Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Keesokan paginya Marshall bangun terlebih dahulu dan ia melihat Sulfi yang sedang memeluknya
"Masya Allah cantik sekali kamu sayang" ucap Marshall sambil menatap wajah istrinya yang masih tertidur pulas
Marshall membelai rambut istrinya yang sangat panjang
Sulfi yang masih tertidur pulas tidak tahu jika dirinya saat ini sedang memeluk tubuh suaminya
Marshall merasakan detak jantungnya berdetak kencang dan ia merasakan si mungil yang sudah bangun
"Ya Allah, bagaimana bisa aku menahan godaan yang begitu besar sekali" ucap Marshall
Marshall mencoba membangunkan istrinya dan ia mendekatkan bibirnya ke kening Sulfi
Melihat Sulfi yang membuka matanya, Marshall langsung berpura-pura tidur
"Hmm, tampan sekali dia" batin Sulfi
Sulfi langsung membelalakkan matanya ia melihat dirinya yang sedang memeluk suaminya
Ia menjadi salah tingkah saat melihat dirinya yang malah memeluk tubuh Marshall
"L-lebih baik aku mandi dulu" Sulfi bangkit dari tempat tidur dan segera menuju ke kamar mandi
Marshall membuka matanya saat melihat istrinya yang sudah masuk ke kamar mandi
"Lucu sekali ternyata punya istri yang masih dibawah umur" gumam Marshall sambil tersenyum tipis
Tak lama kemudian, Sulfi keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah segar
Melihat istrinya yang sudah selesai mandi, Marshall langsung bangkit dari tempat tidurnya
Marshall menelan salivanya saat melihat istrinya yang sudah harum dan ia mulai mendekati istrinya
Sulfi langsung berjalan mundur saat suaminya mendekatinya
"O-om mau apa?" Tanya Sulfi
Marshall semakin mendekati istrinya yang masih berjalan mundur sampai dinding
Sulfi sudah tidak bisa mundur lagi dan ia merasakan detak jantungnya berdetak kencang sekali
"Jangan panggil Om, panggil Mas" pinta Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia belum bisa memanggil Marshall dengan sebutan Mas
Marshall menghela nafasnya saat mendengar istrinya yang tidak mau memanggilnya Mas. Ia pun langsung memberikan hukuman dengan mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya
Marshall memberikan ciuman khasnya ke bibir istrinya
Sulfi langsung mendorong tubuh Marshall yang berani mencium bibirnya
"Apa yang Om lakukan? Bukankah semalam Om sudah berjanji untuk tidak menyentuhku!" protes Sulfi
Marshall meminta Sulfi untuk mengingat kembali tentang ia yang harus patuh kepadanya
"Barusan kamu tidak mau patuh dan jangan salahkan aku jika mencium mu" Marshall mengusap bibirnya yang baru saja mencium bibir istrinya
Sulfi mengerucutkan bibirnya dan ia jengkel dengan Marshall
"Dasar lelaki mesum" cibir Sulfi sambil melirik ke arah suaminya
Marshall langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Sulfi
" Aku mesum? Sulfi, apakah kamu lupa kalau aku ini suami kamu dan aku berhak meminta lebih dari itu atau kamu mau kita melakukannya sekarang?" Marshall sambil memandang wajah istrinya dengan tatapan manja dan membuat Sulfi langsung menggelengkan kepalanya
Sulfi menghela nafasnya dan ia meminta maaf kepada suaminya
"Baiklah aku akan memanggil Om dengan panggilan Mas" ucap Sulfi
"Terima kasih sayang, coba dari tadi manggil Mas. Pasti aku tidak akan menciummu atau jangan-jangan..."
Sulfi mengambil handuk dan meminta suaminya untuk segera masuk ke dalam kamar mandi
"Mimpi apa aku semalam sampai dia berani mencium bibirku yang tidak pernah berciuman sama sekali" ucap Sulfi
Walaupun hubungannya dengan Hatta sudah masuk dua tahun, ia dan Hatta tidak pernah melakukan ciuman sama sekali
Sulfi selalu menolak jika Hatta mengajaknya untuk berciuman
Di dalam kamar mandi, pria berusia kepala tiga itu langsung tertawa kecil dimana ia sangat gemas melihat istrinya yang cantik dengan wajah yang masih imut-imut
"Apakah dia tidak pernah berciuman, kaku sekali" gumam Marshall
Kemudian ia masuk ke dalam bathtub dan berendam di sana untuk mendinginkan pikirannya karena ia tidak bisa menahan godaan untuk melakukan ritual olahraga
Ia menghargai istrinya yang masih belum siap untuk melakukan hal itu
Sementara Sulfi masih memegang bibirnya yang tadi dicium oleh suaminya
"Bibirnya lembut sekali, Isshh.... Kenapa aku malah memikirkannya dia" Sulfi lekas mengganti pakaiannya dimana mereka akan pulang ke Kota S
Disaat sedang mengganti pakaiannya, tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dan Sulfi langsung menutup matanya saat Marshall hanya memakai kimono handuknya yang tidak ditutup
"M-mas... Jangan seperti itu. Apa Mas tidak malu?" Tanya Sulfi dengan tangan yang masih menutup matanya
"Malu kenapa? Kamu kan istriku dan jika kamu mau melihatnya boleh kok. Ini aku buka....."
Sulfi berteriak seperti anak kecil dan meminta suaminya untuk segera memakai pakaiannya
Marshall yang sudah mengenakan pakaiannya langsung mendekati istrinya yang masih menutup matanya
"Sayang..." Marshall membuka tangan Sulfi yang sedang menutup matanya dan ia pun langsung mendaratkan bibirnya ke pipi
Marshall mengatakan kalau kepada istrinya untuk tidak sungkan-sungkan jika meminta dicium oleh suaminya
"Ishhh, Mas kenapa sih jadi seperti ini. Bukankah kemarin Mas tidak genit seperti ini ya?" ucap Sulfi sambil mengerucutkan bibirnya
Melihat istrinya yang seperti itu, ia langsung mengajaknya untuk sarapan sebelum pulang ke Kota S
Marshall menggandeng tangan istrinya dan mengajaknya menuju ke restoran yang ada di hotel tersebut
"Kamu tunggu di sini saja, biar Om yang mengambilnya" ucap Marshall
Sulfi mengangguk dan ia melirik Marshall yang pergi mengambil sarapan
Disaat sedang menunggu suaminya tiba-tiba datang seorang lelaki yang menghampiri Sulfi
"Hai, apa tempat duduk ini kosong? perkenalkan namaku Farel" ucap Farel sambil menyodorkan tangannya
"A-aku..."
Marshall langsung menjabat tangan Farel dan ia meminta Farel untuk tidak menganggu istrinya
Farel langsung pergi meninggalkan mereka berdua dan Marshall meletakkan piringnya ke atas meja makan
"Sayang, apa kamu sudah lupa kalau sekarang kamu sudah menjadi seorang istri?" Marshall memadang wajah istrinya yang langsung menundukkan wajahnya
"A-aku...."
Marshall meminta istrinya untuk diam dan lekas sarapan
Detak jantung Sulfi saat ini berdebar kencang, ia sangat takut jika suaminya akan memberikannya hukuman lagi dan ia belum siap untuk hal ini
Marshall melihat istrinya yang menjadi salah tingkah dan ia mencoba untuk berpura-pura tidak tahu
Setelah selesai sarapan, Marshall langsung mengajak istrinya untuk pulang ke Kota S
Marshall dan Sulfi masuk ke dalam mobil dan segera Marshall melajukan mobilnya menuju ke apartemennya
"Siapa lelaki yang mengajaknya berkenalan tadi?" Tanya Marshall yang tidak ingin suasana di dalam mobil menjadi hening
"A-aku tidak mengenalnya, tiba-tiba dia datang dan memperkenalkan dirinya" jawab Sulfi
Marshall percaya dengan ucapan istrinya karena tadi ia mendengar percakapan mereka
"Lain kali aku tidak mau kamu dekat atau berkenalan dengan lelaki lain, jika kamu tidak mau patuh. Aku akan memaksamu suka atau tidak" ucap Marshall
Sulfi menelan salivanya dan ia langsung mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tahu kalau Marshall selalu menepati ucapannya dan Sulfi tidak mau jika Marshall menyentuh tubuhnya yang masih suci