Di mulai pada hari itu, hari di mana hati ini terpaut ke pada dirinya ,semuanya berubah pada hari itu.
orang-orang bertanya-tanya apakah standar calon suami ku telah berubah?apakah type cowok ku telah berubah?aku tidak terlihat seperti Zahra yang dulu mereka kenal.
Ya ku akui selera ku kini berubah sejak mengenal dia,bahkan bukan hanya selera tapi hidup ku juga ikut berubah karenanya,semua itu di mulai pada hari di mana aku bertemu dengannya.
Namun tak semudah yang ku bayangkan,jatuh hati kepadanya memberikan ku banyak teka-teki,aku mulai bertanya-tanya,aku ragu,semuanya menjadi satu dalam diriku menjadi satu
Aku terlalu kotor untuknya,aku perempuan yang memilik 1001 trauma dan luka yang amat sangat membekas,mungkinkah ia menginginkan wanita sepertiku?aku rasa aku tak layak untuk itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal mula
Tulisan ini mengandung cacian,hinaan, kata-kata kasar yang mungkin dapat membuat sebagian pembaca merasa tidak nyaman.di harapkan bijak dalam membaca dan berkomentar
Happy reading 😊
"Zahra mau mie kuah aja Bund,lagi pengen makan yang berkuah",Ucapnya
"Minumnya apa?",Tanya Bunda lagi
"Hmmmm",ucapnya sedikit berfikir keras
"Teh hangat aja deh Bund",Putusnya setelah memikirkan lama
"Oke,itu aja Lin",Ucap Bunda ke temannya itu
"Mie kuah satu,nasi lemak dua,nasi goreng satu",ucapnya mengulang pesanan
"Minumnya teh hangat satu,air kosong dua,kopi susu satu",ucapnya lagi
Bunda menganggukkan kepalanya mengiyakan bacaan yang di bacakan oleh temannya
"Oke,tunggu sebentar ya",Ucap teman Bunda dan berlalu mengantar tulisan yang ia bacakan tadi ke dapur tempat di mana pesanan kami akan di buat
Setelah dari dapur ia pun duduk bergabung bersama kami
"Ini anak pertama ku,ini istrinya",Ucap Bunda mengenalkan kami satu persatu ke temannya
"Ohhh,ini yang hamil kemari itu kan?"
" Nah,yang ini anak bungsu ku.Zahra",ucap Bunda lagi
"Masyaallah cantik banget", Pujinya dengan mata berbinar-binar
Aku hanya membalas dengan senyum canggung dan sedikit menundukkan kepala ku.
Ku akui aku tidak baper dengan ucapannya barusan karena aku trust issue kalau bukan bocil yang memuji
"Liat dulu dong siapa Bundanya",Ucap Bunda penuh percaya diri
"Jelas kalau itu",balasnya lagi
"Tante Lina ini teman Bunda waktu SD",Ucapnya memperkenalkan
"Teman berantem tepatnya",Ucapnya mengingat masa kecil sambil sedikit tertawa
"kalau kayak gini tiap hari aku mampir deh kayaknya ke sini",celetuk Bunda
"Mampir lah,Aku juga kayaknya bakal main terus kerumah kamu",
"Boleh,boleh",jawab Bunda dan sontak membuat mereka kembali tertawa
"Berarti bukan aku aja yang kalau ketemu teman tuh bawaannya lucu,happy, pokonya ada aja yang mau di bicarakan",Batin ku sambil terus memperhatikan mereka yang sedang bernostalgia
"Tapi temen Bunda asyik",Batin ku lagi
"Positif gitu ngelihatnya,kayak adem aja",Batin ku lagi sambil terus memperhatikan mereka
"Sebagai orang tua yang tidak berpendidikan tinggi pasti pengen anaknya berpendidikan yang lebih tinggi dari kita",Ucap Bunda
"Betul,Aku selalu bilang ke anak-anak supaya selalu bersyukur karena bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi gak kayak uminya yang cuman tamatan SD",
"Betul,Tapi anak ku yang satu ini malah gak mau kuliah",Ucap Bunda melirik ke arah ku
"Lah,kenapa gak mau kuliah?",Tanyanya ke pada ku
Aku hanya bisa menunduk tersenyum canggung sambil melirik ke sana kemari
"Kenak deh",Batin ku
"Kami dulu mau sekolah susah,saudara kami banyak,ekonomi susah.mau tamat SD aja butuh perjuangan bukan main",Ucap teman Bunda menatap ku lekat
"Kamu kalau punya kesempatan harus di pergunakan sebaik-baiknya,sayang kalau gak kuliah,kan masih muda",Ucapnya lagi
Setelah lama berbincang-bincang dan aku lah sasaran empuk yang cocok untuk topik hari ini makanan yang kami pesan pun telah tiba
"Ini anak ku yang nomor 2",ucapnya memperkenalkan ke Bunda
"Wah,ganteng ya",Ucap Bunda memuji
Dan aku mengakui memang benar dia ganteng tapi bukan yang GANTENG banget gitu,ku santap mie kuah milik ku tanpa meniup nya lebih dulu
"Ah,Panas",Teriak ku pelan sembari mengipas lidah ku dengan tangan
"Ini minum air Kaka punya",ujarnya menyodorkan air kosong miliknya dan langsung ku teguk tanpa menunggu lagi
"Makanya pelan-pelan,pasti gak baca doakan?makanya gitu",Ucap Bunda dengan tatapan sinis
"Baca kok",jawab ku tak terima
"Dalam hati",ucap ku lagi
"Kuliah jurusan apa sayang?",Tanya Bunda ke anak temanya itu
"Jurusan teknik Tante",jawabnya ramah
"Wah,keren", Teriak Bunda antusias
"Biasa aja kali Bund", Ucap ku iri
"Semester berapa sayang?",tanya Bunda tidak mengindahkan ucapnya ku
"Semester 7 Tante",jawabnya senyum simpul dengan wajah sedikit memerah
"Permisi kedalam dulu ya Tante",Ucapnya lembut
"Rajin banget ya anak-anak mu,mau bantuin uminya di warung.gak kayak Zahra", Lagi-lagi Menyindir diri ku
"Emang Bunda punya warung?",Ucap ku kesal sambil menyeruput mie ku
Bunda selalu aja gitu,gak pernah mau memuji anaknya walupun sekali,selalu yang buruk-buruk aja yang ia tunjukan ke orang-orang
"Alhamdulillah, anak-anak ku mau bantu uminya di warung",jawab teman Bunda senyum ceria
Aku sedikit tersentuh,apa semua orang tua sebahagia itu jika anak-anaknya membatu pekerjaan orang tuanya?apa kalau aku membantu Bunda,Bunda akan sebahagia itu batin ku
"Umi mana?",Tanyanya tiba-tiba yang baru masuk ke dalam dapur
"Umi di luar sama temannya",jawabnya menyodorkan teh hangat
"Antar ke depan",Perintahnya
"Nomor berapa?",Tanyanya lagi
"Meja nomor 5",Ucapnya lanjut membuat pesanan yang lain
"Permisi,ini teh hangatnya", Ucapannya ramah dan meletakan teh itu tepat di depan ku
deg
Tiba-tiba mata kami bertemu,jantung ku berdegup kencang,muka ku panas seketika,aku tatap mata indah miliknya untuk kesekian kalinya
Deg deg
Jantung ku berdegup kencang,akupun tidak tau penyebabnya
"Zahra kenapa?",Tanya Abang ke pada ku
Ku gelengkan kepala ku,tapi jantung ku masih berdegup kencang.muka ku memerah saat ini.entah perasaan macam apa ini,perasaan aneh tak pernah ku rasakan sebelumnya
"Tapi muka adek merah,Adek sakit?",Tanya nya kawatir dan menempelkan salah satu tangannya di kening ku
"Enggak",jawab ku dengan panik
"Nah ini anak aku yang tua",Ucapnya mengenalkan
"Lah kok mirip",Ucap Bunda keheranan
"Kembar?",Tanya Bunda menatap ke arah temanya itu
"Iya",jawabnya tersenyum ke arah ku
Deg deg
Ku pegang dada ku yang sedari tadi berdegup kencang tak henti-hentinya.aku langsung meneguk teh hangat itu untuk menghilangkan perasaan aneh ini namun nihil
"Ganteng banget",Ucap Bunda dan sontak membuat laki-laki itu tersenyum simpul
"kalau kalian kembar berarti sekarang kamu juga kuliah?",Tanya Bunda
Entah mengapa Bunda ku ini sangat kepo sekali,aku pun keheranan di buatnya
"Iya Tante",Jawabnya lembut
Deg deg
Ku pegangin dada ku yang tak henti-hentinya berdegup,ku tundukan pandangan ku sambil memainkan jari jemari ku,perasaan macam apa ini
"Wah,keren",Ucap Bunda terkagum-kagum
"Mereka satu jurusan,satu kuliah jugak",Ucap teman Bunda
"Anak-anak mu masyaallah semua.ganteng,Soleh",Puji Bunda tak henti-hentinya
"Masyaallah",ucap mereka serentak tapi tidak dengan ku,aku hanya diam sambil mencuri-curi pandang
Padahal dia sudah meninggalkan meja kami tapi kenapa dada ini masih berdegup kencang?kenapa badan ku panas dingin?ada apa ini?perasaan macam apa ini?pikir ku sambil melirik ke arah dapur di mana dia berada
Mata ku terus menerus mencari sosoknya itu,namun sayang aku tidak dapat melihatnya lagi setelah itu
"Namanya siapa?lupa tadi nanya",ucap Bunda
"Kalau yang ini Abangnya namanya Amir Mochammad Husien, panggilannya Husein atau bisa juga di panggil Amir"
"Kalau yang pertama tadi itu adiknya namanya Amar Mochammad Hasan, Panggilannya Hasan atau bisa juga di panggil Amar",Ucap teman Bunda memperkenalkan
"Ooo,Amir namanya",Gumam ku dalam hati
...----------------...
ig.godomiba
Jagan lupa mampir ke karya author yang pertama "Diary Mentari"
Lagu-lagu nya lana del rey semua
langsung dowlod apk nya karena penasaran dengan cerita kk ini buat