Niat hati ingin menolong kakak iparnya, justru kakak iparnya merebut suaminya
Kisah Ratna wanita cerdas yang dikhianati oleh suami dan iparnya.
"Na kamu hati-hati jangan sering ngebiarin suami kamu berduaan sama kakak ipar mu"
"Emangnya kenapa bi?"
"Takutnya mereka saling tergoda"
"Ya elah tenang aja, itu mah cuma ada di sinetron. Aku yakin kok Mas Jaka ga seperti itu."
Namun apa kenyataannya, Ratna benar-benar dikhianati oleh mereka.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Setelah semua berangkat, Ratna kembali masuk ke dalam rumah dan melakukan pekerjaan rumahnya.
Mulai dari menyapu, mengepel, mencuci semua ia lakukan sendiri tanpa bantuan mesin.
Setelah pekerjaan rumahnya selesai, Ratna bergegas mandi karena ia hendak mengambil mobilnya yang telah selesai di servis.
Ratna merupakan perempuan yang cerdas, sebelum menikah ia pernah bekerja di perusahaan ternama di kota itu. Jabatannya pun juga sudah tinggi bahkan gajinya lebih besar dari pada gaji suaminya.
Namun setelah menikah Jaka memintanya untuk resign dengan alasan supaya dirinya fokus mengurus keluarga.
Dengan gaji suaminya yang masih satu digit dan dipotong untuk membayar cicilan mobil suaminya, Ratna harus memutar otak supaya sisa gaji suaminya itu cukup untuk kebutuhan satu bulan.
Walaupun sebenarnya tanpa sepengatahuan Jaka, Ratna memiliki warisan tanah yang cukup luas dari mendiang ibunya.
Sengaja Ratna tidak memberi tahu suaminya sebab jika suaminya tahu pasti suaminya menyuruhnya untuk menjual tanah itu.
Sama halnya ruko yang Ratna gunakan untuk membuka toko kue, sebelum ruko itu dimanfaatkan oleh Ratna, Jaka sempat menyuruh Ratna untuk menjual ruko itu. Namun karena itu peninggalan ibunya, Ratna kekeh tidak mau menjualnya.
Sebenarnya Jaka juga memiliki warisan banyak dari kedua orang tuanya, namun semuanya habis terjual untuk investasi tapi sayangnya ia tertipu, uang yang Jaka investasikan itu dibawa kabur oleh temannya.
.
.
Setelah mengambil mobilnya Ratna langsung menuju ke tokonya. Walaupun belum terlalu ramai namun setiap hari pasti ada saja pembelinya.
"Na apa kamu ga pengen jualan kue online?" Tanya Yuyun
"Belum kepikiran sih bi, apa aku coba aja ya." Ucap Ratna.
"Iya Na, siapa tau rejeki kamu di situ. Sekarang itu apa-apa serba online Na, kali aja kue kamu viral kayak milik artis-artis itu." Ucap Yuyun.
"Iya deh bi biar aku coba." Jawab Ratna.
Ratna membuka ponselnya kemudian ia mulai mendaftar di aplikasi itu dan memposting gambar produk-produknya di sana.
Tak sulit bagi Ratna untuk mempelajari alur berjualan online karena memang dirinya wanita cerdas.
'Nana Cake' itulah nama toko kue Ratna.
...****************...
Matahari sudah tinggi namun Jaka dan Amel masih berada di tengah lapangan.
Sudah hampir dua jam Amel belajar naik motor namun ia belum berani juga.
Amel memegang stang motor itu dan Jaka duduk di belakangnya sambil sesekali memegang stang motornya.
Saat tidak memegang stang motor tangan Jaka berada di atas paha Amel dengan alasan supaya dekat dengan stang.
"Udah lah Ka capek banget." Ucap Amel.
"Ya udah besok lagi aja." Jawab Jaka.
Jaka memegang stang motornya lalu Amel turun dari motor dan naik di belakang Jaka.
"Huhhh panas banget." Ucap Amel.
"Lemes tubuh aku." Sambung Amel.
Amel menempelkan tubuhnya di punggung Jaka sehingga Jaka bisa merasakan benda empuk itu.
Jaka melajukan motornya menuju sekolahan Keenar setelah itu barulah mereka pulang.
Setibanya di rumah Amel melepas cardigan yang ia kenakan tadi dan terlihatlah lengan mulus Amel membuat Jaka sedikit tergoda.
Apalagi pay****a Amel terlihat memberontak seperti ingin dikeluarkan dari tempatnya.
"Mau es ga Ka?" Tanya Amel.
"Boleh mbak." Jawab Jaka.
Amel berjalan menuju dapur dan membuat dua gelas es kopi untuknya dan untuk Jaka.
.
.
Keesokan harinya Jaka membuka ponselnya dan melihat ada pesan masuk.
"Selamat pagi Bapak Jaka, mohon bantuannya untuk segera melunasi tunggakan pembayaran mobil bapak yang sudah menunggak 3 bulan. Apabila dalam waktu tiga hari tidak ada kabar apapun, mohon maaf dengan terpaksa kami akan mengambil mobil bapak, terima kasih."
Pagi-pagi Jaka sudah menerima kabar yang tidak mengenakkan. Ia melemparkan ponselnya sembarang ke atas ranjang.
"Ada apa mas?" Tanya Ratna.
"Cicilan mobilnya udah jatuh tempo." Jawab Jaka.
"Loh bukannya udah kamu bayar?" Tanya Ratna.
"Belum." Jawabnya.
Ratna dan Jaka berdiskusi bagaimana caranya untuk mendapatkan uang 15 juta dalam waktu tiga hari.
"Apa aku pinjam uang perusahaan aja." Ucap Jaka.
"Terus bayarnya?" Tanya Ratna.
"Potong gaji." Jawab Jaka.
"Jangan mas, kalau bisa jangan hutang." Ucap Ratna.
"Kalau tidak hutang apa yang bisa kita jual?" Tanya Jaka.
Ratna juga berpikir apa yang bisa mereka jual saat ini. Sebenarnya ia menyimpan perhiasan peninggalan ibunya namun ibunya berpesan kalau perhiasan itu diberikan untuk Keenar.
"Ruko kita jual." Ucap Jaka.
Ratna langsung membelalakkan matanya.
"Ya ga bisa dong mas, aku kan juga lagi merintis usaha." Jawab Ratna.
"Terus apa yang bisa kita jual?" Tanya Jaka.
"Mobil, mobil aku aja yang dijual." Jawab Ratna.
"Oke, mobil kamu kita jual." Ucap Jaka.
Ratna mencari surat-surat mobil itu dan Jaka langsung menghubungi temannya yang bekerja di bidang jual beli mobil bekas.
"Tiga puluh lima juta." Ucap Jaka.
"Apa ga bisa lebih mas?" Tanya Ratna.
"Mobil kamu itu sudah tua, sedikit peminatnya. Lagian mesinnya juga udah ga terlalu sehat. Harga segitu udah cukup tinggi." Jelas Jaka.
"Terserah kamu aja mas." Jawab Ratna.
Ratna keluar dari kamar dan melakukan aktifitas seperti biasanya.
Tak lama Amel keluar dari kamar bersamaan dengan Jaka yang juga keluar dari kamar.
"Di depan ada siapa Ka?" Tanya Amel.
"Teman aku mbak." Jawab Jaka.
Jaka keluar dari rumah dan menemui temannya yang baru saja datang untuk melihat mobilnya.
Amel berjalan ke dapur menghampiri Ratna yang tengah membuat kopi.
"Tumben pagi-pagi ada tamu Na?" Tanya Amel.
"Temannya Mas Jaka, mau beli mobil." Jawab Ratna
"Jaka mau beli mobil? Bukannya mobilnya masih bagus ya?" Tanya Amel.
"Mobil aku dijual mbak." Jawab Ratna
"Ooo mobil kamu dijual terus beli baru?" Tanya Amel.
"Mobil aku dijual buat bayar cicilan mobilnya Mas Jaka." Jawab Ratna lalu ia meninggalkan Amel untuk mengantarkan kopinya keluar.
Di halaman Jaka dan temannya melihat-lihat keadaan mobil Ratna.
"Ini mah dijual tiga puluh ga ada yang mau beli Ka, udah banyak yang ga ori." Ucap teman Jaka.
"Katanya tiga lima bro." Ucap Jaka.
"Ya kan tadi gue belum ngecek langsung, cuma lihat gambarnya lagian gambar yang kamu kirim itu gambar tahun berapa." Ucap teman Jaka.
"3 tahun yang lalu." Jawab Jaka.
Setelah selesai memeriksa kondisi mobilnya Jaka mengajak temannya duduk di teras, di sana juga ada Ratna.
"Gue beraninya dua enam." Ucap teman Jaka.
"Apa ga bisa tambah?" Tanya Ratna.
"shut..diam biar aku aja yang urus." Ucap Jaka lirih pada istrinya.
"Tambahin lah bro." Ucap Jaka.
"Ga bisa Ka, kalau boleh dua enam langsung gue bayar sekarang juga." Ucap teman Jaka.
"Tambah satu juta." Ucap Jaka.
"Dua enam setengah, deal gue bayar sekarang juga."
"Oke deal." Ucap Jaka.
Teman Jaka mengeluarkan uang dari dalam tasnya kemudian memberikan kepada Jaka.
TBC
Jangan lupa LIKE dan tambahkan Favorit ❤️❤️❤️❤️❤️