Istri Pilihan Ibu season 1
Davin Rendra Wicaksono, terpaksa menikah dengan Riana Zulaika. Seorang gadis yang terkenal janda di usia mudanya, karena harus mengurus anak dari kakak perempuannya.
Dan sampai pernikahan itu terjadi, Rendra belum mengetahui bahwa wanita yang dia nikahi itu masih seorang gadis.
Akankah Rendra bisa mencintai Riana? Dan mungkin kah rumah tangga mereka berjalan dengan baik?Penasaran kelanjutannya kan??? yuuu cuuuz ikutin terus cerita nya yaaaa.....
Istri pilihan Ibu season 2
Kegagalan cinta membuat Alaric menjadi semakin tertutup untuk membuka hati pada wanita. Sampai Riana, bundanya turun tangan memilihkan seorang wanita untuk anak sulungnya itu.
Akankah Alaric melupakan cinta lamanya dan menerima wanita yang dipilihkan oleh bundanya?
Ikuti terus ceritanya ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septriani wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Selesai mandi, Rendra kaget melihat istrinya yang duduk di pinggir kasur sambil melipat kedua tangannya.
“Kamu, kenapa sayang?” Tanya Rendra heran.
“Mas, habis berhubungan sama siapa? Ga biasanya Mas bawa ponsel ke kamar mandi?” Riana curiga pada suaminya. Rendra melihat ponsel yang ada di tangannya dan tertawa dengan puas.
“... Kok malah ketawa sih? Mas, jujur aja sama Ria, Mas punya cewek lain selain Ria ya?” Rendra menghampiri dirinya dan mencium kening istrinya.
“Seneng banget liat kamu cemburu sayang. Aku habis nelepon Eki dan Didit, ada sedikit kerjaan yang harus dibicarakan,” wajah Riana masih tampak tidak percaya dengan apa yang di bicarakan suaminya. Rendra pun memberitahukan pin ponselnya dan melihat riwayat teleponnya. Riana menahan senyumannya. Dia tidak menyangka kalau Rendra begitu terbuka dengannya. Riana memeluk tubuh suaminya sambil tersenyum.
“Makasih ya Mas. Mas, sudah mau terbuka padaku,” Rendra menyambut pelukan istrinya.
Keduanya keluar dari kamar dan menghampiri bocah kecil yang sedang asik bermain dengan pengasuhnya. Rendra pun ikut bergabung dengan anaknya sedangkan Riana menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Hari ini Riana berniat akan mencari kembali kakaknya. Rencananya Sonia akan bermain di sini sambil menjaga keponakannya. Sebenarnya sudah ada perawat khusus untuk Salsa, tapi Riana masih belum mempercayai orang lain mengasuh anaknya.
Sonia dan Eki pun tiba di rumah mereka. Keduanya langsung masuk membawa berbagai cemilan kesukaan Salsa. Salsa benar-benar sangat beruntung, karena dikelilingi orang-orang yang menyayangi dirinya. Riana yang menatap mereka dari dapur sangat terharu. Dia tidak menyangka kalau kehidupan dirinya akan berubah seperti ini.
Rendra menghampiri istrinya dan memeluk tubuhnya dari belakang. Riana melirik dan tersenyum padanya. Rendra mengecup istrinya dan menemaninya menyiapkan makanan untuk adik dan sahabatnya. Sonia tersenyum bahagia melihat rumah tangga kakaknya. Keyakinan dia selama ini benar, bahwa Rendra akan benar-benar jatuh cinta pada kakak iparnya.
“De, kita kapan bisa kaya gitu?” bisik Eki padanya. Eki mendapat lirikan tajam darinya membuat dirinya pasrah dan menarik nafas dalam. Sonia yang melihatnya tersenyum dan merasa gemas dengan kekasihnya.
“Bang, sabar ya! Sebentar lagi juga Mba Riana bakalan punya baby,” mendengar itu kedua sudut Eki langsung naik ke atas.
Makanan sudah tertata rapih di atas meja. Mereka semua menyantap masakan yang di masak oleh Riana. Eki dan Sonia merasa kaget dengan masakannya. Mereka tidak menyangka kalau Riana sangat pandai memasak. Itulah salah satu alasan Rendra sangat mencintai istrinya.
Dengan sembunyi-sembunyi, Rendra dan Riana keluar dari rumah. Kalau tida begitu, Salsa akan ngamuk dan ingin ikut keduanya. Bukan tidak ingin membawanya, tapi kasian Dia kemaren merasa sangat lelah ikut berjalan mencari ibu kandungnya.
Berhubung hari ini adalah hari weekend. Sonia yang sudah mendapatkan izin dari orang Salsa akan membawanya bermain ke taman hiburan. Setelah Riana dan Rendra berangkat, mereka pun ikut berangkat. Awalnya Salsa nangis mencari keberadaan Bunda dan Ayahnya, tapi seiring berjalannya waktu tangisnya berhenti dengan sendirinya. Sonia sudah tau betul bagaimana kebiasaan Salsa, makanya sejak tadi dia hanya membiarkan gadis kecil itu menangis dan berhenti sendiri.
Selama perjalanan Riana ingin sekalu menanyakan perasaan yang sejak kemarin mengganjal di hatinya. Tapi, dia takut untuk menanyakan kepada suaminya. Rendra yang melihat istrinya merasa cemas pun bertanya ada apa dengan dirinya. Sambil menarik nafas dalam, Riana memberanikan diri untuk menanyakan keraguan yang ada di dalam hatinya.
“Mas, aku boleh bertanya?”
“Tentu saja sayang, apapun itu akan aku jawab,” ucapnya sambil konsentrasi menatap ke depan.
“Apa Mas mengenal Kak Desi?” Deg ... pertanyaan itu membuat jantung Rendra berdetak dengan kencang.
Apa aku harus menceritakan semuanya pada Riana?
“Mas ... Kok diem?”
Dengan berat hati akhirnya Rendra menceritakan semuanya. Benar saja dugaan dia, Riana merasa tidak enak dengan Didit sahabatnya. Dia memang sangat menyayangkan dengan sikap Kakaknya selama ini. Desi memang sangat malu hidup pas-pasan. Karena, selama SMP dia selalu jadi bahan bully-an teman-teman. Sejak saat itu Desi belajar sekuat tenaga untuk mendapatkan beasiswa di sekolah elit di Jakarta.
Desi memang sangat tertutup dengan keluarganya. Makanya Riana tidak pernah tau siapa kekasih dari Kakaknya. Riana benar-benar merasa tidak enak dengan Didit, Karena sampai saat ini Didit tidak pernah memiliki kekasih lagi setelah berpacaran dengan Kakaknya.
“Maaf, sayang! Aku membuatmu semakin cemas. Sebenarnya aku akan menceritakan ini nanti. Tapi, kamu sudah terlanjur menanyakannya dan aku tidak bisa menyembunyikan ini darimu,”
“Mas, bisakah kita bertemu dengan Didit sekarang?”
“Lalu, mencari Desi bagaimana?”
“Masih ada hari-hari yang lainnya,” Riana memohon pada suaminya. Akhirnya Rendra memutar balik arah mobilnya dan pergi menuju apartemen sahabatnya.
Didit masih belum bisa menerima kenyataan kalau Echi kekasihnya sudah menikah. Selama ini dia berusaha untuk mencari pengganti Desi, tapi sama sekali tidak bisa. Dia tidak menyangka kalau Desi bisa melupakan dirinya.
Setelah sampai didepan pintu apartemen Didit, Rendra memencet bel-nya berulang kali, tapi sama sekali tidak ada jawaban. Akhirnya Rendra membuka pin apartemen. Dia seketika merasa sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya, mengingat betapa depresinya dulu Didit saat di tinggal oleh kekasihnya. Rendra sangat beruntung istrinya mengajaknya untuk menemui sahabatnya. Karena, dia melihat Didit yang tergoler lemas di atas kasurnya.
Riana dan Rendra segera menghampiri dirinya. Benar saja Didit terlihat sangat pucat, Riana segera membuatkan makanan dengan bahan-bahan seadanya yang ada di kulkas milik Didit.
“Bro, kenapa lo seperti ini lagi? Sudah sembilan tahun Bro, masa lo masih aja seperti ini. Malu sama umur donk,” ucap Rendra bercanda sambil menyemangati sahabatnya.
“Gue masih belum bisa Ren, hati Gue masih belum bisa menerima kepergian Echi. Entah sampai kapan Gue harus merasakan rasa sakit ini. Padahal Gue sendiri sudah yakin kalau Gue sudah melupakan dirinya selama sembilan tahun ini. Tapi, ternyata gue salah.” Rendra menepuk bahu sahabatnya.
“Sabar Bro! Lo pasti belum makan kan? Mending sekarang kita makan dulu, Istri Gue sudah masakin makanan buat Lo,” Rendra pun menuntun sahabatnya berjalan menuju meja makan.
Perlahan dia menikmati makanan yang sudah di siapkan oleh Riana. Sejujurnya Riana sangat merasa tidak enak dengan Didit, karena kelakuan kakaknya. Riana meminta maaf pada Didit atas nama kakaknya. Dia menyesali perbuatan Kakaknya terhadap dirinya. Didit tidak pernah sama sekali mengalahkan Desi selama hidupnya. Malahan dia menyalahkan dirinya sendiri, karena tidak pernah mengerti perasaan kekasihnya yang sebenarnya.
Akhirnya Didit pun memutuskan membantu Riana untuk mencari keberadaan kakaknya. Mereka bertiga bersiap untuk pergi, karena mumpung hari masih siang.
.
.
.
.
.
~Bersambung~
Jangan Lupa like, komen dan vote sebanyak-banyaknya...
yang belum follow
Author di mangatoon/noveltoon follow yuu...
dan follow juga IG Author : @Septriani_wulan15