NovelToon NovelToon
Neraka Pernikahan

Neraka Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Pelakor jahat
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wildat Dzi Wildat Dzi

Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..


Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.

Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Setelah agak tenang. Amira bangun dari duduknya dan segera membilas tubuhnya, mengambil handuk yang tersampir di belakang pintu dan segera keluar dari kamar mandi.

Amira berjalan terseok seok menuju kamarnya sendiri.

Sementara Reza, dia sedang asyik telfonan dengan sang kekasih. Tanpa sedikit pun memikirkan keadaan istrinya yang dia tinggalkan begitu saja.

Begitu sampai di kamarnya, Amira segera berganti baju dan naik ke atas tempat tidur. Dia ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sejenak, dari pelik nya rumah tangganya.

Tak perlu menunggu lama Amira pun terlelap.

***

Keesokan harinya di Pagi yang cerah, Amira sudah tampak berkutat di dapur. dia sedang menyiapkan sarapan.

Amira tidak membangunkan suaminya hari ini. sebab, sewaktu Amira keluar dari kamar untuk ber wudhu dia sudah melihat sang suami bangun.

Pukul enam pagi Reza sudah tampak duduk di meja makan dan menyantap sarapannya tanpa sepatah kata pun.

Dia benar benar malas berbicara dengan Amira.

Apalagi, pasti kemarin itu ulah istrinya yang mengadu kepada sang ibu dan meminta ibunya untuk datang dan melihat langsung perselingkuhannya.

Reza menghembuskan nafas kasar. jika mengingat kembali kejadian semalam.

Selesai sarapan Reza memberikan beberapa lembar uang merah sedikit tebal.

Dia menaruhnya di meja makan dan langsung berkata.

"Ini upah para pekerja tanam jagung. Kamu antarkan ke rumah Abdul supaya di bagikan kepada yang lain" ucap reza seraya menggeser uang itu agak mendekat ke Amira.

"Iya Mas, selesai sarapan aku antar" Amira berkata seraya menganggukkan kepala.

tanpa menunggu Amira selesai sarapan, Reza tampak langsung meluncur keluar.

Karena hari ini dia ada urusan dengan temannya di kabupaten kota.

***

Uang sudah di sakunya Amira berganti baju, mengambil hijab instan dan langsung menyambar kunci motor dan lekas keluar.

Di perjalanan dia teringat Zahir anak sahabatnya. Ya...rumah yang akan dia kunjungi adalah rumah Rani sang sahabat dan Abdul adalah suami Rani.

Jadi, Amira memutuskan untuk membelikan beberapa cemilan dulu untuk anak sahabatnya itu sebagai buah tangan.

Sesampainya di toko, Amira memilih beberapa cemilan dari yang manis, gurih, dan pedas karena khusus yang pedas untuknya dan Rani.

He he...maklum lah kalau sudah duduk dengan sahabat pasti kurang afdol kalau tidak ada cemilannya.

Satu kresek agak besar sudah di tentengnya, Amira keluar dari dalam toko. Langsung menuju motornya dan bergegas meluncur ke rumah sang sahabat.

Dan tanpa Amira sadari. Sedari tadi ada dua pasang mata bak elang yang melihatnya intens. Tatapannya sulit di artikan, suka kah benci kah tak ada yang tau arti sorot mata tajamnya itu.

Dialah Arga. Ya...Amira mendatangi toko keluarga Arga. Karena di sana sudah tergolong toko yang komplit, segala sesuatu tersedia di sana.

Sebenarnya Arga sudah mengetahui kedatangan Amira waktu masih di parkiran. Karena tidak ingin membuat Amira canggung. jadi, Arga meminta Silvi adiknya untuk duduk di belakang meja kasir. Dan dia keluar lewat pintu belakang.

Sesampainya di halaman rumah Rani. Ternyata keluarga kecil itu sedang duduk santai sambil menemani Zahir bermain di halaman.

Reni tersenyum dengan kehadiran Amira. sedangkan Abdul sudah tersenyum simpul sebab, dia tau maksud dan tujuan Amira ke rumahnya. Apalagi kalau bukan gajian. He he...

"Zahir sini...tante Mira bawa cemilan banyak lho...!!" teriak Amira memanggil Zahir.

Zahir langsung berlari menghampiri Amira.

"Masuk yuk Mir...lebih enak di dalam lho!" ajak Rani. Karena Amira langsung mendudukkan diri di teras depan.

"Tidak usah lah Ran...lebih enak di sini kok" tolak Amira.

Rani hanya menganggukkan kepala menyetujui.

"Ini mas Abdul, gaji para pekerja tanam jagung. Dari Mas Reza". Amira menyerahkan uang itu kepada suami Rani.

"Iya terima kasih. Nanti biar aku bagikan kepada yang lain ya Mir!" Abdul menerima uang dari tangan Amira.

Dan Amira mengangguk menyetujui.

Amira tersenyum melihat Zahir yang sangat suka dengan ice cream yang dia bawakan bahkan mulutnya sampai belepotan.

"Nanti kita beli bakso ya dek..kan hari ini mas gajian?" ucap Abdul kepada sang istri seraya tersenyum hangat.

Rani mengangguk anggukan kepalanya antusias.

"Bapak aku mau pentol yang ada telurnya ya pak" pinta bocah umur lima tahun itu.

"Siap komandan" Abdul memperagakan hormat kepada sang anak.

Amira serasa ter cubit hatinya melihat kesederhanaan dan kehangatan keluarga Rani.

Walaupun hidup serba pas pasan namun, mereka terlihat begitu bahagia dan harmonis.

Sangat berbanding terbalik dengan dirinya.

Walaupun ada uang. bahkan, Amira bisa di bilang tidak pernah kekurangan. Namun, kebahagiaan serta kehangatan itu tidak bisa dia dapatkan di dalam rumah tangganya. Hanya sesak dan air mata yang dia rasakan.

Pandangannya berkaca kaca. Dia segera mendongakkan kepalanya tak ingin air mata menetes di depan sahabatnya.

Amira tidak ingin sang sahabat mengetahui kegaduhan hatinya.

Mereka bertiga masih saling diam dengan pikirannya masing masing.

Dan tanpa di duga. Tiba tiba saja seseorang datang dan langsung menarik paksa lengan Amira.

PLAK

Genata menampar Amira begitu saja. tatapannya begitu sengit.

Abdul dan juga Rani maupun Amira begitu terkejut, kejadiannya begitu cepat dan Amira belum sempat menghindar.

"Pasti kamu kan yang kemarin sengaja ngasih tau ibunya Mas Reza. Tentang hubungan kami, iya kan!! supaya apa?? Supaya Mas Reza menghindari aku dan tidak jadi menceraikan kamu!!! Iya kan...??".

"hey...Ondel ondel!! Apa kau tak pernah di ajari sopan santun??bertandang ke rumah orang tanpa salam dan langsung main kekerasan fisik! Tak punya etika kah dirimu itu hah...!!!" Rani begitu geram dengan tingkah laku perempuan di depannya ini.

Bukan dia tidak tau siapa perempuan yang memakai full makeup ini. Dia sangat mengenali wajahnya. Dia pernah beberapa kali tanpa sengaja melihat perempuan ini berjalan bersama suami sahabatnya.

Amira masih terlihat tenang. Tidak terpancing emosi.

"Dengar ya mba, saya tidak pernah mengatakan apapun kepada mertua saya...dan kejadian kemarin itu murni atas ijin Allah yang ingin memperlihatkan kelakuan tak terpuji kalian!".

Amira sama sekali tidak memikirkan rasa sakit di pipinya, karena yang dia pikirkan sekarang adalah bagaimana dirinya menjelaskan kepada sang sahabat tentang keadaan rumah tangganya yang sesungguhnya.

"Kau dengar sendiri kan ondel ondel apa yang di katakan Amira!! Jika kau masih tak mendengar juga. Biar aku pinjamkan toak masjid. Supaya kau bisa mendengar dengan jelas!".

Genata menatap Rani penuh permusuhan.

"Hey...dengar ya, Nama saya itu Genata bukan seperti yang anda sebutkan tadi. Masih punya mata kan! Tidak rabun kan! apa perlu saya belikan kaca mata dulu kamu, baru bisa lihat kecantikan saya" Genata berucap begitu sinis kepada Rani.

Rani tersenyum miring.

"tidak perlu lah repot repot kau belikan aku kaca mata. Kalau memang situ ada uang lebih, belilah kaca yang berukuran besar supaya kau itu dapat berkaca dengan benar. Tak lihat kah kau kalau Reza itu sudah beristri. Apa sebegitu tidak lakunya dirimu! Sampai sampai suami orang pun kau embat. Dasar gatal...!!!".

Puas rasanya Rani bisa mencaci maki perempuan gatal satu ini. Yang sudah merusak rumah tangga sahabatnya.

"heh! Dengar ya, Ak..._"

"Tidak usah dengar dengar. Karena kami tidak ingin mendengarkan mu. Sekarang cepat pergi dari rumahku kalau tidak! Aku akan teriak memanggil warga desa untuk mengusir mu secara paksa!!" kecam Rani.

Dan tanpa babibubebo Genata segera meninggalkan tempat itu.

Dia begitu kesal karena di hina habis habisan. Dan akan mengadukan segala hal yang di alaminya ini kepada Reza.

Amira hanya menatap kosong kepergian Genata. Dirinya pun sudah bersiap kalaupun akan di cecar banyak sekali pertanyaan dari sahabatnya.

Assalamualaikum...sahabat samua🥰🥰🥰

aku minta dukungannya ya...

Ini karya pertama aku, hanya karya receh yang mudah mudahan dapat di terima di hati kalian semua.

Mohon like dan komennya ya🙏🙏🤗🤗

1
Cookies
good job
Cookies
lanjut thor
Ma Em
Wow aku salut dan benar terharu dgn keberanian Silvi yg berani melawan Luna mantan istri Rega bagus Silvi 👍👍emang harus berani dan melawan manusia2 yg akan menindas mu Silvi, hati2 Dina jgn terprovokasi oleh omongan pelakor yg akan menghancurkan pernikahanmu dgn Rendra.
Ma Em
Seru banget Silvi berani melawan Sandra bagus juga Silvi kalau Silvi takut dan menuruti kemauan mereka pasti nanti Sandra dan pasukannya akan membuat Silvi bagai pembantunya , semangat Silvi aku dukung kamu lawan tuh para benalu yg tinggal dirumah suamimu Rega agar Sandra dan anak2nya tdk betah tinggal di mansion. 💪👍😘
Ma Em
Silvi bagus lawan tiga wanita tdk tau diri itu kamu jgn takut kalau sdh keterlaluan Sandra dan dua anaknya pasti diusir sama Rega hebat Silvi
Ma Em
aneh dgn bu Sandra sombongnya minta ampun masa melihat pedesaan sampai jijik emang Sandra sekaya apa dan dari mana asalnya biasanya melihat desa itu enak sejuk lah ini sampai jijik, alhamdulliah akhirnya Silvi berjodoh juga dgn Rega selamat deh semoga bahagia.
Ma Em
Siapa yg tampar Sandra tuh Silvi atau Rega bagus itu beri pelajaran pada nenek lampir agar tdk sembarangan kalau ngomong .
evi carolin: keren...sdh ga punya hubungan darah mulut ga bs djaga dah salam lima jari
total 1 replies
Ma Em
Semangat thor aku mendukung karyamu semoga author selalu sehat dan sukses dgn karya2nya , semoga Rega dan Silvi berjodoh dan Arga merestui hubungan Rega dan Silvi
Ma Em
Rega kalau kamu benar2 cinta sama Silvi perjuangkan jgn menyerah karena Silvi juga mencintaimu Rega, dan urus tuh si Luna jgn sampai mengganggu hubungan Rega dgn Silvi bila perlu usir saja jgn sampai balik lagi tapi ada yah perempuan macam Luna lelaki yg sdh ga cinta msh saja diuber uber dasar perempuan aneh.
Ma Em
Amira dan Arga semoga bahagia terus apalagi sebentar lagi anak mereka akan lahir makin bertambah kebahagiaannya, dan semoga lamaran Rega dan Silvi lancar tdk ada halangan dari Luna yg akan mengacaukan acaranya Rega dan Silvi , thor aku ucapkan selamat hari raya idul Fitri minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin semoga kita semua diberikan keberkahan , sehat dan panjang umur 🤲🙏🥰
Ma Em
Luna tdk mau dicerai sama Rega tapi perbuatannya bkn menjadi yg baik malah selingkuh sdh lah Rega tdk mencintai Luna kelakuan Luna juga tdk bisa membuat Rega jatuh cinta malah membuat Rega jijik sdh lah Rega cepat selesaikan urusanmu dgn Luna baru nikah sama Silvi .
Ma Em
Rega kamu langsung lamar2 anak orang saja istrimu mau dikemanakan , gentle sih tapi kalau Arga dan keluarganya tau Rega sdh beristri apakah lamaranmu akan diterima pasti tdk mungkin kan makanya beresin dulu urusan dgn istrimu kalau sdh cerai baru boleh lamar anak orang.
Ma Em
Sibuk bikin kue lebaran ya thor 🤣🤣 semoga author dan keluarga selalu sehat dan panjang umur.
Wildat Dzi Wildat Dzi: bukan hanya kue bund, tapi segala macamnya 😁😁😁 semoga bunda juga di berikan kesehatan dan panjang umur sekeluarga
total 1 replies
Wildat Dzi Wildat Dzi
amiiin terima kasih atas doanya bunda
Ma Em
Terima kasih thor karena sdh up lagi , semoga acara keluarganya lancar ya thor dan dibulan suci ini keluarga author diberikan kesehatan dan keberkahan 🤲💪🥰
Saya Gak Tau
si reza kok di dipenjara thor,enak x jdi si reza dah kdrt,ndak dihukum 😤
Ma Em
Siapa tuh yg ditampar Silvi atau Luna semoga bkn Silvi yah kalau Luna ditampar Silvi biarin habisnya mulutnya lemes banget main hina orang saja.
Ma Em
Semangat Silvi jgn takut lagi sama kakakmu Arga karena sekarang Arga sdh ada pawangnya .
Ma Em
Rega yg sabar kamu lelaki kalau emang kamu tdk cinta sama Luna lebih baik ceraikan Luna untuk apa bertahan kalau hanya untuk menderita lebih baik kejar cintamu pada Silvi.
Ma Em
Ya ampun Silvi emang kamu gadis pemberani bagus kamu harus lawan orang mau menindas mu Silvi dua lawan satu , semoga si Fani dipecat dari pekerjaannya sama Rega begitu juga dgn Luna segera beri pelajaran jgn main tuduh2 yg ga jelas Silvi saja tdk tau Rega suka sama Silvi sdh dibilang pelakor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!