NovelToon NovelToon
Brondong Gila,Bulan

Brondong Gila,Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Playboy / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:92.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Realrf

Sang Dewi Nemesis Hukum Nolite, yang jutek harus berkelahi dengan berondong teknik yang Playboy itu. Iyuuuuh .. nggak banget!!!!!


Tapi bagaimana kalau takdir berkata lain, pertemuan dan kebersamaan keduanya yag seolah sengaja di atur oleh semesta.

"Mau lo sebenernya apa sih? Gue ini bukan pacar lo Cakra, kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" Teriak Aluna tertahan karena mereka ada di perpustakaan.

Pria itu hanya tersenyum, menatap wajah cantik Aluna dengan lamat. Seolah mengabadikan tiap lekuk wajah, tapi helai rambut dan tarikan nafas Aluna yang terlihat sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.

"Gue bukan pacar lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. Cakra!" Pekik Aluna sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memasang ajah polos dengn mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan nggak mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muak

Setelah disambut dengan penuh cinta oleh Cakra ditambah suasana kelas terasa seperti neraka bagi Aluna hari ini. Mata kuliah Analisis Data Kriminal yang seharusnya berakhir jam satu, molor sampai hampir jam dua. Dosen yang super cerewet, ditambah tugas yang cukup berat. Otak Aluna benar-benar sudah seperti benang kusut.

Belum lagi materi simulasi sidang ke dua yang belum juga rampung, gara-gara kelompoknya yang susah sekali untuk diajak diskusi. Selalu saja ada alasan untuk tidak datang saat berkumpul, bahkan Aluna sudah memilih menggunakan video call agar memudahkan kelompoknya berdiskusi tanpa harus tatap wajah secara langsung. Tapi tetap saja ada anggota dengan sejuta alasannya untuk absen tidak hadir.

"Lun, jadi ke kita kerja kelompok?" tanya Dion yang tiba-tiba duduk di samping Aluna.

Helaan nafas panjang terdengar berat dari sang dewi nemesis. Dion bisa merasakan apa yang Aluna rasakan sekarang.

"Menurut lo gimana?" Aluna menoleh melemparkan pertanyaan yang dijawab gelengan oleh Dion.

Satu- persatu manusia di kelas itu mulai keluar karen kelas sudah selesai dan dosen juga sudah meninggalkan kelas sepuluh menit yang lalu. Tapi Aluna dan Dion masih betah duduk di sana meratapi nasib kelompok mereka.

"Bisa tuker anggota aja nggak sih," celetuk Dion setelah hening beberapa saat.

"Nggak usah aneh-aneh Dion, nggak mungkin juga kita tuker, mau tuker sama siapa coba?" Aluna menopang dagunya dengan tatapan kosong.

Dion terdiam hanya jarinya saja yang mengetuk meja.

"Lun, kita lakukan rencana cadangan kita, gue nggak bisa kalau terus begini," ujar Dion.

"Yakin?" suara Aluna terdengar berat seolah tidak mampu untuk melakukan rencana yang Dion maksud.

"Yakin banget, gue udah nggak perduli lagi. Lakukan rencana itu mulai besok, tiga hari lagi sidang, kita nggak punya banyak waktu," tukas Dion tanpa ragu.

"Lun, kita nggak ada pilihan lain," imbuh Dion meyakinkan Aluna yang terlihat bimbang.

"Oke... " sahut Aluna dengn berat hati.

Dion tersenyum, ia bangkit dari kursi lalu berkata, "Mau bareng pulang?"

Aluna menggeleng tanpa menoleh.

"Gue bawa mobil," jawab Aluna.

"Em .. Lun gue mau nunjukin sesuatu," ujar Dion yang membuat Aluna menoleh.

"Apa?"

Alih-alih menjawab Dion justru membuka resleting jaketnya.

"Tara!"

Mata Aluna melotot melihat kaos ungu yang Dion pakai.

"Cakra love Luna, Cakra love Luna, awokawok!" seru Dion sambil goyang ubur-ubur ala spongebob.

"Dion! diem atau gue sambit lo!" teriak Aluna dengan tumpukan berkas yang sudah ia angkat tinggi.

Dion lekas berlari tunggang langgang kearah pintu keluar dengan tertawa puas, kapan lgi dia bisa meledek dewi nemesis, ya kan.

"Kenapa hari ini semua orang jadi gila," keluh Aluna frustasi.

Gadis berambut panjang warna coklat gelap itu pun akhirnya keluar dari kelas. Langkah Aluna terasa sangat berat, kepalanya berdenyut nyeri, seakan mau meledak. Tumpukan berkas di tasnya terasa seperti batu bata yang menyala. Bahunya merosot seirng tarikan nafas yang begitu berat. Ya Tuhan Kenapa berat sekali rasanya ...

Sebelum pulang ia memutuskan untuk ngadem di kantin, menikmati segelas avocado lava dengan extra coklat mungkin bisa membuat moodnya sedikit membaik. Sebenarnya lun ingin susu caramel di kantin FaPet, tapi Aluna sangat malas untuk berjalan sejauh itu.

Kantinnya fakultas hukum sore itu ramai seperti biasanya. Tapi Aluna nggak peduli. Dia hanya butuh makan dan hening. Duduklah dia di pojok, mencoba meluruskan punggung dan menenangkan diri.

Gadis itu memejamkan mata, menghindari pemandangan yang membuat otaknya kembali mendidih.

Ungu. Ungu. Ungu.

Warna favoritnya itu tiba-tiba menjadi warna yang paling tidak ingin ia lihat. Hampir setiap mahasiswa yang berpapasan dengannya hari ini memaki kaos warna ungu dengan motif tulisan kalimat Cakra cinta Luna dalam lima bahasa berbeda.

Cakra loves Luna (inggris)

Cakra ama a Luna (Spanyol)

Cakra aime Luna (Perancis)

Cakra ài Luna (China, mandarin)

Cakra wa Luna o ai shiteru(Jepang)

Cakra neun Luna eul sarang haeyo (Koreo)

Dari ujung lorong sampai kasir, semua mahasiswa rasanya kompak memakai kaos warna ungu, membuat Aluna mabuk sampai ingin muntah.

Aluna menghela napas. Panjang. Dalam. Nyaris mendesis. “Demi Tuhan... ADA APA DENGAN ORANG-ORANG INI?”

Bukannya dingin otak Aluna malah semakin menyala sekarang. Gadis itupun memutuskan untuk mendinginkan diri di rumah saja, baru saja berniat bangun dari bangku tiba-tiba saja Wilona datang dan duduk di sampingnya dengan wajah tengil.

"Luna!" Terik Willona penuh semangat.

"Apa," sahut Aluna malas.

"Nolite hari ini ungu banget ya, lo pasti suka. Brondong lo se-effort ini lho, masa lo nggak mau kasih dia penghargaan pacar terbaik," cerocos Willona.

"Ya nanti gue kasih dia penghargaan tertinggi, gue sangkutin di ujung roket NASA, biar enyah dari bumi ini," ketus Aluna sebal.

"Wii .... ngeri. Tapi apa lo nggak ada perasan sedikitpun buat si ikan cakalang ini?"

Aluna menggeleng.

"Di gue nggak cocok, bikin gatal-gatal bruntusan. Lo aja kalau mau sama si kuman itu," ujar Aluna dengan wajah sebal.

"Tapi Lun apa sebelum ini kalian punya hubungan? Rasanya aneh kalau dia baru kenal sama lo tapi sudah se-effort ini, jujur sama gue. Ada cerita apa lo sama si kuman cakalang itu di masa lalu?"

Willona memegang bahu Aluna memaksa sahabatnya itu menghadap ke arahnya.

"Jawab Luna, jawab gue," Willona mendramatisir ucapannya seperti telenovela.

Aluna memutar matanya jengah lalu mengeliat melepaskan tangan Willona dari bahunya.

"Iya-iya nanti gue cerita tapi nggak sekarang, gue capek, muak, letih, lesu, emosi," sahut Aluna dengan wajah lelah.

"Udah ah gue mau pulang."

"Ikut," rengek Willona

Belum sempat pantat dua gadis cantik itu LDR dengan bangku, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan satu piring nasi ayam bakar diletakkan di mejanya. Lalu satu mangkok bakso urat. Lalu semangkuk ramen pedas. Es teh jumbo. Bubur sumsum. Pudding cokelat. Bahkan sate taichan, avocado lava, Es boba, siomay pun ikut-ikutan datang.

Aluna mendongak. Di depannya, para penjual kantin berdiri berjajar rapi, tersenyum ramah.

"In... ini semua pesanan siapa?” tanya Aluna terbata saking terkejutnya.

Penjual bubur sumsum menjawab dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, “Pesanan Cakra, Kak! Katanya, semua ini buat Kakak Cantik, biar nggak capek!”

Willona langsung ngakak.

“Waduh, Cakra niat banget! Suka deh cowok yang totalitas gini. Gimana, Lun? Klepek-klepek belum?” goda Willona ambil menaik turunkan alisnya.

Aluna memejamkan mata. Menghitung dalam hati dengan tangan yang mengepal berusaha menahan diri untuk tidak membalikan meja yang ada di depannya.

Baru saja mulut Aluna terbuka, suara berat dengan nada riang terdengar nyaring mendekat.

“Luna, Ona pulang bareng yok, gue traktir MARUGAME!”

William datang dengan wajah secerah sang surya, membawa minuman di tangan. Aluna menoleh. Reflek. Dan...

Boom!

Kaos ungu. Tulisan mencolok: “CAKRA LOVE LUNA 4EVER!"

“WILLIAM!” Aluna berdiri, wajahnya merah padam. “Kenapa lo juga pakai KAOS INI, NGGAK PUNYA BAJU LAIN LO?!” mata Aluna menatap nyalang , nafasnya naik turun menahan muak.

“Eh, ini dikasih sama anak-anak kampus, katanya biar seru-seruan... Lucu kan?” kilah William.

"Terserah!" teriak Aluna frustasi.

"Lo ikut si willi aja, gue mau pulang sendiri," ketus Aluna.

Dia memutar badan, mengambil tasnya, dan berjalan keluar tanpa sepatah kata. Penjual kantin saling pandang dengan raut wajah bingung. Willona msih berusaha menahan tawanya.

Sementara William, dia masih tidak sadar bahwa dia nyaris membuat gadis paling stress se-Nolite itu nyaris meledak kayak gunung berapi.

1
Milda_ynt
yeayyy akhirnya om tampan datang 🥹
bagus aka kamu hebat, kamu bisa membungkam mereka semua
C Gemoy 🐣
Ngadi" bgt yakali nyalahin google,,, org km yg salah dasar Abi,,, Abi sa ae lu ngomong nya saking gk mau di salahin 😂😂😂
jimin park
nyatanya orang luar yg memperlakukan aka seperti keluarga...sementara keluarganya hanya bisa menyudutkan bocah kecil itu tanpa alasan yg jelas...om hail berjuang bukan hanya untuk keadilan aka aja,,tapi juga untuk kk perempuannya...
Didim 😍
astaghfirullah Abii.. apa kata dunia low ada cowok hamil ,, ngadi ngadi kau ini. dah gitu pake acara ngidam segala pake di cariin mangga muda oleh nyolong lagi 😁😁 Abi Abi ,, itu aka buka hamil tapi efek trauma berat
Anie Nhie
Astagfirullah,,, Abi bener² ya,,Gesreknya udah tiada banding,,/Facepalm//Facepalm/
mana ada remaja cwok tiba² muntah itu gejala hamil,,, mana beneran bawa mangga muda sma kerupuk lg,,orang trauma kok disuruh rujakan,,,
Bima Sma Dirga pasti udah nahan bgt kesabaran sampai bisa gak lempar Abi ke Selokan,,,
Anie Nhie
satu persatu kebenaran terungkap,,, dan ternyata faktanya Wira itu bukan Papa kandung dr Cakra,,pantes z dia segitu bencinya sma Aka karena emang Aka bukan anak kandungnya,,
jahat bgt Safira sma Wira,tw jangan² Safira sma Wira itu ada hubungan asmara ya??tw Miranda itu sebenarnya malah anaknya si Wira???
Anie Nhie
Luapan emosi Aka bener² membuat energinya habis,,, cape,,ya Aka cape disalahkan terus,, Aka cape jd samsak hidup mereka,,Aka cape jd pelampiasan segala masalah,,,
tapi Aka yg skrg bukan Aka yg hanya bisa diam,, Aka yg skrg harus kuat,harus bisa melawan,,,
Nyesek bgt,,/Sob//Sob/
Kodok Kejengkit
bisa2 nya abi menyangka akan hamil, emang abi liar biasa pemikiran nya di luar nurul
Anie Nhie
Menyalahkan tanpa bertanya apa yg terjadi sebenarnya,,
Membela diri?bukan gak bisa tapi gak pernah didengar bahkan diberi kesempatan pun nggak,,,
Dianggap Aib dan penuh dosa karena Aka selamat dr kecelakaan yg merenggut nyawa Ibunya,,bahkan Cakra sendiri sangat kehilangan Ibunya,,dia rindu dekap kasihnya,, lantas apa salahnya hingga semua keluarganya benar² membencinya??
Kodok Kejengkit
ternyata dalang dr kematian lestari adalah safira dan wira juga.
pantas wira benci sm aka rupanya aka bukan anak nya wira
Anie Nhie
panik,khawatir dan ketakutan,,itulah yg luna rasakan saat Aka gak kunjung kembali ke kamarnya,,,
Untung bgt Bima sigap nlfn Om Hail,, dan skrg Aka lg bertarung sendirian,, Aka sabar ya,,Aka kuat,,Tunggu sebentar,Om Hail pasti akan temenin dan bantuin kamu melawan keluarga Toxic kamu,,,
Kodok Kejengkit
bagus aka, aka kuat aka bisa lawan mereka, aka hanya jd tumbal bg mereka. bisa jd salah satu dr mereka yg menghamili Miranda dan aka yg hrs bertanggung jawab
Kodok Kejengkit
curiga nih jgn2 miranda hamil anaknya wira.
semoga aka tdk kenapa2
Milda_ynt
Dasar keluarga macam n3raka, menghakimi Cakra sebagai p3mbunuh lalu kalian apa? M3mbunuh mentalnya Cakra sejak kecil .
Kodok Kejengkit
semoga aja bima dan yg lain bisa membawa aka pulang kerumah.
om hail ada urusan apa di rumah sakit
Rajungan biru
Buang aja si Abi, tapi jangan deh eman
jimin park
sakit y aka...padahal bukan kesalahan kita..tapi semuanya dilimpahkan kekita...beruntung om hail cepat datang...semoga bukti yg dibawa om hail bisa membebaskan cakra selamanya dari keluarga sakit ini...jangan dikasih maaf dengan mudah mereka semua
SusiVikers
wah asli sih ini bner² kejutan bgt buat aku, gak nyangka ternyata aka bukan anak kandungnya Wira pantes aja seenak jidatnya memperlakukan Cakra begitu
kematian lestari aja terungkap juga ya ternyata mobil yg di kendarai di sabotase parah sih asli
kieky
didalam rumah lagi tegang" nya meanwhile didunia lain malah sibuk urusan ngidam 🤣🤣...lagian aka kan laki om,,ngidam darimana nya coba 🤦‍♀️...syukurnya penyakit aka g terlalu parah kambuhnya..trio jojoba itu kalo bisa dipisahin deh...bikin g aman dunia🤣🤣
Rajungan biru: efek kelamaan nganggur
total 1 replies
SusiVikers
astaga apa sih maunya mereka? knpa selalu Cakra yg disalahin? knpa harus Cakra yg di jadikan kambing hitam? knpa harus Cakra yg di sebut sebagai pembawa sial? knpa?
kalian pikir Cakra mau semua terjadi padanya? enggak! tapi knpa kalian selalu aja menyudutkan Cakra kayak gitu
ayo Cakra lawan lawan mereka kamu bisa Cakra, kamu bukan Cakra kecil yg dulu lagi ayo Cakra lawan mereka kamu bisa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!