NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk. Urban Legend

Desa Terkutuk. Urban Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Tumbal
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.

selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘

Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. The Legend Of Kuntilanak

   "Kyaaaaaa!!!" Aku berteriak ketika si kuntilanak itu mendekati ku. "Tidaaak!!!!"

   Sugiarti, Sunarsih, Subak dan Suharti langsung berlari keluar kamar. Tapi, salah satu dari mereka menarik ku supaya aku juga ikutan keluar kamar. Aku tidak ingat siapa dia, karena situasinya sangat menegangkan. Saat di luar kamar, bukannya dapat simpati dari para rewang yang ada di sana. Kami malah dapat omelan dari Bi Nem.

   "Kalian ini, sudah malam masih teriak-teriak saja. Cepetan tidur sana, besok kalian harus bangun pagi!" Kata Bi Nem.

   "Tapi Bi. Di dalam ada kuntilanak!" Teriakku. Teman-teman langsung menarik dan salah satunya membekap mulutku. "Eph!! Eph!!!"

    "Iya Bi Nem, maaf. Kami salah. Kami permisi, kami tidur di ruang tamu saja." Kata Sunarsih.

   "Huh. Ada-ada saja kalian. Cepat tidur."

   "Iya Bi Painem." Sahut Suharti. Jadi, Bi Nem nama lengkapnya adalah Bibi Painem, baru tau aku.

   Eh, bukan itu yang mau aku ceritakan!!!

Nex

   "Aduhhh, Kalian kenapa sih?" Aku memprotes ketika mereka sudah melepaskan aku.

   "Shiit!!! Jangan kencang-kencang bicaranya?" Geram Subak. "Jangan sampai kamu menyebut nama Kuntilanak!! Dia bisa....."

   Tiba-tiba kami membisu tanpa di komando. Karena ada Bau melati, baunya begitu memenuhi ruang tamu. Padahal, banyak orang lalu lalang di ruang tamu. Tapi, entah kenapa kami merasakan atmosfer yang berbeda dari biasanya. Seolah ada seseorang di belakang kami yang sejatinya di belakang kami adalah tembok saja.

   Kami menoleh ke belakang secara bersamaan tanpa di komando juga. Dan ketika sudah sempurna menoleh ke belakang. Kami melihat banyak sekali rangkaian bunga melati yang akan di gunakan sebagai hiasan pengantin wanita besok pagi.

   Kami bernafas lega.

   "Hahaha. Kita terlalu Porno.." Kata Suharti.

   "Parno!" Bentak Suhartini.

   "Sudah-sudah, Kita ga usah berdebat lagi. Sebaiknya kita benar-benar segera tidur. Besok kita akan melakukan hal yang sangat penting." Kataku.

   Kami duduk di bangku kayu yang ada di ruangan tamu. Dan ketika kami menoleh ke arah dinding ruang tamu yang ada di seberang sana. Di pojok tembok ada sosok kuntilanak sedang menatap tajam ke arah kami. "Anakku...." Aku mendengar suara lirih dari Kuntilanak yang sedang menatapku.

   "Kalian mendengarnya?" Tanyaku ke teman-teman ku.

   "Apaan?" Jawan mereka hampir bersamaan.

   "Dia bilang. 'Anakku.' Gitu."

   "Siapa?" Tanya Suharti.

   "Kuntilanak itu." Jawabku sambil membuang muka dari tatapan sang Kuntilanak. Walaupun banyak orang yang riwa-riwi, tapi mereka seolah-olah tidak melihat kehadiran dari sosok setan berjenis kelamin betina itu.

   "Tidak." Sahut Subak. "Kamu salah dengar."

   "Pokoknya, pura-pura tidak melihat dia." Kata Sugiarti. "Kalau kita pura-pura tidak lihat, mungkin kuntilanak itu akan segera pergi dari sini."

   "Anakku.... Sini, nduk." kuntilanak itu memanggil lagi. Entah siapa yang dia panggil, aku tidak tahu. Tapi, yang pasti, dia menatap ke arahku, atau kami, dan melambaikan tangannya seolah-olah dia adalah kondektur orkestra di panggung pertunjukan. Adoh men Cok.

   "Beneran!! Dia manggil kita!" Bisik ku, tapi dengan nada yang sangat tegas.

   "Sudahlah, jangan mengada-ada!" Seru Suharti. "Jangan di bicarakan! Nanti dia nyamperin kita lagi."

   "Tapi..." Entah mengapa, di saat aku mengatakan satu bait kata itu, aku menoleh ke arah sang Kuntilanak, di saat itu juga, sang kuntilanak terbang melayang ke arahku. Dan, saat itulah aku tidak ingat apa-apa lagi.

Nex

Saat Nongkrong Bareng Aditiya Dan Joni

   "Dan...." Aku menghentikan ceritaku lagi.

   "Dan?" Joni dan Adit menatapku penasaran.

   "Dan....." Aku mulai menundukkan kepalaku.

   "Daaaannnn!!?" Geram mereka.

   "Saat aku tersadar, aku sudah berada di sebuah rumah tua. Rumahnya berada di samping sungai persis, ada jembatan kayu di depannya dan di ujung jembatan kayu itu ada jalan setapak." Aku diam sesaat karena melihat Siti menghampiri kami. "Lalu..."

   "Kalian sedang apa?" Tanya Siti.

   "Sedang cerita hoooorrrrooooooeeeeerrrr...." Jawab Aditiya sok menyeramkan, yang ada dia malah keliatan konyol sehingga mengundang tawa kami bertiga.

   "Seru!! Aku ikutan ah." Kata Siti sambil duduk di antara Aditiya dan Joni.

   "Lalu?" Tanya Joni kepadaku.

   "Engg....." Aku menggaruk garuk kepalaku.

   "Kenapa?" Tanya Aditiya.

   "Aku lupa cintaku tadi sampai mana ya?"

   "Aarrkkk!!!! Sampai... Sampai mana Jon? Aku juga lupa."

   "Kok tanya saya. Tanya anunya lah." Jawab Joni.

   "Ini gara-gara Siti sih. Jadi ilang deh ceritanya." Gerutu ku ke arah Siti.

   "Yeeh. Kok aku. Aku kan baru nimbrung. Sudahlah, ceritakan semuanya mulai awal. Biar aku juga tau alur ceritanya."

   Dan, dengan terpaksa aku mengulangi semua ceritaku tadi. Lalu, di bait yang terlupakan, akhirnya aku bisa mengingatnya kembali.

   "Lalu, aku berjalan menuju ke arah jalan setapak itu. Menyusuri nya, hingga akhirnya aku menemukan belik yang aku pakai mandi dengan teman-teman."

Balik Ke Masa Di Desa Sumbermanjing Wetan

   "Ajeng!!" Teriak ibukku. Dia berlari menuju aku, kami bertemu di jalan belakang rumah nenekku yang dimana aku berjumpa dengan sang legenda Kuntilanak untuk pertama kalinya. "Anakku!!! Anakku!!!" Ibukku langsung memelukku dengan sangat erat. "Anakku. Syukurlah kamu ga apa-apa, Nduk."

   "Aduh Mak. Aku ga bisa nafas nih. Sesak." Kataku sambil berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya ibukku.

   "Anakku...... Anakku...." Sangat lama ibukku memeluk dan menangis sambil menyebut namaku.

   Menurut cerita para tetangga dan yang lainnya. Saat aku di samperin Kuntilanak saat di ruang tamu rumah nenekku. Aku di culik oleh Kuntilanak itu. Dan aku sudah hilang selama tiga hari penuh.

   Kuntilanak itu menggendong ku kesana-kemari. Membelai ku setiap kali kami di temukan. Dan, setelah di doakan oleh para sesepuh Desa Sumbermanjing Wetan, akhirnya aku bisa terlepas dari jeratan sang Kuntilanak.

   Dan cerita yang sangat menyedihkan akhirnya sampai ke telingaku. Ternyata, anak dari Kuntilanak saat dia meninggal, dan anak itu muncul secara ajaib di atas kuburannya, dia adalah Aku.

   Aku di adopsi oleh bapak ibukku yang sekarang. Aku di ajak pindah ke Desa Mulyorejo di hari dimana aku diadopsi. Sejak saat itu, Anak dari Mbah Bakri arwahnya gentayangan. Dia menjadi kuntilanak dan suka menculik anak kecil, siapapun tanpa terkecuali saat anak kecil itu sedang membicarakan tentang keberadaan kintilinik, eh kuntilanak itu.

   Menurut cerita mereka juga, saat mereka melakukan doa Akbar, sang kuntilanak sesaat sebelum dia menghilang, dia menangis sejadi-jadinya sambil memelukku. Saat dia hilang, dan membawaku, mereka kehilangan jejak, hingga akhirnya aku bertemu dengan ibukku.

Balik Ke Sekolah.

   "Begitulah. Kadang, aku juga merasa kalau sedang di perhatikan oleh ibu kandungku dari suatu tempat. Dia tidak menampakkan diri, tapi aku bisa menyadari keberadaannya. Dia seolah selalu menjagaku." Aku diam dan memperhatikan ketiga temanku yang terpana dengan kisah ku. Terbesit pikiran iseng seketika. "Hihihihihihi!!!" Aku tertawa menirukan suara tawa Kuntilanak.

   "Dobol!! Lagi serius mendengar kelanjutan ceritanya. Malang ngikik!" Bentak Adit.

   "Hehehe. Wajah kalian konyol sih. Ga tahan kalo ga iseng." Kataku.

   "Jadi, Kamu ini termasuk anaknya Kuntilanak donk?" Tanya Siti.

   "Bisa di bilang begitu. Hihihihihihi."

   "Astaga, jangan di buat becandaan ah, ngeri tau." Kata Siti.

   "Tapi, ada keuntungannya juga lho, punya ibu Kuntilanak." Kataku.

    "Woi! Makin ngaco kamu ini!" Seru Adit.

   "Lho. Beneran kok. Lagi pula, ceritanya masih belum selesai sampai sini." Kataku. "Hihihihihihi."

   "Jangan pakai ketawa kuntilanak, pliss. Langsung saja selesaikan ceritanya." Kata Siti.

   "Hehee. Maap, maap. Jadi, begini...."

1
Rani_28
Tumben update lebih dari satu bab?
Rani_28
Seru sih. tapi ga ada line cerita seperti di buku pertamanya. Kasih donk, biar lebih seru.
Ady Irawan: akan di usahakan supaya ada villain nya lagi. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Emma Shania
ganti judul
Rani_28
awalan 'su' semua ya namanya? sampe mumett
Ady Irawan: 😅😅wkwkwk
total 1 replies
Hamzink
makanya apa ya?
Hamzink
/Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger/
Hamzink
/Speechless//Speechless//Speechless/
Hamzink
seru dan lucu. ga nyangka ada novel yang menarik dari penulis pemula. semangat Thor. 💪💪💪
Hamzink
di samperin orgil. kisah masa kecilku ini bang. /Sob//Sob//Sob/
Hamzink
memberi kodok?/Shy/
Hamzink
astaga. menyumpahi ibunya sendiri. 🥲
Hamzink
wah seru.
Hamzink
ketiak. 🙈
Green Force
sumbermanjing iku wes kecamatan. dudu wilayah seng melok kecamatan.
Ady Irawan: wes tak kek i keterangan boss. 😁
total 1 replies
NiaNii
😐😐
Emma Shania
Ceritanya lucu, ga membosankan. author nya beneran terbuka dengan semua kritikan. semangat Thor. semoga sukses dan menjadi novelis profesional.
Eko Wahyulianto
yang kemrin di hapus. pdahal bgus lho. kenapa bang?
Ady Irawan: ya bang, dapat kritikan. ceritanya terlalu membosankan. jadi aku tulis ulang. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Green Force
Woh, arek kuontol, di kongkon moco novel e, sek tas di nikmati malah di hapus. taek koen, awas lek mbok hapus mane.
Ady Irawan: wkwwkkw. woles cak. woles..😂😂😂
total 1 replies
Rani_28
oh. jadi maling obornya Riyono di buku pertama itu si Aditiya ini tah? Aditiya ga pernah sekalipun muncul di buku pertama. apa emang sudah di siapkan dari dulu?
Ady Irawan: wwkwkwk. masih ingat alur ceritanya yak? 😁😁😁
total 1 replies
NiaNii
Duh. bisa bisanya. 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!