NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. sekolah lagi

Mereka masi setia berada di depan mini Market sambil sesekali mengobrol dan bercanda, Rendi juga sesekali mengusap rambut istrinya itu yang sedari tadi turun karena tidak di ikat. Tapi Rendi langsung kaget ketika mendapati istrinya yang tiba tiba meringis kesakitan.

" Yank kenapa? Apa jangan jangan es krimnya beracun? Yank kamu gak papa kan" cecar Rendi yang saat ini bolak balik menatap komposisi dari eskrim yang di makan istrinya itu.

" Keknya udah keluar de kak. Soalnya becek gitu. Lili takut tem____" ujar lili yang langsung di potong oleh rendi 

" Apa yank. Kamu takut apa! Jangan bikin aku khawatir apa yang keluar!" Ucap rendi khawatir dengan istrinya itu.

Lili pun langsung berdiri dan memutar tubuhnya agar membelakangi suaminya itu. "Liat dah kak merah gak?" Tanya lili yang sedikit takut.

Rendi yang mendengar itu langsung fokus pada area pantat istrinya itu yang terlihat ada bercak darah. Ia pun sontak langsung melepaskan jaketnya dan ia ikatkan ke pinggang mungil istrinya itu. " Udah aku tutupi yank mau langsung pulang aja?" Tanya rendi yang saat ini sudah berdiri di hadapan istrinya.

" Beli pembalut dulu kak, lagian masih jauh. Lili takut kalo nanti makin banyak." Ujar lili yang masi memegangi perutnya yang tengah sakit.

" Yaudah ayok kita beli dulu." Ucap rendi dan langsung membawa istrinya itu kedalam mini market.

Saat ia masuk kedalam mini market rendi langsung meminta izin untuk meminjam toilet agar bisa di gunakan istrinya. Tidak butuh waktu lama lili langsung mengambil satu pembalut yang ada di rak mini market itu dan langsung masuk kedalam toilet.

Sembari menunggu istrinya yang masi di dalam toilet rendi langsung membeli beberapa pembalut di rak itu untuk ia beli. Cukup lama ia menunggu istrinya itu sampai akhirnya lili keluar dengan tangan yang masi memegang perutnya.

" Masi sakit yank? Mau beli obat" Tanya rendi kepada istrinya itu yang baru keluar.

" Gak usah kak lagian udah biasa kayak gini. Eh itu kak rendi beli apa?" Tanya lili bingung ketika melihat rendi membawa plastik besar.

" Pembalut buat kamu. Yuk kita pulang, aku gak tega yank liat kamu dari tadi pegang pegang perut terus." Ujar rendi mengandeng istrinya keluar dari mini market tersebut.

Mereka kemudian langsung pergi menggunakan motornya menuju apartemen mereka berada. Tidak butuh waktu lama kini mereka sudah ada di depan apartemen dan langsung masuk kedalam apartemen tersebut. Rendi yang melihat bi asi yang masi berkutik di dapur langsung menghampirinya.

" Bi masi belum pulang?" Tanya rendi kepada bi asi yang masi terlihat sibuk

" Iya den bentar lagi ini rencananya bibi mau masak. Pengen di masakin apa den?" Tanya bi asi yang masi merapikan isi kulkas 

" Sop aja bi sama terserah bibi aja." 

Lili berniat untuk pergi kedalam kamarnya untuk membersihkan noda darah dan juga berniat untuk mandi " Kak aku mau ke kamar dulu ya mau mandi." Ujar lili meminta izin dan langsung melenggang pergi menuju kamarnya.

" Non lili lagi kenapa tu den lemes gitu?" Tanya bi asi yang heran dengan tingkah majikannya itu.

" Lagi datang bulan bi, sekalian masakin air bi buat ngompres perutnya lili." 

" Owalah lagi haid to, jangan bikin non lili marah den biasanya orang haid moodnya suka gak jelas. Yaudah bibi masakin air ya den"

" Iya bi" ucap rendi yang kemudian duduk di meja makan sambil menunggu air hangat 

Bi asi kemudian memberikan air hangat dan handuk kecil di dalam baskom yang kemudian ia berikan kepada rendi. Rendi langsung membawa air hangat itu ke dalam kamar dan menghampiri istrinya yang kini sibuk merapikan rambutnya setelah mandi.

" Buka baju yank" ucap rendi yang sontak membuat sang istri terkejut

" Eh mau apa kak kan lili lagi haid masa mau gitu." Ujar lili takut dan langsung menyilangkan tangannya di dadanya sendiri.

" Aku juga ngerti yank, cepet naikin baju kamu biar aku kompres perut kamu " suruh rendi yang kini sudah duduk di samping istrinya itu

" Oh kirain." 

" Kirain apa hayo" ucap rendi yang kemudian langsung menaikan ujung baju istrinya dan meletakan handuk kecil di perut rata sang istri 

" Tau ah" ucap lili yang langsung melengoskan mukanya 

Cup, kecup rendi kepada pipi mulus istrinya yang merasa lucu dengan tingkah gemas sang istri.

" Kak makasih ya"

" Masa makasih doang si, gak ada sesuatu gitu buat hadiah aku."

" Kakak tau gak bedanya kak rendi sama bakso" 

" Apa emang?"

" Kalo bakso di kasih kuah, kalo kak rendi di kasi muaaahhhh" ujar lili dan langsung mencium singkat pipi sang suami

" Pinter ngegombal ya kamu sekarang." Ujar rendi dan mencubit gemas pipi sang istri.

" Ihhh sakit ta____" ucap lili terhenti karena rendi langsung membungkam bibirnya dengan bibir rendi yang bahkan rendi langsung melumat bibir manis sang istri.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu yang membuat mereka terhenti dari aktivitas mereka. rendi langsung melangkah lebar menuju pintunya yang sedari tadi di ketok, ia kemudian langsung membuka kan pintu tersebut dan menampakkan bi asi yang ada di depan pintu.

" Kenapa bi?"

" itu makan malamnya udah matang den sekalian bibi mau izin pamit ya" Ucap bi asi memberi tahu sambil izin pulang 

" Gak mau makan dulu bi?"

" Gak usah den. Oh iya bibi tadi bikinin air kunyit buat non lili nanti di minum ya den."

" Iya bi makasih. Hati hati ya pulangnya. Udah di jemput kan sama supir?"

" Iya den, yaudah bi asi balik ya." Ujar bi asi dan langsung pergi dari kediaman rendi.

Melihat pembantunya pergi, rendi langsung mengajak istrinya untuk makan malam. Setelah sampai di meja makan rendi langsung menyuruh istrinya itu minum jamu kunyit yang tadi pembantunya itu buat.

" Ini yank di minum." ujar rendi dan langsung memberikan satu gelas kecil kepada sang istri 

" Lili gak suka kak " ucap lili menolak mentah mentah jamu tersebut 

" Ini baik buat perut kamu yank, cepet gi minum. Atau jangan jangan kamu mau aku suapin pake ini." Ucap rendi yang menunjuk bibirnya 

Lili yang melihat itu langsung mengambil gelas yang berisi kunyit dan meminumnya  Sampai habis. " Wheee gak enak banget" ucap lili yang menjulur julurkan lidahnya.

" Heheh ni makan ini biar gak pait Ah" Ucap rendi sambil menyuapkan sepotong daging ayam.

Lili kemudian membuka mulutnya dan memakan suapan dari Rendi." Gak enak tau gak getir rasanya kalo minum kunyit." Ujar lili ngedumel

"Iyah sayang, Ini makan yang banyak  biar lidahnya gak getir lagi" kata rendi yang meletakkan nasi dan lauk di piring lili

" Ini kebanyakan kak, gak bakal habis kalo lili makan." Ucap lili yang kemudian membagi makanan yang ada di piringnya kepiring rendi yang masih kosong

" Masa makanya sedikit gitu yank" 

" Aku kalo perutnya sakit gak bisa makan banyak kak nanti mules mulu perut lili." Ucap lili yang emang kalo pertama haid tidak nafsu makan

" Kalo kamu haid kamu suka kayak gini yank, kesakitan dan gak nafsu makan" tanya rendi sambil menatap lekat wajah sang istri.

" Ya mau gimana lagi, namanya juga cewek kak jadi wajar kalo sakit perut karena haid"

" Tapi tetap aja yank aku merasa gak tega." Ujar rendi yang malah mengusap perut sang istri yang membuat lili langsung terbelalak kaget.

" Ihhhh geli kak, jangan di usap gitu." Ujar lili dan langsung menepis tangan suaminya itu.

" Hahah gitu aja geli, gimana kalo aku pegang di bagian lainya juga ya heheh"

Pakkkk

Tampar ringan lili di bibir sang suami yang saat ini tengah cengengesan." Aku tau yang ada di otak kak rendi ya. Jangan mikir yang enggak engak." Dengus lili sambil menatap sinis pada sang suami.

" Apa coba, apa yang aku pikirin coba. Hem" ujar Rendi langsung mendekat ke arah lili.

" Ihhhh jangan terlalu deket kak. Lili kan malu kalo di tatap sampai sedeket itu."

" Habisnya muka kamu gemes banget li." Ujar rendi Senang.

" Oh iya aku ada hadiah buat kak rendi. Kak rendi tutup mata jangan ngintip." Ujar lili menyuruh sang suami untuk menutup mata dan langsung du angguki oleh rendi

Cukup lama rendi membuka mata sampai akhirnya ia membuka mata dan mendapati sang istri membawa kotak yang berisikan dua kalung yang saling terikat.

" Ini apa yank?" Tanya rendi heran dengan apa yang ada di tangan sang istri 

" Ini kalung couple karena kita kan gak punya cincin nikah mangkanya aku berfikir buat beli ini" ucap lili sambil memakaikan kalung tersebut di leher rendi.

" Kapan kamu beli ini yank?"

" Tadi siang sama mama, itu juga di bantu mama milihin. Cantik gak kak?"

" Cantik yank kayak kamu." Ujar rendi yang masi menatap kalung yang saat ini sudah di pakai oleh dirinya dan sang istri.

" Tentu kan aku istri kak rendi." Ujar lili dan langsung tersenyum senag.

" Kita tidur yuk yank. Lagian besok kita harus sekolah." Ujar rendi dan langsung menarik tangan sang istri pergi menuju kamarnya.

mereka saat ini sudah berada di area sekolah yang sudah sangat lili rindukan, bahka Lili sedikit terkejut ketika sudah tidak ada tatapan benci dari orang orang saat ia lewat. Alih alih tatapan hina yang ia dapatkan seperti tempo hari lili malah merasa seperti di sambut dan banyak orang orang yang mulai menyapanya.

" Hai lili"

" Hai rendi"

" Gimana kabarnya li?" 

Begitulah ucap orang orang di sepanjang jalan saat lili dan rendi lewat di koridor sekolah. " Kak, kok orang orang pada aneh gitu si." Ucap lili berbisik kepada rendi 

" Biarin aja li jangan di hiraukan" ucap rendi yang kemudian menyuru sang istri masuk karena sudah tiba di depan kelas lili

Sebenarnya saat rendi tau istrinya diskors rendi langsung memberi peringatan kapada orang orang yang membully istrinya itu. Ia juga memberikan peringatan kepada semua orang di sekolah tersebut agar tidak melakukan tindakan yang membuat lili tidak nyaman. Rendi juga mengumumkan bahwa lili adalah pacar rendi jadi kalo ada siapa saja yang menyakiti Sang istri rendi akan turun tangan.

" Aku masuk ya kak" ujar lili dang langsung melenggang pergi meninggalkan rendi masuk kedalam kelasnya.

" Lili" ucap Selly dan juga luna secara serempak 

Lili yang melihat kedua sahabatnya itu langsung berlari dan memeluknya dengan perasaan rindu. " Aku kangen kalian."

" Kita juga kangen li, udah satu bulan ini kita bahkan gak ketemu"

" Iya li sini kita ngobrol."

Tapi saat mereka hendak mengobrol bell masuk berbunyi Selly yang bukan kelas B bergegas untuk pulang ke kelasnya.

" Gw balik ke kelas dulu ya." Ucap selly yang kemudian langsung berlari meninggalkan ruangan itu

Karena jam pelajaran di mulai mereka pun mulai membuka buku mata pelajaran karena guru mapel sudah datang." Luna dan juga lili, tolong kedepan dan ambil buku ini. Karena kalian tidak berangkat selama sebulan kalian harus mencatat semua buku ini." Ucap pak bayu wali kelas dari kelas B

" Iya pak" ucap serempak mereka dan kemudian mengambil buku itu dan kembali kebangkunya.

" Li tebel banget ini" ucap luna ngeluh 

" Tau ini bisa gak si di poto kopi." Ucap luna ngasal 

Pak bayu yang mendengar itu langsung berbicara" gak boleh ya harus tulis tangan " ucap pak bayu tegas.

Saat jam istirahat rendi sudah ada di depan kelas lili untuk mengajak lili istirahat bareng.Lili yang melihat suaminya sudah ada di sana langsung bergegas menghampiri rendi.

" Lo ngapain ke sini kak." Ucap lili yang langsung menghampiri rendi 

" Mau ngajak kamu makan " 

" La teman teman aku gimana?." Tanya lili Karen ia sudah janji dengan teman temanya 

" Yaudah ajak aja yank."

Mereka pun kemudian langsung pergi menuju kantin di mana teman teman rendi sudah menunggunya sedari tadi. Para sahabat rendi yang sadar akan kedatangan rendi langsung memanggilnya.

" Ren" panggil Sahabat randi sambil melambai 

Rendi kemudian mengandeng tangan istrinya dan menyuruh para sahabat lili untuk ikut bersamanya.

" ren lu kaya raja aja yang banyak selirnya " ucap satria kaget pasalnya rendi membawa lili selly dan juga luna

" Yaudah sini duduk " 

Mereka pun duduk berhadapan dan lili duduk di samping rendi. Mereka kemudian membeli makanan bakso dan mulai memakanya. Di meja itu hanya terdengar obrolan dari rendi dan teman temanya tapi tidak dengan lili dan kawan kawannya mereka hanya diam mendengar kan.

" Li kamu mau ikut gak?" tanya bisma kepada lili yang masi fokus makan bakso 

" Eh jangan ngadi ngadi lu." Ucap rendi kesal menatap sinis pada sang sahabat 

" Kan aku tanya lili ren lu gitu banget" 

" Iya lu ren posesif banget." 

" Jadi gimana li mau ikut gak? " ucap bisma mengulang pertanyaan 

" Mau kemana kak?" tanya lili yang emang bingung arah pembicaraan mereka 

"Mancing li" ucap bisma.

" Eh jangan di ladenin yank" ucap rendi yang melarang istrinya itu

" Mancing ren bukan gw ajak dugem" ucap satria " kalian juga ayo ikut biar makin rame yuk. Kan enak juga kalo mancing ada ceweknya hehh" timpal satria kepada teman teman lili 

" Gak usah kak takut item hehehe" ucap serentak dari kedua sahabatnya itu.

Lili yang melihat dari tadi temanya diem dan sekarang sedang tidak merasa nyaman akhirnya memutuskan mengajak para sahabatnya itu balik. "Kak aku pulang ke kelas ya makasi makanya." Ucap lili mengajak temannya 

" Makasih kak traktirannya " ucap Selly dan juga luna secara bersamaan.

" Iya, eh yank tunggu dulu." Ucap rendi gak terima dirinya di tinggal sang istri

Lili kemudian mendekati ke telinga rendi dan berbisik " maaf ya kak temen temen aku keknya gak nyaman duduk di dini." Ucap lili berbisik

Lili dan teman temanya kemudian pergi meninggalkan kantin dan pergi duduk dibangku biasa mereka tempati di kelas B 

1
Nurjana Bakir
lannut
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!