NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:927
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

********

Beberapa hari berlalu, kondisi tubuh Saffiya sudah mulai merasa lebih baik.

Karena merasa bosan sendirian diapartemen, ia memilih untuk jalan-jalan sebentar ditaman bawah sembari menikmati udara luar.

Saffiya duduk dibangku taman sambil melihat anak-anak berlarian kesana kemari, sesekali ia tersenyum karena merasa anak-anak itu sangat lucu.

Tiba-tiba Saffiya melihat Rayan keluar dari gedung apartemen menggunakan motornya.

" Dia mau kemana? " gumam Saffiya penasaran.

Karena penasaran ia langsung mengikutinya dengan menggunakan taxi, motor Rayan melaju menuju salah satu pesantren. tempat biasa ia mengisi kelas untuk anak-anak santri.

Kebetulan sore ini ada acara pengajian terbuka, sehingga siapa saja bisa datang untuk menyaksikan.

Beberapa ustad ataupun ustazah mengisi akan ceramah dilapangan terbuka, agar semua yang ada di sana bisa belajar bersama.

Terlihat para warga sekitar mulai berdatangan, untuk ikut pengajian bersama.

Motor Rayan memasuki area pesantren, sementara Saffiya hanya berdiri memperhatikan orang-orang yang masuk dari dekat gerbang.

Namun orang-orang yang berdatangan mulai memperhatikanya, Mereka terlihat berbisik bisik karena penampilan Saffiya yang dinilai tidak pantas untuk seorang gadis.

Saffiya hanya menggunakan jaket hoodie abu-abu dipadukan dengan celana pendek sepaha, sehingga tidak heran orang-orang yang ada disana melihatnya aneh. karena itu area pesantren, yang warga sekitar selalu menggunakan pakaian tertutup.

Karena merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu, Saffiya langsung masuk kedalam taxi dan pergi meninggalkan area pesantren itu.

***

Malam menjelang sekitar pukul 10, Rayan sampai diapartemennya. akhir-akhir ini ia jarang pulang kerumah orang tuanya, karena pekerjaan yang sudah mulai membuatnya sibuk.

Namun mereka tidak keberatan sama sekali, karena tau putranya merupakan pria yang sudah biasa mengambil keputusan sendiri untuk hidupnya.

Setelah memarkirkan motornya, Rayan langsung naik munuju unitnya.

Sesampainya diatas, ia dikejutkan oleh salah satu sahabatnya yang selama ini Rayan percaya untuk menangani bisnisnya selama ia sekolah diluar negeri dulu.

Dan setelah Rayan kembali, ia sendiri yang menghendel semua bisnis caffenya lagi. sehingga sahabatnya itu bisa melanjutkan sekolahnya keluar negeri, mengejar cita cita untuk menjadi koki handal.

" Hey bro. " sapa sahabatnya itu yang sedari menunggu Rayan didepan pintu apartemenya.

" What!!  kapan kamu pulang? " tanya Rayan kaget ketika melihat sahabatnya yang bernama Rendy.

" Pesawatku mendarat tadi pagi, istirahat sebentar baru datang kesini. " jawab Rendy.

" Gimana kabarmu? sehat bro? " tanya Rayan yang  langsung memeluknya.

" Sehat! kamu sendiri gimana? " jawab Rendy sambil bertanya.

" Seperti yang kamu lihat. " jawab Rayan.

Mereka pun masuk kedalam, untuk berbincang bincang menceritakan kehidupan masing-masing setelah sekian lama tidak bertemu.

Rendi yang baru kembali dari jerman karena sedang melanjutkan sekolahnya disana, sejak caffe Rayan sukses dikelolanya. Rendi langsung menyerahkanya kembali kepadanya, kemudian ia melanjutkan sekolahnya.

Rendy dikenal dengan kemampuan memasaknya yang baik, sehingga tidak heran jika Rayan menunjukanya untuk menggantikannya selama ia berada diluar negeri.

Dan terbukti, selama caffenya ditangan Rendy, semua berjalan dengan baik dan sudah mendapatkan penilayan baik dari para pengunjung.

" Mau makan apa nih chef? maaf kalau masakanku nggak seenak masakamu. " tanya Rayan tertawa.

" Apaan sih bos, kemampuan aku mana ada apa-apanya dengan kamu. buktinya aja kamu berhasil membuka caffe sampai sukses sekarang ini. bahkan sudah memiliki cabang lebih dari 8. " jawab Rendy yang tidak mau dibilang hebat.

Keduanya pun tertawa karena memuji kehebatan masing-masing.

" Oh ya Yan, selama aku nggak ada, apa kamu udah ada gebetan baru? " tanya Rendy yang kepo dengan kehidupan asmara sahabatnya itu.

" Gebetan apaan, pacaran kan dosa. " jawab Rayan.

" Yeee... bukan itu maksud aku, apa kamu nggak ada cewek yang ditaksir gitu? " tanya Rendy memperjelas.

" Sejauh ini belum ada. " jawab Rayan jujur.

" Masa sih? masa cowok setampan dan sekeren kamu nggak ada yang naksir? " goda Rendy tidak percaya.

" Apa kamu belum bisa melupakan masa lalumu? " tanya Rendy penasaran.

" Udahlah Ren, itu sudah berlalu beberapa tahun lalu. jangan di bahas lagi. " jawab Rayan yang sudah tidak ingin mengingat kegagalan rumah tangganya dulu.

Rendy pun langsung merasa tidak enak, melihat ekpresi wajah Rayan setiap kali mengingat kehidupan pernikahannya dulu.

" Atau mau nggak, aku kenalin keteman teman buleku? " tawar Rendy.

" Udah lah Ren, dari pada bahas itu. Kamu udah ketemu dengan anakmu belum? " tanya Rayan sambil menghela nafas panjang.

" Ohh Naoki? belum sih, kata pengasuhnya ia lagi disekolah pas aku sampai. jadi belum sempat ketemu. " jawab Rendy.

" Dasar! " ucap Rayan mengejeknya.

Sementara diapartemenya, Saffiya duduk dibalkon kamarnya sambil melamun.

Sedari tadi ia memikirkan kejadian dipesantren, karena perkataan ibu-ibu itu terus terfikirkan olehnya.

" Sa! " panggil Meyra yang baru aja sampai.

" Aku dikamar. " jawab Saffiya dari dalam.

" Makan yuk, aku beli makanan nih. " ajak Meyra yang mulai menyusunya dimeja makan.

Saffiya pun keluar dari kamarnya dan ikut bergabung dimeja makan.

" Gimana? berkas kamu udah selesai semua belum? " tanya Saffiya.

" Udah dong, nanti kalau udah mulai aktif perkuliahan, aku juga udah bisa masuk. " jawab Meyra.

" Bagus deh, aku ikut senang. " ucap Saffiya yang mulai menikmati makananya.

" Eh Sa, tadi didepan aku liat Rayan sama temanya. " ucap Meyra yang sempat melihat kedua pria itu.

" Terus? " tanya Saffiya penasaran.

" Teman Rayan cekep banget Sa, tipe ideal aku banget. " jawab Meyra sambil membayangkan wajah Rendy yang sempat ia lihat.

" Mey! Mey! semua pria yang kamu lihat pasti tipe ideal kamu, tapi ujung-ujungnya. nggak ada yang jadi pacar kamu. " ejek Saffiya.

" Beda Sa, yang ini benar-benar tipe ideal aku. " jawab Meyra.

" Kalau benar dia tipe ideal kamu, kenapa nggak kejar aja sekalian. " ucap Saffiya menantangnya.

" Bener juga! " gumam Meyra kepikian.

Sementara Saffiya hanya bengong mendengar jawaban sahabatnya itu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Saffiya memutuskan untuk jalan-jalan pagi berolah raga ringan.

Begitu ia keluar, Saffiya langsung melihat Rayan yang juga sedang olahraga lari pagi disekitar kawasan apartemen.

" Pagi pak! " sapa Saffiya.

Rayan langsung berhenti begitu mendengar suara gadis itu.

" Tangan kamu gimana? " tanya Rayan penasaran, karena masih melihat tangan Saffiya diperban.

" Oh, udah nggak apa-apa pak. " jawab Saffiya memperlihatkanya.

" Kalau boleh saya tau, kenapa kamu bisa berbuat nekat seperti itu? " tanya Rayan yang agak kecewa dengan perbuatan gadis itu,

Saffiya langsung terdiam mendengar pertanyaan Rayan.

Melihat reaksinya, Rayan langsung merasa tidak enak.

" Maaf, saya nggak sopan. " ucap Rayan yang langsung ingin melanjutkan aktifitas olahraganya.

" Nggak kok pak. " jawab Saffiya yang ikut dibelakangnya.

Setelah beberapa menit berlari, keduanya pun duduk disalah satu bangku taman.

Saffiya membeli dua botol air putih dimini market dekat apartemen itu.

" Ini pak. " ucap Saffiya yang memberikan sebotol air itu pada Rayan.

" Terima kasih. " jawab Rayan yang langsung meminumnya.

Tiba-tiba Rendy datang dan memanggil Rayan dari jauh.

" YAN! " panggil Rendy menghampirinya.

Rayan langsung melambaikan tanganya dan pergi menghampiri Rendy.

" Saya duluan, terima kasih minumanya. " pamit Rayan pada Saffiya.

Sementara gadis itu hanya tersenyum melihat mereka pergi.

Setelah matahari mulai naik, Saffiya pulang keapartemenya.

" Lah aku cariin dari tadi, ternyata kamu olahraga? tumben amat? " ucap Meyra yang baru bangun dari tidurnya.

" Pengen aja. " jawab Saffiya masuk kedalam kamarnya.

Meyra masuk kedalam dapur untuk menyiapkan sarapan.

" Astagah susu habis. " gumam Meyra ketika ingin menyiapkan susu.

" Sa! aku kemini market bentar beli susu. kamu ada yang mau di titip? " tanya Meyra.

" Soda satu. " jawab Saffiya yang sedang membersihkan tubuhnya dikamar mandi.

Meyra pun turun kebawah menuju minimarket.

Sesampainya di sana, Meyra mulai memilih  beberapa kotak susu, dan pesanan Saffiya. namun tiba-tiba ia berpapasan dengan Rendy ketika ingin mengambil minuman di dalam lemari pendingin.

" Silahkan. " ucap Rendy yang menyuruhnya lebih dulu mengambil minumannya.

Namun bukanya langsung mengambilnya, Meyra malah diam saja karena terpesona dengan ketampanan Rendy.

Meyra benar benar tidak menyangkan, jika bisa bertemu lagi dengan pria idamanya itu disini.

Rendy kemini market untuk membeli beberapa minuman dan bahan kue, karena ingin makan siang bersama dengan Rayan diapartemenya.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss....

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!