Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Seperti janji Delisha pagi tadi, sepulang sekolah Delisha akan menemani kartika untuk menjenguk ibunya "Tik yuk buruan keburu sore nih" kata Delisha, "yukk cuss" jawab kartika, dengan beriringan mereka menuju parkiran tempat sepedah mereka berada, setelah mereka mengambil sepedah mereka masing masing, merekapun lalu menuju Rumah sakit kecil yang ada di utara kota.Setelah menempuh perjalanan 15 menit kini kedua sahabat itu sampai di Rumah Sakit Harapan Sehat,tempat ibu Kartika di rawat,mereka memarkirkan sepeda di parkiran umum untuk pengunjung agar mudah untuk keluar sewaktu waktu, kini mereka berdua berjalan beriringan di lorong rumah sakit menuju Anggrek putih,tempat bu.Dian ibu dari Kartika di rawat .mereka berjalan dengan tergesa sembari mengobrol hingga "Brak" "Aduh" pekik Delisha dan sebuah suara bariton bersamaan "Delisha memegang bahunya yang tanpa sengaja menabrak seorang laki laki tinggi, putih, berpenampilan rapi, dan bertubuh atletis,sesaat Delisha terkesima akan penampilan dan ketampanan pria yang ia tabrak barusan,jika bahunya tidak di geplak oleh Karika "woii malah bengong" bisik kartika "eh...eh...maaf pak saya tidak sengaja" Delisha meminta maaf setelah sadar akan kesalahannya, Pria itu pun menatap Delisha seraya tersenyum "gak papa" jawabnya dengan dingin, iya menangkap rasa takut pada sorot mata Delisha "sekali lagi saya mohon maaf" kata Delisha lagi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada,sebagai permohonan maaf nya "iya udah saya maafkan" "Baik pak terimakasih, saya permisi dulu" jawab Delisha sambil menoel lengan Kartika sebagai tanda untuk lanjut jalan menuju ruangan ibunya,namun baru beberapa langkah "tunggu" terdengar suara bariton tadi kembali menahan langkah mereka, Delisha membalikkan tubuhnya "iya pak ada apa ya?" Jawab Delisha seraya menghampiri pria itu kembali dengan sedikit bergetar "enggak cuma kayak nya saya pernah lihat kamu,tapi lupa dimana, kalau boleh tau dimana rumah kamu?" Tanya pria itu "rumah saya di kampung melati putih pak" jawab Delisha "kampung melati putih hmmm...pantas saja "gumam Ryan "kenalkan saya Ryan dari kampung melati merah" lanjut ryan memperkenalkan dirinya "wahh tetangga desa rupanya" komentar Delisha "Saya Delisha "jawab Delisha seraya menjabat tangan Ryan "Baik kak saya mau lanjut" kata Delisha dengan sopan "oya ya silahkan" kata Ryan seraya matanya tak lepas memandang gadis cantik bermata coklat itu "Cantik...sopan juga"gumam Ryan sambil matanya tak lepas dari sosok Delisha sampai tubuh Delisha menghilang di belokan lorong rumah sakit itu, kemudian Ryan membalikkan tubuhnya menuju tempat parkir,dimana mobilnya di parkirkan, dengan senyum senyum sendiri Ryan berjalan menyusuri lorong rumah sakit itu,tak terasa Ryan sudah sampai di parkiran dan dia tetap berjalan menuju ke mobil nya,Ryan yang berjalan sambil tersenyum sendiri tak sadar jika diikuti oleh seseorang, dan ketika akan membuka pintu bagian supir ada yang menepuk nya dari belakang, membuat Ryan terjingkat karna kaget,secara spontan tangan nya memukul ke arah belakang dan "Adawww...sialan lo" mata Ryan sontak terbelalak melihat siapa yang di pukulnya barusan "Mon...lo ngapain" tanya Ryan pada Reymon, Asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu "Lah lo yang ngapain,dari tadi senyum senyum sendiri kayak orang gila tau" protes Reymon "lah lo ngapain disini" tanya Ryam lagi "lah lo lupa lo yang ajak gue kesini, ehh gue malah di lupakan, nyesel gue ikut lo" kata Reymon dengan kesal, Ryan terdiam sesaat mengingat sesuatu "ehh iya ya maaf deh gue salah, sumpah gue lupa kalau tadi ngajak lo" jawab Ryan sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal "Lo kesambet apaan sih,jadi pelupa gitu" tanya raymon sambil menelisik wajah sahabatnya itu, "kesambet setan cantik" jawab Ryan sekenannya "udah deh ayo buruan naik, kita ada janji dengan pak anton jam 2 nanti" lanjut Ryan. Ya Ryan dan Raymon ke rumah sakit buat chek kesehatan rutin karna pekerjaa nya yang sangat padat,dan Ryan adalah pemimpin di perusahaan nya yang sedang maju majunya,jadi harus benar benar jaga kesehatan karna Ryan dan Raymon akan sering meninjau pekerjaan yang di kerjakan anak buah nya di lapangan,sehingga sedikit waktu untuk istirahat dan bersantai."Ryan minggir dulu deh,gue aja yang nyetir" tiba tiba Raymon meminta Ryan menepikan mobilnya yang belum jauh berjalan dari rumah sakit, sontak Ryan merasa heran "emang kenapa "tanya Ryan pada sahabatnya yang duduk disebelahnya "gue masih muda,belum kawin"jawab Raymon Ambigu "hah maksudnya"tanya Ryan bingung "Lo nyetir sambil senyum senyum sendiri,gue gak mau ya gara gara lo gak fokus kita kecelakaan,gue belum merasakan surga dunia coy,gue masih punya cita cita kawin dan punya anak" jawab Raymon ketus "hahahhaa songong lu gue juga pingin kaleee" jawab Ryan "udah ah diem, bawel amat lo kayak emak emak komplek aja"kata Ryan "lahh emak emak komplek katanya, sekate kate aja lo yan" merekapun tertawa bersama.
Duapuluh menit kemudian mereka berdua telah sampai di kantor Anugrah jaya, kantor properti yang didirikan oleh Ryan dari nol dan saat ini sudah berkembang sangat pesat, banyak klien yang puas menggunakan jasanya, bahkan saat ini karyawan Ryan sudah ada 55 orang. Ryan dan Raymon masuk ke dalam kantor nya, dan langsung menuju ruangan Ryan, baru saja Ryan dan raymond menghempaskan bokong nya di sofa yang ada di ruangan Ryan "tok...tok..tok..." Ya masuk sahut raymond dari dalam, tak lama kemudian pintu terbuka,muncul amelia dari balik pintu "pak maaf pak anton sudah datang, dan saat ini ada di ruang meeting" kata amelia "ohh iya, apa berkas berkas produk yang diminta sudah disiapkan mel?" Tanya Ryan "Sudah pak" jawab Amelia "Baiklah ayo kita keruang meeting,jangan sampai pak Anton menunggu lama" kata Ryan sambil merapikan jas yang di pakainya "ayoo mon" kata Ryan menegur sang asisten pribadi yang masih duduk manis di sofa "idihh panggil nama yang bagus kek, mon gak ada bagus bagus nya kalee" protes Raymond "lha namamu kan emang itu" jawab Ryan "namaku itu Raymond, panggil Ray kek biar keren dikit,ini malah panggil mon, emang gue emon" kata Raymond sembari cosplay menjadi betran alisa bencong prapatan "idiih geli gue liat lo mon" kata Ryan lagi, sementara amelia cuma senyum senyum sambil menggelengkan kepala melihat tingkah absurd kedua atasan ya itu."ternyata bos juga bisa bertingkah konyol" gumam amelia dalam hati "ayo buruan mon, mau gue seret "kata ryan yang masih melihat sahabat nya nyemilin kue yang ada di meja "iya iya ayoo" Raymond pun ikut berdiri dan mereka bertiga keluar dari ruangan ryan menuju ruang meeting.