Alpha CEO hebat yang tak tersentuh setelah patah hati dia tak pernah melihat wanita lagi, namun seorang gadis titipan dari adik dan wanita yang pernah dia cintai mampu mengalihkan perasaannya, lalu bisakah mereka bahagia? Akankah rumah tangganya itu berdiri dengan kuat tanpa goncangan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke jogja
Jogjakarta.
Alpha baru saja sampai di Bandara, lalu melangkah menuju mobil yang menjemputnya, di belakangnya Shafa tergesa-gesa menyusul dengan membawa koper si bos yang tidak memperdulikan langkah kecilnya.
"Kak!!" Shafa berteriak saat lelaki itu semakin jauh dari pandangan.
Sementara Alpha kesal menanti di ujung karena Shafa masih jauh di belakang. "Ckkk Cil!!! Kamu jalan apa merangkak sih???" Kata Alpha heran sekaligus kesal.
"Astaghfirullah, Kak Alpha nya yang jalannya terlalu cepat, aku bawa koper, mana kaki aku kecil gak bisa melangkah lebih cepat. " Jelas Shafa dengan nafas ngos-ngosan bahkan pipi gadis itu sudah berubah jadi memerah.
"Ckk, Alasan aja. Makanya makan yang banyak biar cepet besar!! " Kata Alpha lalu melangkah lagi gantian menarik kopernya, hari ini Alpha ingin terbebas dari pekerjaan, dia ingin melepas rindu pada keponakan tersayang yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri.
Alpha di jemput oleh karyawan kantor cabang di jogjakarta, mereka pun masuk kedalam mobil dan menuju ke rumah Al Jovano.
📞" Assalamualaikum Al, aku OTW ke rumahmu kangen Ameria gak sekolah kan."
📞" Walaikumsalam, Ya kak anaknya udah siap ini." Jawab Al Jovano dari seberang.
Alpha pun mengakhiri panggilan dan meminta sopir untuk melaju lebih cepat, sehingga mereka pun lebih cepat sampai di rumah Al Jovano.
Tak lama kemudian, mereka sampai Alpha keluar dari mobil di susul Shafa di belakangnya keduanya masuk ke rumah Al Jovano yang sudah terbuka.
Alpha masuk sambil tersenyum di sana Ameria melihat dirinya dengan wajahnya yang begitu ceria, Ah gadis kecil yang sudah seperti anaknya itu selalu membuat dirinya rindu untuk bertemu.
"Waah, Ayah sekarang udah punya pacar!! " Kata Ameria sambil berlari memeluk Alpha yang mendadak kikuk gara-gara ucapan ponakannya.
"Ehmm, Ameria kangen gak sama Ayah??? " Tanya Alpha mencium pipi ponakannya.
"Kangennn, Ayok sekarang kita pergi ke Mal atau ke pantai??? " Ameria antusias.
"Astaghfirullah, Sayang Ayah sama tante Shafa capek biar istirahat dulu dong. " Zea geleng-geleng kepala heran dengan antusiasnya Ameria.
Al Jovano lalu mengecup pipi Zea dari samping, "Udah kita berangkat biar mereka melepas rindu. " Kata Al Jovano lalu menarik Zea untuk berangkat kerja bersama.
Sampai di sisi Alpha , Al Jovano lalu berbisik pada kakaknya itu. "Segera di nikahi bang, jangan jadi pengantin saat sudah jadi Kakek-kakek. " Kata Al Jovano kemudian tertawa ngakak meninggalkan Alpha yang geram dan ingin melempar sepatu terhadap bokong adik durjananya.
"Sial Adik gak ada adab!!! " Umpat Alpha dalam hati menahan untuk mengumpat karena menggendong Ameria.
Shafa mendadak merasa canggung dengan suasananya, Shafa pun menyapa Zea sebelum berangkat kerja bersama suaminya.
\*
Di Pantai.
Alpha dan Shafa juga Ameria pergi ke pantai sesuai kemauan Ameria, karena orang tuanya sibuk jadi jarang sekali mengajak berlibur seperti Ini.
Di bawah payung Alpha melihat laut lepas di sisinya Ameria tengah bermain pasir dengan Shafa bahkan Gadis itu di kubur badannya dengan senangnya.
"Hahaha badannya hilang Yah!!! " Kata Ameria masih sibuk menutup Shafa yang pasrah.
"Hahaha lucunya muka tante." Kata Ameria lagi sambil me makeup wajah Shafa, seolah-olah bergaya seperti Mamanya saat berdandan.
"Ini ngapain sayang??? " Tanya Alpha menunjuk tubuh tertimbun pasir itu, kemudian berbaring di sisi Shafa. Gadis itu pasrah menahan geli di wajahnya, entah bagaimana rupanya sekarang.
"Ini lulur pasir Yah. Sini Ayah juga. " Ameria menarik Alpha lalu membuat hal yang sama pada tubuh Alpha.
Shafa bisa tertidur di posisi itu, sedangkan Alpha gantian bermain bersama Ameria yang sangat antusias. "Yah?? Tante Shafa cantik? Ayah suka gak?? " Tanya Ameria setelah capek bermain lalu berbaring pada tikar di bawah payung pantai.
"Hemm jelek. Cantik Ame banyak-banyak. " Kata Alpha menjawab asal namun matanya menatap Shafa yang manis sedang tertidur dengan polosnya.
Alpha membayangkan seandainya dirinya bisa menikahi wanita yang benar-benar mencintai dirinya dan yang dia cintai juga, pasti rasanya akan sempurna hidupnya ditambah banyak anak yang lucu-lucu macam keponakannya.
\*
Siang hari.
Ameria sudah tidur nyenyak di gendongan Alpha lalu di berikan pada Shafa untuk di pangku sementara dia akan menyetir mobilnya.
Sebelum ke pantai tadi dia meminta sang sopir naik taxi untuk kembali ke tempat kerjanya dan Alpha sendiri yang mengendarai mobilnya.
"Kak?? kenapa tidak menikah dan memiliki anak sendiri??? " Tanya Shafa tiba-tiba mengejutkan Alpha yang tengah menyetir mobil.
"Aku mencintai ibu anak itu. Tapi aku tau aku salah. " Kata Alpha tanpa melihat wajah Shafa yang terkejut.
"Apa??? " Shafa menganga tak percaya, bagaimana bisa seorang kakak mencintai istri adik kandungnya sendiri Shafa tak menyangka ini beneran terjadi seperti di novel-novel yang dia baca.
"Biasa aja, gak usah melotot gitu, ini rahasia jangan sampai bocor, jika bocor, maka kepalamu juga akan bocor! Kata Alpha asal, namun sukses membuat Shafa memegang kepalanya sendiri sedikit takut sama ancaman sang Bos.
"Kak, di dunia ini banyak wanita loh, kenapa tidak move on??? " Tanya Shafa heran, seorang yang tampan kaya raya bisa kehabisan stok wanita pikirnya.
"Ckkk, banyak tapi aku tak tertarik. Apa kamu mau bekerja dengan gaji besar?? Seumur hidupmu??? " Tanya Alpha menghentikan mobilnya ke pinggir jalan karena lelah.
"Apa itu??" Tanya Shafa penasaran dan berminat masa iya ada pekerjaan begitu pikirnya.
"Jadi istriku, tugasmu berakting seumur hidup seolah kita saling mencintai tapi tak boleh ada yang tau. Berakting seolah-olah kamu jatuh cinta duluan padaku." Alpha berkata sambil menatap wajah terkejut di sisinya itu.
"Hutang orang tuamu lunas, Kuliahmu dan sekolah adikmu akan aku tanggung sampai kapan pun dan dimanapun, gaji setiap bulan untukmu 10 kali lipat dari yang kau terima di tambah nafkah wajibku. " Kata Alpha membuat Shafa makin terbengong tak percaya dengan apa yang barusan Bosnya katakan.
"Ckkk, bodoh! Tutup mulutmu sebelum lalat masuk ke mulutmu! " Alpha kesal tak mendapatkan jawaban, dia pun menyalahkan mobil dan melaju kan mobil itu kembali.
"Kenapa aku?? kenapa tidak wanita lain yang kau tawari kak??? " Tanya Shafa setelah bisa menguasai perasaannya.
"Ckkk, yang lain gak minat!" Jawab Alpha asal, keduanya pun bungkam hanyut dengan pikirannya masing-masing.
"Kak?? Emang gak sakit lihat wanita yang kakak cintai bersama adik sendiri?? " Tanya Shafa kasian membayangkan posisi perasaan Alpha saat ini setiap bertemu Zea dan Al Jovano ketika menemui Ameria.
Alpha tak menjawab hanya tersenyum masam dan menghela nafasnya. "Kau akan aku kasih perusahaan jika berhasil membuatku jatuh cinta dan melupakan dia." Kata Alpha kemudian.
"Ckkk, Kamu punya uang seperti daun aja Kak, heran gampang amat bayar gaji banyak orang sama buang-buang duit untuk orang lain. " Ucap Shafa geleng-geleng kepala.
"Tapi sayang naas percintaannya. " Ucap Shafa sukses membuat tatapan tajam Alpha.
"Ckkk, sialan!! " Alpha mengumpat di tempatnya, sedangkan Shafa menutup mulutnya ya g keceplosan.
***
Up lagi
Aq blm tav vaf nih 🤭