NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:590.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Niken semakin akrab dengan ketiga anak-anak Hans. Apalagi Putri, dia dari tadi terlihat akrab dengan Niken, Niken juga bisa mengimbangi obrolan Putri yang masih remaja. Dewa dan Ratu sibuk dengan obrolan bisnis dengan Hans. Di saat mereka tengah asyik mengobrol tiba-tiba suara perempuan terdengar di dekat mereka, dan menyapa mereka yang sedang mengobrol dengan akrab dan hangat.

“Wah seperti keluarga yang bahagia, ya?” ucap perempuan tersebut.

“Kenapa kalau kita seperti ini? Kita sebentar lagi memang akan kedatangan anggota keluarga baru? Kenalkan, Niken calon istriku,” ucap Hans.

“Oh bagus dong? Cerai langsung ngejar duda kaya? Kasihan sih ya diusir tanpa membawa apa-apa?” sindir Zahra.

Ya, perempuan itu adalah Zahra, dia pulang dari kelas senam bersama teman-temannya, lalu mampir ke restoran sekalian untuk pertemuan arisan.

“Jaga mulut kamu!”

“Jaga mulut mama!”

Ucap Dewa dan Hans bersamaan membela perempuan yang sangat mereka cinta.

“Kompak sekali anak dan papanya? Kamu keren ya Nik, bisa menyihir mereka biar dekat sama kamu? Sedangkan mereka durhaka sekali sama mamanya, tidak memedulikan mamanya, gak mau sama mamanya?”

“Mama sadar gak sih ngomong gitu? Harusnya mama mikir! Mama itu dah merebut kebahagiaan Mama Niken, Ma! Aku seperti ini karena mama yang mulai, mama yang gak pernah urus kami, mama hanya mengurusi kesenangan mama! Ya seperti sekarang ini, kelayaban gak jelas, ngabis-ngabisin uang!” ucap Ratu.

“Mama Niken? Wah sudah mendapat panggilan baru dari anakku rupanya?” ucap Zahra.

“Memang kenapa, Ma? Mama Niken akan jadi mamaku juga?” ucap Ratu.

“Kamu makin berani ya sama mama? Pasti perempuan ini yang mengajarimu berbicara kasar, pantas saja Reyfan berpaling darimu? Kamu kasar begitu?” ucap Zahra.

Demi apa Niken ingin menyiram wajah Zahra yang glowing itu dengan sup panas, namun dia tidak mau menambah panas situasinya, dia hanya bisa mengepalkan tangannya.

Putri yang berada di sampingnya hanya bisa mengusap-usap punggung Niken, supaya Niken tidak terpancing amarah mamanya.

“Mama sadar gak sih, adanya kita seperti ini karena  mama! Apa mama pernah mengajari kami soal apa pun? Mama hanya fokus pada kesenangan mama sendiri! Aku dari SD disuruh mondok, biar mama bebas gak ngurus aku kan? Aku diterpa hal buruk di pondok karena mama dekat sama  Ustad di pondok! Aku malu, Ma! Tapi mama malah menjelekkan perempuan lain yang mama sakiti, yang mama rebut suaminya!” Putri yang tidak tahan dengan emosinya, akhirnya meledak, angkat bicara di depan mamanya.

“Maaf nada bicaraku tinggi, Ma. Maafkan Putri, tapi memang itu kenyataannya kan, Ma? Tolong jangan ganggu ketenangan kami, Ma. Papa dan Mama Niken akan menikah, jadi tolong mama lebih baik fokus dengan kehidupan yang mama pilih sendiri sekarang!”

Putri yang semakin dewasa, ucapannya semakin tertata. Meskipun ia marah dan bicara kasar pada mamanya, ia tetap meminta maaf pada mamanya. Ia tidak mau Niken sakit hati pada mamanya, dan membuat Niken tidak jadi menikah dengan Papanya.

“Lebih baik mama pulang! Mama masih ada urusan dengan teman sosialita mama, kan? Tolong jangan ganggu kebahagiaan baru kami, karena kami pun tidak pernah mengusik kebahagiaan baru mama!” usir Putri.

Zahra tidak menyangka anak bungsunya akan bicara seperti itu, padahal dulu Putri adalah anak yang paling penurut dengannya, dan paling manja dengannya, sekarang Putri berbeda, dia semakin dewasa, meskipun marah tetap masih tahu batasannya.

“Lebih baik kamu pulang, atau teruskan kegiatan kamu, Zahra. Benar kata Putri, jangan ganggu kebahagiaan kami yang baru kami bangun. Aku akan menikahi Niken secepatnya, dan aku berharap Reyfan, laki-laki pilihanmu itu juga akan segera menikahimu secepatnya. Jangan kumpul kebo, Ra! Malu sama anak-anakmu yang sudah dewasa! Percuma kamu ahli ibadah kalau kamu begitu,” tutur Hans.

Zahra langsung pergi meninggalkan mereka setelah Hans menyuruhnya pergi. Niken masih menundukkan kepalanya, dadanya terasa sangat sesak sekali mendapat ucapan Zahra yang seperti itu, ingin melawan Zahra tapi dia gak mau ribut dengan Zahra dan membuat gaduh di tempat umum.

“Sudah, Ma, jangan dimasukkan hati ucapan Mama. Yang salah Mama Zahra kok,” ucap Putri.

Niken hanya tersenyum. Ia masih merasakan sakit di hatinya, entah kenapa bisa sesakit ini saat Zahra bicara seperti itu.

“Ya sudah lebih baik kita pulang, ya?” ajak Hans.

“Aku ikut mobil papa, ya?” pinta Putri dan Ratu.

“Jadi Kak Dewa sendiri nih?” protes Dewa.

“Aku pengin ikut Papa mengantar Mama Niken, Kak,” ucap Putri.

“Ya sudah, sana kalian ikut Papa. Kebetulan Kakak juga ada urusan sebentar,” ucap Dewa.

Padahal Dewa tidak ada urusan apa-apa. Dia hanya alasan saja pada kedua adiknya. Dewa menatap mereka yang pulang lebih dulu, kedua adiknya terlihat begitu bahagia sekali karena Niken akan menjadi ibunya, berbeda dengan dirinya yang sedang menikmati patah hati karena orang yang ia cintai akan menikah.

Dewa pulang ke apartemennya, meredakan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Sedangkan Niken, Hans, Putri, dan Ratu mereka sedang bercanda gurau di dalam mobil, Hans duduk di depan sendirian mengemudikan mobil, karena Niken diminta Ratu dan Putri untuk duduk di belakang bersama mereka.

“Ini papa jadi sopir kalian nih?” protes Hans.

“Sekali-kali dong, Pa? Papa kan sudah sering sama Mama Niken? Sedangkan kita paling ketemu sesekali dua kali saja? Itu pun lama nunggu ketemunya?” ucap Ratu.

“Iya ih, Papa gak usah protes deh?” timpal Putri.

“Ya sudah asal kalian bahagia,” ucap Hans.

Hans tidak menyangka anak-anaknya begitu bahagia dengan kehadiran Niken. Apalagi anak-anak mereka memang sangat jauh dengan mamanya, tidak dekat dengan mamanya, karena mamanya sangat sibuk dengan urusannya sendiri.

“Kalau udah nikah sama Papa, Mama gak kerja, kan?” tanya Ratu.

“Kerja juga kan sama Papa?” jawab Niken.

“Yah aku sendirian dong di rumah?”

“Justru kalau mama gak kerja mama sendirian nanti di rumah, kamu di pondok, sebentar lagi juga kamu mau kuliah, Kak Ratu di apartemennya karena dekat dengan kantor? Mama sendiri dong?” ucap Niken.

“Iya juga sih?”

“Milih mama main-main gak jelas, atau bantu papamu mengembangkan perusahaan barunya?” tanya Niken.

“Milih Mama selalu temani papa, karena kami kan memang punya kehidupan dan jalan hidup sendiri, Ma? Kami juga pengin jadi anak yang mandiri dan ingin memberikan yang terbaik untuk Papa. Mama jaga papa, ya? Jangan tinggalin papa, apalagi tinggalin kita,” ucap Ratu dengan memeluk Niken.

“Enggak, mama gak akan ninggalin kalian, malah mama pengin kalian harus tinggal sama kita?” ucap Niken.

“Ma, kantorku jauh sekali, belum macetnya? Sama Kak Dewa juga,” ucap Ratu.

“Aku kan mau kuliah, Ma?”

“Ya sudah kita kumpul tiap weekend saja nanti?” ucap Niken.

Hans hanya mendengar ketiga perempuan itu menyusun rencana setelah nanti dirinya menikahi Niken. Padahal pernikahan mereka saja belum jelas mau dilaksanakan kapan, akan tetapi Hans sudah memastikan dalam waktu dekat akan menikahi Niken.

**

Reyfan meremas selembar kertas berwarna gold dipadu waran biru muda, yang bertuliskan nama Hans dan Niken.

“Mereka benar akan menikah?” ucap Reyfan kesal.

1
The Queen
laki" tolol😡😡🤬🤬
Misi Irmar
Buruk
Misi Irmar
wah.....dunia terbalik ya,hidup Niken makin cemerlang berbanding terbalik dengan zahra
Misi Irmar
ceritanya tambah seru ya🤭🤭
Sri Wulan Hazariah
aamiin semoga sehat terus outhor nya dan tetep semangan
Ranita Rani
moga sehat sllu kak n lanjut up,,,,
Sri Wahyuni
lekas sembuh ya ☹️
💕 bu'e haresvi 💕
lekas sembuh othor 🫰
Boma
moga cepat pulih thor
Mamay A. Noekmantara
cape nunggu, cape denger si kembar klo lg ngomong
Lovely_88
Lama X up'y thor
Lyna Elza
semangat kakak'
Rabiatul Addawiyah
Semoga sehat selalu thor 🤲
ditunggu updatenya🙏
Denara Qkunaee
semoga lekas pulih Thor karna crita Niken ini bikin greget banget ...semangat thor💪💪
Syavira Vira
lanjut
Monica
semoga cepat sembuh thor
Sunaryati
lanjut
Noey Aprilia
Pntsn lma ga up kk....d cek tiap hri,blm ada....
jg kshtan kk....smngttt..
Marni Pulpis
Tks,sudah up thor
afaj
semoga lekas sembuh agar Hans segera d salto sm angkasa kwkwkwkwk

di sayang2 apa d salto kira2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!