NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Mas, kamu bisa bikin martabak?" Naya menyembulkan kepalanya di sela pintu ruang kerja Sagara.

Sagara mendongak menatap sang istri, dia melepas kacamatanya.

"Martabak manis?"

Naya mengangguk.

"Bisa."

Naya langsung berdiri tegak di ambang pintu. "Bikinin dong ... aku pengen nyobain martabak buatan kamu." Ia mengedipkan matanya beberapa kali.

"Tunggu aku selesaikan ini dulu, sedikit lagi."

"Oke!" Naya tersenyum lebar, dia pun kembali menutup pintu.

Memang ada pelayan di sana, tapi Naya maunya Sagara yang buat. Dan Sagara pun tidak mempermasalahkan hal itu. Selagi bisa membuat istrinya senang, akan dia lakukan.

Beberapa menit kemudian, sepasang suami istri itu sudah berada di dapur. Para pembantu juga sudah menyingkir dari sana dan hanya melihat dari pojok ruangan, siapa tau tuan mereka butuh sesuatu nanti.

"Aku mau bantu juga," ucap Naya. Dia melihat Sagara yang sedang mengaduk adonan nya.

"Nanti, kamu bagian yang kasih toping aja," ujar Sagara. Naya mengangguk patuh.

Keju dan coklat sebagai toping martabak buatan Sagara. Awalnya tidak ada keju dan coklat di dapur, tapi Naya langsung menyuruh salah satu pembantu untuk membelikannya. Dan ya, mereka membeli coklat dan keju dengan merk ternama, tentu harganya juga mahal, padahal hanya keju dan coklat. Mungkin mereka terbiasa karena di mansion utama serba mewah bahan-bahannya.

"Kalau martabak telur, bisa gak, Mas?" tanya Naya.

"Bisa. Mau dibuatin sekarang?"

"Nggak, deh. Nanti aja kalau pengen. Kamu pasti capek, kan?" Naya mendongak menatap Sagara yang fokus menuangkan adonan ke dalam teflon.

"Sekalipun aku capek, kalau bisa buat kamu senang bakal aku lakuin," balas Sagara. Dia tersenyum pada Naya.

Melihat senyum Sagara, Naya jadi tersipu. Selama ini suaminya itu tidak pernah senyum selebar ini. Wajar saja kalau dia salah tingkah.

"Masukkan toping nya, Sayang."

Pipi Naya semakin merona. Dia merengek manja. "Jangan panggil kaya gitu!"

Sagara terkekeh melihat istrinya salah tingkah. "Bisa salah tingkah juga?"

"Ya iyalah! Setan aja bisa salah tingkah, apalagi aku!"

"Lucu."

"Siapa? Setan?"

"Kamu."

Blush

Makin memerah saja wajah Naya. Dia menyingkirkan tubuh Sagara dan menaburkan topingnya ke adonan yang sudah hampir matang.

"Jangan terlalu banyak, nanti gak enak," tegur Sagara saat Naya hendak memasukkan semuanya.

Naya menurut. Dia menyudahi setelah dirasa cukup banyak toping nya.

"Ajarin aku bikin ini, Mas ..." Naya menarik-narik ujung kaos yang dipakai Sagara.

"Buat apa? Kan ada aku yang bisa bikinkan buat kamu," balas Sagara.

"Aku juga pengen masakan aku dimakan kamu. Masa iya suami terus yang bikin ini itu. Gunanya aku apa dong?" Naya cemberut.

"Selagi aku menyanggupi, kenapa enggak? Kamu bisa istirahat aja."

"Mas ...," rengek Naya, dia menghentak-hentak kakinya tanda kesal.

Sagara terkekeh. Dia memindahkan martabak yang sudah matang itu ke piring.

"Iya, nanti aku ajarin. Tapi, bukan berarti kamu boleh masak. Ngerti?"

Naya mengangguk cepat. "Siap, Bos!"

Mata indah itu terus memperhatikan sang suami yang sedang memotong martabaknya. Aroma martabak itu memenuhi dapur, perut Naya seketika berbunyi.

Dia heran, Sagara bisa masak tanpa berantakan sama sekali. Coba kalau ia yang memasak, semua alat pasti kotor.

Satu lagi, Sagara terlihat semakin tampan jika sudah berkutat dengan peralatan dapur, kalau Naya boro-boro makin cantik, yang ada bau keringat dan rambutnya bisa lepek, karena Naya kalau masak itu tidak bisa diam. Dia pasti kesana-kemari, sedangkan Sagara tampak kalem.

"Enak?" Sagara mengelap sudut bibir Naya yang terkena coklat.

Dengan mulut penuh Naya mengangguk antusias.

"Kalau gitu habiskan semuanya," kata Sagara.

Saat ini mereka berdua sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Naya asik menikmati martabak buatan Sagara, sedangkan Sagara sibuk menonton TV.

"Buka mulutnya, Mas." Naya menyodorkan satu potong martabak pada Sagara.

Tak menolak, pria itu membuka mulutnya menerima suapan sang istri.

Ini adalah momen langka. Kapan lagi mereka bisa bermesraan seperti ini, iya kan? Biasanya juga selalu cek-cok setiap saat.

Sepertinya, Sagara menepati ucapannya. Dia benar-benar ingin membuat pernikahan tanpa cinta ini menjadi berwarna. Tak apa jika Naya belum mencintainya, yang penting gadis itu nyaman berada di dekatnya.

****

"Aku ikut kamu ke kantor boleh?"

Sagara mengangguk tanpa ragu. Dia memegang kedua sisi pinggang ramping Naya yang sedang memasangkan dasi untuknya.

"Serius?" tanya Naya memastikan.

"Gak ada yang larang kamu ke sana. Kamu boleh datang kapanpun," balas Sagara.

Naya tersenyum lebar. Dia menepuk-nepuk dada Sagara setelah selesai memasangkan dasi. Lalu ia beralih mengambil jas yang akan suaminya pakai.

"Mau bareng?" tawar Sagara.

"Umm ... nanti aja deh, agak siangan gitu. Mungkin sebelum makan siang aku udah sampai," jawab Naya.

Sagara mengangguk paham.

Mereka berdua menuju meja makan untuk sarapan bersama. Siapa yang memasak? Tentu saja pembantu. Sagara sudah mewanti-wanti Naya agar tidak memasak lagi. Dan ya, gadis itu menurutinya.

Siang hari ini cukup terik, baru jam sebelas, tapi matahari sudah sangat menyengat. Untungnya Naya pakai sweater lengan panjang, dipadukan dengan celana panjang berwarna hitam.

Niat hati ingin membawa makan siang untuk suaminya, tapi ternyata Sagara melarang karena mereka akan makan siang di luar saja.

Berita yang baru trending topik tentu membuat para karyawan tau siapa Naya. Termasuk Nabila. Ah, sepertinya Sagara tidak memecat wanita itu.

Sesampainya di depan ruangan Sagara, Naya langsung membuka pintu setelah mengetuknya.

"Lah, kok kosong?" gumamnya bingung.

Ia duduk di sofa lalu menyalakan ponselnya untuk mengabari Sagara.

Tak lama kemudian Sagara datang. Dia tersenyum melihat Naya berada di sana.

"Dari mana?" tanya Naya.

"Ketemu teman. Ayo, kita berangkat sekarang." Sagara mengulurkan tangannya pada Naya.

"Hah? Berangkat ke mana?" Meskipun bingung, dia tetap menerima uluran tangan Sagara. Tangan mungilnya langsung digenggam tangan besar Sagara. Terlihat menggemaskan.

"Makan siang sama teman aku."

Tak banyak bertanya, Naya pun menurut saja saat Sagara menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

"Kamu punya teman selain si sapi?" tanya Naya.

Sagara mendengus. "Menurut kamu?"

Naya menyengir. "Manusia kaku bisa punya teman juga ternyata."

"Mereka teman lama aku sekaligus rekan kerja," jelas Sagara agar istrinya tidak bingung.

"Perempuan atau laki-laki?" Mata Naya memicing.

"Laki-laki, Sayang. Kalau perempuan, mana mau aku makan siang di sana," jawab Sagara.

Naya berdecih. "Sama sapi bisa makan malam tuh!"

Sagara menghela nafas. Selalu saja dibahas. Dia memilih diam tak menyahuti.

Sesampainya di sana, Ega dan Gerry sudah menunggu. Mereka terlihat asik berbincang sambil tertawa. Hingga saat melihat Sagara dan Naya datang, tawa mereka lenyap digantikan dengan raut wajah kagum.

Sagara berdecak melihat tatapan mata temannya pada Naya. Tak rela rasanya kalau Naya dilihat pria lain. Dengan posesif dia merangkul pinggang Naya hingga tidak ada jarak untuk mereka.

"Oh yeah, pengantin baru kita," sambut Ega. Dia berdiri begitupun dengan Gerry. Kedua pria itu mengulurkan tangannya pada Naya untuk bersalaman.

Belum sempat Sagara mencegah, Naya sudah lebih dahulu menerima uluran tangan tersebut.

"Nona Nayanika?"

Naya mengangguk membenarkan ucapan Ega.

"Salam kenal, saya Ega. Biasa dipanggil sayang." Ega mengedipkan sebelah matanya pada Naya.

Naya terkekeh. "Salam kenal, Pak Ega."

"Lihat pawangnya. Jangan asal ngomong kamu!" peringat Gerry. Kini gilirannya menyalami tangan Naya.

"Saya Gerry, anda bisa memanggil saya hubby, Nona."

Plak!

Sagara menampar tangan Gerry yang masih memegang tangan Naya, membuat Gerry meringis. Huh, mereka berdua sama aja. Ega dan Gerry memang sebelas dua belas sifatnya.

"Dia bukan wanita tanpa suami yang bisa kalian goda," desis Sagara. Dia menyuruh Naya duduk di sampingnya lalu merangkul pinggang sang istri dengan mesra.

Ega dan Gerry berdecih.

"Orang cuma kenalan juga," bela Ega.

Sagara memutar bola matanya malas mendengar ucapan Ega. Di antara ketiganya hanya Sagara yang waras.

"Sekali lagi kalian menggoda istri saya, kita batalkan kerja samanya," ancam Sagara.

Naya meringis melihat tatapan tajam Sagara. Terlebih pria itu juga sedikit mencengkram pinggangnya.

Ternyata begini ya kalau Mas Saga cemburu? Batinnya.

Cemburu? Apakah Sagara sudah mencintai Naya?

bersambung...

Aku usahakan double up tiap hari kok. Pagi 1 siang 1 hehe-,

...[Naya sama babang Sagara lagi buat martabak]...

1
erma irsyad
ahh knp ya kok aq kurang suka sma alurnya yg sekarang😔,ad ap dg q,nggk mood bcanya😔,.aq ksih kopi deh ya thor😊
vj'z tri
hadeuhhh nay nay lupa belum bilang gara pula kalau ketemu sama Felix 😅😅😅😅😅
vj'z tri
jangan ada 😭😭😭 di antara kita Thor 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
dyarryy: amannnnnn. semoga aku ga berubah pikiran nanti mwehehehehh
total 1 replies
Iren Nursathi
jangan gantung thor aku pinisiriiiin
dyarryy: sabarr yaaa🤭
total 1 replies
Iren Nursathi
jangan sad ending dong thor gk rela akuuuu
dyarryy: hehehehe🤭🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
🐰 putih sedang menyerahkan diri 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lanjuuuuut thor semangaaaaaaat
Iren Nursathi
lanjut thor kurang nih he he
vj'z tri
ega jadi tumbal 🤭🤭🤭 siap siap di labrak nanay 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😱😱😱😱 malah ketemu juga dah di jaga ketat.... semoga gak DA niat buruk ke nanay
erma irsyad
aq nggk bisa koment2 cuma bs ksih kopi😉
Iren Nursathi
makasih thor aku cukup cukupin deh ya
dyarryy
jangan lupa tinggalkan jejak 😗
Iren Nursathi
lanjut thor aku penasaran nih ceritanya bagus bikin senyum² terus ngakak dej
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
dyarryy
yuk kasih bintang dan ulasannya
yourheart
Luar biasa
erma irsyad
mksih thor Upnya
vj'z tri
di tunggu loh beneran ini 🥰🥰🥰🤩
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 sama aja itu nama nya Gerry salut 🤣🤣🤣🤣ngeledek gara 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!