NovelToon NovelToon
Sang Raja Asura

Sang Raja Asura

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Anonim

Bercerita seorang yang dahulu di beri julukan sebagai Dewa Pengetahuan dimana di suatu saat dirinya dihianati oleh muridnya dan akhirnya harus berinkarnasi, ini merupakan cerita perjalanan Feng Nan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7: Energi Yin

Segera Feng Nan menuju sebuah bangunan yang sudah hancur dan dengan cepat dirinya memindahkan puing-puing di sana, dan tepat di sana ada seorang gadis kecil yang sedang memeluk sebuah boneka jerami.

"Tidak..., adik Ming..,"ucap Liu Shi saat melihat gadis kecil itu dan segera menghampirinya.

"emm..., kakak Shi, apa itu kamu, hua........"tangis gadis itu segera pecah dan memeluk erat Liu Shi.

"Adik Ming tenang...,"ucap Liu Shi mencoba menenangkan gadis kecil itu.

"Nona, sepertinya tempat ini sudah tidak aman, sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini,"ucap Feng Nan, meskipun Feng Nan kuat dirinya mencoba tidak terlalu menimbulkan banyak masalah untuk saat ini, karena seperti di ketahui dia baru saja memulai perjalananya.

"Em...,"ucap Liu Shi mengangguk dan mengendong gadis kecil itu di pelukanya.

Namun tepat saat mereka baru saja keluar,"Berhenti...., kalian sudah cukup lama bersembunyi sejak kami memasuki desa ini, kenapa kalian tidak segera keluar saja!"ucap Feng Nan kearah depanya.

Liu Shi yang mendengar teriakan Feng Nan segera terkejut, dirinya sama sekali tidak merasakan apa-apa bahkan dia sama sekali tidak merasakan kehadiran manusia kecuali mereka.

"Hahahaha, sungguh hebat kau bocah bisa mengetahui persembunyian kami,"ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di depan Feng Nan.

"Tidak mungkin, Tetua Li, kenapa kau ada di sini?"ucap Liu Shi kaget kemunculan pria tua di depannya.

"Hmm nona, aku tak menyangka kau akan berhasil lolos dari orang suruhanku,"ucap Tetua Li tiba-tiba.

"Tidak-tidak, apa maksudmu tetua Li?"ucap Liu Shi kaget dan tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Hahaha, nona kau sungguh bodoh, semua hal kejadian yang menimpa keluarga Liu tidak lain adalah perbuatanku,"ucap dingin Tetua Li.

"Tidak mungkin, kenapa kau tega melakukan semua ini?"ucap Liu Shi sudah mulai menangis.

"Hmmm, aku hanya ingin bertambah kuat, dan kau tahu keluarga Zhao akan memberikan kekuatan kepadaku jika berhasil membawamu kepada mereka,"ucap dingin Tetua Li.

"Tapi, menggapa?"ucap Liu Shi masih tidak mau percaya.

"Kami membutuhkan tubuhmu, karena tubuhmu mengandung energi Yin murni,"ucap Tetua Li tersenyum.

"Apa hubungnya dengan semua ini, kenapa paman tega sampai berbuat sejauh ini?"ucap Liu Shi sudah tertunduk lemas.

"Hahaha, aku tidak ingin banyak bicara, sebelum itu aku sepertinya harus membunuh pemuda ini dahulu, kalian bunuh bocah itu,"ucap Tetua Li tiba-tiba.

"Baik Tuan..."

Tiba-tiba muncul sepuluh orang dengan pakaian hitam, segera menyerang Feng Nan, Feng Nan yang melihat serangan dari berbagai arah itu dengan santai menghindari satu persatu dari serangan yang datang, dan dengan tangan kosong dia mematahkan leher orang-orang itu satu-persatu.

"Tuan sepertinya kau terlalu meremehkanku,"ucap Feng Nan dingin.

"Apa! tidak mungkin, bagaimana bisa, mereka semua berada di ranah pembentukan Roh tahap 8,"ucap Tetua Liu terkejut tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Hmmm, lalat seperti mereka sama sekali tidak pantas untuk melawanku,"ucap Feng Nan tenang.

"Bajingan..."ucap Tetua Li, tiba-tiba aura kuat muncul dari tubuhnya dan terlihat ternyata orang itu berada di ranah Inti Perak Awal.

Tiba-tiba Hia Bei yang dari tadi tidur di kepala Feng Nan, dia meloncat tepat di depan Feng Nan, Feng Nan yang melihatnya mengerti,"Bei Kecil apa kau ingin melawanya?"tanya Feng Nan.

Raur....

"Bajingan, apa kau meremeh..kan..ku,"ucap Tetua Li terhenti saat tiba-tiba melihat tubuh Hia Bai yang membesar

Roar.....

Hia Bei mengeluarkan suara geraman rendah yang menggema di udara. Tubuh kecilnya yang semula tampak jinak mulai berubah. Rambut putih bersinar seperti salju, tubuhnya membesar hingga dua kali lipat lebih tinggi dari Feng Nan, dan cakar-cakar tajam muncul dari ujung kakinya. Aura menakutkan memancar dari tubuh Hia Bei, memaksa Tetua Li mundur beberapa langkah.

“T-tidak mungkin! Itu… seekor Binatang Iblis kelas tinggi? Bagaimana kau bisa menjinakkannya?” suara Tetua Li bergetar, wajahnya berubah pucat.

Feng Nan hanya menyunggingkan senyum tipis. “Aku tidak menjinakkannya. Dia adalah sahabatku.” Ucapannya singkat, namun penuh dengan ketegasan.

Tetua Li melangkah mundur dengan ragu, mencoba mengendalikan ketakutan yang merayapi dirinya. Namun, keserakahan tetap terpancar di matanya. “Binatang ini pasti bernilai sangat tinggi. Jika aku bisa mengalahkannya dan menjualnya ke keluarga Zhao, kekuatanku akan meningkat berkali lipat!” gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.

Tanpa membuang waktu, Tetua Li melancarkan serangan. Sebuah pedang panjang berlapis aura perak muncul di tangannya. Dengan satu ayunan, ia mengirimkan gelombang energi tajam ke arah Hia Bei.

“Hati-hati, Bei Kecil,” ujar Feng Nan dengan nada tenang.

Namun, Hia Bei tidak perlu peringatan. Dengan lompatan gesit, dia menghindari gelombang energi itu. Cakar tajamnya kemudian menyapu tanah, menciptakan retakan besar yang merayap ke arah Tetua Li. Ledakan tanah dan batu menghujani pria tua itu, memaksanya untuk mengubah posisi.

“Dasar bocah sombong! Jangan pikir kalian bisa menang dengan mudah!” Tetua Li berteriak marah, aura Inti Perak miliknya semakin kuat. Dia melancarkan serangan bertubi-tubi, pedangnya berkilauan di bawah cahaya matahari.

Namun, setiap serangan Tetua Li hanya mengenai angin kosong. Hia Bei bergerak terlalu cepat, dan dengan setiap gerakannya, tekanan udara di sekitarnya semakin menekan Tetua Li.

Di sisi lain, Liu Shi berdiri gemetar sambil memeluk erat adik kecilnya. Wajahnya dipenuhi ketakutan, namun matanya tetap tertuju pada sosok Feng Nan dan Hia Bei. Ada sesuatu dalam sikap pemuda itu yang membuatnya merasa aman, meskipun situasinya terlihat sangat berbahaya.

“Nona Liu, mundurlah sedikit lebih jauh. Aku tidak ingin kalian terkena dampaknya,” ujar Feng Nan tanpa menoleh, suaranya tetap tenang meskipun pertarungan di hadapannya semakin memanas.

Liu Shi mengangguk pelan, melangkah mundur sambil tetap memeluk gadis kecil di pelukannya. “Hati-hati, Feng Nan,” gumamnya lirih.

Tetua Li yang melihat Feng Nan tetap berdiri santai di tengah pertarungan menjadi semakin marah. “Dasar bocah sombong! Kau pikir kau tak terkalahkan hanya karena binatang iblis ini?” Dengan segenap tenaganya, Tetua Li melompat tinggi, mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh ke arah Hia Bei.

Namun, sebelum pedang itu mencapai Hia Bei, Feng Nan mengangkat satu tangan. Tanpa mengeluarkan satu kata pun, sebuah gelombang energi tak terlihat melesat dari tangannya, menabrak Tetua Li dan membuatnya terlempar beberapa meter ke belakang.

“Apa?!” Tetua Li terkejut. Tubuhnya gemetar saat dia berusaha bangkit. “Kau… kau juga berada di ranah Inti Perak?”

Feng Nan tidak menjawab. Dia hanya melangkah maju, aura dingin memancar dari tubuhnya. “Aku tidak suka membuang waktu. Kau telah membuat kesalahan besar dengan menyerangku,” katanya dengan nada datar.

Tetua Li menggertakkan giginya. Dia tahu bahwa lawannya ini bukan pemuda biasa. Namun, kebencian dan keserakahan dalam hatinya terlalu besar untuk mundur. Dengan sisa kekuatannya, dia menyerang lagi, kali ini mengarahkan seluruh energinya pada satu serangan mematikan.

Feng Nan tetap tenang. Dia mengangkat satu tangan, lalu mengayunkannya perlahan ke depan. Gelombang energi yang sangat besar muncul, menghantam serangan Tetua Li dan menghancurkannya dalam sekejap. Energi itu terus melaju, menabrak Tetua Li dengan keras hingga pria tua itu jatuh tersungkur di tanah, tidak bergerak lagi.

“Kau telah memilih jalan yang salah,” gumam Feng Nan sambil melangkah mendekati tubuh Tetua Li. Dia memeriksa denyut nadi pria itu sejenak sebelum menggelengkan kepala. “Dia sudah selesai.”

Hia Bei kembali ke bentuk kecilnya, melompat ke bahu Feng Nan dengan ekspresi puas.

Liu Shi yang menyaksikan semuanya hanya bisa terdiam. Perasaan lega bercampur rasa kagum memenuhi dirinya. “Tuan… siapa kau sebenarnya?” tanyanya lirih.

Feng Nan hanya tersenyum samar, matanya tetap tenang. “Aku hanya seorang pengembara.” Dia memandang ke arah Liu Shi dan gadis kecil di pelukannya. “Tempat ini tidak aman lagi. Kita harus pergi sekarang.”

Tanpa menunggu jawaban, Feng Nan berbalik dan mulai berjalan, Hia Bei dengan santai duduk di pundaknya. Liu Shi memandang punggungnya sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan mengikuti langkahnya. Meskipun hatinya penuh dengan pertanyaan, dia tahu bahwa saat ini, tidak ada pilihan lain selain mempercayai pemuda itu.

1
Saipul Bachri
lanjutkan terus Thor
Rinaldi Sigar
lanjut
Ibad Moulay
Lonceng Besar
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Rinaldi Sigar
lanjut
Ibad Moulay
Lelang
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Abi
up
Abi
Biasa
Abi
Kecewa
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraa 🐎🐎🐎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!