"Jadi, ini yang membuat sikapmu berubah padaku selama ini?" Ucap Wita lirih. Menahan rasa sakit di hatinya.
"Dengarkan aku dulu! Semua tak seperti yang kamu kira. Ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Aku mencintai kamu." Randy mencoba meyakinkan. Wajahnya terlihat gusar, dia terlihat menyesali perbuatannya.
Tepat di delapan tahun pernikahannya, Wita mengetahui perselingkuhan suaminya dengan mantan kekasih suaminya dulu. Aplikasi rahasia di ponsel suaminya, yang akhirnya membuat Wita tahu. Kalau suaminya bertahun-tahun telah mengkhianati cintanya. Padahal, selama ini dia banyak berkorban untuk Randy. Dia harus menjadi tulang punggung, menggantikan posisi Randy saat tak bekerja. Lukanya begitu dalam.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka, setelah Wita mengetahui perselingkuhan suaminya? Akankah Wita memaafkan Randy? Ataukah dia justru memiliki bercerai dari laki-laki pengkhianat itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Wita Lebih Unggul
Ibu mertuanya, akhirnya pasrah pada keputusan yang diambil wanita yang masih berstatus menantunya. Dia menyadari, kalau semua ini murni kesalahan anaknya, dan kini anaknya harus menerima hasil perbuatannya.
"Gimana Bu, Wita tetap bersikeras ya? Dia tetap ingin bercerai dari aku?" tanya Randy lesu. Dia juga menatap wajah tua ibunya, yang kini duduk di sofa yang berada di ruang keluarga.
Rasa salah meruak di hatinya. Ya, dia yang telah membuat ibunya bersedih karena perbuatannya. Tapi kini, nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terjadi, dan tak akan pernah kembali lagi. Hati Wita sudah terlanjur sakit.
"Kamu memang ingin membunuh ibu secara tidak langsung. Harusnya, kamu itu sadar. Kalau kamu sudah menikah sama Wita. Kamu juga sudah memiliki dua orang anak. Selama ini pun, Wita yang bekerja, untuk membiayai hidup kalian. Tapi, kamu masih saja berani selingkuh. Ya sudah, sekarang kamu terima saja hasil perbuatan kamu. Wita tetap pada pendiriannya. Dia sudah menggugat cerai kamu," ucap sang ibu.
Mau tidak mau, dia harus menerimanya. Sudah tak ada harapan lagi untuknya. Setelah berbincang dengan ibunya, Randy langsung masuk ke kamarnya. Dia langsung menghubungi Sella. Dia harus menceritakan apa yang terjadi dengannya.
"Bagus dong, kalau begitu," ucap Sella. Dia terlihat begitu senang.
"Apanya yang bagus? Rumah tangga aku sama Wita sekarang sudah hancur. Aku ingin kamu bercerai juga sama Adrian. Masa iya, hanya rumah tangga aku aja yang hancur. Aku stres, dan benar-benar bingung. Wita sudah tak mau kembali lagi sama aku. Aku ingin kita menikah!" Ucap Randy. Sella terkejut mendengarnya. Sungguh aneh. Seharusnya, dia sangat senang mendengarnya. Karena akhirnya mereka bisa menikah, menyatukan cinta mereka.
Ternyata, pemikiran Randy salah. Sella tetap tak mau bercerai dari suaminya yang sekarang. Karena dia tahu, Randy tak akan mampu menyenangkan dia dengan kemewahan. Sella menolak untuk menikah dengannya.
"Dasar egois! Nyesel aku selingkuh sama kamu. Kalau tahu akhirnya akan seperti ini," sungut Randy. Dia begitu kecewa pada Sella.
"Dari awal aku 'kan udah bilang sama kamu. Aku gak bisa nikah sama kamu. Tapi, aku akan membagi waktuku untuk kamu dan juga suamiku. Empat hari untuk kamu, dan tiga hari untuknya. Kamu aja pengangguran. Nanti yang ada, aku nikah sama kamu mati kelaparan," sahut Sella.
Ucapan Sella seakan menampar wajahnya. Dia sadar 'kan sekarang? Gak ada wanita yang bisa menerima dia apa adanya. Dia semakin menyesal saja. Dalam kondisi dia menganggur bertahun-tahun, Wita tetap setia berada di sampingnya. Wita juga tak pernah menuntut kepadanya untuk selalu memberikan nafkah untuknya.
"Aku benar-benar kecewa sama kamu! Ternyata, aku hanya dijadikan pelampiasan kamu saja. Jika kamu mencintai aku. Pasti kamu akan langsung meminta cerai darinya," ujar Randy.
"Bu-bukannya seperti itu! Kamu harus mengerti. Jika aku bercerai dari Adrian, siapa yang akan membiayai kehidupan aku? Sedangkan kamu tak memiliki pekerjaan. Aku ingin kamu cari pekerjaan dulu! Barulah nanti kita menikah!" Seru Sella.
Randy kalang kabut. Bagaimana nasibnya nanti? Selama ini dia menumpang hidup kepada Wita. Selama ini juga, Wita yang membiayai rokok dan kopi untuknya. Lantas, bagaimana hidupnya setelah ini? Siapa yang akan membiayai kehidupannya nanti? Seharusnya, dia bersyukur memiliki istri Wita.