andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 murid baru
"ilang aja kita juga ngak peduli lo bukan sahabt kita" teriak Reni dari pintu utama dengan di barengi tawa shena dan ika
"mami juga ngak peduli kamu ilang,kamu ngak pernah dengerin mami" ucap mami lini naik tangga menuju kamarnya
"HHEHEEHEHHEE KALIAN JAHAT SAMA GUA" tantrum lini "aawhhh luka gue sakit banget anjirr" ucap lini lalu pergi ke kamar nya
Kini mereka pulang kerumah masing masing sedangkan shena akan kembali ke apartemen
Saat pulang shena di suguhkan dengan tatapan tajam darel
"ke-ke-ke kenapa lo natap gue gitu" kata shena terbata bata
"lo habis dari mana, gue udah nyariin lo dari tadi" kata darel dengan bibir di tekan
"lo nyari gue, gue lagi nyari lini dia hilang dari sekolah" kata shena
"leo juga ilang pas jam istirahat" kata darel dengan muka tidak sekencang tadi
"iyalah leo ilang orang dia bantuin lini kabur dari Naura" ucap shena
"hah, ngapain dia kabur dari Naura" tanya darel seketika dia lupa dengan kekesalannya terhadap shena dia lebih tertarik tentang naura yang mengejar lini
"nah lo mau tau ngak ceritanya " tanya shena
darel menggangguk "tapi tunggu dulu, gue mau mandi" kata shena kabur ke kamar mandi
"hadeeeeeeeh, tai lo emang, shena taiii" ucap darel sedangkan shena tertawa
Lama menunggu shena mandi , akhirnya dia keluar juga
"lama amat neng, habis mandi bunga tujuh rupa ya" tanya darel dengan muka kesal
" iya dong, biar ngak kotor dari najis" kata shena
"dih, najis darimana" kata darel
" najis di sentuh lo" kata shena
" yeeeee, siapa juga yang mau nyentuh lo, banyak omong ya lo, mending cerita aja deh tentang teman lo sama si fans fanatiknya leo" ucap darel
Sudah siap mendengarkan namun di tunggu sampai beberapa detik shena tidak berbicara hanya menatap langit langit apartemen, ya shena melakukan hal bodoh itu
"ayo dong cerita, gue udah kepo akut inih" geram darel , namun shena masih diam saja"ya deh lo ngak banyak omong ayok sekarang ngomong " kata darel
" gitu dong dari tadi kan gue jadi bisa cerita" kata shena melihat wajah darel yang berurat seperti menahan emosi yang akan meledeka kapan saja
" oke santai gue cerita nih" ucapa shena menceritakan kejadian yang di alami lini darel hanya mangut mangut sesekali meberikan ekspresi terkejut, gibahan mereka bukan berhenti disana saja, mereka bahkan menghibahkan kejelekan teman masing masing, sampai ke makanan dan minuman baju, mereka terus berbincang sesekali tertawa bersama sama
Perbincangan mereka terus berlanjut sampai larut malam, dan mereka tertidur bersama di sofa dengan darek memeluk shena
karena terlalu lama bergibah mereka telat bangun
Darel menggerakkan matanya dia merasa pergelangan tangannya keram dia melibat shena yang berada di pelukkannya, dia berusaha semaksimal mungkin agar tidak membangunkan shena, saat sudah terlepas shena malah mengeratkan pelukkannya pada darel hingga dadanya menyentuh perut darel
Sebagai laki laki normal, darel juga tidak bisa menahan hasratnya, namun sebisa mungkin ia tidak akan tergoda
"shena bangun bangun woi" ucap darel membangunkan shena, shena membuka matanya melihat darel dan tangannya yang memeluk darel dia langsung melepasnya darel langsung segera ke kamar mandi
Meski tidak pernah menonton begituan darel juga bisa merasakannya apalagi ini juga termasuk pelajaran anak IPA
"aduhhhh kenapa gini sih" kata darel tidak tahu cara membuat adiknya ini tidur
" darel cepetan gue juga mau mandi, lama banget sih lo ngak kayak biasanya " ucap shena
"bentar gue mau mandi kembang tujuh rupa, najis di pegang sama" alibi darel
"iyee lo najis cepetan jangan pecanda, tinggal 30 menit nih bakalan masuk kelas kita" kata shena
" iya bentar" setelah 10 menit kemudian dia baru bisa menidurkan adiknya dengan air hangat
Darel membuka pintu kamar mandi melihat shena sudah memakai seragam
"kok bisa sih lo, ngak mandi" kata darel dengan ekspresi jijik
"emang kenapa, gue cuman cuci muka, nungguin lo gue bisa berjemur seharian gara gara telat" ucap shena menyemprotkan parfum dan menenteng tasnya keluar apartemen
darel pun segera mengganti bajunya dan menyusul shena yang sudah mengayunkan sepedanya dengan sangat cepat
"gila keren juga dia, kok bisa ya dia mainin sepeda kayak gitu ngak takut apah pas ngerem jatuh" kata darel santai karena dia punya pintu rahasia untuk ke sekolah
Sedangkan shena terus mengayuh kan sepedanya
dan dia berhasil tepat waktu hanya tinggal 3 detik saja dia akan berjemur di lapangan
Shena berjalan lingkung menuju kelas dan duduk di mejanya dengan sangat lemas
"lemes amat mbak habis ngapain semalam" tanya Reni
"ih Reni kok tanya ya gitu sih, shena kayak sarapan deh ya kan" tanya ika di angguki shena yang menelungkupkan kepalanya
Buk sri masuk dengan seorang gadis cantik
" kok dia agak mirip Naura ya" tanya Reni
" iya sih agak mirip" kata ika
Ibu sri bertepuk tangan agar perhatian murid ke arahnya "baik anak anak tolong perhatikan ini, ada murid pindahan dari asrama keruji
mereka semua kaget mendengar nama asrama itu, tentu nama asrama itu tidak asing lagi banyak, yang bilang itu adalah penjara para remaja, banyak anak anak remaja yang ke asrama itu berakhir mati mengenaskan tanpa jejak namun katanya itu hanya rumor saja,
yang pasti mereka ketahui adalah siswi baru ini memiliki masalah psikologi, padahal siswi ini sangat cantik namun mereka harus menelan pil pahit
Siswi baru itu tersenyum manis, tapi senyum itu sangat mengerikan bagi mereka sedang ika dan Reni sudah merinding, shena malah tertidur tidak memperdulikan suara berisik itu
" perkenalkan diri kamu" ucap buk sri
"perkenalkan nama saya, zerlina Laura Louis " ucapnya tersenyum menatap setiap murid di kelas ini, semuanya menunduk
" baru kali ini gue takut sama cewek cantik bi" kata haki tidak berani menatap nya
" apalagi gue " kata kobi
"baik silahkan duduk di meja belakang bersama shena, karena lini lagi sakit jadi dia tidak masuk" kata buk sri lalu pergi
Laura menuju meja shena
Shena yang tertidur tidak memperhatikan kehadiran Laura, Laura duduk dikursi lini
"Hai kenalin nama aku Laura" ucap Laura lembut bak seorang bidadari
Shena masih tidur tidak mendengarkan Laura
Laura hanya mengenal nafas dan mengelus rambut shena dan tak lama "AAAAAAAA!!" teriak seisi kelas dia menariknya
" Aaawwwh siapa sih, ganggu gue tidur" ucap shena mendongak karena rambutnya di tarik oleh Laura dan tak lama dia akan membenturkan kepala shena ke meja
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️