Malam pertama yang indah untuk sepasang suami istri yang sah,menjadi sangat buruk untuk Nesya.
Bagaimana tidak!!Dia harus mendapati suaminya berbicara dengan lantangnya bahwa Ia tak mencintainya.
Kedatangan kembali mantan pacarnya dihari pernikahan,membuat Raka ingin kembali mengejar mantan kekasihnya .
Raka mengungkapkan sebuah kenyataan bahwa Ia melakukan pernikahan dengan Nesya adalah karena sebuah warisan yang Ibunya janjikan.
Namun pada perjalanan pernikahan mereka,Nesya tidak bisa berpisah begitu saja karena sebuah kenyataan yang Ia dengar langsung dari Ibu mertuanya.
Bagaimana kehidupan Nesya dan Raka selanjutnya?apakah mereka akan terus bersama?
Ikutin kisahnya disini ya!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Raka langsung turun begitu saja saat petugas keamanan membukakan pintu untuknya.
Para karyawan yang berpapasan dengan Raka langsung membungkukkan badannya dengan hormat.
Tepat saat sedang menunggu lift terbuka,Radit Asisten Raka datang dengan santainya.
"Wow...Wow...Wow....pengantin baru udah masuk aja nih,gimana rasanya malam pertama ",goda Radit dengan mengedipkan matanya.
Raka hanya bergeming mengabaikan godaan dari sahabatnya sekaligus asisten pribadinya.
Mereka naek lift bersama-sama,didalam lift yang hanya ada mereka didalamnya,membuat Raka langsung bercerita kepada Radit tentang semua kelakuannya ke Nesya dan juga Nanda.
"Buset!!gila sih lu Raka,parah banget asli!!Kasian Nesya",ucap Radit kesal.
"Ya habis gimana,aku nggak cinta sama dia,kan kamu tau sendiri kalau aku nikahin dia karena aku hanya menuruti keinginan Ibuku aja,jadi ya begitulah aku memperlakukan dia,aku sangat berharap dia pergi dari kehidupanku nantinya,tapi sebelum itu,aku ingin semua warisan yang Ibuku simpan selama ini menjadi atas namaku".
"Parah asli!!aku nggak nyangka kamu setega itu sama Nesya,awas ya kalau sampai kamu jatuh cinta sama dia,dan saat itu tiba,dia sudah pergi dari hidupmu".ucap Radit memberi nasehat.
Raka hanya menganggap enteng apa yang dikatakan oleh Radit,karena bagi Raka,dia hanya akan mencintai satu wanita yang selama ini mengisi hatinya yaitu Nanda.
Radit memilih fokus melihat dokumen-dokumen yang harus Ia koreksi sebelum Raka tandatangani walaupun Ia kepikiran untuk menghubungi Nesya untuk memberinya kekuatan.
Sebagai orang yang mengenal Raka,Radit tidak suka dengan cara Raka mempermainkan pernikahan,apalagi Nesya wanita yang mandiri dan pekerja keras.
"Radit!!kamu siapkan mobil segera ya!!Kita akan meeting dengan klien sekarang disebuah hotel,karena klien kita ini dari luar kota yang spesial dateng untuk menjalin kerjasama dengan kita,dia mengajukan sebagai distributor produk-produk kita".
"Hmmmm...",jawab Radit singkat.
Raka yang hanya mendapat jawaban singkat dari Radit,menatap Radit dengan pandangan yang tak biasa,karena Radit seakan malas melakukan perintahnya,namun Raka memilih untuk keluar menghubungi Nanda yang sama sekali tak bisa dihubungi.
"Dia kemana sih!!masa iya kalau ngambek sampai matiin ponselnya sih ",kesal Raka yang tak berhasil terhubung ke ponsel milik Nanda.
Diperjalanan menuju hotel tempat mereka akan meeting,Radit hanya diam dan mengabaikan Raka yang selalu menceritakan kehebatan Nanda dalam memuaskannya diatas ranjang.
Tapi lama kelamaan Radit merasa muak dengan tingkah Raka yang ternyata sangat picik diusianya yang 30 tahun.
"Brakkkk!!!",Radit memukul keras-keras stir mobil.
"Bajingan kamu Raka!!Gila sih,aku nyesel punya sahabat macam kamu yang ternyata nggak bisa menghargai wanita,kamu bisa aja seenaknya seperti itu karena kamu tidak memiliki adik ataupun kakak perempuan,tapi aku yang mempunyai adik perempuan,marah banget rasanya kamu menganggap enteng mereka,inget!!kamu lahir dari rahim seorang wanita dan dia Ibumu,pantes aja Ibumu tidak memberimu warisan kepadamu,ya karena kamu memang tak berhak mendapatkan warisan itu,sekarang aku jadi tau alasan Ibumu ingin kamu segera menikah,agar kamu tak bisa berkutik saat warisan sudah berganti nama keorang lain".
Radit menghentikan mobilnya karena sedang diliputi amarah,jika Raka bukan sahabatnya sekaligus orang yang berjasa dalam hidupnya,sungguh Radit ingin memukul babak belur Raka agar tersadar bahwa perbuatannya salah.
Raka yang kaget dengan kemarahan asistennya mendadak diam tak berkutik,Raka amat sangat tau bahwa jika Radit sudah marah,artinya kelakuan Raka sudah diluar batar toleransinya.
"Jalankan mobilnya lagi!!Nanti kita bahas masalah ini lagi,karena sebenarnya kamu hanya harus diam mendengar masalah pribadiku,karena diluar Perusahaan ,kita adalah sahabat dan aku tidak membutuhkan nasehat apapun untuk kehidupan pribadiku diluar Perusahaan",ucap Raka tegas.
Sesampainya direstoran yang terletak didalam hotel,Radit dan Raka ternyata sudah ditunggu oleh kliennya yang membawa serta pasangannya.
Raka terlihat tak nyaman,saat klien mereka menyuguhkan kemesraan mereka saat sedang membicarakan hal serius,namun Raka hanya bisa menahannya karena kliennya memiliki potensi besar untuk semakin memperluas jaringan distributornya.
"Daddy....aku nunggu dikamar aja ya Dad,aku nggak ngerti apa yang mau diobrolin ",ucap Wanita yang menjadi teman Klien Raka.
Klien yang bernama Hendri bahkan tak segan-segan memberikan kecupan mesra sebelum wanitanya meninggalkannya untuk kembali kekamar.
"Biasalah ya,kita memang romantis kalau tiap ketemu,maaf ya,jadi mengganggu jalannya meeting kita",ucap Hendri santai.
Raka semakin tak mengerti dengan apa yang kliennya bicarakan,Ia yang penasaran mencoba mencari tau.
"Loh memang jarang ketemu Pak sama istrinya ?".
"Kita para lelaki kan nggak cukup satu,kalian tau kan maksudnya",jawab Hendri masih dengan kesantaiannya.
Raka jadi tersipu malu,karena seperti melihat dirinya sendiri yang tak cukup dengan 1 wanita.
Radit yang kesal mengetuk-ngetuk meja dengan sedikit keras,membuat Hendri menatap datar Radit.
"Cukup ya kalian membanggakan kelakuan kalian yang buruk,lebih baik kita meeting segera,karena masih ada meeting-meeting lain yang harus aku selesaikan",ketus Radit memperingatkan Kliennya dan juga Raka.
Raka memberi tatapan tajam pada Radit karana berani berkata tidak sopan klien besarnya ,beruntung Hendri langsung serius membicarakan meeting yang memang sudah dijadwalkan dari jauh-jauh hari.
"Baiklah Pak Raka,saya menerima kerjasama ini,namun jika dalam perjalanan kerjasama ini ada kendala yang tidak jelas,saya tidak segan-segan membawa semuanya kejalur hukum,apalagi tentang kualitas produk yang selalu menjadi acuan saya untuk tetap menjalin kerjasama kedepannya".tegas Hendri membuat Raka memikirkan sesuatu,namun Raka mengabaikan pikirannya karena yang Ia pikirkan hanya mendapat klien kelap Kakap.
Setelah meeting selesai,mereka menikmati sajian makanan yang dipesan oleh Hendri,saat sedang fokus makan,Hendri seperti melihat seorang wanita yang pernah menjadi simpanannya.
Hendri melambaikan tangannya dan perempuan itu datang dengan centilnya,Namun Perempuan itu menyadari bahwa laki-laki yang berada didepan mantan sugar daddynya adalah orang yang dia kenal.
Perempuan itu mendekat dan menggunakan masker yang Ia simpan ditas kecilnya.
"Hai Hendri,kok disini?apa sedang ada perjalanan dinas ?",sapa perempuan itu sambil melirik laki-laki yang asik menikmati makanan.
"Kok panggil Hendri sih,panggil sayang dong,kan dulu kita pernah seatap bareng",goda Hendri kepada wanita itu.
"Hehe...Iya Dad,aku pergi dulu ya Dad,soalnya lagi ditunggu temen direstoran ",pamit Perempuan itu takut-takut saat Raka dan Radit memandangnya penuh selidik.
"Aku seperti mengenal suaranya?tapi siapa ya?",gumam Raka dengan lirih.
Note :Ada yang bisa tebak perempuan itu siapa ?
