NovelToon NovelToon
Aku Masih Perawan

Aku Masih Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fazry Fazriyah

Rahmadhani gadis yang menikah setelah ia lama berpacaran dengan kakak kelas saat mereka SMA bernama Vino Subagyo Dua bulan pernikahan mereka Rahma tidak menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya, mertuanya yang suka ikut ikutan dengan urusan pernikahan mereka berdua. Dan suami yang mulai berubah dari perangai dan sikapnya. Hingga akhirnya Rahma sering bertengkar dengan ibu mertuanya yang selalu memojokkan dirinya karena sang suami tidak pernah betah di rumah.

Rahma pun akhirnya memutuskan untuk mengambil peputusan dalam menyikapi polemik dalam rumah tangganya, sampai akhirnya Rahma menemukan kejangalan pada snag suami.


Lalu bagaimanakah kisah rumah tangga Rahma dan Fino? apakah Rahma akan mempertahankan rumah tangga nya atau ia akan menyerah dengan apa yang terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazry Fazriyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chat Yang Mana?

Raham berlari memasuki gang gang kecil untuk dapat mengejar pencuri tersebut, begitu juga dengan laki laki berkaos biru yang memilih untuk memotong jalan agar bisa mencegah pencuri itu berlari jauh. Gang tersebut melupakan gang padat penghuni hingga banyak orang yang kelihatan bingung karena melihat Rahma dan beberapa orang mengejar si pencuri tersebut.

"Dia masuk ke gang sana, mas!?" Teriak bapak bapak tukang sol sepatu kepada lelaki berkaos biru.

"Cepetan kepung dia, kayanya dia masuk gang buntu" Ucap sang beberapa penduduk sekitar yang tadi membantu mengejar pencuri dari tempat Rahma.

Kasi kejar kejaran pun masih berlanjut hingga akhirnya, posisi pencuri itu di kepung oleh beberapa warga dan laki laki berkaos biru. Pencuri itu kehabisan akal untuk bisa lari dari kerumunan orang hingga akhirnya ia berlutut dan meminta agar tidak ada orang yang menyakitinya.

Rahma berjalan mendekati pencuri terebut, berharap sang pencuri memberikan ponselnya.

"Mas, tolong kembalikan ponsel saya! ... bila mas membutuhkan uang saya akan memberikannya, tapi tolong kembalikan ponsel saya! karena ponsel itu banyak menyimpan kenangan dalam hidup saya!" Ucap Rahma yang membuat orang yang ada di situ geram ingin memukuli sang pencuri.

"Gue emang lagi butuh duit, makanya gue belain buat nyolong,... gue udah putus asa karena anak gue lagi sakit dan butuh obat." ucap sang pencuri yang membuat beberapa orang disana tidak mempercayai perkataan sang pencuri.

"Halah dia bohong doangan itu, mba... udah jangan di percaya." ucap laki laki bercelana pendek selutut.

"Udah kita bawa aja ke polisi." ucap sang bapak bapak paruh baya.

Rahma pun membuka tas dan meraih dompet dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan dan menyerahkan nya kepada sang pencuri yang kali ini tangannya sedang di tahan oleh dua pria yang salah satunya adalah pria berkaos biru yang sejak tadi memperhatikan perbutan Rahma kepada sang pencuri.

"Semoga uang ini cukup untuk biaya pengobatan anak anda... dan sekarang tolong kembalikan ponsel saya!... mas, tolong lepaskan dia!"

Titah Rahma yang membuat beberapa orang kecewa dengan sikap Rahma terhadap pencuri tersebut, hingga akhirnya orang pun berhamburan pergi meninggalkan Rahma dan sang pencuri hingga tersisa pria berkaos biru yang merasa kagum dengan perbuatan Rahma.

"Terima kasih... terima kasih, mba... semoga kebaikan mba akan saya ingat selalu." Ucap Sang pencuri yang ingin bersujud di kaki Rahma, namun dengan cepat Rahma menghindarinya. "Ini hape mba, dan sekali lagi saya ucapkan terim kasih, dan saya mohon maaf atas perbuatannya saya."

"Sama sama... kalau bisa cari saja pekerjaan yang halal, jangan lakuin ini lagi... kasian kalau si bapaknya masuk penjara nanti siapa yang akan mencari uang untuk anak istri anda." Ucap Rahma yang menambahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan.

"Ini saya titip uang untuk anak anda yang sedang sakit, semoga cepat sembuh."

Pencuri itupun pergi setelah Rahma memberikan uang tambahan untuknya, ia merasa senang, dan bersyukur sekali atas pertolongan yang di berikan Rahma kepadanya, di dalam hati sang bapak bapak muda itu akan selalu mengingat kenaikan Rahm, begitu juga Rahma dan pria berkaos biru tersebut berjalan mengekor di belakang Rahma.

"Sejak kapan kak Yazid tinggal di sini?" Tanya Rahma memulai obrolan dengan pria yang hanya mengungkapkan keinginannya untuk melamar Rahma lewat pesan singkat.

"Kamu kenal saya?" Tanya Yazid yang sebenarnya dia memang merasa tak asing dengan suara Rahma, namun dalam pikirannya ia menyangkal kalau wanita itu bukan wanita yang selama ini iya nantikan.

"Aku Rahmadhania adiknya kak Kia, bisa di bilang adik iparnya bang Kahfi." Jawab Rahma yang membuat Yazid yang sedang berjalan pun terdiam mematung.

Yazid tidak menyangka kalau wanita yang ingin ia tolong tadi adalah wanita yang sudah beberapa tahun singgah di hatinya. Dan dia sangat terkejut dengan Rahma yang saat ini bertubuh langsing. Seingat Yazid Rahma itu memang gemuk namun wajahnya memang cantik dan melihat Rahma yang sekarang Yazid bertambah terpesona dengan kecantikan Rahma.

"Tunggu, Ma!" Panggil Yazid yang berlari mengejar Rahma yang sudah berjalan lebih dulu.

.

.

.

Tepat pukul lima sore Rahma tiba di rumah orang tuanya, dimana saat ia turun dari ojek online ia melihat mobil Kahfi yang sudah terparkir di depan rumah orang tuanya. Senyum Rahma mengembang tatkala melihat mobil tersebut yang di pastikan suasana rumah akan terasa ramai dengan kehadiran Kaba di rumah ibunya.

"Assalamu'alaikum." Ucap Rahma setelah ia meletakkan sepatunya di rak.

"Wa'alaikum salam." Jawab bu Aisyah, Kia dan Kahfi yang sedang berada di ruang tamu.

"Rahmaaa... Ya ampun, nak... mimpi apa semalam ibu kamu datang juga ke rumah." Ucap Bu Aisyah langung memeluk anak bontotnya.

"Cieyeee... istri bapak Vino,... kirain lupa alamat rumah ayah ibu!" Kata Kia yang kini gilirannya di peluk oleh Rahma.

"Apaan sih, kak... Kaba mana, kok gak keliatan?" Tanya Rahma yang mencari keberadaan Kaba.

"Kaba di ajak ayah ke belakang rumah, lagi seneng liat ayam peliharaan ayah di belakang dia." Jawab Kahfi yang duduk di dekat sang istri.

Rahma pun duduk bersama bu Aisyah, dan terus memeluk tubuh sang ibu yang sangat ia rindukan. Rahma merasa nyaman saat dirinya sudah berada di rumah orang tuanya.

"Vino, mana, Ma? kok gak ikut?" Tanya Kahfi berbasa-basi

"Kak Vino lagi ada perjalanan bisnis, bang ke Amerika... makanya Rahma bisa ke sini, rencana mau nginep selama kak Vino di sana." Jawab Rahma yang membuat Kia dan bu Aisyah saling menatap. "Bolehkan bu Rahma nginep di sini sambil nunggu kak Vino pulang?" Tanya Rahma yang membuat bu Aisyah merasa senang tentunya.

"Berapa lama Vino, di Amerika?" Tanya Kahfi.

"Kurang lebih tiga sampe dua bulan, bang?" Jawab Rahma enteng.

"Tiga sampe dua bulan?... kamu gak keberatan suami kamu pergi selama itu dan kalian itu baru nikah loh, Ma... kok bisa Vino ninggalin kamu selama itu?" Tanya Kia yang merasa kaget.

"Ya... mau gimana lagi, kak. Gitu deh resikonya suami yang pembisnis... udah deh jangan ngebahas itu, Rahma kesini mau kangen kangenan sama ayah, ibu, dan semua keluarga di sini." Ucap Rahma yang saat ini berjalan menuju belakang rumah untuk menemui sang ayah.

Saat Rahma pergi Kahfi pun masuk ke dalam kamar hingga bersisa tinggal Kia dan bu Aisyah yang seakan memikirkan Rahma yang berjauhan dengan Vino yang padahal seharunya mereka saling dekat saat usia pernikahan mereka masih sebulan.

Kia meyakinkan bu Aisyah untuk tidak mengkhawatirkan Rahma dan Vino, mengingat perkembangan teknologi di zaman sekarang yang bisa bertatap muka kapan saja untuk melepaskan kerinduan mereka. Hingga akhirnya kekhawatiran bu Aisyah sedikit berkurang.

Bu Aisyah sangat mengenal Rahma anak bungsunya yang selalu bersikap dewasa dengan usianya yang masih muda. Walau sedikit manja namun bu Aisyah sangat mengenal Rahma sedari dulu tidak pernah mau berbagi kesulitan nya kepada orangtua saat dirinya memiliki masalah.

"Udah ibu gak usah mikirin mereka, tapi ibu bisa lihat kan kalau Rahma itu baik baik saja... lagian Vino pergi karena kerjaan kan bu, jadi gak mungkin kan Rahma ikut kesana juga." Hibur Kia yang mengetahui kekhawatiran sang ibu terhadap anaknya.

"Iya sih, Nak... kamu nginep apa pulang?" Tanya bu Aisyah yang kebetulan Kia pun belum lama datang saat Rahma pulang tadi.

"Pulang, bu... Mas Kahfi kan besok masih kerja... pekan depan kita liburan bareng aja sama Rahma juga. Mumpung Rahma lagi nginep di sini." Saran Kia yang disetujui bu Aisyah.

.

.

.

Di meja makan, bu Aisyah m, Rahma dan pak Hasbi yang baru selesai makan malam. Bu Aisyah sedang merapihkan makanan yang masih bersisa untuk di simpan di kemari penyimpanan, dimana Rahma yang sedang mencuci piring sedangkan pak Hasbi masih setia duduk di sana.

Bu Aisyah menyodorkan piring kotor kepada anak bungsunya seraya mengajak Rahma berbicara. Bu Aisyah sangat senang akhirnya Rahma bisa menginap di rumah, walaupun sempat pak Hasbi tidak menyetujui kalau Rahma akan menginap selama menunggu ke pulangan sang suami. Walau bagaimana pun Rahma itu sudah menjadi menantu keluarga Subagyo yang seharusnya tetap menunggu suami pulang di rumah mertuanya. Apa lagi pak Hasbi mendengar kalau Rahma belum mendapatkan balasan kepada Vino dengan alasan Vino masih sibuk jadi susah di hubungi olehnya.

"Kamu jangan terlalu mikirin omongan ayah kamu, sayang... yang penting kamu sudah kirim pesan sama suami kamu,... berarti kamu sudah izin kan sama nak Vino?" Ucap Bu Aisyah yang mencoba untuk mengubur sang putri keduanya.

"Iya, bu... tapi benarnya juga apa yang dikatakan ayah tadi... kak Vino belum bilang mengizinkan atau tidaknya Rahma menginap di sini, walaupun Rahma sudah dapat izin dari mertua Rahma." Rahma memasukan piring piring yang sudah bersih ke rak pengering.

Sejenak bu Aisyah pun berfikir dan memang ada benarnya juga. Dan akhirnya bu Aisyah pun memberikan saran kepada Rahma untuk menghubungi sang suami. Dan Rahma pun mendengarkan saran sang ibu lalu Rahma pun masuk ke dalam kamar.

"Sebentar ya bu, Rahma telepon kak Vino sebentar aja, nanti kita ngobrol lagi... nanti Rahma ke kamar ibu, boleh kan?"

"Iya, sayang... sudah telepon suami kamu dulu sana!" Jawab Bu Aisyah seraya pergi ke ruang tamu menemani pak Hasbi yang sedang membaca buku.

Setelah magrib tadi Kia bersama sang suami sudah pulang karena Kaba minta mainan yang ada di rumah sedangkan Kia lupa kalau mainan kesayangan Kaba tidak di bawa olehnya.

.

.

Di dalam kamar Rahma mengirim pesan terlebih dulu kepada Vino untuk memintanya menelpon dirinya bila ada waktu. Tak menunggu waktu lama, ponsel Rahma pun berdering. Rahma dengan segera meraih kerudung instannya karena Vino melalukan video call saat ini.

"Hai peri kecilku." Panggil Vino yang sedang duduk di sofa.

"Assalamu'alaikum, hai juga kakak!" Ucap Rahma yang lalu membuat Vino senyum senyum sendiri.

"Wa'alaikum salam... maaf aku lupa, gimana kabar kamu?... seperti nya kamu lagi gak di rumah ya?" Tanya Vino yang memperhatikan suasana di sekitaran Rahma.

"Iya, Rahma sedang menginap di rumah ayah ibu... kakak belum jawab chat Rahma ya?" Tanya Rahma mengingatkan sang suami.

"Chat yang mana?... yang kamu minta izin mau nginep di rumah orang tua kamu sambil ngerjain skripsi?" Tanya Vino yang di jawab anggukan kepala oleh Rahma di dalam video call tersebut. "Iya maaf kakak lupa kirim jawabannya, gak apa apa kamu nginep di sana kok... lagian kalau di rumah kamu juga kesepian kan, paling bi Sarni temen kamu." Ucap Vino di selingi senyuman di akhirnya.

"Gimana kerjaan kakak di sana?"

"Masih banyak yang harus kakak kerjakan dan perusahaan perusahaan yang harus kakak kunjungi, dan ini aja kakak baru pulang... makanya kakak jarang hubungi kamu... maaf ya peri kecilku!"

Vino menyandarkan kepalanya sambil memijit ke keningnya, yang terlihat oleh Rahma kalau suaminya memang benar benar sibuk, dan sangat terlihat dari wajah Vino yang merasa lelah.

"Ya sudah, kalau kakak lelah... istrahat saja... jangan sampe telat makan ya, kak!" Rahma merasa tak enak hati karena berfikiran negatif, dikala sang suami tidak memberikan kabar kepadanya atau bahkan membalas pesan singkatnya.

Vino yang sebenarnya ingin bicara banyak kepada Rahma namun apa daya ia memang merasa sangat lelah hari ini. Hingga akhirnya mereka berdua mengakhiri panggilan tersebut.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
mending Yazid blg aja sm kk kia biar rahma bisa di lindungin jg,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
fazry_fazriyah
Jangan lupa tinggalkan jejak like n subscribe nya ya temen3

aku butuh dukungan kalian... tebarkan mawar indah kalian... terima kasih😘💕
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
apa itu Yazid yg menolong rahma
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mending kamu trus terang rahma sm keluarga mu tentang Vino,,biar kamu ada yg melindunginya,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
jgn takut rahma,, lawan trus si Vino jgn lemah,, lanjut thor
Apriyanti
apa jgn² vino gay ya thor
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mau aja kamu di bohongin trus rahma,, terlalu bucin jd percaya aja Vino blg apapun,, lanjut thor
Apriyanti
rahma begitu mudah nya terperdaya oleh rayuan Vino,, pdhl jelas² Vino gak mencintai nya
Apriyanti
KLO aku JD Rahma mending udahan aja mnta cerai, percuma bersuami tp KY gak punya suami di masa Uda nikah brp bln blom jg di tidurin malah asyik gandeng cewe Laen,, Uda tinggalin mnta cerai biar si vino tau rasa bikin vino menyesal,, lanjut thor 🙏
fazry_fazriyah: kasian ya bun jadi Rahma...

semoga Rahma mendapatkan kebahagiaan nya ya bun
total 1 replies
Apriyanti
terlalu lemah bgt si kamu Nia,, harus nya kamu ceritain aja kelakuan vino SM papah mertua mu,,jgn die aja JD gak dihargai kan,, lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
bener KY nya Maureen cewek nya vino,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
bener KY nya vino cm terpaksa menikahi Rahma,, munkin benar vino ke Amrik cm berdua SM Maureen,, MK nya gak ngajak Rahma,, lanjut thor 🙏🥰
Apriyanti: blom update LG ya Thor🙏
Apriyanti: ok Thor👍💪😘🙏
total 3 replies
Apriyanti
KY nya vino cm pura² aja baik dan sayang SM Rahma,,masih penasaran ada rahasia apa SM vino
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti: ok Thor👍🙏💪😘
fazry_fazriyah: terus ikuti ceritanya ya, bun...

semoga selalu setia
total 2 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
lanjut thor
Medeia
kak, paragraf ini terlalu panjang. bisa di jadikan 2 paragraf agar lebih bagus dan pembaca jadi ga cape duluan lihatnya. untuk keseluruhan bagus, tinggal tanda bacanya aja.
semangat terus thor /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!