Ariana, dibenci oleh suaminya dan mertua karena melahirkan anak yang buta, juga karena pekerjaan Ariana sebagai guru honorer yang dianggap tidak bisa membantu perekonomian keluarga.
Masalah semakin pelik di saat anak mereka terserang virus misterius yang menyebabkan kedua kaki nya lumpuh dan membutuhkan banyak biaya, pengobatan tidak ditanggung seratus persen oleh asuransi. Ariana pun dicerai oleh suaminya.
Ariana sangat mencintai puteri semata wayangnya meskipun cacat dan membutuhkan banyak biaya.. Ariana harus berjuang keras untuk mendapatkan uang agar anak nya sembuh dan tidak lumpuh permanen , Ariana terus berusaha agar punya banyak uang, Dia juga punya mimpi ada biaya untuk operasi mata puteri nya agar puteri nya bisa melihat indah nya dunia.. Dia pun iklas jika harus mendonorkan satu kornea mata nya...
Hmmmmm apa mungkin Ariana bisa mewujudkan mimpi nya dengan status nya sebagai guru honorer dengan gaji lima ratus ribu per bulan????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16.
“Ya belum tahu Bu, coba nanti aku bicarakan baik baik pada orang tua anak anak.. aku cari jalan terbaik agar mereka tidak keberatan dengan biaya les, dan tetap tidak ada gangguan yang pakai mengancam ancam..” ucap Ariana tampak berpikir keras..
“Hmmmm baru beberapa bulan sedikit lega kok ada ada saja masalah datang...” gumam Ariana di dalam hati. Lalu dia menatap Bapak nya yang duduk bersandar di sandaran kursi tampak merilekskan tubuh nya dan juga berpikir pikir.
“Terima kasih ya Pak, maaf aku selalu merepotkan. Sekarang Bapak makan aku buatkan teh anget apa Pak...” ucap Ariana sambil bangkit berdiri.
“Jangan kamu pikirkan masalah bantuan ku Ar, orang tua sangat senang jika masih bisa membantu anak dan cucu .. aku sudah mampir warung bakso tadi karena kepala ku nyut nyut an pengen anget anget .. “ ucap Bapak nya Ariana sambil tersenyum.
“Halah Bapak ini mentang mentang habis ambil gaji pensiun mampir mampir warung bakso kita di rumah khawatir menunggu.” Ucap Ibu nya Ariana sambil menepuk paha suaminya..
“Sudah tidak kuat Bu, kepala nyut nyut an perut lapar.. dari pada aku pingsan di jalan malah semakin repot. Tapi aku dibuatkan teh anget lagi juga mau.” ucap Bapak nya Ariana.
“Iya Pak, aku buatkan.” Ucap Ariana.
“Biar Ibu mu saja yang membuatkan Ar, sekarang kamu hubungi orang tua anak anak itu, bagaimana baiknya..” ucap Bapaknya Ariana sambil menatap Ariana yang akan melangkah masuk..
Ariana pun melangkah masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil hand phone dan menghubungi orang tua murid murid nya. Sementara Ibu nya Ariana alias Nenek nya Arumi melangkah ke dapur untuk membuatkan teh hangat suaminya..
Di saat Ariana sudah sampai di kamar dan mengambil hand phone miliknya ada chat dari Shelly yang mengatakan dia sudah sampai di rumah dan menyampaikan hasil kesepakatan, sama seperti yang disampaikan oleh Kakek.
Ariana pun tampak mengusap usap layar hand phone miliknya dan mengetik ngetik ...
^Selamat malam Bapak Bapak dan Ibu Ibu, saya akan memberikan informasi mungkin tidak mengenakan hati. Tadi sore tempat les saya mendapat ancaman, dan saya sangat mohon maaf jika anak anak menjadi takut dan kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu.. setelah diselidiki oleh pengurus keamanan lingkungan orang yang mengancam tersebut adalah suruhan dari pesaing tempat les. Kami sudah mengadakan pembicaraan dengan pihak yang merasa dirugikan dan tempat les kami harus memasang tarif standar yaitu Rp 35 ribu sekali pertemuan yang saya masih memberi waktu 2 jam sekali pertemuan. Akan tetapi saya akan memberi diskon atau potongan harga.. Dan jika ada yang keberatan bisa disampaikan pada saya... Saya akan tetap memberikan keringanan bagi yang keberatan. Terima kasih dan sekali lagi mohon maaf.^
Ariana pun telah selesai mengetik, dia baca ulang lagi kalimat panjang yang sudah dia ketik. Ada perasaan takut juga jika dia akan kehilangan murid muridnya.. meskipun dia kemarin pasang tarif sangat murah itu sudah sangat membantu perekonomian nya.. pinjaman pinjaman sudah bisa dia lunasi.
“Bismillah... Allah sudah mengatur rezeki hamba nya...” gumam Ariana di dalam hati.
Dan sesaat kemudian...
TING
Pesan teks chat itu dia kirim ke group orang tua murid lesnya, yang sudah Ariana buat..
Jantung Ariana berdebar debar menunggu respon dari para orang tua itu..
Tidak lama kemudian hand phone Ariana berdering dan layar berkedip kedip tampak nama kontak Bu Mira melakukan panggilan suara..
“Haduh Mbak Ariana mohon maaf banget ya... itu mungkin gara gara Rara dan Ella cerita cerita di sekolahnya, kan banyak teman temannya yang les di tempat Bu Sofie di ruko itu.. Haduh aku jadi benar benar tidak enak pada Mbak Ariana dan orang tua murid lainnya.. kalau Aku dan Mamanya Ella tidak keberatan Mbak harga dinaikkan.. tapi yang jadi masalah Rara dan Ella nya yang sekarang malah takut datang ke rumah Mbak Ariana. Bagaimana kalau Mbak Ariana yang datang ke rumah saya.. Ella atau teman yang lain boleh juga datang ke rumah saya.. biar Mbak Ariana tidak datang di satu satu murid..” suara Bu Mira di balik hand phone milik Ariana.
“Iya Bu, tidak apa apa namanya anak anak mereka bicara jujur apa adanya. Tapi kemungkinan ada orang dewasa yang memprovokasi Bu Sofie atau entahlah Bu..” ucap Ariana
“Ya mungkin juga Mbak Ariana di tempat les Bu Sofie kan ada beberapa guru juga ikut ngajar di situ.. Terus bagaimana Mbak Ariana bisa kan datang ke rumahku, Rara itu bisa cepet kalau belajar sama Mbak Ariana sudah banyak kemajuannya.. Saya yakin Rara bisa masuk di sekolah favorit kalau Mbak Ariana yang ngajari.“ suara Bu Mira lagi..
“Baik Bu, saya bisa, nanti saya jadwal ulang lagi sambil menunggu respon yang lain.. Bu Mira tidak usah tambah uang bensin Bu.. dan saya beri diskon tapi tidak usah omong omong ya takut nya sampai ke tempat Bu Sofie lagi jadi masalah. Saya buka les baru saja belum tahu seluk beluk di dalam persaingan Bu.. “ ucap Ariana..
“Begitulah Mbak selalu ada persaingan di dunia usaha yang menghasilkan uang kita yang tulus mau membantu dan butuh uang untuk hidup digencet sama pelaku usaha yang mencari kekayaan untuk memenuhi keinginannya... Sabar ya Mbak Ariana... “ suara Bu Mira lagi..
“Baik Bu.. Terima kasih...” ucap Ariana dan sambungan panggilan suara pun berakhir.
Di hand phone Ariana kini banyak chat masuk baik yang japri atau yang memberi komentar di group.. ada yang tetap ingin ikut les dengan minta diskon ada juga yang mundur, ada juga yang minta didatangi ke rumah nya karena anak anak mereka takut. Ada juga yang berkomentar negatif..
^Langsung meroket naik dua kali lebih ya^
^Maklum strategi dagang setelah laris dinaikkan^
Ariana tidak menanggapi tetapi Bu Mira yang justru menanggapi komentar negatif itu dan mengatakan harga yang diberikan Ariana sekarang harga standar itu pun masih memberi diskon dan keringanan.
Ariana mencatat ulang nama nama siswa yang masih lanjut ikut les.. dan memang berkurang jumlahnya.. namun Ariana akan tetap berbagi juga dengan Shelly..
Sesaat terdengar suara Nenek yang baru masuk ke dalam kamar Ariana..
“Gimana Ar?” tanya Nenek sambil melangkah ke tempat tidur di tempat Arumi yang masih pulas tidur..
“Ya berkurang Bu jumlahnya, aku juga memberi diskon dan keriangan dan kebanyakan minta didatangi ke rumah nya Bu.. aku harus atur ulang jadwal nya..” ucap Ariana sambil mencatat catat..
“Wah jadi repot juga ya... Arumi pasti sedih tidak ada lagi banyak anak anak ke rumah...” ucap Nenek yang sudah duduk di tepi tempat tidur sambil mengusap usap dengan lembut kepala Arumi yang masih terlelap. Dia ikut senang karena Arumi tampak semakin bahagia sejak banyak anak anak di rumah nya.
“Aku dan Bapak kamu tadi juga punya rencana mau buat makanan kamu bawa ke sekolah kamu titip di kantin atau koperasi sekolah Ar.. kan lumayan aku dan Bapak kamu juga punya kegiatan yang menghasilkan..” ucap Nenek dengan nada serius..