NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:612
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08

Setelah menghilang nya Devan dari balik pintu, suara dering telfon meliya pun mengusik ketenangan Oma Ira, Oma Ira melempar bantal tapi hanya mengenai lengan meliya "hai jawab la, itu sangat menggangu ku" kata Oma Ira setelah nya meliya pun terbangun dan melihat layar ponsel nya, dan ternyata nomor tidak di kenal, meliya pun mengangkat telfon nya dan, "enak kau tidur?" kata seseorang dari sebrang telfon, meliya familiar dengan suara tersebut "kau di bayar untuk bekerja, bukan membuat," kata seseorang itu kembali, meliya melihat layar ponsel nya dan berfikir, "kenapa suara dia seperti si curut itu ya" gumam meliya yang hampir tidak terdengar, "hei kapan aku tertidur haa" bohong meliya, "sekali lagi aku lihat kau tertidur, aku suruh Abang aku campakkan kau" dan sambungan telfon pun di putuskan,

Meliya yang kesal pun menggenggam erat jemarinya, "kenapa dia bisa melihat ku ya" gumam meliya yang sedikit terdengar oleh Oma Ira "hei di situ ada cctv la" kata Oma Ira dan mata meliya langsung menatap cctv itu dan menunjukkan tinjunya ke arah cctv, di tpt Derren berada "ehhh memang gila perempuan ni" ucap Derren sambil geleng-geleng kepala,

kembali ke sisi meliya,

tiba tiba Oma Ira bilang "seperti bau busuk ya" Oma ira mengendus endus seperti kucing, meliya pun mengendus tubuh nya "tapi Oma meliya sudah mandi" kata meliya sambil menatap Oma Ira

"bukan kau, di bawah tu bau busuk" "mari kita kebawah" kata oma Ira dan di papah jalan oleh meliya,

Ternyata mereka kedatangan tamu, yaitu Bianca Farasya, anak dari Lela hanada, Lela adalah kakak dari mama nyaa Derren yang adalah anak pertama dari Oma Ira,

"tante momy kirim salam pada Tante dia tidak bisa datang karena sibuk," ucap Bianca pada leliya, merekaa duduk di taman belakang, "oh yaa tidak apa" salam kembali dari Tante buat momy mu ya" ucap leliya, "eh ini kenapa bian tiba" datang, oh ya sekarang sudah ada yang jaga Oma" sambung leliya, "oh ya kah Tante"

Tak berselang lama Oma Ira sedikit berlari kearah taman, "eh Oma jangan lari" nanti terjatuh" meliya sambil berlari mendekati, Oma Ira, "kau kira aku ini tua sangat kah?" kata Oma Ira menjawab apa yang di katakan meliya, mereka pun sampai di hadapan Bianca dan leliya,

Bianca mendekati Oma Ira dan ingin menyentuh tangan Oma Ira, "hai Oma" tetapi Oma Ira menepis tangan Bianca "hei kau belum mandi ya? Terasa bau busuk, lebih baik kau pulang dan mandi sana" kata Oma Ira dan tanpa sadar meliya sedikit tertawa mendengar Oma Ira berkata seperti itu,

Bianca melihat meliya sedikit tertawa hanya menatap nya dengan sini, "he Kenapa kau tersenyum" kata Bianca sambil menyenggol lengan meliya, sebelum di jawab meliya leliya menghampiri Oma Ira

"mama kenapa mama berucap seperti itu, Bianca datang, mau lihat mama," kata leliya sambil menatap Bianca, "aku tidak mau bertemu dengan dia" kata oma Ira sambil menatap Bianca sini,

"ayo ikut aku" oma Ira menarik tangan meliya menjauh dari Bianca dan leliya, meliya hanya mengikuti oma Ira dan sampa di dekat Taman, oma Ira memijak Mijaak batu terapi kaki, dan di ikuti meliya "ayo bermain di sini" kata Oma Ira dan Meliya hanya mengikuti nya

Leliya tersenyum melihat orang tuanya tampak sangat jelas jika Oma Ira menyukai meliya,

"Tante siapa itu" tanya Bianca yang sinis melihat meliya, "itulah penjaga Oma, Devan yang membawa nya" jawab leliya pada Bianca,

"Devan? sejak kapan Tante?" tanya Bianca pada leliya, "dah berapa hari dia si sini, baguskan dia menjaga Oma," tanya leliya pada Bianca, "Derren tau?" tak menjawab leliya bianca malah balik bertanya, dan di ikuti anggukan kepala dari leliya.

Di sisi Oma Ira dan Meliya Oma Ira tiba" menarik meliya "hei sini" "ada apa Oma?"tanya meliya "kau jangan berkawan dengan dia" kata Oma Ira sambil menatap Bianca yang sedang menatap mereka juga, "kenapa Oma? Dan dia itu siapa?" tanya meliya yang belum kenal siapa Bianca, "cucu aku " Oma Ira memalingkan wajah nyaa dan tentu saja Bianca merasa sedang dibicarakan oleh Oma Ira dan Meliya,

"tetapi aku tidak menyukai dia" sambung Oma Ira, "tapi kenapa Oma" meliya yang penasaran pun bertanya pada Oma Ira "dia sama mommy nya itu sama saja, seperti ibu tiri yang kita tonton dalam Derama itu, kaya dan sombong, tidak seperti dirimu" jawab Oma Ira sambil tersenyum pada meliyaa, "hmm memang lah beda oma, saya meliya tidak kaya." sambil sedikit tertawa, "bagus sadar pun kau" ucap Oma Ira dan seketika senyum nya meliya pun hilang sebelum benar" hilang "tapi kau baik, aku cuma percaya kau dan Elisa saja, kau cantik, kau baik," ucap Oma Ira sambil tersenyum pada meliya, meliya yang tidak ambil pusing ucapan Oma Ira dan menyebut nama seseorang pun hanya tersenyum, dirinya tau bahwa Elisa itu adalah mantan istri dari Devan.

"cantik itu tidak Oma, biasa biasa saja, mau di bandingkan dengan nona Elisa, Nona Elisa lebih lagi daripada saya" ucap meliya sambil tersenyum, "ya sudah kalau begitu kau buruk lah, tidak sama seperti cucu menantu aku itu" dan seketika meliya dan Oma Ira tertawa bersama,

Meliya tidak mau ambil pusing Kata" Oma Ira,

"oma ni nakal yaa" Kata meliya sambil menggelitik perut Oma Ira, Oma Ira pun tertawa lepas

Di belakang mereka Bianca menatap meliya dengan tatapan yang tidak bersahabat hingga leliya menghampiri Bianca,

"yang sedang kau lihat itu apa bian?, itulah nenek sudah lebih ceria sekarang," mama leliya menghampiri Bianca, "tante mau masuk dulu ya, mau istirahat, sebentar lagi Derren pulang, kalau bian mau tunggu, tunggulah" kata mama leliya sembari melangkah masuk hanya anggukan kepala yang di berikan bianca.

Bianca menghampiri meliya dan Oma Ira

"hai kau what is your name?" tanya Bianca pada meliya dengan bahasa inggris, "oh kau tidak mengerti ya, oke gpp aku tidak perduli tentang mu dan siapa pun kau,, kerja kau, jaga Oma saya, bukan nya tertawa tertiwi seperti ini, apa kalian memburukkan saya?" sambung Bianca sebelum meliya menjawab pertanyaan nya tadi, Oma Ira memutar bola mata nya masal, pertanda dia tak senang kehadiran Bianca,

"eh mana ada kami memburukkan anda nona, tidak baik berprasangka buruk nona" ucap meliya yang di tuduh oleh Bianca, "waww kau pintar menjawab ya, kau sadar tidak bahwa kau di sini di bayar!!" kata Bianca sambil menunjuk muka meliya, "hei biarlah dia di bayar pun, daripada orang tidak ada adab," sambung Oma Ira membela meliya, "omaaa" ucap Bianca yang merengek karena Oma nya membela orang lain daripada dirinya.

"meliya tepuk tangan ku" ucap Oma Ira dan di turuti meliya, jadi mereka seperti ber cas seperti memenangkan perdebatan, "ayo masuk" ajak Oma Ira dan di ikuti oleh meliya.

"omaa" Bianca menarik tangan Oma Ira dan di tepis Oma Ira "don't touch me!"ucap Oma Ira sembari berjalan, Bianca mengikuti oma Ira dan Meliya, tetapi di depan mereka sudah ada Derren yang baru pulang kerja, Derren menghampiri Oma Ira dan menyalami Oma Ira, "ha ini baru boleh salam" ucap Oma Ira sambil menatap ke Bianca.

"hai Derren," sapa Bianca yang tidak di tanggapi oleh Derren, Bianca pun kesal karena sapaan nya tidak di balas,

"hei apa yang membuat Oma bahagia ini?" ucap Derren sambil menatap Oma Ira dan Meliya bergantian, meliya hanya menundukkan kepala nya ketika di tatap oleh Derren.

"adalah lagu, kau tau perlu tahu" ucap Oma Ira yang hanya di tertawai oleh Derren

"sudah ayo" ajak Oma Ira pada meliya, meliya pun mengikuti Oma Ira.

"oma baik"saja kan?" ucap Derren pada meliya,

"oma baik" saja tuan" ucap meliya yang langsung ingin pergi, "benarkah ucapan mu? Kau tidak tidur lagi kan?" ucap Derren menatap mata meliya penuh selidik, meliya pun kesal dengan Derren yang menaruh rasa curiga pada nya "benar lah, mana ada aku tidur, kau suka sekali ya melihat ku dari cctv yaa" ucap meliya sambil menatap Derren malas,

Bianca yang mendengar itu pun langsung menggandeng tangan Derren "Derren malam ini ada waktu tidak? Boleh tidak temani aku ke mal?, aku sudah bicara pada Tante leliya, dia bilang tidak ada masalah," tanya Bianca pada Derren.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!