan tenang di dalam mobil.

Sekitar 10 menit kemudian.. Tampak kerusuhan pun terjadi..

Tampak para pemuda saling berkelahi dengan ricuhnya.

Bahkan tanpa segan merusak beberapa fasilitas yang ada di Bar.

BRuuukkk

" Aaa... " Teriak Anna terkejut sambil merunduk.

Salah seorang pemuda di pojokkan ke mobil Liam dan berkali kali mendapat pukulan di wajah hingga banyak darah bercucuran.

Anna pun ikut panik dan hanya bisa menjadi penonton, karena Liam sudah memperingatkan nya.

" Bagaimana ini.. " Gumam Anna ketakutan dan ikut panik.

Kerusuhan terus terjadi sampai terdengar sirine mobil polisi.

Mereka dengan cepat menyelamatkan diri masing masing,termasuk Liam.

Ia masuk ke dalam mobil dengan bercucuran darah.

Wajahnya penuh luka.

Pelipis nya robek, ujung bibir nya juga tergores.

Kedua tangan nya juga berbekas darah, entah darah nya atau darah orang lain.

Tanpa ragu ia juga segera mengemudikan mobil dengan cepat.

" Dimana rumah mu? " Tanya Liam di tengah perjalanan.

" Bukankah kita harus ke rumah sakit dulu." Kata Anna khawatir melihat luka Liam.

" Aku baik baik saja. Tunjukkan saja dimana rumah mu. " Jawab Liam yang masih terengah engah.

Anna pun mengarahkan nya.

Sekitar 20 menit kemudian mereka sampai.. Anna segera turun dan masuk ke kantor pemasaran untuk meminta kunci cadangan, karna semua tas dan seisinya hanyut di acara camp.

" Kamu baik baik saja? Kamu yakin bisa pulang sendiri? " Tanya Anna khawatir.

" Siapa bilang aku akan pulang.. Aku tidak mungkin pulang dengan kondisi seperti ini. " Jawab Liam dan turun dari mobil nya.

Mereka berdua pun berakhir di dalam rumah Anna yang kecil.. Bahkan tidak ada setengah ukuran kamar tidur Liam.

Anna duduk di hadapan Liam dan mengobati luka luka lelaki itu sebisa nya.

" Kamu yakin tidak perlu ke dokter? " Tanya Anna memastikan.

" Tidak. Aku baik baik saja. "

Seperti kebal dengan rasa sakit.. Liam tidak merintih sedikit pun ketika kapas dan betadine menyentuh luka nya.

Namun debaran jantung Liam tidak dapat di pungkiri karna wajah mereka berhadapan sangat dekat, sedangkan Anna hanya fokus pada luka Liam.

" Kenapa? " Tanya Liam tiba tiba tidak jelas dan wajah nya tampak serius terus memandang Anna.

" Hmm? " Anna tidak mengerti.

" Kenapa kamu lebih memilih bersama ku daripada Lexi? Kamu tidak takut padaku? " Lanjut pertanyaan Liam.

" Tentu aku takut pada mu.. Tapi aneh nya, saat di hadapan yang lain.. Mereka tampak lebih menakutkan dari mu. " Jawab Anna sambil terus mengobati ujung bibir Liam.

Jari jari Anna mulai menyentuh bibir Liam, ia perlahan membersihkan luka nya.

" Aku berhutang banyak hal pada mu. " Lanjut Anna lagi.

" Tapi kamu sudah menebus semua nya, dengan mengobati ku. " Jawab Liam merasa tidak ada hutang, karna ia tulus.

" Kenapa kalian berdua terlihat tidak akrab? " Anna pun akhirnya tidak bisa membendung rasa penasaran.

" Karna aku tidak pantas jadi saudara nya.. Lexi sempurna, dan aku hanya tukang onar. Tidak ada alasan juga baginya untuk akrab dengan ku. " Jawab Liam santai.

" Brarti aku orang aneh.. Lebih nyaman di dekat tukang onar daripada lelaki sempurna. " Gumam Anna menyindir.

Liam pun tersenyum kecil mendengar sindiran Anna.

" Bagaimana dengan mu? Kenapa kamu bisa terjebak di sekolah sialaan itu dan jadi target mereka? " Tanya balik Liam penasaran.

" Semua karna ayah ku.. ibu ku menyembunyikan aku di sekolah yang tidak akan pernah terjangkau oleh nya.. " Kata Anna to the point.

" Ayah mu? "

" Dia adalah monster bagi ku.. Dia suka memberi bekas luka di tubuh ibu ku.. Dan juga di tubuh ku.. " Lanjut Anna dengan mata mulai sendu jika mengingat banyak hal yang telah terjadi.

" Tidak usah dilanjutkan.. Bahas yang lain saja. " Liam pun jadi salah tingkah melihat ekspresi wajah Anna.

" Aku jarang mau membicarakan hal ini.. Anggap saja ini hari keberuntungan mu. " Sahut Anna, agar Liam tidak merasa bersalah dengan pertanyaan nya.

" Sudah selesai. " Ucap Anna menyelesaikan pengobatan.

" Trima kasih. " Sahut Liam malu malu.

" Apa lingkungan disini aman? " Tanya Liam sambil melihat ke sekeliling.

" Sejauh ini aman. " Jawab Anna.

" Aku.. Akan menunggu di sini sampai pagi. Tidurlah di kamar mu. Aku akan pergi sebelum kamu bangun. " Kata Liam sambil mengambil rokok nya hendak menikmati nya.

" Ehm.. Oke, slamat malam. " Sahut Anna tanpa rasa takut secara tidak langsung mengijinkan Liam menginap.

" Kunci pintu mu. " Sahut Liam mengingatkan.

Mereka pun terpisah oleh ruang..

Dan tentu saja mereka tidak bisa tidur..

Keheningan malam membuat suara detik jam terdengar begitu jelas.

Anna yang ada di dalam kamar, berusaha menutup mata nya.. Namun sangat sulit.

Entah mengapa malam itu jantung nya terus berdegup kencang..

Dan ingin sekali ia menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dengan Liam.

Masih sangat banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan.. Liam membuatnya begitu penasaran..

Dibalik kehidupan Liam yang tampak gelap, justru Anna menemukan suatu kehangatan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata.

Setidak nya Liam selalu ada di saat terpuruk nya.. Dan tidak pernah membuat nya merasa tidak aman maupun nyaman.

Dengan banyak nya pikiran yang berkecamuk.. Pukul 03.15 dini hari Anna baru bisa tertidur pulas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!