Suami lebih memilih menikah lagi hanya karena tidak kunjung hamil membuat Nadira Yasmine Aulia memang merasakan sakit. Namun, Rasa sakit itu tidak ia perlihatkan. Cukup di dalam saja, Tapi tidak dengan di luar.
Sikap protagonis yang selama ini tulus ia berikan kepada sang suami berubah menjadi sikap antagonis detik itu juga. Yasmine bukan wanita lemah yang bisa di tindas begitu saja. Dia bukan wanita penurut yang iya-iya saja saat di sakiti. Ia harus balas semuanya..
•••••
"Aku paling benci dengan sebuah pengkhiatan! Silahkan kau menikah lagi. Tapi setidaknya kau dan keluargamu, termasuk istri barumu itu tidak menjadi benalu dalam hidupku!!. Mungkin aku tidak sempurna di mata kalian.. Tapi perlu kalian ketahui, Bahwa aku lebih sempurna daripada kalian!"Nadira Yasmine Aulia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Sinta
Kabar pernikahan siri antara Farhan dan Sinta mulai tersebar di seluruh para teman-teman kantor. Sudah jelas siapa dalang dari semuanya. Tak lain dan tak bukan ialah Ilma. Sang sekretaris sekaligus Ibu Admin dari grup para pegawai kantor. Tentu saja tanpa ada sinta dan Farhan di dalam grup tersebut.
Sebenarnya, Sinta juga sudah masuk grup sejak awal wanita itu bekerja di kantor tersebut. Namun, Begitu di ketahui Sinta dan Farhan menjalin hubungan terlarang, Ilma membuat grup baru tanpa menghapus grup sebelumnya. Semua di lakukan agar Sinta tidak merasa curiga.
Di grup chat yang baru, Ilma memasukan semua karyawan kecuali Sinta tentunya. Foto pernikahan siri itu terlihat di ambil dari samping. Entah mendapat darimana Ilma foto itu, Rasanya semuanya tidak terlalu penting.
Begitu masuk ke kantor, Sinta mendapat tatapan yang tak mengenakan dari para karyawan yang telah sampai di kantor lebih dulu.
Bukan hal yang tersembunyi lagi. Sebagian dari mereka sudah mengetahui tentang hubungan gelap antara dua pria dan wanita itu. Akan tetapi, Mereka tidak percaya kalau Farhan dan Sinta akan melakukan sejauh itu.
Sungguh di luar espektasi mereka. Sinta mulai tak di sukai sejak menjalin hubungan dengan Farhan. Dan sekarang muncul pernikahan siri itu, Semakin di benci lah Sinta.
"Eh, Gue suka sama suami orang nih.. Kira-kira boleh gak ya.."Ucap salah satu dari mereka. Ucapan itu juga terdengar oleh Sinta yang baru saja duduk di tempatnya.
"Duh, Janganlah.. Suka suami orang itu jangan sampek deh.. Cantik kalo jadi pelakor.. Dih,,Gak kelas banget tahu.."Sahut yang lainnya.
"Namanya juga wanita gak laku. Ya malah di pacari suami orang.. "Mereka terus menyindir berkedok obrolan itu. Sinta yang jelas kesindir hanya bisa diam saja dengan kedua tangan terkepal kuat.
"Eh, Kalian tahu gak? Nyonya Yasmine akan datang ke kantor ini. Gak tahu sih kapan..
"Ih iya iih...Katanya Nyonya Yasmine tuh kesini karena mau melihat kinerja para karyawan. Katanya sih, Bakal ada yang naik jabatan, Dan ada juga yang mau di turunin.. Siap-siap aja..
"Aku harus cari cara agar mas Farhan bisa mengambil alih perusahaan ini. Dengan begitu.. Aku bisa kaya, Sementara Yasmine akan jatuh miskin.."Akal sehatnya bicara. Sinta tersenyum sinis, Ia punya ide setelah ini.
****
"Mau kemana lo?" Tanya Aca karyawan yang duduk di sebelah tempat Sinta.
"Gue di panggil pak Farhan ke ruangannya.."Aca tersenyum sinis, Wanita itu meletakkan berkas di atas meja Sinta.
"Kerjain nih! Kemarin saat lo gak masuk, Gue yang yang jadi korban suruh ngerjain tugas-tugas lo.. Dan sekarang gantian.. "Sinta menatap tajam Aca yang kembali duduk.
"Gue gak mau! Enak aja.. Gue di panggil pak Farhan ke ruangannya..
"Mau ngapain?Godain dia? kerjain atau gue lapor sama Nyonya Yasmine..Turunin jabatan baru tahu rasa lo.."Sinta tak peduli, Yang paling penting sekarang ia menemui Farhan saja. Ngapain ngurusin Aca, Terserah lah.. Sekarang dia adalah istri sah Farhan. Dialah yang lebih berkuasa sekarang..
Sinta benar-benar pergi. Aca yang melihat itu hanya bisa menoleh ke arah teman-temannya.
"Lo urus dia.. Biar gue yang urus cctv.."Aca mengangguk, Sementara temannya yang bernama anggi itu pergi ke tempat dimana operator cctv berada. Dia akan menemui pacarnya agar menghapus sebagian cctv.
"Udah siap, Laksanakan...
Begitu mendapatkan pesan dari Anggi, Aca langsung beraksi. Wanita itu mulai menggerakkan mouse milik Sinta kesana kemari. Tentu saja akan buat perhitungan terhadap sang penkhianat itu.
Apakah ada yang menegur? Tentu saja tidak. Semua yang ada disana tidak ada yang suka terhadap Sinta. Wanita itu diam-diam menghanyutkan. Tak jarang beberapa karyawan pria maupun wanita mendapatkan sangsi dari Farhan gara-gara Sinta yang mengadu kepada pria itu.
"Aca, Udah selesai belum?
"Udah..",Aca langsung kembali duduk. Mereka semua bekerja sama untuk menjatuhkan Sinta. Bukan di hadapan Farhan, Tapi di hadapan sang pemilik perusahaan ini.
.
.
.
Di ruangan yang super luas milik Farhan. Sinta seolah lupa bahwa pekerjaannya masih banyak. Wanita ini seolah tidak berpikir akan mendapat resiko yang besar setelah ini.
Sinta naik atas pangkuan Farhan. Wanita itu menengadahkan kepalanya ke atas ketika pria yang ia duduki ini tengah menye-sap benda kenyal miliknya dengan rakus.
"Ouuggh..Maasshh aah..."Sinta mulai bersuara. Kini keduanya saling menatap satu lain, Sebenarnya Farhan ingin melakukannya tapi pria itu tahan karena memang bukan waktunya. Sementara pekerjanya masih banyak.
"Kita lanjutkan di rumah nanti.."Kata Farhan mencoba memberi pengertian terhadap istri kedua ini.
"Kamu belum isi kah?" Farhan mengusap perut rata itu. Sinta tersenyum manis.
"Kita menikah baru beberapa hari mas.. Mana ada langsung isi..",Jawab Sinta membuat Farhan mengerutkan kening.
"Tapi kita sering melakukan itu sebelum kita menikah? " Sinta terdiam, Benar juga. Mereka memang telah menikah baru dua hari. Tapi perselingkuhan keduanya sudah berjalan selama hampir satu tahun lebih.
Jika di pikir, Harusnya Sinta sudah hamil bukan? Sinta juga tidak mengkonsumsi obat kontrasepsi apapun.
"Mungkin juga belum waktunya sayang.. Tapi aku yakin, Aku bisa hamil dan bisa kasih anak ke kamu.. "Farhan tersenyum dan mulai merengkuh tubuh itu.
"Mas,,Aku boleh gak ngomong sesuatu?
"Kamu mau ngomong apa sayang..."Sinta menatap Farhan dengan raut wajah yang serius.
"Mas, Mas gak takut kalo Mas akan di tendang oleh mbak Yasmine dari rumah dan perusahaan ini. Secara dia kayaknya dendam banget sama kita mas.. " Farhan terdiam, Iya juga. Yasmine seolah memiliki dendam pribadi terhadapnya.
"Mas, Aku punya ide...Aku rasa. Sebelum kamu cerai sama mbak Yasmine..
"Aku gak akan pernah cerai sama dia Sinta.." Potong Farhan dengan cepat. Farhan masih sayang dengan istri pertamanya itu. Mana mungkin Farhan dengan mudah melepasnya.
"Mas.."Sinta menghela nafas sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya. "Gini loh mas.. Kan ada istilah, Sedia payung sebelum hujan. Sebelum kamu di usir, Kita harus cepat bertindak mas.. Kamu jangan enteng dong.."Farhan kembali berpikir, Apa yang di katakan Sinta ada benarnya juga.
"Memangnya apa yang harus aku lakukan?" Sinta tersenyum, Sepertinya Farhan mulai terhasut.
"Gini loh mas, Sebelum semua terjadi. Kamu harus bisa rebut semua aset milik mbak Yasmine..Kamu curi semua aset rumah, dan perusahaan pokok semuanya deh. Setelah itu ubah nama aset itu menjadi nama kamu.. Jadi, Ketika nanti mbak Yasmine bertindak kita terselamatkan mas.."Farhan menatap Sinta yang tersenyum manis. Senyum itu seolah menghipnotis Farhan.
"Ide yang bagus..
"Makasih maaass..."Sinta kembali bergelayut manja di lengan pria itu. Tanpa mereka sadari, Bahwa ada suatu benda kecil yang merekam apapun yang telah mereka lakukan dan mereka bicarakan.
.
.
.
TBC