"Anda memang istriku,tapi ingat....hanya di atas kertas, jadi jaga batasan Anda"
" baik.... begitu pun dengan anda, tolong jangan campuri urusan saya juga, apapun yang saya lakukan asal tidak merusak nama baik keluarga anda, tolong jangan hentikan saya"
bismillahirrahmanirrahim...
hadir lagi... si wanita lemah lembut, baik hatinya , baik adabnya , baik ucapnya....tapi ingat, Hanya untuk orang-orang yang baik padanya, apalagi pada keluarga nya...
Rukayyah... gadis bercadar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kebesaran serta berwarna hitam, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat.... terpaksa harus menerima perjodohan, karena wasiat kakeknya dulu, dan memang di lingkungan pesantren semua saudaranya menikah karena di jodohkan...hanya kakak laki-lakinya yang paling lembut hatinya mencari sendiri jodoh nya, siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Zora....
nantikan kisah selanjutnya, semoga sukaaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilman yang di bikin pusing
Rukayyah tidak mengantarkan bekal itu sendiri. Ia memanggil supir yang tadi mengantarkan Hilman.
"Tolong antarkan kotak bekal ini ke kantor Tuan Hilman. Pastikan hanya Tuan Hilman yang menerimanya. Dan pesan saya, makanan ini harus dimakan sampai habis hari ini juga." ucap Rukayyah dengan sopan.
Meskipun Rukayyah tidak melarang Rubby, secara efektif ia mengambil alih tugas Rubby dalam mengurus makanan Hilman.
Di kantor Buana Group, Rubby sedang sibuk mengatur jadwal Hilman. Tiba-tiba, seorang supir Hilman mengetuk pintu dan menyerahkan kotak bekal itu langsung ke meja Rubby.
"Nona Rubby, ini adalah kiriman penting dari Nyonya Rukayyah untuk Tuan Hilman. Beliau berpesan, ini bekal makan siang Tuan Hilman. Harus dimakan hari ini." ucap supir dengan sopan.
Rubby tersenyum penuh arti, Hilman tadi mengajak dirinya makan siang di restauran bintang lima, " aku yakin Hilman tidak akan memakan makanan ini, kemarin dia hanya menghormati Rukayyah saja, jadi ia terpaksa memakan, tapi siangnya tetap memakan makananku" ucapnya pelan, lalu masuk memberikan kotak makanan pada Hilman, Hilman sangat mencintainya jadi tidak mungkin menolak permintaannya,.
Rubby Meletakkan kotak bekal itu dengan kasar "Sayang, istrimu mengirimkan ini. Apa-apaan? Dia pikir kamu tidak bisa makan di luar? Aku sudah merekomendasikan restauran makanan yang lain!".
Hilman melihat kotak bekal dan catatan kecil itu. Meskipun ia kesal dengan gangguan ini, ia terkesan dengan ketepatan perhitungan nutrisi Rukayyah, dan ia tahu tindakan ini bukanlah bentuk perhatian melainkan penegasan kekuasaan.
"Terserah. Aku akan makan ini. Dan, Rubby... mulai sekarang, kamu tidak perlu mengurus makan siangku lagi. Rukayyah akan mengirimkannya." jawab Hilman yang masih fokus dengan pekerjaannya,dia paling tidak suka kalau pekerjaan nya terganggu meski oleh kekasihnya sendiri.
Rukayyah, dari jarak jauh, berhasil menghapus salah satu peran penting Rubby dalam kehidupan Hilman, hanya dengan sekotak bekal.
Rubby yang kesal segera keluar dengan menghentak-hentakkan kakinya.
Hilman menaikkan sudut bibirnya ke atas, setelah melihat catatan kecil itu.
***
Rukayyah kembali ke kamar untuk melanjutkan rencana berikutnya. Tepat saat ia berada di lorong dekat ruang keluarga, ia mendengar suara gaduh dari balik tembok.
Rukayyah menghentikan langkahnya. Ia mendengar suara Selena yang sedang marah-marah di telepon. Nada suaranya penuh kepanikan dan rahasia, jauh dari kesan angkuh biasanya.
Selena Berteriak pelan, penuh tekanan "Apa?! Kenapa bisa begitu?! Aku tidak peduli! Aku akan datang ke sana sekarang! Jangan sampai ada yang tahu! Tunggu aku di tempat biasa! Sialan!"
Selena membanting telepon, mengambil kunci mobilnya, dan bergegas keluar rumah tanpa membawa supir, pertanda urusan ini sangat pribadi dan rahasia.
Rukayyah menyadari ini adalah peluang emas. Ia harus tahu rahasia apa yang membuat mertuanya panik.sementara Patricia sedang kuliah.
" Urusan yang cukup rahasia sampai dia tidak mau membawa supir. Ini pasti melibatkan aset atau kelemahannya." gumam Rukayyah tersenyum penuh arti.
Rukayyah segera mengambil ponselnya, mengaktifkan GPS tracker tersembunyi yang sudah ia pasang di mobil Selena sehari sebelumnya, bukan hanya mobil Selena, semua mobil yang ada di sini, ia memasang GPS tersembunyi, .Ia melihat Selena menuju ke arah yang mencurigakan, jauh dari pusat bisnis.
" aku harus mengikutinya dan mencari tahu tentang nya" ucapnya pelan.
Rukayyah mengambil tas kecilnya yang berisi ponsel, lalu Dengan tenang, Rukayyah menuruni tangga dan langsung menuju garasi. Matanya tertuju pada salah satu koleksi kebanggaan Hilman, sebuah mobil supercar berwarna gelap yang sangat mencolok.
Tanpa ragu, Rukayyah masuk ke mobil itu, menyalakan mesinnya yang meraung, dan melesat keluar gerbang.
Penjaga Rumah Berteriak panik, apalagi gerbang itu terbuka secara otomatis setelah menangkap sinyal dari pemilik mobil yang mendekati gerbang
"Nyonya! Tunggu! Mobil ini tidak boleh dibawa keluar!"teriak penjaga rumah.
Rukayyah tidak peduli dengan teriakan penjaga. Ia sudah melesat jauh, mengikuti titik GPS Selena.
Penjaga rumah yang panik segera menghubungi Hilman di kantor.
"Tuan Hilman! Maafkan saya! Nyonya Rukayyah baru saja mengambil mobil supercar Anda dan pergi dengan kecepatan tinggi! Saya tidak sempat menghentikannya!"
Hilman, yang sedang mencoba mencerna mengapa istrinya tiba-tiba mengirimkan bekal makan siang, seketika merasa terkejut dan marah. Apalagi dia baru saja menyelesaikan makan siang yang sangat lezat itu. Dan melanjutkan pekerjaannya, tapi tiba-tiba ponselnya berdering dan mendapatkan kabar yang mengejutkan dirinya.
"APA?! DIA PIKIR DIA SIAPA?! MOBIL ITU BUKAN MAINAN!" teriak Hilman pada telponan nya membuat sang penjaga rumah terperanjat kaget
Namun, rasa marahnya bercampur dengan rasa penasaran yang luar biasa. Hilman tidak bisa fokus lagi pada pekerjaannya.
Hilman menghubungi asisten kepercayaannya "Segera suruh anak buahku untuk mengikuti Rukayyah! Cari tahu kemana dia pergi dan apa yang dia lakukan! Ambil foto, kirimkan semua informasi yang kalian dapat!"
Hilman langsung melihat ponselnya untuk melacak GPS yang ada di mobil mewahnya sayang nya GPS nya sudah tidak aktif.
" sial..." Hilman meremas rambutnya sendiri, istrinya benar-benar ajaib.
Anak buah Hilman yang sudah terlatih segera melacak mobil supercar tersebut. Namun, dalam waktu singkat, laporan mengejutkan masuk.
Anak Buah menghubungi Melalui radio telepon "Tuan, kami kehilangan jejak Nyonya Rukayyah! Dia mengendarai mobilnya sangat cepat dan manuvernya sangat lincah, seperti pembalap profesional. Kami tidak bisa mendekati tanpa menarik perhatian publik!"
Hilman terkejut. Istri yang ia bayangkan hanyalah gadis Pesantren yang lugu dan lemah lembut, ternyata adalah pengemudi ulung yang mampu melarikan diri dari tim pengawasnya sendiri.
"Siapa sebenarnya istriku ini? Dia menyiapkan pakaianku, memasak makanan sehat, meretas jaringanku, dan sekarang... dia seorang pembalap profesional?" ucapnya pelan, kepalanya berdenyut , memikirkan istrinya yang aneh itu, bahkan sedari pagi yang ada di otaknya hanyalah Rukayyah, Rukayyah saja.
Di tengah kekacauan pikiran dan rasa penasarannya yang memuncak, Hilman refleks mengambil ponselnya.
Ia harus segera menghubungi Rukayyah. Ia harus menghentikan istrinya melakukan hal konyol dengan mobil supercar mahalnya. Ia harus menuntut penjelasan atas aksi nekat itu.
Dengan cepat, ia membuka daftar kontak di ponselnya.
Jari-jarinya bergerak mencari nama Rukayyah.
...Kosong.
Hilman tertegun.
Dia baru ingat kalau dia tidak memiliki nomor ponsel Rukayyah.
Sejak awal, pernikahan ini hanyalah urusan kontrak baginya. Ia menikahinya atas dasar wasiat, memindahkannya ke kamar tamu, dan secara tegas menyuruhnya menjaga jarak. Ia tidak pernah repot-repot mencatat nomor ponsel wanita yang kini berstatus sebagai istrinya yang sah.
Hilman Menggeram frustrasi, membanting ponselnya ke meja "Sial! Kenapa aku begitu ceroboh?!"
Ironis sekali. Pria yang memiliki kemampuan meretas jaringan paling rumit dan mengendalikan kerajaan bisnis, kini tidak berdaya hanya karena ia gagal mendapatkan nomor telepon istrinya sendiri. Ia harus menunggu kabar dari anak buahnya yang sudah kehilangan jejak.