Sandra Harris adalah perawan tua kaya raya yang tidak pernah berminat untuk menikah. Ketika usianya 23 tahun, Sandra mengadopsi anak jalanan. Apa yang dia lakukan justru membuatnya dicampakkan oleh sang kekasih.
Sejak itu Sandra memutuskan untuk tidak menikah. Dia fokus membesarkan putranya tapi lambat laun, muncul gosip jika dia memilki hubungan gelap dengan putra angkatnya itu.
Takut gosip itu menggagalkan pernikahan putranya membuat Sandra memutuskan untuk menikah meski usianya sudah 51 tahun.
Sebuah situs jodoh mempertemukan dirinya dengan Daniel, mantan masa lalu yang berusia 52 tahun.
Daniel yang sudah duda dan memiliki 2 anak bersedia menikah dengan Sandra tapi hubungan mereka ditentang keras oleh anak-anak Daniel yang menginginkan ayah mereka rujuk lagi dengan ibu mereka.
Hal itu membuat Sandra dalam dilema. Antara mempertahankan Daniel dan mengalah, dia harus memilih antara satu.
"Kita tidak berjodoh, jadi bercerai saja!" Apakah Daniel akan melepaskannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Makan malam mereka sudah habis. Sekarang waktunya mereka berbincang sambil menikmati makanan ringan serta minuman yang akan menemani mereka.
Banyak yang ingin Daniel tahu mengenai Sandra dan dia sedikit bingung ingin memulainya dari mana. Dia sangat ingin tahu bagaimana kehidupan Sandra selama ini dan yang paling membuatnya penasaran adalah, siapa pria yang telah menikah dengan Sandra dan di mana laki-laki itu saat ini.
“Sebenarnya banyak yang ingin aku tahu darimu, Sandra. Tapi aku jadi sedikit bingung ingin memulainya dari mana.”
“Tidak perlu bingung, Daniel. Kau bisa bertanya apa saja tapi supaya kau tidak bingung, aku yang akan bertanya terlebih dahulu. Katakan padaku, apa tujuanmu yang sebenarnya mengikuti biru jodoh itu? Aku rasa kau bukanlah orang yang iseng untuk mengikuti situs seperti itu.”
“Aku memang tidak melakukannya, Sandra. Sahabatku mendaftarkan aku secara tiba-tiba. Aku sudah menolak tapi ketika aku melihat wanita yang menyapaku waktu itu adalah dirimu, aku jadi tertarik. Bagaimana denganmu, apa kau serius ingin mencari pasangan hidup melalui situs jodoh itu?”
“Yeah, seperti yang aku katakan sebelumnya. Aku juga melakukannya karena iseng tapi tujuanku memang ingin mencari jodoh.”
“Di usiamu ini, kenapa kau tiba-tiba ingin menikah? Apa kau ingin membalas sakit hatimu pada mantan suamimu ataukah?” Daniel memandanginya, namun Sandra justru tersenyum mendengar pertanyaannya.
“Sesungguhnya aku juga tidak mau menikah tapi karena gosip buruk mengenai aku dan Putraku membuat aku memutuskan untuk menikah agar gosip buruk itu berhenti.”
“Gosip buruk apa?” Dia semakin penasaran saja.
“Entah siapa yang menyebarkannya tapi yang pasti seseorang menyebarkan gosip jika aku dan Putraku memiliki hubungan spesial. Aku harus menghentikannya supaya gosip itu tidak mempengaruhi pernikahan Putraku yang akan dijalankan sebentar lagi.”
“Wait!” Daniel menyela karena dia tidak paham dengan apa yang Sandra katakan.
“Kau dan putramu digosipkan memiliki hubungan spesial?” Bagaimana mungkin seorang ibu digosipkan memiliki hubungan dengan putranya sendiri? Apakah yang menyebarkan gosip itu tidak memiliki pikiran ataukah sudah tidak ada gosip lagi yang bisa disebarkan?
“Mereka mengira aku membesarkan Putraku agar dapat aku nikahi. Aku dianggap sebagai tante-tante yang memelihara Seorang pria muda.”
“Aku tidak mengerti Sandra, sungguh? Kenapa mereka bergosip seperti itu dan memprovokasi hubunganmu dengan putramu sendiri. Apakah salah membesarkan anak sendiri? Apakah yang menyebar menggosip itu orang gila?”
“Aku dan Putraku begitu dekat, Daniel. Mungkin karena hal itulah yang membuat gosip buruk itu muncul tapi memang banyak yang menaruh rasa curiga akan hubungan kami berdua.”
“Oh, Ayolah. Apa salahnya kau dekat dengan Putra sendiri? Kau dekat dengan putramu karena kau menyayangi dirinya, lalu apanya yang salah?”
“Hm, maaf. Aku lupa memberitahu jika Jeffri bukanlah Putra kandungku.”
“Apa?” Daniel cukup terkejut mendengar perkataannya.
“Jeffri adalah anak jalanan yang aku temukan. Karena aku iba dengannya jadi aku mengadopsi dirinya. Gosip buruk itu justru tiba-tiba muncul untuk menghancurkan hubungan kami. Mungkin ada yang iri dengan Jeffri sehingga gosip itu disebar ketika dia hendak menikah tapi terus terang saja, aku benar-benar menyayangi Jeffri seperti aku menyayangi Putraku sendiri walaupun kami tidak memiliki hubungan darah sama sekali.”
“Kau mengadopsi seorang anak?” Sungguh tak bisa dipercaya.
Apakah Sandra tidak bisa melahirkan seorang anak untuk suaminya sehingga mereka harus mengadopsi seorang anak jalanan? Hatinya kembali dipenuhi dengan tanda tanya.
“Aku iba dengannya, Daniel. Jeffri sebatang kara dan tidak memiliki orang tua lagi. Aku tidak bisa membiarkan dirinya begitu saja kedinginan di jalanan oleh karena itu aku mengadopsinya walaupun gara-gara hal itu aku dicampakkan oleh kekasihku tapi aku tidak menyesal sama sekali telah memiliki dirinya oleh karena itu aku ingin menikah untuk menghentikan gosip murahan itu supaya pernikahan Jeffri tidak terganggu.”
“Sejak dulu kau memang memiliki hati yang begitu baik, Sandra. Sayangnya kau pergi meninggalkan aku saat itu. Seandainya kau tidak melakukan hal itu mungkin kisah kita berdua akan sedikit berbeda. Yang menjadi suamimu pasti beruntung karena bisa menikah dengan wanita luar biasa seperti dirimu.”
“Kau terlalu memuji,” lagi-lagi Sandra tersenyum. Dia jadi sedikit ragu, apakah dia harus mengatakan pada Daniel jika dia belum pernah menikah sebelumnya? Tidak. Sebaiknya tidak secepat itu.
“Sandra,” Daniel menggenggam tangannya yang ada di atas meja, “Jika kau memang mencari seorang suami, bagaimana jika kita menikah saja?” Tiba-tiba dia ingin menikahi Sandra.
“Apa?” kedua mata Sandra terbelalak. Dia terkejut dengan permintaan Daniel.
“Dengarkan, Putra dan putriku selalu meminta aku rujuk dengan mantan istriku dan terus terang, aku tidak berminat kembali dengannya karena penghianatan yang dia lakukan tidak bisa aku maafkan. Mungkin setelah aku menikah, mereka akan berhenti meminta aku untuk bersama dengan ibu mereka lagi.”
“Jika mereka selalu memintamu untuk rujuk kembali dengan mantan istrimu, bukankah itu berarti mereka tidak akan setuju dengan hubungan kita berdua, Daniel?”
“Kau tidak perlu khawatir. Walau mereka adalah anak-anakku tapi mereka tidak berhak melarang apa yang aku lakukan. Lagi pula kita berdua sudah tidak memiliki pasangan lagi dan kita berdua pernah saling mencintai dulu, bukankah ini kesempatan bagi kita untuk memperbaiki cinta kita yang pernah kandas? Terus terang saja aku masih memiliki perasaan denganmu, Sandra.”
Sandra menunduk, wajahnya tampak tersipu. Mereka berdua memang pernah bersama tapi mereka baru bertemu. Apakah tidak terlalu cepat mengambil keputusan untuk menikah?
“Kau tidak perlu khawatir, Sandra,” tangan Sandra kembali digenggam dengan erat, “Aku pasti akan menjadi teman hidup yang dapat kau andalkan. Kita berdua bisa memulai perjalanan cinta kita yang pernah tertunda dulu. Lagi pula kita berdua sudah tua jadi aku tidak akan menuntut dirimu untuk melahirkan seorang anak untukku.”
“Aku memang tidak bisa memberikan anak untukmu karena pabriknya sudah tutup, Daniel!”
“Yeah, kau benar,” ucap Daniel sambil terkekeh.
“Sayangnya kita dipertemukan dalam usia seperti ini tapi belumlah terlambat bagi kita untuk bersama. Mungkin saja kita berdua memang berjodoh oleh karena itu kita dipertemukan dan disatukan di usia kita yang sudah senja.”
“Kau benar. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.”
“Jadi, apa kau bersedia menikah denganku?”
“Izinkan aku untuk memikirkannya, Daniel. Aku pun harus berkonsultasi dengan Putraku terlebih dahulu dan aku rasa kau juga harus mengatakan kepada anak-anakmu akan niatmu ini. Jika mereka tidak setuju, lebih baik tidak kita lakukan.”
“Sudah aku katakan mereka tidak memiliki hak untuk menolak apa yang telah aku putuskan.”
“Baiklah, tapi malam sudah semakin larut dan aku rasa aku sudah harus kembali. Putraku pasti sedang menunggu dan aku tidak mau membuatnya cemas.”
“Kali ini aku antar,” Sandra mengangguk. Dia tidak akan menolak niat baik Daniel.
Daniel membayar makanan terlebih dahulu sebelum mereka meninggalkan restoran. Walau kebersamaan mereka sangat singkat tapi mereka telah melewatkan malam yang menyenangkan dan dia sangat berharap Sandra menerima tawarannya untuk menikah dengannya.
selalu ada nasehat yg bs dipetik
ini kisah cinta saat usia sdh matang, dan mungkin agak terlambat. namun cinta mmg tak pandang usia. Hadirnya tiba² tanpa permisi, jika pergi tiba² bisa menyisakan luka walau tak berdarah....
aq jd curiga dg istri Dion...dan kenapa takut dan tunduk pd istri ..?
semoga aja Sandra tidak tertipu dg anak2nya Daniel