Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Pulang Ke Rumah
Mala tidak mengucapkan apa-apa lagi iya langsung masuk dan mengambil baju-bajunya, dan segera pergi dari sana.
“Aa jangan egois dong a, Mala itu perempuan kalau ada apa-apa di jalan bagaimana a. perjalanan dari sini ke rumah Mala itukan jauh. Mala akan sampai malam kerumahnya mas” Ucap ning Hani
“Saya gak peduli, melakukan hal keji disini saja dia bisa apa lagi yang harus kita takutkan” Jawab Gus Ahtar
Ning Hani menyusul Mala ke kamarnya.
“Mal kamu ke pondok aja ya jangan dengerin kata-kata a Ahtar ya” Ucap ning Hani
“Engga, aku mau pergi. Aku gak terima diperlakukan kaya gini han” Jawab Mala
“A Ahtar lagi emosi, kalau udah reda pasti gak akan kaya gitu Mal” Ucap ning Hani
“Aku mau pergi, aku gak bisa terus disini dan di perlakukan kaya gitu. Aku emang gak kayak kalian tapi aku juga punya harga diri” Jawab Mala
“Mala tunggu Mal” Ucap ning Hani
“Na jangan pergi ya, besok biar di antar sama supir ya nak” Ucap Uma Hana
“Uma tadi dengerkan kalau anak um aitu sudah ngusir dan merendahkan saya habis-habisan. Jadi maaf saya harus pergi” Jawab Mala
“Na, tunggu na” Teriak Uma Hana tapi Mala tidak menggubis kata-kata uma Hana
“Duh gimana ini bah, gimana kalau terjadi apa-apa dijalan” Ucap Uma Hana
“Semoga baik-baik saja ya uma. ayo kita masuk dulu uma” Jawab Abah Rais
“Na kamu seharusnya bisa menahan emosi kamu. kalau terjadi apa-apa sama dia di jalan siapa yang akan tanggung jawab” Ucap Uma Hana kepada gus Ahtar
Gus Ahtar melenggang pergi tanpa bicara apa-apa
“Ahtar abah belum selesai bicara” Ucap Abah Rais
“Sudah bah biarkan saja dia menenangkan pikirannya. Besok kita ajak bicara” Ujar Uma Hana
“Uma abah Hani ke kamar pondok lagi ya, assalamu’alaikum” Ucap ning Hani
“Iya nak” Jawab keduanya.
\*\*\*\*\*
Sesampai di kamar pondok ning Hani di introgasi oleh teman-temannya Mala yang khawatir akan kedaan Mala.
“Assalamu’alaikum” Ucap ning Hani
“Wa’alaikumsalam” Jawab Mereka
“Gimana ning nasib Mala, aku kok rasanya gak percaya Mala melakukan itu” Ucap Ririn
“Sama Rin aku juga. Walau pun Mala urakan aku tahu Mala aslinya baik banget contohnya sama kita-kita ini suka nelaktir makan di kantin. Mala gak mungkin sampe mau memperlakukan dirinya sendiri. Kayaknya Mala di jebak deh” Ujar Cika
“Di jebak gimana Cika maksudmu ?” Tanya Luthfi agak lemot
“Bisa saja ada yang sengaja bikin Mala dan gus Ahtar bertengkar, lewat santri itu. Jadi santri itu di suruh sama seseorang” Jawab Cika
“Bisa jadi sih itu, tapi siapa ya ?. terus santri itukok bisa-bisanya bicara kaya gitu” Ujar Sri
“Itu dia sri yang kita harus selidiki. Mulai besok kita harus selidiki. Kamu ada orang yang di curigai gak Sri ?” Tanya Tanya Ririn
“Kalau aku curiga sama ning Sinta, dia kan diantara para ning yang paling kaya. Orang tuanya yang memiliki kuasa dimana-mana, bisa bertingkah semaunya” Jawab Sri
“Sama aku juga berfikir kalau ini ulah ning Sinta. Secara langsung dia benci banget sama Mala. Kalau gitu caranya harus di selidiki kasus ini ning” Ucap Luthfi
“Besok kita harus selidiki itu, kita harus bagi-bagi tugasnya” Usul Ririn
“Aku setuju, besok kita realisasikan” Jawab Cika
\*\*\*\*\*
Di dalam kamarnya gus Ahtar terlihat kesal dengan perlakuan Mala.
“Saya benar-benar kecewa sama kamu Mala. Say berfikir mau menjadikan kamu wanita Muslimah sejati dengan cara saya. Tapi kamu malah menghianati saya dan kamu malah membuat saya kecewa. Bisa-bisanya saya percaya sama kamu Mala. Seharusnya pas kamu dulu bilang kamu terpaksa menikah dengan saya dan kamu mencintai Zayan harusnya aku membebaskan dia untuk menikah dengan Zayan. Kamu itu tetap perempuan badung yang selalu bertingkah seenaknya” Ucap Gus Ahtar
Di dalam mobil Mala menangis sesegukan, iya benar-benar tidak menyangka gus Ahtar bisa melakukan hal ini sampai gak mau mendengarkan penjelasannya sama sekali.
“Kamu keterlaluan gus. Bisa-bisanya kamu usir aku seenaknya, kalau kamu tahu sebenarnya kamu bakalan menyesal udah ngusir aku gus. Lihat aja aku gak akan semudah itu memaafkan kamu kalau suatu saat kamu tahu kejadian yang sebenarnya. Tapi kira-kira siapa yang udah nyuruh santri itu buat bohong kaya gitu” Mala mendumel sepanjang jalan
Hari menjelang malam Mala telah sampai di rumahnya. Iya tidak mengucapkan sepath katapun pada orang tuanya.
TOK TOK TOK
“Sebentar …”
TOK TOK TOK
“Loh Mala kamu sama siapa kesini ?, Gus Ahtar mana ?” Tanya Bunda Amalia
“Aku sndiri bun” Jawab Mala
“Kok sendiri Mal ?” Tanya Ayah Ridwan yang baru datang
“Ayah tanya aja sama menantu ayah dan bunda yang sok alim itu” Jawab Mala sambil pergi
“Tapi Mala” Ucap Bunda Amalia
“Udah bunda biarkan saja dulu. Besok kita coba tanya. Sepertinya Mala dan gus Ahtar bertengkar” Jawab Ayah Ridwan
“Iya mas” Jawab Bunda Amalia
Mala merebahkan tubuhnya sambil menangis sesegukan.