NovelToon NovelToon
Mencari Ibu

Mencari Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dee_K

Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.

Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?

Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Hubungan Istimewa

“Kenapa Kak Finn nggak bilang kalau mau datang?” tanya Yona.

“Sengaja memberimu kejutan. Selamat ya!” jawabnya kemudian memberikan sebuket bunga. Yona menerimanya dengan senang hati.

Yona tersadar kalau ia tadi bersama ayahnya. Setelah itu ia mengenalkan Finn pada sang ayah.

“Yah, kenalkan Kak Finn! Kak, ini ayahku!” ujar Yona mengenalkan dua pria itu.

Finn tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Jarvis. Jarvis menyambut uluran tangan Finn, namun dengan cepat melepasnya. Tatapan Jarvis juga tampak datar. Seperti tidak suka melihat putrinya berteman dengan pria yang usianya terlihat berbeda jauh dengan Yona.

“Apa sudah bisa pulang sekarang?” tanya Jarvis.

Yona melirik beberapa temannya yang juga memberikan selamat dan hadiah kecil setelah selesai sidang. Di sana juga ada Ellen. Yona menghampiri sebentar teman-temannya, sebelum pulang. sedangkan Finn tampak canggung berdiri tak jauh dari Jarvis. Tak ada yang mereka obrolkan. Tatapan Jarvis juga sejak tadi tidak ramah.

Setelah menyapa teman-temannya dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang mereka berikan untuk Yona, gadis itu menghampiri ayahnya. Jarvis pun mengajaknya pulang.

“Kak, aku pulang dulu! terima kasih sudah datang,” pamit Yona merasa tidak enak dengan pria itu.

“Baiklah. Aku juga harus segera pergi,” Finn mengulas senyum, kemudian pergi lebih dulu. dia mengangguk sopan pada Jarvis.

“Kita langsung pulang, Yah?” tanya Yona.

“Tidak. Kita makan siang sekaligus merayakan kelulusan kamu,” jawab Jarvis.

Yona sangat senang. ia menggandeng tangan ayahnya sepanjang jalan menuju tempat parkir. Yona selalu manja jika bersama ayahnya. Karena hanya Jarvis dunia Yona selama ini. perihal ibunya, bukan berarti Yona tidak menganggap atau tidak mengakui wanita itu, hanya saja Yona sangat penasaran kenapa ibunya pergi tanpa ingin tahu kabar putrinya.

Untuk saat ini Yona ingin fokus dengan persiapan wisudanya. Dia akan memikirkan cara bagaimana agar bisa pergi ke Amerika untuk mencari ibunya. Selain itu, ia tidak ingin gegabah mengambil keputusan.

“Siapa pria tadi, Yona?” tanya Jarvis tiba-tiba. Pria itu sedang fokus menyetir.

“Maksud Ayah, Kak Finn?” tanya Yona balik, dan Jarvis menganggukkan kepalanya.

“Ehm, dia temanku.” Yona menjawab dengan gugup.

“Teman? Ayah lihat dia seperti bukan mahasiswa,” kata Jarvis.

“Memang bukan. Kak Finn sudah bekerja,” ucap Yona dengan hati-hati.

“Hati-hati memilih teman, Yona. Ayah kurang suka jika kamu berteman dengan lelaki yang usianya berbeda jauh dengan kamu. Ayah tidak ingin kamu salah pergaulan,” ucap Jarvis dengan tegas.

“Tapi Kak Finn orangnya baik, Yah!” Yona berkata lirih seraya menundukkan kepalanya.

Jarvis melirik ke arah putrinya yang sedang menunduk. Jika sudah seperti itu, ia tidak tega menyakiti hati putrinya. Jika hanya karena melarang berteman dengan pria tadi sudah membuat putrinya sedih, lebih baik untuk sementara ini ia membiarkannya saja. namun juga tetap dipantau. Benar atau tidak jika pria tadi baik untuk putrinya.

“Kita sudah sampai!” ujar Jarvis berusaha mencairkan suasana saat mobilnya sudah memasuki parkiran restoran khas Jepang.

Mata Yona langsung berbinar. Ternyata ayahnya ingin merayakan kelulusannya di restoran Jepang favoritnya.

Ayah dan anak itu memasuki restoran dan memilih ruangan VIP agar privasinya tidak terganggu. Tak berselang lama, seorang pelayan datang mencatat pesanan makanan.

“Kamu boleh pesan makanan apa saja yang kamu suka,” ujar Jarvis.

“Tentu saja. kali ini aku akan menguras dompet Ayah,” jawab Yona bersemangat.

Jarvis mengulas senyum tipis. Yona tidak terlihat sedih lagi. ia menyesal karena tadi sempat membuat hati putrinya sedih.

Setelah memesan menu makanan yang begitu banyak, pelayan itu meminta untuk menunggu.

“Kamu sudah janji sama Ayah, Yon. Setelah wisuda, kamu akan masuk ke perusahaan untuk membantu Ayah. Kamu masih ingat dengan janji itu kan?”

“Tentu saja aku masih ingat, Yah.”

“Baiklah. Ayah bangga memiliki putri seperti kamu. Ayah akan memberi hadiah lagi untuk kelulusanmu ini. kamu bebas pilih, mau hadiah apa. mobil?”

Yona menggelengkan kepalanya. Di rumah sudah ada mobil yang dibelikan sang ayah waktu ulang tahunnya yang ke dua puluh tahun waktu itu. hanya saja Yona malas menggunakan mobil itu jika sedang bepergian. Ia memilih diantar sopir. Selain itu, ia masih belum lancar berkendara. Lalu tiba-tiba terbesit ide untuk minta hadiah tiket jalan-jalan ke Amerika. Namun Yona ragu, apakah ayahnya mengijinkannya?

“Lalu kamu minta apa?” tanya Jarvis.

“Ehm, tiket jalan-jalan ke Amrik, Yah! Please….!” mohon Yona.

Jarvis menghembuskan nafasnya kasar. Dia sudah bisa menebak kalau Yona pasti akan meminta hal itu. lagi pula dulu ia juga sudah berjanji akan menemani putrinya jalan-jalan.

“Baiklah. Ayah akan kabulkan permintaan kamu itu. Ayah cari jadwal dulu kapan bisa pergi ke USA,” jawab Jarvis.

Yona melongo tidak percaya kalau ayahnya memberikan ijin. Namun, harusnya dia senang. karena nanti ia bisa mencari informasi tentang ibunya. Tapi, karena ia perginya bersama sang ayah, apakah bisa Yona melakukan pencarian itu.

“Kenapa diam? bukannya tadi kamu minta jalan-jalan ke USA?” tanya Jarvis dengan tatapan heran.

“Eh, iya Yah. Akhirnya aku senang bisa pergi jalan-jalan sama Ayah ke luar negeri. aku siap menunggu kapan Ayah bisa pergi,” jawab Yona menutupi keraguannya.

Lebih baik Yona memikirkan cara bagaimana nanti jika pergi ke Amerika bersama ayahnya sambil mencari ibunya. Ia juga tidak tahu di Amerika bagian mana ibunya tinggal. Biar nanti saja ia pikirkan. Atau kalau perlu minta bantuan sama Finn.

Tak berselang lama pesanan makanan mereka datang. Yona dan ayahnya segera menikmati makan siang mereka dalam rangka perayaan kelulusan Yona.

“Yakin mau menghabiskan semua makanan itu?” tanya Jarvis, menatap tidak percaya dengan makanan yang hampir memenuhi meja yang ukurannya cukup lebar.

“Yakin. Ayah sendiri tahu kalau aku sangat suka makanan Jepang,” jawab Yona yang kini sudah memegang sumpit. Siap menerkam semua makanan di hadapannya itu.

“Makan banyak, tapi tetap kurus.” Jarvis berdecak, kemudian ikut makan.

“Bukan kurus ini, Ayahhhh! Tapi proporsional,” sahut Yona tidak terima.

“Ya sudah iya. lanjut makannya!” Jarvis memilih mengalah.

***

Setelah pulang dari kampus Yona, Finn kembali ke markasnya. Dia ikut senang atas kelulusan Yona. Apalagi tadi saat melihat kebahagiaan dari wajah gadis itu, tanpa Finn sadari, ia merasa ada kelegaan di hatinya seperti baru saja bertemu dengan sang pujaan hati.

Finn sudah sampai di markasnya. Belum keluar dari mobil, anak buahnya sudah menghampirinya. Seperti ada hal penting yang akan disampaikan oleh anak buahnya itu.

“Ada apa?”

“Gawat, Boss! Baru saja Rafel datang ke sini,” ucap anak buah Finn.

Finn mengerutkan kening tidak percaya. Rafel adalah saingan bisnisnya yang sudah beberapa kali mencuranginya. Ada apa pria itu sampai nekat datang sendiri ke markasnya.

“Apa yang dia lakukan?” tanya Finn. Tatapan matanya sangat tajam.

“Dia bilang kalau kita diminta untuk berhenti mengambil pelanggannya,” jawab pria itu.

“Tidak salah? Bukankah dia yang mulai lebih dulu mengambil pelanggan tetap kita?” Finn tidak terima.

“Dia tadi menitipkan surat ini juga, Boss!” ujarnya lagi sambil memberikan sebuah surat pada Finn.

Finn menerima surat itu, kemudian membacanya.

“Aku sudah tahu tentang wanitamu, juga tempat tinggalnya. Dia sangat cantik dan sekssi. Dia juga masih sangat muda. Aku ingin berkenalan dengan dia juga,” tulis pesan dalam surat itu.

Finn sangat marah. Ia meremat kertas itu sampai membentuk bulatan kecil. Finn tidak akan membiarkan pria itu mendekati Yona. Sekalipun ia tidak memiliki hubungan istimewa dengan gadis itu.

.

.

.

*Happy Reading!!

1
~°•●Dee_K●•°~
Cerita yang sangat menarik untuk kalian semua. jangan lupa baca sampai tuntas🔥🔥
Ana
semakin menegangkan
next kak💪 semangat
Ana
next kak🥰💪 semangat, maaf ya baru sempat baca 🙏
Ana
kenapa ayah Jarvis ga mencari apa yang sebenarnya terjadi kepada ibu yona, ataukah memang karena terlalu sakit
Ana
naluri seorang ayah🥺
Ana
sangat berbahaya jika yona pergi sendirian mencari ibu nya, semoga finn bisa membantu yona nanti
Ana
bagus👍 finn
Ana
ternyata saingan finn
Ana
next kak💪 semangat up nya
Ana: sama-sama Kak🥰 😘semangat 💪
~°•●Dee_K●•°~: mksih kk, pmbaca setiaku🥹🥹😍
total 2 replies
Ana
siapa sih 🤔🤔
Ana
siapa ya 🤔
Ana
hahahaha 😂finn jatuh cinta sama kamu yona
Ana
ehmmm cieeee 🤭
Ana
gila karena cinta mah ga papa finn 😁
Ana
ehmmm
Ana
ternyata benar mafia
Ana
mungkin kah jendra itu seorang mafia ataukah yang mengincar yona 🤔
Ana: 🤭🤭🤭🤭🤭
~°•●Dee_K●•°~: /Shhh/
total 4 replies
Ana
next kak
Ana
finn benar dia harus menyelamatkan yona
Ana
siapa ya 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!