NovelToon NovelToon
Dinikahi Untuk Dibenci

Dinikahi Untuk Dibenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Playboy / Konflik etika / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

“Pastikan kau sembuh. Aku tidak menikahimu untuk jadi patung di rumah ini. Mulailah terapi. Atau…” Edward menunduk, berbisik di telinganya, “...aku pastikan kau tetap di kamar ini. Terikat. Tanpa busana. Menontonku bercinta dengan wanita lain di tempat tidur kita.”

Laras gemetar, tapi matanya tak lagi takut. “Kau memang sejak awal… tak lebih dari monster.”

Edward menyeringai. “Dan kau adalah istri dari monster itu.”

Laras tahu, Edward tidak pernah mencintainya. Tapi ia juga tahu, pria itu menyimpan rahasia yang lebih gelap dari amarahnya. Ia dinikahi bukan untuk dicintai, tapi untuk dihancurkan perlahan.

Dan yang lebih menyakitkan? Cinta sejatinya, Bayu, mungkin adalah korban dari semua ini.

Konflik, luka batin, dan rahasia yang akan terbuka satu per satu.
Siap masuk ke kisah pernikahan penuh luka, cinta, dan akhir yang tak terduga?

Yuk, baca sekarang: "Dinikahi Untuk Dibenci"!
(Happy ending. Dijamin!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Menjatuhkan dengan Cerita

Edward meninju meja. “Sialan!” Napasnya memburu. “Dulu kamu permalukan aku di depan semua orang. Kamu tolak aku, kamu ejek aku, kamu... kamu hina harga diriku!”

Laras mengangkat wajahnya. Tatapannya dingin, seolah menertawakan luka yang masih membekas di dada pria itu.

“Oh. Jadi ini semua... cuma karena ego kamu?”

Edward terdiam. Laras tersenyum miring.

“Kasihan sekali. Kukira kamu lebih besar dari itu.”

Ia berbalik. Masuk ke kamar. Menutup pintu pelan—tanpa ledakan, tanpa tangisan. Dan justru suara klik pelan dari pintu yang tertutup itu membuat dada Edward sesak seperti dicekik.

Dia ingin wanita itu membenci. Marah. Tersiksa. Tapi tidak—Laras terlihat seperti sudah mati rasa.

Dan itu, lebih menghancurkan dari amarah.

"Sial... setelah semua ini, kenapa dia masih bisa setenang itu? Harusnya aku yang mengendalikan permainan ini. Harusnya dia yang menderita. Tapi kenapa sekarang aku yang seperti terjebak dalam neraka yang kubuat sendiri?"

"Pernikahan ini... rencana balas dendamku. Tapi kenapa rasanya seperti aku yang sedang dihukum? Apakah sebenarnya, dari awal... dia yang memegang kendali?"

RUANG KERJA SHAILENDRA – SIANG HARI

Di ruang kerjanya yang sunyi dan mewah, Shailendra berdiri membelakangi jendela lebar, menatap kota yang bergemerlap di bawah langit malam. Namun, gemerlap itu tak mampu meredam badai yang mulai menggelegak di dalam dadanya.

Suara langkah sepatu hak tinggi memecah keheningan. Sekretarisnya masuk, membawa tablet berisi berita terbaru. Wajahnya tegang.

"Tuan," katanya pelan, menahan nada cemas, "berita tentang Laras makin menggila. Media sosial penuh dengan spekulasi. Tentang suaminya yang menghamili adik kandung Laras sendiri. Netizen mulai menyebut Laras sebagai istri sah yang tak mampu memberikan keturunan, sementara adiknya malah—"

Shailendra mengangkat tangan, menyuruhnya diam. Tapi matanya menyala marah.

"Dan kau takut Bayu akan menggunakan ini untuk membenarkan langkahnya kembali ke wanita itu?"

Sekretaris itu mengangguk, ragu. "Tuan muda... mungkin akan berpikir untuk membantunya bercerai. Bahkan... menikahinya."

Suasana mendadak hening. Shailendra membalikkan badan perlahan. Sorot matanya tajam, dingin seperti baja.

"Menikahi seorang janda? Dari keluarga yang bahkan tak bisa menjaga kehormatan mereka sendiri?"

Ia membuang napas kasar, melangkah mendekati meja, lalu meninju permukaannya sekali. "Tidak. Aku tidak membesarkan Bayu untuk hidup dalam kekacauan seperti itu. Ia pantas mendapatkan gadis berkelas, dari kalangan terhormat. Wanita yang bersih, cerdas, dan... tidak membawa aib."

Sekretarisnya menunduk, menahan napas.

Shailendra melanjutkan, suaranya berat namun tenang—tenang yang mematikan. "Kita harus bertindak. Temui salah satu wartawan gosip yang bisa dipercaya. Sebarkan cerita yang... sesuai."

Sekretarisnya menatap tuannya, seolah memastikan maksud kalimat barusan. "Anda ingin... menjatuhkan nama Laras?"

Tatapan Shailendra tajam. "Dia tidak pantas bersanding dengan putraku. Dan dunia... harus tahu itu."

Hening sejenak. Lalu sekretaris itu mengangguk patuh dan melangkah keluar. Di belakangnya, Shailendra berdiri tegak, matanya menatap langit malam dengan dingin. Ini bukan hanya tentang reputasi.

Ini tentang darah.

Dan ia tak akan membiarkan siapa pun mencoreng garis keturunannya.

***

Kafe di pojok kota itu nyaris tak mencolok. Interiornya remang dengan musik jazz lembut mengalun di latar. Meja di sudut belakang menjadi tempat dua orang duduk saling membelakangi dinding, wajah tertutup bayangan lampu gantung.

Sekretaris Shailendra—dengan mantel hitam dan kacamata hitam yang tak ia lepas meski malam—menyeruput kopinya dengan tenang. Di hadapannya, duduk seorang pria dengan laptop terbuka dan senyum tipis menyeringai.

"Nama Laras sudah sangat harum akhir-akhir ini," ujar sang wartawan, jemarinya mengetik cepat. "Istri yang dikhianati. Adik kandung jadi selingkuhan. Publik mulai bersimpati dan memuja karena keteguhannya."

“Dan itu... masalah,” ucap sang sekretaris, pendek namun penuh tekanan.

Wartawan itu menaikkan alis. "Masalah untuk siapa? Untuk Anda, atau untuk sang bos besar?"

"Untuk garis darah yang sedang dijaga. Untuk reputasi seorang pewaris yang tak seharusnya tercoreng karena wanita dari keluarga rendah yang membawa drama murahan."

Wartawan itu tertawa pelan. "Jadi, Anda ingin... membalik narasi?"

"Aku ingin kebenaran versi kami keluar lebih dulu."

"Laras adalah wanita yang tak mampu menjaga rumah tangganya. Suaminya sampai menghamili adiknya sendiri, dan dia hanya diam—berjalan tenang seolah ia korban. Padahal keluarganya... bobrok sejak awal."

Wartawan itu menyeringai, mengetik cepat di laptop. "Pembaca menyukai peran korban yang ternyata manipulator."

"Dan Sherin," lanjut sang sekretaris, tatapannya tajam menembus lensa hitam kacamatanya, "jangan beri dia simpati. Semua orang tahu dia ingin menjadi istri Edward sejak awal. Adik kandung yang mengincar kakak iparnya sendiri. Cerminan keluarga murahan."

"Jadi kita punya skandal keluarga, pengkhianatan, dan incest emosional. Apalagi?" tanya si wartawan, nadanya antusias.

Sekretaris Shailendra bersandar. "Buka kisah lama itu. Tulis bagaimana Laras dulu menjalin hubungan dengan seorang penyanyi kafe yang ternyata Bayu—putra Shailendra, pebisnis kelas dunia. Tulis bagaimana dia berpaling saat hadir Edward, sang CEO flamboyan."

Wartawan mengangguk pelan. “Berarti... Laras yang merancang semuanya?”

“Begitulah tulisannya,” jawab sang sekretaris mantap. “Dia sengaja pura-pura membenci Edward, mempermalukannya di depan publik agar pria itu yang mengejar. Dan saat Edward terobsesi, dia terlihat seperti wanita yang dipaksa menikah. Padahal, semua itu rencana. Sebuah permainan licik agar bisa naik status sosial."

Wartawan itu terkekeh, puas. Tapi sang sekretaris belum selesai.

“Dan puncaknya… biarkan publik tahu, Laras sengaja membiarkan Edward berselingkuh dengan adiknya sendiri. Supaya ia bisa menciptakan panggung perpisahan yang dramatis—menjadi wanita terluka yang dikhianati dua orang terdekatnya. Lalu... kembali pada Bayu. Mantan pacar yang ditinggalkannya demi naik kelas, tapi sekarang ingin dikejar kembali karena ternyata dia orang kaya.”

Suasana mendadak sunyi. Tak ada lagi suara denting sendok di cangkir. Hanya suara jemari yang menari di atas keyboard laptop, mencatat kebusukan yang akan dibungkus dalam paragraf manis.

"Aku akan pastikan ini viral," ucap sang wartawan, menutup laptop. “Setelah ini, bahkan udara pun akan mencemooh namanya.”

Sekretaris Shailendra berdiri. "Lakukan perlahan. Biarkan publik yang menghakimi. Dan ingat… Laras tidak boleh naik panggung lagi. Dia harus jatuh... sekali untuk selamanya."

Dan ia melangkah keluar, meninggalkan jejak basah di lantai batu. Di belakangnya, sang wartawan menatap layar laptop yang kini memuat draf berita paling kejam tahun ini.

Sebuah nama akan diruntuhkan. Bukan dengan peluru, tapi dengan kata-kata. Dan dunia... akan menjadi juri yang tak bisa dikendalikan siapa pun.

Dan di tempat lain, kehidupan Laras akan sekali lagi diuji oleh kebohongan yang dibungkus dengan elegansi.

***

Kantor Laras

Pagi itu langit mendung, namun di dalam ruangan kerja Laras yang minimalis-modern, badai lain sedang mengintai.

Pintu ruangannya terbuka tanpa ketukan.

“Bu Laras...” Nada suara Sekar, asistennya, terdengar gugup.

Laras baru saja menandatangani dokumen, belum sempat mengangkat wajah ketika Sekar meletakkan tablet di atas mejanya.

“Ini... trending di semua media. Twitter, TikTok, bahkan headline di situs gosip utama.”

Laras menatap layar.

"LARAS: SANDIWARA DI BALIK AIR MATA.

Istri yang tak bisa menjaga suami, kakak yang membiarkan adiknya jatuh—atau justru mendorongnya masuk?"

Tangannya tak bergerak. Tapi matanya membaca cepat.

Foto-foto lama. Dirinya di bar dengan seorang pria—Bayu. Bukti transfer. Potongan narasi yang dipelintir. Latar belakang keluarga. Bahkan Sherin dikuliti sebagai ‘adik murahan yang ingin jadi nyonya besar.’

Kepalanya mendengung. Tapi ia tak bereaksi. Hanya memejam sebentar.

“Bukan hanya itu...” Sekar menelan ludah. “Investor dari proyek kemarin... minta waktu untuk mempertimbangkan ulang. Beberapa mitra menarik diri dari kolaborasi branding.”

Laras menegakkan tubuhnya. “Hubungi tim legal. Minta mereka susun pernyataan.”

“Sudah saya lakukan.”

“Baik.”

Namun nada tenangnya tak menipu. Sekar bisa melihat bagaimana jemari wanita itu gemetar halus saat merapikan kertas di mejanya.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Nomor tak dikenal. Ia mengangkat.

“Bu Laras, saya dari media LensaPagi. Apakah benar Anda dulu memanipulasi Edward agar menikah dengan Anda?”

“Benarkah Anda menyuruh Sherin mendekati Edward untuk menyusun kisah korban?”

Klik. Laras menutup telepon.

Satu panggilan. Dua. Tiga. Notifikasi tak henti berdatangan. Mention. Email. DM.

“Sekar,” ucapnya akhirnya, dengan suara yang hampir berbisik. “Kirimkan semua yang menyangkut nama saya ke satu folder. Jangan hapus. Jangan jawab. Jangan tanggapi.”

“Baik, Bu.”

Laras berdiri. Menatap ke luar jendela kaca, menatap gedung-gedung tinggi yang kini seperti menertawainya. Di balik pantulan kaca, ia bisa melihat bayangan wajahnya sendiri—lelah, namun tetap tak pecah.

“Kalau mereka ingin menjatuhkanku dengan cerita,” bisiknya dalam hati, “maka aku akan jawab dengan kenyataan.”

Namun ia tahu, badai ini belum mencapai puncaknya.

Dan kali ini, dia tak hanya akan bertahan. Dia akan melawan.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
Juvie Ja
jgn2 Edward punya penyakit jiwa..sakit mental😏
abimasta
sabar dan kuatkan hati mu laras,biarkan edward dan sherin hancur
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kuatlah laras. kelicikan mereka masih panjang, semoga diakhir laraslah yg tersenyum bahagia. 😔
Siti Jumiati
Dendam tidak akan membuat hidupmu tenang Edward, berdamai itu indah klau kamu sudah menyadari itu semua,sekarang semua menjadi lebih rumit karena ulahmu sendiri.
merry
sherinn jhtt bgtt y bgtuu jgg dgn Edward moga klian dpt batu y
merry
lbh bgs meinctai dr jauh bayu
merry
bnr kt ppmu bayuu laras istr org lbh baik kmu jg dr jauh dgn kekuasaan mu,, klo laras bhgia y kmu lpsin cintamu ,, dr pd ngejar laras yg ada kmu mati gmn lbh baik nkmatin hdpmu klo bs bls perbuatan bpkmu,, ank kandung ank dr wanita yg dia cintai tp dsktin,, lbh percya org luar yg br msk dlm khdpny,, skrg ternyt bini PP mu selingkuh bhkn ank yg ppmu kira ank y ternyta bukn ank kandung ppmu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
laras. ketulusan yang hadir di tengah gelapnya keserakahan & kekejian manusia. 😢
Juvie Ja
Edward terlalu pendendam
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
syisya
rasa iri dengkimu itu yg akan menghancurkan kehidupanmu sherin.
aku berharap petugas RS yg diancam sherin akan menolong laras secara diam" memberikan hasil tes kesehatan yg asli karena gak tahan melihat kegaduhan yg terjadi tidak ada habisnya terutama kasihan pada laras ternyata sherin gunakan hasil tes palsu itu untuk berbuat jahat lebih jauh ..semoga penyamaran edward juga terungkap bukankah dia adalah edwin yg OP kabur dari tanggung jawab bayu & mengincar laras dia pikir bakal menang tp dia salah
abimasta
semoga laras tetap kuat,dan edward benar2 hancur
Siti Jumiati
Sherin didukung kedua orang tuanya untuk menghancurkan Laras tp tidak semudah itu...
Laras orang baik pasti akan ada orang yang menolongnya tanpa ia minta.
semangat lanjut kak sehat selalu 🤲
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sepertinya laras bukan anak kandung ya?
bagaimana bisa orang tuanya malah mendukung Sherin menjatuhkannya?
syisya
rintangan yg sangat berat semoga, semoga edward & sherin mendapatkan balasannya mereka hancur bersama"
sherin kira akan hidup tenang kalau semua hasil dari merebut & memaksa, salah kamu sherin kamu akan hidup tersiksa seperti di neraka
Juvie Ja
smga author sdh memilih bayu sbgai jodoh kebhgiaan Laras dri awal bukan Edward
abimasta
laras pasti kuat,
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Terima kasih bayu. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Herman Lim
Laras kamu pasti bisa lwet semua ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!