Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Tasya bantuin Airin untuk angkat barang-barang milik Anton dan temen-temennya untuk dibawa kedalam mobil nya Airin, karena mau mulai pembongkaran rumah kardus.
"Apa tidak ada yang ketinggalan?" tanya Airin melihat rumah kardus sudah kosong.
"Sudah tidak ada Ka, semua barang-barang sudah ada didalam kardus Ka." ucap Anton bahagia karena akhirnya tinggal di panti asuhan walaupun selama proses pembangunan.
"Iya sudah sekarang kita ke panti asuhan kalo begitu hayo semuanya." lanjut Airin masuk kedalam mobil dan siap-siap menjalankan mobil nya.
Niat bantu anak jalanan akhirnya tercapai lagi, pembangunan rumah layak huni sebentar lagi dikerjakan sama tukang yang profesional dan tidak banyak protes dengan permintaan Airin.
**
Lisa mengepalkan tangannya karena kesal mendengar ucapan Suratmi kalo Dea menolak keinginan Lisa, ikut kerja di perusahaannya Ozy karena Lisa sudah lulus kuliah mau lanjut kerja di perusahaan ayah nya.
"Perempuan rakus! Takut sekali harta ayah dibagi sama kita, memangnya dia doang anak kandung ayah kan aku juga anak kandung ayah walaupun beda Ibu, biar aku saja Bunda yang bicara sama mereka enak saja pilih kasih!" emosi Lisa karena Ozy tidak bisa tegas sama Dea, akhirnya Kaka tirinya jadi berani seenaknya.
**
Airin ajak anak-anak jalanan untuk masuk kedalam kamar yang sudah disiapkan, selama tinggal di panti asuhan dan pembangunan rumah baru yang akan ditempati Anton dan temen-temennya.
"Disini banyak temen jadi kalian tidak akan merasa sendirian disini, banyak juga mainan disini tapi disini kalian ikut belajar bareng temen-temen disini iya Anton dan yang lain." ucap Airin melihat anak-anak asuh yang sudah dibawa ke panti asuhan.
"Iya Ka siap, kita akan ikutin peraturan disini tapi kita mau ngamen boleh kan Ka?" tanya Anton yang tidak siap tinggal di panti asuhan tidak bisa kemana-mana.
"Boleh saja kalian ngamen, tapi harus ada batas waktu iya tidak bisa seenaknya kalian karena temen-temen disini juga sama mau keluar dari panti untuk jalan-jalan ada batas waktu mainnya oke." lanjut Airin tidak ingin anak asuh nya seenaknya.
"Siap Ka." lanjut Anton dan temen-temennya seneng, bisa dikasih kesempatan ngamen dan main diluar panti walaupun dengan batas waktu yang diberikan Airin.
Airin bantuin Anton dan temen-temennya keluarin baju-baju yang dibawanya didalam kardus keatas meja supaya bisa dirapihkan kedalam lemari begitu juga dengan karyawannya Airin yang ikut ke panti asuhan ikutin bantuin merapihkan mainan yang dibawanya.
**
Dea senyum sinis melihat Lisa dan Lilis datang ke kamarnya dengan wajah ditekuk seperti orang yang tidak pernah dapat makan sama sekali.
"Mau ngemis disini?" tanya Dea angkuh.
"Cih! Tidak sudi ngemis sama orang egois dan tidak tahu diri seperti Lo, ingat Dea dijalan Lo ada masalah jangan pernah minta bantuan kami dan kita tidak ada ikatan saudara sama sekali ingat itu!" bentak Lilis emosi karena sudah tidak terima diam justru membuat Dea semakin seenaknya.
"Betul itu, walaupun orang tua kita nikah tapi kita selamanya bukan saudara." ucap Lisa akhirnya tidak mau akui Dea sebagai saudaranya.
Lisa langsung ajak Lilis keluar dari kamarnya Dea karena sudah selesai bahas bareng Dea soal putusnya tali persaudaraan yang membuat Lisa sudah emosi dengan tingkahnya Dea semakin keterlaluan.
double y thor