Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.
Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.
Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.
Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8.
“Dengan status rendahannya dia masih tidak tahu malu! Berani sekali dia muncul!”
“Hahahaha lihatlah! Dia datang membawa koper besar. Hei Brielle! Apa kau mau pindahan ya?”
“Menjijikkan! Dia datang terlambat, berpakaian seperti itu! Apa dia sengaja ingin mempermalukan peserta lainnya yang berpakaian profesional? Apa dia pikir program acara ini tempatnya bermain? Dasar jalang!”
“Hahaha….dia berpakaian begitu tapi menutupi wajahnya dengan topi besar dan tanpa riasan wajah. Dia memang sengaja mengenakan pakaian untuk di alam liar. Apa kalian tidak paham? Dia sengaja melakukan itu untuk menunjukkan sikap profesionalnya. Dia ingin menunjukkan pada semua orang kalau peserta lain tidak seprofesional dia. Lihatlah wajah liciknya itu!”
“Kenapa tim program mengikutsertakannya? Apa pimpinan acara ini tidak tahu kalau si jalang brengsek itu menjebak Perla tiga bulan lalu? Apa tim program punya dendam pada Perla makanya sengaja melakukan ini? Apa mereka tidak berpikir sebelum merekrut wanita jahat itu? Dia pasti akan melukai Perla lagi!”
“Tiga bulan lalu si jalang itu gagal melukai Perla, justru dia sendiri yang terluka. Kali ini sebaiknya dia bersikap baik dan tidak mengganggu Perla lagi. Kalau tidak, dia akan menderita akibat perbuatannya!”
Brielle mendengar ucapan-ucapan jahat yang dilontarkan padanya. Dia tetap bersikap tenang dan berjalan melewati mereka sambil menyeret koper besarnya. Perla yang melihat Brielle yang acuh pun langsung menyunggingkan senyum dan berkata, “Brielle, akhirnya kau datang juga. Kami sudah menunggunya lama.”
“Kita lupakan saja kejadian di masa lalu. Aku harap kita bisa berhubungan baik selama acara berlangsung dan……Ahhhhhh!” Perla yang mengenakan sepatu hak tinggi jatuh sebelum sempat menyelesaikan ucapannya.
Brielle tersenyum menatap Perla lalu berkata, “Tempat ini tidak buruk, setidaknya bisa terhindar dari panas matahari. Aku akan berdiri saja disini, kau tidak keberatan kan aku berdiri disini?”
Brielle mendengus didalam hatinya mengumpat Perla, ‘Si licik ini baru saja bergabung dan sudah mulai berakting seperti yang tercantum didalam kontrak. Dia benar-benar tidak sabar ingin mengerjaiku lagi. Wah, sungguh luar biasa sekali. Aku akan ikut bermain dengannya.’
Jordan langsung membantu Perla berdiri dan menatap tajam kearah Brielle. Dengan marah dia berteriak, “Brielle! Kau keterlaluan! Dasar tidak punya hati!”
Perla menatap Jordan dengan mata penyesalan dan seolah tak bersalah. Dengan ekspresi polos diwajahnya dia berkata dengan suara lembut, “Jordan, jangan salahkan Brielle. Dia tidak sengaja melakukannya. Aku yang tidak berdiri dengan baik…..”
“Sialan! Berani sekali Brielle menendang kaki Perla sampai terjatuh! Benar-benar keterlaluan! Dia sengaja melakukannya. Apa tim program ini tidak ada yang peduli?”
“Hei Brielle jalang! Keluar kau dari acara ini!”
“Perla terlalu baik hati. Dia selalu saja dijadikan target oleh Brielle dan dia masih saja membela Brielle. Perla sangat baik hati, dia bahkan menyalahkan dirinya sendiri. Kita harus membela Perla dan menyingkirkan si jalang Brielle ini!”
“Hatiku sakit melihat Perla diperlakukan buruk seperti ini…..”
“Brielle jalang! Mati saja kau!”
Para peserta dan tamu yang hadis disana berteriak memarahi Brielle dan mereka pun menjauhinya. Mereka tak sudi berada didekat Brielle, khawatir jika Brielle akan menendang mereka juga. Ketika Pimpinan acara datang dan melihat kejadian itu, dia langsung mengambil pengeras suara.
Pimpinan acara pun berkata, “Berhubung semua orang sudah hadir, saya akan memberikan sedikit intruksi dan peraturan yang harus dipatuhi selama program acara berlangsung.”
“Program acara bertahan hidup di alam liar yang kami selenggarakan diikuti oleh enam peserta. Kalian akan menghabiskan waktu selama tujuh malam didalam hutan belantara. Selama tujuh malam itu, kalian boleh membentuk tim dan saling membantu.”
“Namun setelah memasuki hutan, tim program tidak akan membantu kalian dalam hal apapun. Tim juga tidak menyediakan makanan untuk kalian. Kalian harus bertahan didalam hutan selama tujuh malam dengan mengandalkan kemampuan sendiri. Kalian harus bisa keluar dari hutan dalam keadaan sehat dan hidup!”
“Satu hal lagi, kalian tidak boleh membawa koper kalian kedalam hutan. Kami sudah menyediakan sebuah tas untuk masing-masing peserta. Kalian bisa membawa perlengkapan yang kalian butuhkan didalam tas itu. Tapi kalian hanya boleh membawa satu tas saja. Tidak diperbolehkan membawa peralatan komunikasi dan alat elektronik.”
“Barang-barang lainnya diijinkan untuk dibawa. Kalian pikirkan dengan baik barang apa saja yang ingin kalian bawa nanti. Program acara ini akan disiarkan selama 24 jam setiap harinya. Ingatlah, apapun yang terjadi didalam hutan kalian harus berakting dengan baik. Akan ada tim yang akan mengawasi kegiatan kalian selama didalam hutan.”
“Baiklah. Cukup sekian penjelasan dari saya. Staff akan membagikan tas sekarang. Ambillah satu tas dan mulailah menyusun barang bawaan masing-masing.” ujar pimpinan acara menyudahi.
Brille mengambil satu tas dari seorang staff dan membuka kopernya. Dia pun mulai memilah barang-barang yang diperlukan lalu menyusunnya kedalam tas. Dia memasukkan senter, pisau lipat, pistol asap, perlengkapan makan, jas hujan, termos dan peralatan medis, serta perlengkapan hidup didalam hutan.
Dia sudah menyiapkan tujuh celana dalam yang sudah dilipat dan divacum rapi sehingga tidak memakan tempat. Dia mengemas tiga buah t-shirt dan kaus kaki serta losion anti serangga. Dia mengambil jaket dan memakainya. Setelah selesai mengemasi semua barang kedalam tasnya, dia mengambil tenda lipat dan mengikatkan dengan tas punggungnya.
Brielle adalah peserta pertama yang selesai berkemas. Kelima peserta lainnya masih sibuk mengemasi barang. Koper Perla dipenuhi barang-barang bagus, ada pakaian, perawatan wajah, rok, topi dan kosmetik. Dia bahkan memilih tujuh set pakaian mewah, tujuh sepatu, tujuh topi dan sandal mahal.
Brielle tertawa didalam hati melihat barang-barang yang dibawa Perla. Dia mengalihkan pandangan kearah Jordan yang terlihat sama buruknya dengan Perla. Kedua orang bodoh ini memang tidak tahu apa yang mereka butuhkan saat berada di hutan nanti. Perla menatap Jordan dengan tatapan memelas.
“Bang Jordan, kosmetik dan perawatan wajahku tidak muat didalam tas. Bisakah kau membantuku?” tanya Perla dengan suara memelas.
“Baiklah. Masukkan saja kedalam tasku. Aku tidak membawa banyak barang.” sahut Jordan.
Perla pun langsung memasukkan semua barang yang dia inginkan kedalam tas milik Jordan. Melihat itu, pimpinan acara pun tidak tahan lagi. Dia pun langsung mengingatkan, “Kalian akan pergi ke hutan belantara. Sebaiknya mengenakan pakaian lengan panjang yang tertutup dan celana panjang. Bawa juga peralatan untuk bertahan hidup di alam liar.”
Sebelum acara syuting dimulai, pimpinan sudah meminat staff untuk mengirimkan daftar alat-alat yang harus dibawa oleh masing-masing peserta. Namun, ternyata kelima peserta tidak menyiapkan peralatan apapun dan hanya membawa pakaian dan barang-barang bagus saja. Apakah mereka mengira mereka pergi ke acara peragaan busana?
Pimpinan sudah mengingatkan pada Perla dan Jordan juga, namun keduanya tidak mengindahkan. Mereka pikir tim akan menyediakan semua perlengkapan untuk mereka. Tidak mungkin tim program akan membiarkan para peserta begitu saja kan?