Perselingkuhan Di Balas Dengan Setimpal

Sepengetahuan Maya memang bisa dikatakan bahwa Kelly, Tasya dan Rangga selalu pergi bersama. Sebenarnya Kelly yang berada di antara mereka berdua dan pasti Rangga sangat terpaksa membawa Kelly.

"Kamu dari mana Kelly! tumben sekali kamu keluar tanpa bersama dengan Tasya atau Rangga dan bukankah biasanya kalian kalau pergi selalu bersama? kalian biasanya membuat janji dulu jika ingin pergi?" tanya Maya.

"Tidak Tante! saya tidak pernah membuat janji pada mereka berdua jika ingin pergi. Mereka yang memiliki janji dan saya hanya mengikut saja," jawab Kelly dengan santai.

Tasya dan Rangga mendengar jawaban Kelly tampak membuat mereka berdua sama-sama kesal dan sementara Maya terlihat bingung mendengar jawaban itu. Seperti ada maksud tertentu.

Tasya menghela nafas dan menyusul untuk duduk di meja makan yang tepat di samping Monica.

"Bukankah. Saya baru saja mengatakan jika Kelly semakin hari semakin tidak punya sopan santun. Dia belakangan ini suka keluyuran dan bahkan pergi tanpa Rangga," sahut Monica yang sengaja berbicara seperti itu.

"Benarkah!" sahut Maya.

"Aku tidak keluyuran, Mah! aku hanya melakukan aktivitas normal. Seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya," sahut Kelly yang langsung meralat semua pernyataan Monica dan biasanya Kelly tidak pernah membantah kata-kata itu.

"Sudahlah kita lanjutkan saja makan dan jangan mengobrol terus. Tidak ada gunanya membahas hal-hal yang tidak penting," sahut Danu yang lagi-lagi tidak ingin ada keributan.

Kelly yang baru saja membalikkan piring yang sejak tadi telungkup. Saat tangannya ingin mengambil nasi dan tiba-tiba saja sudah disendokkan oleh Rangga ke dalam piringnya. Hal itu jelas saja membuat Kelly heran.

"Hari ini pasti sangat melelahkan, jadi makanlah yang banyak," ucap Rangga dengan begitu lembut. Kelly menautkan kedua alisnya yang benar-benar sangat bingung dengan sikap Rangga yang tiba-tiba saja menjadi manis.

Biasanya laki-laki itu sangat jijik berada di sisinya dan apalagi harus melakukan hal seperti itu, Kelly merasa itu bukan Rangga yang dia kenal. Itu hal yang pertama kali dilakukan Rangga dalam hubungan mereka.

Tasya melihat hal itu menyunggingkan senyum, jika dia memang memiliki perasaan kepada Rangga pasti dia akan cemburu dan ternyata tidak. Dia justru senang melihat Rangga memperlakukan Kelly seperti itu yang seperti ada maksud tertentu.

"Kamu mau lauk apa?" tanya Rangga yang benar-benar begitu melayani Kelly.

"Tidak perlu! aku bisa ambil sendiri," tolak Kelly.

"Kamu pasti mau lauk ayam goreng bukan. Aku tahu kamu sangat menyukai ayam goreng," ucap Rangga yang langsung memasukkan ayam goreng ke dalam piring Kelly.

"Apa dia sengaja bersikap manis seperti ini kepadamu agar membuatku tidak mengubah keputusanku untuk batalkan pernikahan itu, mungkin saja dia juga sengaja melakukan hal ini yang memperlihatkan kepada semua orang bahwa apa yang aku tuduhkan tidak benar," batin Kelly yang merasa curiga dengan semua rencana Rangga.

Mata Kelly melihat ke arah Tasya yang mana Tasya tampak cuek yang sekarang menikmati makanannya. Padahal tanpa gelisah dari jika sejak tadi Tasya tersenyum miring.

"Kalian berdua akan menikah sebentar lagi. Kelly kamu harus menghargai pernikahan ini dan kamu adalah calon pengantin wanita, bukankah kamu harus tahu jika calon pengantin wanita tidak boleh keluyuran saat menjelang hari pernikahannya!" tegas Maya yang memberikan nasehat.

"Tapi aku tidak ingin....."

"Tante Maya belum selesai bicara, jadi kamu dengarkan baik-baik," sahur Monica yang memotong kalimat Kelly yang pasti ingin mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah dengan Rangga.

"Pak Danu, apa pesan yang saya sampaikan kepada Kelly salah," tanya Maya.

"Jelas hal itu tidak salah sama sekali. Kelly, benar apa yang dikatakan Tante Maya. Mulai sekarang kamu tidak usah lagi keluar rumah, hari pernikahan kamu hanya tinggal beberapa hari saja dan kamu harus menghargai proses yang sudah ditentukan!" tegas Danu.

Mendengar semua itu membuat Kelly benar-benar gelisah. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk memberitahu kepada Maya kalau dia tidak ingin menikahi putranya. Mungkin jika Kelly berbicara sedikit lancang kepada Maya, mungkin Maya bisa sakit hati dan akan menolak dirinya sebagai menantu. Tetapi sepertinya Monica sengaja tidak memberikan kesempatan untuk berbicara padanya

"Bagaimana ini? jika aku tidak keluar rumah. Maka aku tidak akan bisa bertemu dengan Farand. Aku tidak akan tahu rencana apa yang akan dia lakukan dan aku juga tidak bisa menyampaikan semua ini. Aku tidak akan membiarkan diriku terjebak dalam pernikahan ini," batin Kelly dengan perasaannya yang gusar.

Rangga dan Tasya tiba-tiba saling melihat dan mereka berdua sama-sama tersenyum. Seperti ada rencana yang mereka lakukan dan mungkin saja yang terjadi di meja makan hari ini juga adalah taktik dari Tasya dan Rangga.

***

Pagi ini Kelly yang terlihat sudah rapi-rapi menggunakan dress di bawah lututnya lengan panjang yang terlihat menuruni anak tangga dengan buru-buru.

"Kamu mau ke mana?" tanya Monica yang berada di ruang tamu.

"Aku ingin keluar," jawab Kelly

"Kamu tidak mendengar atau pura-pura tuli saat semua orang mengingatkan kamu tadi malam," ucap Monica.

"Papa, kamu juga sudah menegaskan. Kamu ingin melanggar perintah beliau?" tanya Monica dengan menatap tajam Kelly.

"Bukankah! aku harus melakukan fitting baju pengantin dengan Rangga," ucap Kelly yang memberikan alasan.

"Kelly! kamu sendiri tidak ingin melakukan fitting baju pengantin. Jadi aku sudah membawakan desain butik dan juga beberapa sampel untuk kamu mencobanya di rumah," sahur Tasya yang tiba-tiba datang bersama dua orang wanita.

Kelly terkejut melihat hal itu dan merasa dirinya telah dijebak. Sepertinya dia memang sengaja untuk berdiam diri terus di rumah agar tidak bertemu dengan Farand.

"Lagi pulau Rangga juga sibuk menyiapkan banyak hal, jadi Rangga juga tidak punya waktu untuk pergi ke butik untuk melakukan fitting dengan kamu. Kalian berdua bisa fitting masing-masing!" tegas Monica.

"Tapi aku harus tetap pergi, ada hal yang harus aku lakukan," ucap Kelly yang langsung bergerak.

Monica yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan menghalang langkah Kelly. Kelly terlihat tampak takut-takut dengan tangannya yang memegang ponselnya begitu erat.

Monica yang langsung mengambil ponsel tersebut yang membuat Kelly kaget.

"Mah!" Kelly yang berusaha untuk mengambil kembali. Namun Monica yang langsung menjauhkan dari Kelly.

"Bukankah kamu sudah diberitahu. Kamu tidak boleh ke mana-mana dan jangan mencari permasalahan!" tegas Monica.

"Kembalikan ponselku!" Kelly yang kembali merebut ponsel itu dan jelas saja hal itu tidak mudah.

"Kamu belakangan ini sangat sering sekali membangkang, sepertinya kamu sudah lama tidak mendapatkan hukum yang membuat kamu merajalela dan menguji amarah saya. Kamu benar-benar sangat merindukan hukuman itu," ucap Monica.

"Apa maksud mama?" tanya Kelly.

Mata Monica melihat ke arah pria yang sejak tadi berdiri di dekat Tasya yang tak lain adalah orang kepercayaan Monica. Mata Monica memberi kode kepada pria tersebut yang membuat pria itu menundukkan kepala dan langsung menghampiri Kelly.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Kelly panik saat tangannya dipegang dengan kuat oleh pria tersebut yang seperti tidak membiarkan dia untuk kemana-mana, Kelly melihat ke arah Tasya dan bagaimana Tasya yang tersenyum kepada Kelly.

Bersambung .....