NovelToon NovelToon
Brondong Gila,Bulan

Brondong Gila,Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Playboy / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:47.1k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Sang Dewi Nemesis Hukum Nolite, yang jutek harus berkelahi dengan berondong teknik yang Playboy itu. Iyuuuuh .. nggak banget!!!!!


Tapi bagaimana kalau takdir berkata lain, pertemuan dan kebersamaan keduanya yag seolah sengaja di atur oleh semesta.

"Mau lo sebenernya apa sih? Gue ini bukan pacar lo Cakra, kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" Teriak Aluna tertahan karena mereka ada di perpustakaan.

Pria itu hanya tersenyum, menatap wajah cantik Aluna dengan lamat. Seolah mengabadikan tiap lekuk wajah, tapi helai rambut dan tarikan nafas Aluna yang terlihat sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.

"Gue bukan pacar lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. Cakra!" Pekik Aluna sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memasang ajah polos dengn mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan nggak mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muak

Setelah disambut dengan penuh cinta oleh Cakra ditambah suasana kelas terasa seperti neraka bagi Aluna hari ini. Mata kuliah Analisis Data Kriminal yang seharusnya berakhir jam satu, molor sampai hampir jam dua. Dosen yang super cerewet, ditambah tugas yang cukup berat. Otak Aluna benar-benar sudah seperti benang kusut.

Belum lagi materi simulasi sidang ke dua yang belum juga rampung, gara-gara kelompoknya yang susah sekali untuk diajak diskusi. Selalu saja ada alasan untuk tidak datang saat berkumpul, bahkan Aluna sudah memilih menggunakan video call agar memudahkan kelompoknya berdiskusi tanpa harus tatap wajah secara langsung. Tapi tetap saja ada anggota dengan sejuta alasannya untuk absen tidak hadir.

"Lun, jadi ke kita kerja kelompok?" tanya Dion yang tiba-tiba duduk di samping Aluna.

Helaan nafas panjang terdengar berat dari sang dewi nemesis. Dion bisa merasakan apa yang Aluna rasakan sekarang.

"Menurut lo gimana?" Aluna menoleh melemparkan pertanyaan yang dijawab gelengan oleh Dion.

Satu- persatu manusia di kelas itu mulai keluar karen kelas sudah selesai dan dosen juga sudah meninggalkan kelas sepuluh menit yang lalu. Tapi Aluna dan Dion masih betah duduk di sana meratapi nasib kelompok mereka.

"Bisa tuker anggota aja nggak sih," celetuk Dion setelah hening beberapa saat.

"Nggak usah aneh-aneh Dion, nggak mungkin juga kita tuker, mau tuker sama siapa coba?" Aluna menopang dagunya dengan tatapan kosong.

Dion terdiam hanya jarinya saja yang mengetuk meja.

"Lun, kita lakukan rencana cadangan kita, gue nggak bisa kalau terus begini," ujar Dion.

"Yakin?" suara Aluna terdengar berat seolah tidak mampu untuk melakukan rencana yang Dion maksud.

"Yakin banget, gue udah nggak perduli lagi. Lakukan rencana itu mulai besok, tiga hari lagi sidang, kita nggak punya banyak waktu," tukas Dion tanpa ragu.

"Lun, kita nggak ada pilihan lain," imbuh Dion meyakinkan Aluna yang terlihat bimbang.

"Oke... " sahut Aluna dengn berat hati.

Dion tersenyum, ia bangkit dari kursi lalu berkata, "Mau bareng pulang?"

Aluna menggeleng tanpa menoleh.

"Gue bawa mobil," jawab Aluna.

"Em .. Lun gue mau nunjukin sesuatu," ujar Dion yang membuat Aluna menoleh.

"Apa?"

Alih-alih menjawab Dion justru membuka resleting jaketnya.

"Tara!"

Mata Aluna melotot melihat kaos ungu yang Dion pakai.

"Cakra love Luna, Cakra love Luna, awokawok!" seru Dion sambil goyang ubur-ubur ala spongebob.

"Dion! diem atau gue sambit lo!" teriak Aluna dengan tumpukan berkas yang sudah ia angkat tinggi.

Dion lekas berlari tunggang langgang kearah pintu keluar dengan tertawa puas, kapan lgi dia bisa meledek dewi nemesis, ya kan.

"Kenapa hari ini semua orang jadi gila," keluh Aluna frustasi.

Gadis berambut panjang warna coklat gelap itu pun akhirnya keluar dari kelas. Langkah Aluna terasa sangat berat, kepalanya berdenyut nyeri, seakan mau meledak. Tumpukan berkas di tasnya terasa seperti batu bata yang menyala. Bahunya merosot seirng tarikan nafas yang begitu berat. Ya Tuhan Kenapa berat sekali rasanya ...

Sebelum pulang ia memutuskan untuk ngadem di kantin, menikmati segelas avocado lava dengan extra coklat mungkin bisa membuat moodnya sedikit membaik. Sebenarnya lun ingin susu caramel di kantin FaPet, tapi Aluna sangat malas untuk berjalan sejauh itu.

Kantinnya fakultas hukum sore itu ramai seperti biasanya. Tapi Aluna nggak peduli. Dia hanya butuh makan dan hening. Duduklah dia di pojok, mencoba meluruskan punggung dan menenangkan diri.

Gadis itu memejamkan mata, menghindari pemandangan yang membuat otaknya kembali mendidih.

Ungu. Ungu. Ungu.

Warna favoritnya itu tiba-tiba menjadi warna yang paling tidak ingin ia lihat. Hampir setiap mahasiswa yang berpapasan dengannya hari ini memaki kaos warna ungu dengan motif tulisan kalimat Cakra cinta Luna dalam lima bahasa berbeda.

Cakra loves Luna (inggris)

Cakra ama a Luna (Spanyol)

Cakra aime Luna (Perancis)

Cakra ài Luna (China, mandarin)

Cakra wa Luna o ai shiteru(Jepang)

Cakra neun Luna eul sarang haeyo (Koreo)

Dari ujung lorong sampai kasir, semua mahasiswa rasanya kompak memakai kaos warna ungu, membuat Aluna mabuk sampai ingin muntah.

Aluna menghela napas. Panjang. Dalam. Nyaris mendesis. “Demi Tuhan... ADA APA DENGAN ORANG-ORANG INI?”

Bukannya dingin otak Aluna malah semakin menyala sekarang. Gadis itupun memutuskan untuk mendinginkan diri di rumah saja, baru saja berniat bangun dari bangku tiba-tiba saja Wilona datang dan duduk di sampingnya dengan wajah tengil.

"Luna!" Terik Willona penuh semangat.

"Apa," sahut Aluna malas.

"Nolite hari ini ungu banget ya, lo pasti suka. Brondong lo se-effort ini lho, masa lo nggak mau kasih dia penghargaan pacar terbaik," cerocos Willona.

"Ya nanti gue kasih dia penghargaan tertinggi, gue sangkutin di ujung roket NASA, biar enyah dari bumi ini," ketus Aluna sebal.

"Wii .... ngeri. Tapi apa lo nggak ada perasan sedikitpun buat si ikan cakalang ini?"

Aluna menggeleng.

"Di gue nggak cocok, bikin gatal-gatal bruntusan. Lo aja kalau mau sama si kuman itu," ujar Aluna dengan wajah sebal.

"Tapi Lun apa sebelum ini kalian punya hubungan? Rasanya aneh kalau dia baru kenal sama lo tapi sudah se-effort ini, jujur sama gue. Ada cerita apa lo sama si kuman cakalang itu di masa lalu?"

Willona memegang bahu Aluna memaksa sahabatnya itu menghadap ke arahnya.

"Jawab Luna, jawab gue," Willona mendramatisir ucapannya seperti telenovela.

Aluna memutar matanya jengah lalu mengeliat melepaskan tangan Willona dari bahunya.

"Iya-iya nanti gue cerita tapi nggak sekarang, gue capek, muak, letih, lesu, emosi," sahut Aluna dengan wajah lelah.

"Udah ah gue mau pulang."

"Ikut," rengek Willona

Belum sempat pantat dua gadis cantik itu LDR dengan bangku, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan satu piring nasi ayam bakar diletakkan di mejanya. Lalu satu mangkok bakso urat. Lalu semangkuk ramen pedas. Es teh jumbo. Bubur sumsum. Pudding cokelat. Bahkan sate taichan, avocado lava, Es boba, siomay pun ikut-ikutan datang.

Aluna mendongak. Di depannya, para penjual kantin berdiri berjajar rapi, tersenyum ramah.

"In... ini semua pesanan siapa?” tanya Aluna terbata saking terkejutnya.

Penjual bubur sumsum menjawab dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, “Pesanan Cakra, Kak! Katanya, semua ini buat Kakak Cantik, biar nggak capek!”

Willona langsung ngakak.

“Waduh, Cakra niat banget! Suka deh cowok yang totalitas gini. Gimana, Lun? Klepek-klepek belum?” goda Willona ambil menaik turunkan alisnya.

Aluna memejamkan mata. Menghitung dalam hati dengan tangan yang mengepal berusaha menahan diri untuk tidak membalikan meja yang ada di depannya.

Baru saja mulut Aluna terbuka, suara berat dengan nada riang terdengar nyaring mendekat.

“Luna, Ona pulang bareng yok, gue traktir MARUGAME!”

William datang dengan wajah secerah sang surya, membawa minuman di tangan. Aluna menoleh. Reflek. Dan...

Boom!

Kaos ungu. Tulisan mencolok: “CAKRA LOVE LUNA 4EVER!"

“WILLIAM!” Aluna berdiri, wajahnya merah padam. “Kenapa lo juga pakai KAOS INI, NGGAK PUNYA BAJU LAIN LO?!” mata Aluna menatap nyalang , nafasnya naik turun menahan muak.

“Eh, ini dikasih sama anak-anak kampus, katanya biar seru-seruan... Lucu kan?” kilah William.

"Terserah!" teriak Aluna frustasi.

"Lo ikut si willi aja, gue mau pulang sendiri," ketus Aluna.

Dia memutar badan, mengambil tasnya, dan berjalan keluar tanpa sepatah kata. Penjual kantin saling pandang dengan raut wajah bingung. Willona msih berusaha menahan tawanya.

Sementara William, dia masih tidak sadar bahwa dia nyaris membuat gadis paling stress se-Nolite itu nyaris meledak kayak gunung berapi.

1
jimin park
wkwkwk iklannya panjng y cak,, baru juga ngusir 2 kembar..malah ada gangguan lain...semoga cepat kelar deh masalah kalian,,sepet bgt liat kalian salah paham mulu
kieky
demi menyelesaikan masalah di masa lalu,,luna langsung ngusir tuh 2 kembar...emng kalo ada mereka kerjaannya berantem mulu...wkwkwk abis dua kembar, muncul yg lain..kira" siapa y, apa ayah epan yg datang
Kenara 💜
dah penasaran penjelasannya
Kenara 💜
nongol lagi pengganggunya
Al-rayan Sandi Syahreza
eh Cakra ada dua kepribadian kah ,aka kecil dan aja dewasa?
Al-rayan Sandi Syahreza
wkwkwk ke ganggu lagi mana panggil nya sayang pula 😅😅😅 siapa gerangan
Al-rayan Sandi Syahreza
yah si lona ganggu aja dech ,jadi batal lagi dech sesi tanya jawab nya,mana itu moment nya udah pas bgt lagi
Milda_ynt
Rekomendasi banget novel seru dan menarik, cerita tentang remaja yg nagih banget top deh aku suka aku suka 👍💕
Milda_ynt
Alhamdulillah ya kakak cantik udah siuman, ah tiap kali liat kalian ini selalu ikutan nyesek . padahal kuncinya saling terbuka aja tapi kayanya susah banget
Milda_ynt
Eleh bahran bahran tadi aja ngeluh dan gemeteran eh taunya cinta juga kan lu sama duitnya aka 🤣
Zahra Nisa
cakra kecil sampai dewasa dia cuma butuh pelukan seorang ayah
Milda_ynt
Wkkw kok underpad buat apaan aka🤣🤣
untung ada BESTie kaya barhan yg mau di suruh beli Daleman cewek
Zahra Nisa
aduhh baru ja cskra dan luna bicara ada ja gangguan ny itu siapa lg sih
Milda_ynt
Aka kamu menutupi semua kasakitanmu didepan semua orang. nyatanya kamu rapuh kan aka. Yok ayok saling memahami satu sama lain lagi Aluna aka, aka juga pasti sangat butuh sosok aluna untuk jadi penyemangat di hidupnya 🥹
Jasmine
Ah nyesek aku, semoga dengan dekat dengan keluarganya Aluna hidup kamu merasa kehangatan sebuah keluarga ya aka terutama sosok ayah dan ibu 🥹
Jasmine
Hahaha nyebut terus nyebut aka🤣🤣
astaga perusak suasana ada teruuus wkwk
siapa lagi ini yg Dateng 🤣
Aulia Zahra
evan kaya tahu apa yang lagi d rasakan sama Cakra
erna wati
cakra mempunyai trauma d masa kecil d peluk sama evan kaya gitu hati nya jadi menghangat
Jasmine
Hadehhh Willona willona datang disaat yg tidak tepat ini mah, kan luna dan Cakra butuh waktu ngobrol berdua jangan ada yg ganggu eh ini datang bikin kaget orang lagi ngobrol dari hati ke hati 🤧🤧
erna wati
baru juga mulai terbuka ada lg gangguan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!