Mawar seorang gadis yatim piatu yang membuat seorang Alex CEO dari perusahaan terbesar di negaranya jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun sayang kisah cinta mereka harus melewati jalan yang berliku oleh orang-orang disekelilingnya yang tak menyukai hubungan keduanya.Dapatkah mereka bersatu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Siang yang begitu terik dicafe tempat mawar bekerja tak menyurutkan para pelanggan untuk bersinggah.Mawar tampak mengernyitkan dahinya dikala melihat ada seorang pria asing masuk dalam ruangan managernya.
" Tumben diruang manager ada tamu" Batin Mawar.
Dikala mawar tengah membantu bartender mengelap gelap-gelas kaca yang ada di rak meja,Dia tak sadar tengah senyum-senyum sendiri mengingat kejadian semalam.Dimana para rekan bisnis Alex memuji-muji dirinya karena kecantikannya.Erin yang kembali dari mengantar pesanan tampak melihat temannya itu nampak seperti orang tak waras pikirnya.
" Woy,! Mawar,! " Erin menimpuk pundak lengannya guna mengagetkannya.Hal itu membuat Mawar terlonjak kaget hampir gelas yang dipegangnya jatuh dan pecah jika dia tak sigap menahannya.
"Gila,!'Erin untung gelasnya gak pecah,! " Seru Mawar memarahi Erin.Sedang orang yang dimarahi cekikikan melihat raut wajah mawar.
" Habisnya aku liat dari tadi kamu kayak orang gak waras aja,Senyum-senyum sendiri " Ucap Erin tertawa.Bartender yang melihatnya pun turut tertawa,Sudah biasa melihat dua gadis itu berisik ditempat kerja.
" Siapa yang senyum-senyum,Kamu salah liat kali " Elak Mawar gugup ternyata Erin memperhatikannya.
" Halah,, pasti sedang deket sama cowok nih,?! " Tebak Erin semakin membuat Mawar gugup.
" Mana ada,Kamu kali,?! " Ucap Mawar balik menuduh Erin.
Semenjak Erin memperhatikan tingkah Mawar beberapa hari ini.Dia pun akhirnya bertanya pada Mawar,Karena biasanya temannya itu selalu terbuka terhadapnya.Erin menghampiri Mawar yang tengah mengotak-atik handphonenya.
" Ehem.! " Erin berdehem Mawar pun menoleh dan mengantongi handphonenya disaku celana.
" Cieeee,, ada yang lagi punya pacar nih,?! " Sindir Erin menggoda Mawar,Dia pun memutar bola matanya malas.
" Pacar dari hongkong " Jawab Mawar bercanda.
" Halah,!',Gak usah diumpetin kali maw,Kita tuh dah berteman udah lama.Jadi aku ngerti kalau kamu gak jujur " Ucap Erin yang membuat Mawar menatap padanya.Dalam hati Mawar berpikir apa Erin tahu sesuatu.
" Kalau pun aku punya pacar,Pasti kan kamu juga tau Rin " Ucap Mawar berusaha menutupi supaya Erin percaya padanya.
" Emang siapa sih maw,Cowok yang lagi sama kamu? " Tanya Erin tak percaya ucapan Mawar begitu saja.
" Duhh,!'Gimana nih aku jelasinnya sama Erin" Batin Mawar dia jadi dilema antara sahabat dan harga diri.
" Oke deh,Kalau kamu masih belum bisa cerita ke aku.Tapi lain kali kamu harus kasih tau aku lho maw,! " Ucap Erin seakan mengerti apa yang dipikirkan temannya.
Dia pun tak mau memaksanya sebab itu termasuk privasi Mawar.Walaupun pertemanannya sudah seperti saudara, Mawar pun menatap dalam mata Erin dia jadi merasa tak enak hati dengan sahabatnya.Tapi dia berjanji lain kali akan menceritakannya pada Erin
Setelah beberapa hari tinggal di apartemen akhirnya Alex pun mengunjungi kedua orang tuanya,Karena beberapa hari ini juga sang Mommy selalu menanyakan kepulangannya kerumah.Dikediaman Nyonya Hani dan Tuan Fernando beberapa pembantu tengah sibuk menyiapkan hidangan untuk Tuan muda mereka yang akan pulang kerumah.
" Mom kenapa kelihatan senang sekali hari ini,? " Ucap Tuan Fernando menghampiri sang istri yang tengah memotong buah semangka kesukaan Alex.
" Daddy gimana sih,Anak mau pulang kok gak tau,! " Ucap Mommy Alex kesal pada sang suami yang tak mengetahui jika sang putra akan pulang kerumah.
" Alex,Tumben sekali anak itu " Ucap Tuan Fernando.
" Malah bagus dong Dad,Gimana kalau Mommy undang Rosa kesini,? " Usul Nyonya Hani hendak meraih handphone yang diletakkan dimeja depannya.
" Eeh,,Sebaiknya jangan dulu mom,Nanti Alex akan marah " Tuan Fernando menghentikan Nyonya Hani yang hendak menelpon Rosa. Nyonya Hani pun nampak berpikir ada benarnya juga perkataan suaminya sebab Alex sangat susah disuruh pulang kerumah.
