[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 6 - Kompensasi
"Buka! Buka!" teriak Jeje yang sudah berada di dalam mobil.
Jeje terus menggedor kaca mobil dan tidak menyadari jika Damian tengah menatapnya dengan sinis.
Sebelumnya Damian yang ingin melakukan PS bersama Jeje menjadi murka karena nomor yang dia hubungi tidak aktif lagi.
Damian meminta Keith untuk melacak keberadaan Jeje berada. Dia akan memberi hukuman pada gadis yang telah berani bermain-main dengan nya.
"Berisik!" geram Damian.
Satu kata yang membuat Jeje langsung berhenti berteriak dan langsung membalik badannya. Saat Jeje membalik badannya, dia semakin terkejut karena melihat sosok pria tampan yang duduk dengan angkuhnya di sana.
"Si... siapa anda? Apa anda yang meminta orang-orang tadi membawaku kemari?" tanya Jeje memberanikan diri.
Sementara Damian malah sibuk memindai Jeje dari ujung rambut ke ujung kaki. Damian melihat Jeje tanpa ekspresi sama sekali, wajahnya sulit terbaca membuat Jeje bergidik ngeri.
"Tuan saya salah apa? sepertinya kita tidak saling mengenal!" tambah Jeje karena pria di sampingnya itu tidak menjawab pertanyaannya.
Damian menarik sedikit sudut bibirnya dan berkata. "Kau tidak mengenaliku tapi pasti kau mengenali suaraku!"
Jantung Jeje langsung berdebar seketika karena suara pria itu mengingatkannya pada salah satu PS partner VIP-nya.
"Ba... bagaimana bisa?" tanya Jeje terbata karena tidak percaya identitas aslinya bisa diketahui.
Damian lagi-lagi tidak menjawab tapi dia langsung meminta supirnya untuk menjalankan mobil dan menuju ke mansionnya.
Sesampai di mansion, Jeje dipaksa lagi oleh anak buah Damian untuk keluar dari mobil dan membawanya ke salah satu kamar yang memang sudah disiapkan untuknya.
Di dalam kamar, beberapa pelayan menyambut Jeje karena mereka diperintahkan untuk membantu Jeje membersihkan diri.
"Mari Nona!" ucap salah satunya dengan menunjuk kamar mandi.
"Ada apa ini? Aku disuruh mandi?" tanya Jeje yang semakin bingung.
Tapi para pelayan itu juga tidak menjawab justru mereka mendekat dan berusaha melucuti pakaian yang Jeje kenakan setelah itu membuangnya.
Jeje terus dipaksa untuk membersihkan dirinya, badannya digosok dan diberi sabun yang berkualitas. Setelah dirasa Jeje bersih dan steril barulah para pelayan memberinya sebuah bathrobe untuk dia kenakan.
"Dimana bajuku?" tanya Jeje yang semakin frustasi.
Para pelayan wanita itu tidak menjawab tapi justru berpamitan undur diri.
"Kami permisi, Nona!"
Jeje terduduk dipinggir ranjang dan membaca situasi yang dia hadapi saat ini. Dia sudah menduga jika PS partnernya kali ini memang bukan orang sembarangan. Dia harus meminta maaf dan menjelaskan pada pria itu kenapa dia memutuskan hubungan secara sepihak.
Dan tak lama pintu kamar itu terbuka kembali dan menampilkan sosok Damian yang menyembul masuk.
Jeje langsung berdiri dan mendekati Damian, dia akan berusaha meminta maaf pada pria itu.
"Maafkan aku Tuan, aku tidak bermaksud memutuskan hubungan kita..."
"Hubungan kita?" sela Damian dengan mengeratkan gigi gerahamnya.
Seketika tubuh Jeje gemetar ketakutan, dia memundurkan badannya dan otomatis Damian mendekat padanya.
Jeje sudah sampai di ujung ranjang dan langsung terduduk kembali.
"Aku akan mengembalikan uang yang Tuan berikan sebagai kompensasi!" Jeje masih berusaha membujuk.
Damian semakin geram mendengarnya, dia menelisik wajah Jeje yang ketakutan dan bibir yang bergetar saat mengucapkan kalimatnya.
"Kompensasi ya?" Damian menyeringai.
"I.. iya. Tapi tolong lepaskan saya!" pinta Jeje memohon.
"Aku hanya menerima kompensasi dengan tubuh!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...