NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siap pulang

"Sayang, ayo bangun! Sudah siang." 

Sayup-sayup Mirza mendengar suara lembut itu tepat di telinganya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih terasa berat. Menu Sajian yang menyejukkan mata itu ada di depannya. Bukan makanan ataupun minuman yang menyegarkan, namun wanita cantik yang saat ini mengobrak-abrik jiwanya. 

"Kapan kamu bangun?" Suara serak menyapa disertai belaian lembut di pipi Haira. Menelusuri setiap jengkal wajah hingga berhenti pada bibir wanita itu yang nampak merah terang. 

Haira merapikan rambut Mirza yang menutupi kening. Menyingkirkan bantal yang berserakan di sekeliling Mirza.

"Sudah dari tadi."

Hampir beberapa menit Mirza merasakan keanehan dengan penampilan Haira. Wanita itu sudah memakai baju rapi serta wajah yang ber make up natural, tak lupa beberapa aksesoris yang menghiasi tangan dan lehernya. 

"Kamu mau ke mana, Sayang?" Mirza duduk, menyandarkan punggungnya di hardboard dengan kaki menjulur. Mengumpulkan nyawanya yang belum kembali sepenuhnya. 

Haira tersenyum lalu mengeluarkan baju dari dalam lemari. 

"Kamu nggak tahu?" tanya Haira penuh teka-teki. 

Mirza menggeleng tanpa suara. Menatap Haira yang nampak cantik dan mempesona. 

"Hari ini kak Deniz dan kak Nita ngajak kita pulang." 

"Apa?" pekik Mirza menyibak selimut. 

 Turun dari ranjang lalu menghampiri Haira yang terus mengulas senyum. 

"Kenapa mereka gak Bilang padaku?" ucap Mirza bernada menyalahkan. Ia tak habis pikir dengan kedua kakaknya yang seolah-olah tak menganggap keberadaannya, bahkan masalah sebesar itu pun tidak meminta pendapatnya. 

"Kemarin mereka sudah bilang padaku, tapi aku lupa kasih tahu kamu."

Haira membantu Mirza melepas baju. Menyentuh dada bidang pria itu. Sama seperti Mirza, ia pun ingin menghilangkan trauma dengan cara terus bersentuhan dengan sang suami, berharap bisa melupakan semuanya dan memulai awal yang baru. 

"Ya sudah, sekarang kamu mandi. Setelah itu kita sarapan." Haira mendorong tubuh Mirza ke arah kamar mandi. Membantu membawakan handuk. 

Setelah Mirza masuk ke kamar mandi, Haira keluar dari kamarnya. Ia langsung menuju meja makan, di mana keluarga Mirza sudah berkumpul di sana. 

"Mirza mana, Ra?" tanya Fuad yang dari kemarin belum bertemu dengan Mirza sekalipun. 

"Masih mandi, Kak. Dia gak tahu kalau kita mau pulang, tadi aku baru bangunin." 

Haira menarik kursi yang ada di samping Aynur lalu duduk. Ia menyiapkan makanan untuk Mirza yang belum datang. 

"Apa rencana kamu setelah pulang dari sini, Ra?" tanya Deniz yang duduk di kursi utama. 

Haira menatap semua saudara Mirza bergantian. "Aku mau pulang ke rumah nenek, pasti dia kangen denganku. Aku meninggalkannya selama tujuh tahun, dan aku tidak memberi kabar padanya."

Hening 

Hanya suara dentuman sendok dan piring anak-anak yang menggema. Mereka memang sudah merencanakan sesuatu untuk Mirza dan Haira, namun belum mengatakannya sekarang mengingat Mirza yang masih dalam masa hukuman. 

"Kamu mau tinggal di rumah Mirza atau minta pindah?" 

"Terserah kakak saja, aku ikut," jawab Haira menunduk. Meskipun dalam hati terselip ingin tinggal di tempat yang baru, Hiara takut jika Mirza tak menyetujuinya. 

"Daddy…" Suara Kemal membuat semua orang yang ada di meja makan itu menoleh. 

Mirza yang baru saja keluar dari kamarnya menghampiri Kemal dan kedua keponakannya. 

"Kemal kangen Daddy?" tanya Mirza mencium kedua pipi Kemal bergantian. Melirik ke arah ruang makan yang nampak ramai. 

"Iya. Aku mau tidur dengan Daddy, tapi kenapa gak pulang?" ucap Kemal melas. 

Mirza tersenyum, mengusap rambut Kemal dengan lembut. 

"Daddy janji tidak akan meninggalkan Kemal dan mommy lagi. Kita akan selalu bersama."

Kemal mengangguk senang. Memeluk Mirza yang duduk di depannya. Bermanja-manja  pada pria itu. 

"Daddy, kata kak Hasan kita mau naik pesawat?"

"Iya, Nak. Kita akan naik pesawat. Kemal akan pulang di rumah Kemal yang baru."

Wajah bocah itu seketika merengut, kepalanya menunduk menatap lantai. 

"Kamu kenapa, Nak?" tanya Mirza mengangkat dagu Kemal dengan jari telunjuknya. 

"Apakah rumah kita jelek seperti rumah mommy?" tanya kemla pada Mirza. 

Hati Mirza merasa tersayat. Jika istrinya masih belum bisa melupakan kejadian itu, Kemal pun belum bisa lupa dengan rumah yang ditempati semenjak lahir ke dunia.

"Tidak. Rumah  kita bagus. Kamu juga bisa makan yang enak-enak." Mirza kembali merengkuh tubuh mungil putranya. Tak bisa membayangkan perjalanan hidup Haira dan Kemal setelah pergi darinya. 

"Sayang, kamu makan dulu." Haira menghampiri Mirza, membawakan sepiring nasi dan lauk untuk pria itu dan juga Kemal. 

Duduk di depan suami dan putranya. Menyuapi mereka berdua bergantian. 

"Sepertinya Mirza memang sudah sadar," ucap Aynur ikut terharu melihat kebersamaan kedua adik iparnya. 

"Iya, semoga saja mereka selalu bahagia dan tidak akan terpisah lagi," timpal Nita. Meskipun sikapnya sangat keterlaluan, ia tetap sayang pada Mirza dan ingin yang terbaik untuk dia. 

"Om Mirza," sapa gadis cantik dari depan. 

Mirza melambaikan tangannya, ke arah kedua keponakannya yang nampak cantik jelita. Mereka duduk di samping Mirza dan Haira. 

"Kalian ikut juga?" tanya nya. Melirik Deniz sekilas lalu menatap lagi pada Havva dan Tsamara. 

Kenapa mereka tega berbohong padaku. Apa kak Nita dan kak Deniz sudah tidak menyayangiku lagi?

Hati Mirza kesal mengingat sikap kedua kakaknya yang sangat acuh padanya. Mengunyah makanan dengan pelan sambil meraba kesalahannya yang memang sangat fatal. 

Mirza mendekatkan bibirnya di telinga Haira. 

"Apa kak Deniz dan kak Nita baik padamu?" tanya Mirza berbisik. 

Haira mengangguk, menyuapkan lagi makanan di mulut Mirza.

"Memangnya kenapa?"

"Gak ada papa."

Melayangkan ciuman sebum melahap makanannya. 

Waktu terus berputar. Semua sudah siap untuk pergi. Deniz menghampiri adik dan keponakannya yang masih sibuk mengeluarkan barang-barangnya. 

"Kalian sudah siap?" 

"Sudah, Kak." Haira yang menjawab

 Mirza sibuk memakai kan jaket Kemal. 

"Nanti  kamu berangkat sama Badrus." Menunjuk Aynur, Nita dan juga Haira, namun seketika itu juga langsung di protes oleh Mirza. 

"Aku mau berangkat dengan kelurgaku sendiri."

Meraih tangan Haira dan Kemal. Ia tak terima dengan aturan Deniz yang menyuruh istrinya naik mobil bersama pengawal laknat itu. 

"Kenapa?" Deniz sinis. 

"Pokoknya aku mau satu mobil dengan Haira dan Kemal." 

"Posesif amat bos," goda Fuad yang baru datang. 

"Bukan posesif, tapi berhati-hati saja. Aku nggak mau kalian membawa Haira dan Kemal pergi lagi."

Sekarang aku yakin kalau Mirza memang tidak mau kehilangan Haira dan Kemal. 

"Baiklah, kali ini terserah kamu saja, tapi kalau sampai aku dengar kamu menyakiti Haira, jangan harap kemal dan Haira menjadi milikmu." Deniz kembali menegaskan. 

"Iya, aku akan jaga mereka berdua, jangan takut." Mirza tak kalah sinis. 

Satu persatu orang-orang mulai meninggalkan rumah mewah itu. Mirza memilih jalan paling akhir setelah seluruh  keluarganya naik mobil. Memastikan jika kakaknya tidak menculik Haira lagi. 

"Sayang." Haira menghentikan langkah Mirza yang hampir membuka pintu mobil. 

Mirza menatap Haira yang seperti memikirkan sesuatu. 

"Anterin aku ke rumah nenek Sella sebentar."

Mirza menganggukkan kepalanya tanda setuju. 

1
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angela❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angela❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
🍁Angela❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
🍁Angela❣️
𝓲𝓽𝓾 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚒𝚒𝚒
🍁Angela❣️
𝓰𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓴𝓪𝓱𝓫𝓗𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓴𝓪𝓫𝓾𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓷𝓮𝓻𝓪𝓴𝓪 𝓲𝓽𝓾... 𝓵𝓪𝓶𝓪-𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓰𝓲𝓵𝓪 𝓭𝓲𝓪𝓪𝓪
🍁Angela❣️
𝙖𝙙𝙪𝙝𝙝𝙝𝙝 𝙢𝙞𝙧𝙯𝙖𝙖𝙖 😁😁😁😁😁😁😁
🍁Angela❣️
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 🥲🥲🥲🥲
🍁Angela❣️
𝙠𝙡𝙤 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙚𝙩𝙞𝙠 𝙥𝙠𝙚 𝙝𝙥
🍁Angela❣️
𝙢𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙃𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙪𝙣𝙠... 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙝𝙤𝙤𝙤 𝙃𝙖𝙞𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞
🍁Angela❣️
𝙠𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙞𝙧𝙖... 𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙡𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙖𝙖
🍁Angela❣️
dihhh pke tanya yg nyiapin baju kantor ya jelas bini mu lah bang
🍁Angela❣️
untung aja sang asisten gercep.. jadi Mirza ham jadi main sama jalang
🍁Angela❣️
ya ampun kasian haira... .... kpn sih Mirza sadar klo salah faham
🍁Angela❣️
tuhhh pelayan aja pada bertingkah 😄😄😄😄
🍁Angela❣️
serba salah nih haira.. hadeh tanda tangan menderita gakntanda tanda tangan juga menderita
🍁Angela❣️
menikah hanya untuk menyiksa... hadehhh safiss benerrr sihhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!